Forexpros – Crude oil futures extended losses on Monday, falling below USD99 a barrel as fears over a possible U.S. sovereign debt default sparked concerns over the short-term energy demand outlook from the world’s largest oil consumer. <br /><br />On the New York Mercantile Exchange, light, sweet crude futures for delivery in September traded at USD98.88 a barrel during U.S. morning trade, dropping 0.9%. <br /><br />It earlier fell as much as 1.1% to trade at a daily low of USD98.55 a barrel. <br /><br />Talks between Democrats and Republicans from the U.S. Congress broke down over the weekend, prompting White House Chief of Staff Bill Daley to warn that there would be a “few stressful days” ahead for financial markets, as the deadline to raise the USD14.3 trillion debt ceiling was only nine days away.<br /><br />On Sunday, Democrats and Republicans from the U.S. Congress split into two camps and were reportedly working on two separate budget proposals after House Speaker John Boehner told Republican lawmakers that no “grand deal” on raising the debt ceiling was possible with President Barack Obama.<br /><br />Any budget plan to raise the debt limit must pass both the Republican-controlled House and the Democratic-run Senate and be signed by President Obama.<br /><br />Rating agency Standard & Poor’s last week reiterated that there was a 50-50 chance the U.S. AAA credit rating could be cut within three months if a deal isn’t accompanied by a “credible solution” on the debt burden. <br /><br />Global financial service provider Barclays said in a report earlier Monday that, “The U.S. remains a source of constant concern, and overall sovereign debt is likely to remain a major dampening force to the upside to energy prices over the rest of the quarter.”<br /><br />Adding to global concerns, ratings agency Moody’s downgraded Greece’s sovereign debt by three notches to Ca from Caa1 earlier in the day, saying the country still faced serious medium term solvency challenges despite the fresh bailout package.<br /><br />Elsewhere, on the ICE Futures Exchange, Brent oil futures for September delivery sank 1% to trade at USD117.34 a barrel, up USD18.46 on its U.S. counterpart.
sumber : http://www.dailymarkets.com/forex/2011/07/25/crude-oil-futures-extend-losses-on-u-s-debt-stalemate/
Senin, 25 Juli 2011
Minggu, 24 Juli 2011
Apakah Harga Emas Sudah Mencapai Puncaknya?
KOMPAS.com — Pada 18 Juli lalu, harga emas mencapai rekor tertinggi pada 1,602 dollar AS per troy ounce. Kenaikan itu berarti sudah 10 kali lipat dalam kurun waktu 10 tahun dibandingkan dengan total imbal hasil indeks Standard & Poor's yang hanya 32 persen, mudahlah dibayangkan bahwa kenaikan harga emas tampaknya sudah akan berakhir.
Akan tetapi, pengamat pasar mengatakan, kemungkinan besar harga emas masih akan terus meningkat. Jika berinvestasi pada dana tunai, investor tidak akan mendapatkan apa-apa. AS, Eropa, dan China menjaga tingkat suku bunga mereka tetap rendah. Harga mata uang kertas tampaknya akan merosot terus dengan kemungkinan gagal bayar yang akan dialami Pemerintah AS dan Eropa.
"Isu-isu itu dapat menjadi pendukung naiknya harga emas. Belum ada isu yang akan selesai," ujar David Wislon, analis komoditas pada Sociate Generale.
Jika kembali pada tahun 1980-an ketika harga emas mencapai puncaknya, tingkat inflasi naik 1 persen per bulan dan tingkat suku bunga melejit hingga 14 persen. Harga emas pun menjadi berlipat dua hanya dalam tempo dua bulan. Distributor emas internasional di Afrika Utara Krugrrands sampai kehabisa koin emas produksinya. Di AS, bankir bank sentral sibuk menepis rumor bahwa mereka akan kembali mengunakan emas standar.
Walaupun timbul antusiasme kenaikan harga emas yang dapat dilihat dari iklan televisi soal koin emas, sebagian besar analis sepakat eforia yang terjadi tidak akan seheboh tahun 1980-an.
Tanda lain pertanda kegairahan di pasar emas adalah kenaikan "tingkat suku bunga riil" atau tingkat suku bunga yang disesuaikan dengan inflasi. Ketika tingkat suku bunga riil negatif, uang tunai akan kehilangan nilainya. Para investor pun akan mengalihkan uang mereka ke aset yang lebih berisiko dan menambah aset lain seperti emas. Itu merupakan situasi selama kenaikan harga emas terakhir ketika tingkat suku bunga pada obligasi berjangka waktu 10 tahun jatuh dari 1,94 persen pada Januari 1977 ke minus 4,65 persen pada Juni 1980. Akan tetapi, tingkat suku bunga riil naik lagi pada tahun 1980 sehingga menghentikan laju harga emas. Jadi, selama tingkat suku bunga riil pada obligasi Pemerintah AS bertenor tiga bulan yang saat ini pada posisi minus 3 persen tetap negatif, harga emas masih akan terus melaju.
Pada masa lalu, kenaikan harga emas juga terhenti ketika para spekulator atau pembeli yang bertaruh bahwa harga emas akan naik mengurangi pembelian dan para pembeli fundamental yaitu para perajin emas, dan perusahaan pertambangan menjadi pembeli dominan di pasar emas. Pada Januari 1980, misalnya, penjualan Krugerrands turun 42 persen walaupun ada kenaikan harga emas.
Para investor juga harus memperhatikan perkembangan di Asia. China dan India merupakan konsumen 58 persen emas global sepanjang semester pertama 2011, menurut data dari World Gold Council. Angka tersebut naik dari 34 persen tahun lalu. Hal itu terjadi karena masalah inflasi di Asia. Di India, inflasi melonjak menjadi 8,7 persen pada Mei, sedangkan di China sebesar 6,4 persen. "Jika pembeli dari Asia sudah menurun, investor harus berhati-hati," kata Saeed Amen, seorang analis emas pada Nomura International Holdings.
"Sementara itu, yang harus diperhatikan juga saham-saham pada perusahaan tambang emas," ujar John Laforge, analis komoditas pada Ned Davis Research. Biasanya, emas diperdagangkan pada rasio 1,05 kali dari harga saham perusahaan tambang emas. Saat ini, rasionya menjadi 1,48. Artinya, perusahaan tambang emas masih berada di bawah harga pasar (undervalue). Saham perusahaan tambang emas turun 3,2 persen tahun ini dibandingkan dengan kenaikan sebesar 11,7 persen pada harga emas. Sebagian karena kenaikan harga minyak.
Rebecca Patterson, chief global strategist pada JP Morgan Asset Management, merekomendasikan investor hanya memegang sedikit emas saja, sekitar 1 sampai 2 persen dari aset mereka yang aman, termasuk dana tunai dan obligasi Pemeritah AS. "Setidaknya masih ada kekhawatiran tentang Eropa dan AS. Emas mahal, tetapi mahal untuk alasan yang bagus," ujarnya.
Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/07/25/07480515/Apakah.Harga.Emas.Sudah.Mencapai.Puncaknya
Akan tetapi, pengamat pasar mengatakan, kemungkinan besar harga emas masih akan terus meningkat. Jika berinvestasi pada dana tunai, investor tidak akan mendapatkan apa-apa. AS, Eropa, dan China menjaga tingkat suku bunga mereka tetap rendah. Harga mata uang kertas tampaknya akan merosot terus dengan kemungkinan gagal bayar yang akan dialami Pemerintah AS dan Eropa.
"Isu-isu itu dapat menjadi pendukung naiknya harga emas. Belum ada isu yang akan selesai," ujar David Wislon, analis komoditas pada Sociate Generale.
Jika kembali pada tahun 1980-an ketika harga emas mencapai puncaknya, tingkat inflasi naik 1 persen per bulan dan tingkat suku bunga melejit hingga 14 persen. Harga emas pun menjadi berlipat dua hanya dalam tempo dua bulan. Distributor emas internasional di Afrika Utara Krugrrands sampai kehabisa koin emas produksinya. Di AS, bankir bank sentral sibuk menepis rumor bahwa mereka akan kembali mengunakan emas standar.
Walaupun timbul antusiasme kenaikan harga emas yang dapat dilihat dari iklan televisi soal koin emas, sebagian besar analis sepakat eforia yang terjadi tidak akan seheboh tahun 1980-an.
Tanda lain pertanda kegairahan di pasar emas adalah kenaikan "tingkat suku bunga riil" atau tingkat suku bunga yang disesuaikan dengan inflasi. Ketika tingkat suku bunga riil negatif, uang tunai akan kehilangan nilainya. Para investor pun akan mengalihkan uang mereka ke aset yang lebih berisiko dan menambah aset lain seperti emas. Itu merupakan situasi selama kenaikan harga emas terakhir ketika tingkat suku bunga pada obligasi berjangka waktu 10 tahun jatuh dari 1,94 persen pada Januari 1977 ke minus 4,65 persen pada Juni 1980. Akan tetapi, tingkat suku bunga riil naik lagi pada tahun 1980 sehingga menghentikan laju harga emas. Jadi, selama tingkat suku bunga riil pada obligasi Pemerintah AS bertenor tiga bulan yang saat ini pada posisi minus 3 persen tetap negatif, harga emas masih akan terus melaju.
Pada masa lalu, kenaikan harga emas juga terhenti ketika para spekulator atau pembeli yang bertaruh bahwa harga emas akan naik mengurangi pembelian dan para pembeli fundamental yaitu para perajin emas, dan perusahaan pertambangan menjadi pembeli dominan di pasar emas. Pada Januari 1980, misalnya, penjualan Krugerrands turun 42 persen walaupun ada kenaikan harga emas.
Para investor juga harus memperhatikan perkembangan di Asia. China dan India merupakan konsumen 58 persen emas global sepanjang semester pertama 2011, menurut data dari World Gold Council. Angka tersebut naik dari 34 persen tahun lalu. Hal itu terjadi karena masalah inflasi di Asia. Di India, inflasi melonjak menjadi 8,7 persen pada Mei, sedangkan di China sebesar 6,4 persen. "Jika pembeli dari Asia sudah menurun, investor harus berhati-hati," kata Saeed Amen, seorang analis emas pada Nomura International Holdings.
"Sementara itu, yang harus diperhatikan juga saham-saham pada perusahaan tambang emas," ujar John Laforge, analis komoditas pada Ned Davis Research. Biasanya, emas diperdagangkan pada rasio 1,05 kali dari harga saham perusahaan tambang emas. Saat ini, rasionya menjadi 1,48. Artinya, perusahaan tambang emas masih berada di bawah harga pasar (undervalue). Saham perusahaan tambang emas turun 3,2 persen tahun ini dibandingkan dengan kenaikan sebesar 11,7 persen pada harga emas. Sebagian karena kenaikan harga minyak.
Rebecca Patterson, chief global strategist pada JP Morgan Asset Management, merekomendasikan investor hanya memegang sedikit emas saja, sekitar 1 sampai 2 persen dari aset mereka yang aman, termasuk dana tunai dan obligasi Pemeritah AS. "Setidaknya masih ada kekhawatiran tentang Eropa dan AS. Emas mahal, tetapi mahal untuk alasan yang bagus," ujarnya.
Sumber : http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2011/07/25/07480515/Apakah.Harga.Emas.Sudah.Mencapai.Puncaknya
Kamis, 21 Juli 2011
Gold, Silver end weaker but up from daily lows
By Jim Wyckoff
(Kitco News) - Comex Gold and Silver futures prices ended weaker Wednesday on profit-taking pressure from recent gains. However, both precious metals did move well off their daily lows by the close, as bargain hunters stepped in to buy the dip in prices.
The profit taking is not unexpected nor is it unhealthy during a bull market move. Investor risk appetite in the market place is on the upswing, which has pulled away safe-haven demand for the precious metals. August gold last traded down $3.60 at $1,597.50 an ounce. Spot gold last traded up $1.00 an ounce at $1,590.25. December Comex silver last traded down $0.664 at $39.581 an ounce.
There are some fundamental developments at work which are boosting, at least temporarily, investor risk appetite in the marketplace. That's near-term bearish for gold and silver. President Obama said Tuesday he is encouraged by a Senate plan on dealing with the U.S. debt-ceiling. It appears other U.S. lawmakers may now also be ready to strike a deal on the contentious matter. Also, on Tuesday evening Apple came out with stunningly strong earnings results for the quarter. The Apple news followed other recent good earnings reports. There are also notions the European Union leaders will make some progress on sovereign debt matters at their summit meeting Thursday.
The U.S. dollar index traded lower again Wednesday, as the bears are gaining fresh downside technical momentum. The weaker dollar index limited selling pressure in the precious metals. If the index does begin to trend lower again, that would be an underlying bullish fundamental for the precious metals.
Crude oil prices traded higher again Wednesday, which is also an underlying bullish factor for the precious metals. Crude Oil bulls are gaining some upside momentum this week.
The London P.M. gold fixing was $1,586.00 versus the previous P.M. fixing of $1,601.00.
Technically, August gold futures prices closed nearer the session high Wednesday. The market had become over-extended on the upside and was due for a corrective pullback. Wednesday's high-range close did prevent a significantly bearish "key reversal" down from being confirmed on the daily bar chart. Gold bulls still have the solid overall near-term technical advantage. Bulls' next near-term upside technical objective is to produce a close above resistance at $1,625.00. Bears' next near-term downside price objective is closing prices below solid technical support at the June high of $1,559.30. First resistance is seen at Wednesday's high of $1,600.80 and then at the record high of $1,610.70. First support is seen at $1,590.00 and then at Wednesday's low of $1,581.10. Wyckoff's Market Rating: 8.0.
December Silver futures prices closed nearer the session high Wednesday. The silver bulls still have the overall technical advantage. Bulls' next upside price objective is producing a close above solid technical resistance at this week's high of $40.90 an ounce. The next downside price breakout objective for the bears is closing prices below solid technical support at $38.00. First resistance is seen at Wednesday's high of $39.865 and then at $40.00. Next support is seen at $39.00 and then at $38.50. Wyckoff's Market Rating: 7.0.
December N.Y. Copper closed down 255 points 446.10 cents Wednesday. Prices closed nearer the session low and saw mild profit-taking pressure. A weaker U.S. dollar index today did limit the downside in copper. The copper bulls have the solid overall near-term technical advantage. Copper bulls' next upside breakout objective is pushing and closing prices above solid technical resistance at the April high of 457.00 cents. The next downside price breakout objective for the bears is closing prices below solid technical support at 433.05 cents. First resistance is seen at 447.50 cents and then at Wednesday's high of 449.35 cents. First support is seen at Wednesday's low of 444.70 cents and then at 442.35 cents. Wyckoff's Market Rating: 7.0.
http://www.commodityonline.com/news/Gold-Silver-end-weaker-but-up-from-daily-lows-40914-3-1.html
(Kitco News) - Comex Gold and Silver futures prices ended weaker Wednesday on profit-taking pressure from recent gains. However, both precious metals did move well off their daily lows by the close, as bargain hunters stepped in to buy the dip in prices.
The profit taking is not unexpected nor is it unhealthy during a bull market move. Investor risk appetite in the market place is on the upswing, which has pulled away safe-haven demand for the precious metals. August gold last traded down $3.60 at $1,597.50 an ounce. Spot gold last traded up $1.00 an ounce at $1,590.25. December Comex silver last traded down $0.664 at $39.581 an ounce.
There are some fundamental developments at work which are boosting, at least temporarily, investor risk appetite in the marketplace. That's near-term bearish for gold and silver. President Obama said Tuesday he is encouraged by a Senate plan on dealing with the U.S. debt-ceiling. It appears other U.S. lawmakers may now also be ready to strike a deal on the contentious matter. Also, on Tuesday evening Apple came out with stunningly strong earnings results for the quarter. The Apple news followed other recent good earnings reports. There are also notions the European Union leaders will make some progress on sovereign debt matters at their summit meeting Thursday.
The U.S. dollar index traded lower again Wednesday, as the bears are gaining fresh downside technical momentum. The weaker dollar index limited selling pressure in the precious metals. If the index does begin to trend lower again, that would be an underlying bullish fundamental for the precious metals.
Crude oil prices traded higher again Wednesday, which is also an underlying bullish factor for the precious metals. Crude Oil bulls are gaining some upside momentum this week.
The London P.M. gold fixing was $1,586.00 versus the previous P.M. fixing of $1,601.00.
Technically, August gold futures prices closed nearer the session high Wednesday. The market had become over-extended on the upside and was due for a corrective pullback. Wednesday's high-range close did prevent a significantly bearish "key reversal" down from being confirmed on the daily bar chart. Gold bulls still have the solid overall near-term technical advantage. Bulls' next near-term upside technical objective is to produce a close above resistance at $1,625.00. Bears' next near-term downside price objective is closing prices below solid technical support at the June high of $1,559.30. First resistance is seen at Wednesday's high of $1,600.80 and then at the record high of $1,610.70. First support is seen at $1,590.00 and then at Wednesday's low of $1,581.10. Wyckoff's Market Rating: 8.0.
December Silver futures prices closed nearer the session high Wednesday. The silver bulls still have the overall technical advantage. Bulls' next upside price objective is producing a close above solid technical resistance at this week's high of $40.90 an ounce. The next downside price breakout objective for the bears is closing prices below solid technical support at $38.00. First resistance is seen at Wednesday's high of $39.865 and then at $40.00. Next support is seen at $39.00 and then at $38.50. Wyckoff's Market Rating: 7.0.
December N.Y. Copper closed down 255 points 446.10 cents Wednesday. Prices closed nearer the session low and saw mild profit-taking pressure. A weaker U.S. dollar index today did limit the downside in copper. The copper bulls have the solid overall near-term technical advantage. Copper bulls' next upside breakout objective is pushing and closing prices above solid technical resistance at the April high of 457.00 cents. The next downside price breakout objective for the bears is closing prices below solid technical support at 433.05 cents. First resistance is seen at 447.50 cents and then at Wednesday's high of 449.35 cents. First support is seen at Wednesday's low of 444.70 cents and then at 442.35 cents. Wyckoff's Market Rating: 7.0.
http://www.commodityonline.com/news/Gold-Silver-end-weaker-but-up-from-daily-lows-40914-3-1.html
Why physical gold buying tops investments chart
By Daniel T FisherHere are 7 reasons why buying physical Gold is still the best precious metals investment:-
1.Gold has been around for thousands of years so there is plenty of investment research. The more research available, the better chance you have of assessing an asset's prospects.
2.If you buy gold there is no VAT to pay on the purchase. However, Silver and other precious metals are not VAT exempt so you're 20% down before you've even started with those.
3.The gold market has evolved into a highly competitive and efficient arena. So the bid/offer spread (or difference where a dealer will buy and sell gold) is relatively tight (perhaps 5-10%). This means the market doesn't have to move up much for you to enjoy profits.
4.When you do come to sell your gold, you'll find the market is very liquid (there are lots of buyers and sellers for gold). As long as you bought from a reputable gold dealer, they will have helped you buy coins or buy gold bars and gold bullion which are well recognised globally, therefore maximising the price you'll get for your gold.
5.Gold is a precious metal and there's not a lot of it in existence! The lack of supply and difficulty in extracting Gold provides a huge support to its price. If you have an asset who's supply could increase significantly, the price of that asset is always exposed to a sharp fall.
6.Due to gold's relatively high price per kilo, buying gold bullion is cheap to deliver. This means that a £50k gold investment can be shipped cheaply and discreetly whereas the equivalent in say, Silver would be heavy and expensive to deliver.
7.With political unrest in North Africa and continued terror threats from the Middle East - the Safe Haven tag of gold provides one of the most compelling reasons to buy. Gold investment also provides a portfolio insurance against the current economic instability we're experiencing. If you believe there is a chance that Greece may default on its debt, that it may withdraw from the Euro currency, that Spain, Portugal, Italy and Ireland may follow, or that the US will need to increase its debt ceiling, then you should buy coins or buy gold bullion now before it's too late. As the ultimate safe haven asset, gold will undoubtedly spike in value if this happens.
courtesy : EzineArticles.com
http://www.commodityonline.com/news/Why-physical-gold-buying-tops-investments-chart-40936-3-1.html
1.Gold has been around for thousands of years so there is plenty of investment research. The more research available, the better chance you have of assessing an asset's prospects.
2.If you buy gold there is no VAT to pay on the purchase. However, Silver and other precious metals are not VAT exempt so you're 20% down before you've even started with those.
3.The gold market has evolved into a highly competitive and efficient arena. So the bid/offer spread (or difference where a dealer will buy and sell gold) is relatively tight (perhaps 5-10%). This means the market doesn't have to move up much for you to enjoy profits.
4.When you do come to sell your gold, you'll find the market is very liquid (there are lots of buyers and sellers for gold). As long as you bought from a reputable gold dealer, they will have helped you buy coins or buy gold bars and gold bullion which are well recognised globally, therefore maximising the price you'll get for your gold.
5.Gold is a precious metal and there's not a lot of it in existence! The lack of supply and difficulty in extracting Gold provides a huge support to its price. If you have an asset who's supply could increase significantly, the price of that asset is always exposed to a sharp fall.
6.Due to gold's relatively high price per kilo, buying gold bullion is cheap to deliver. This means that a £50k gold investment can be shipped cheaply and discreetly whereas the equivalent in say, Silver would be heavy and expensive to deliver.
7.With political unrest in North Africa and continued terror threats from the Middle East - the Safe Haven tag of gold provides one of the most compelling reasons to buy. Gold investment also provides a portfolio insurance against the current economic instability we're experiencing. If you believe there is a chance that Greece may default on its debt, that it may withdraw from the Euro currency, that Spain, Portugal, Italy and Ireland may follow, or that the US will need to increase its debt ceiling, then you should buy coins or buy gold bullion now before it's too late. As the ultimate safe haven asset, gold will undoubtedly spike in value if this happens.
courtesy : EzineArticles.com
http://www.commodityonline.com/news/Why-physical-gold-buying-tops-investments-chart-40936-3-1.html
Rabu, 20 Juli 2011
Henry: 'Gold set to go $2000, silver may breach $50'
Henry: 'Gold set to go $2000, silver may breach $50': "MUMBAI(Commodity Online): If the current bull run in Gold and Silver would continue, gold can reach $2000, and silver can cross $50, J..."
'Gold set to go $2000, silver may breach $50'
MUMBAI(Commodity Online): If the current bull run in Gold and Silver would continue, gold can reach $2000, and silver can cross $50, James Turk, an analyst, was quoted by King World News (KWN) as saying.
His logic is that if gold and silver prices rule above $1600 and $40, it is highly likely that investors short on gold may opt for a stop-loss measure and do some short-covering. They too may opt for long positions. This is deemed to drive the precious metals up. If that be the case, a monster rally is in the offing!
Beacon Equity Research reported Turk as speaking:
“I wouldn’t be surprised to see $2,000 (gold) very quickly,” Turk speculated in his KWN interview. “It’s just a question of how the European bank crisis unfolds or the U.S. debt limit unfolds or any one of these number of trouble spots around the world unfolds. Any one of those could light a fire under the gold market and you could see $2,000 very, very quickly. You could also see Silver over $50 very quickly.”
Currently the debt crises on either side of the Atlantic are providing a perky climate for safe haven assets like Gold and silver.
The world’s third largest bond market—Italian bond market—is under trouble as a massive sell off fuelled by debt contagion-spread to Italy resulting in bond yields rising to figures above 6%. This development fuelled a surge in gold and silver prices. With the Greek crisis already on tow and Portugual, Ireland and Spain in trouble, the Euro-zone debt crisis continues to pester the global economy.
On the other side of the Atlantic, Obama and Republicans are yet to hammer out a deal on 14.3 tn debt ceiling.
Both these scenarios would keep the dual-darlings where they are.
So, if gold ans silver maintain the rally for another few days, Turk may not get it wrong.
sumber : http://www.commodityonline.com/news/Gold-set-to-go-$2000-silver-may-breach-$50-40892-3-1.html
His logic is that if gold and silver prices rule above $1600 and $40, it is highly likely that investors short on gold may opt for a stop-loss measure and do some short-covering. They too may opt for long positions. This is deemed to drive the precious metals up. If that be the case, a monster rally is in the offing!
Beacon Equity Research reported Turk as speaking:
“I wouldn’t be surprised to see $2,000 (gold) very quickly,” Turk speculated in his KWN interview. “It’s just a question of how the European bank crisis unfolds or the U.S. debt limit unfolds or any one of these number of trouble spots around the world unfolds. Any one of those could light a fire under the gold market and you could see $2,000 very, very quickly. You could also see Silver over $50 very quickly.”
Currently the debt crises on either side of the Atlantic are providing a perky climate for safe haven assets like Gold and silver.
The world’s third largest bond market—Italian bond market—is under trouble as a massive sell off fuelled by debt contagion-spread to Italy resulting in bond yields rising to figures above 6%. This development fuelled a surge in gold and silver prices. With the Greek crisis already on tow and Portugual, Ireland and Spain in trouble, the Euro-zone debt crisis continues to pester the global economy.
On the other side of the Atlantic, Obama and Republicans are yet to hammer out a deal on 14.3 tn debt ceiling.
Both these scenarios would keep the dual-darlings where they are.
So, if gold ans silver maintain the rally for another few days, Turk may not get it wrong.
sumber : http://www.commodityonline.com/news/Gold-set-to-go-$2000-silver-may-breach-$50-40892-3-1.html
Senin, 18 Juli 2011
Henry: Outlook Dan Review Pekan Ini: July 18-22, 2011
Henry: Outlook Dan Review Pekan Ini: July 18-22, 2011: "Uji stres perbankan Eropa akhir pekan lalu membuahkan hasil yang lebih baik dari perkiraan para pelaku pasar. Delapan dari 90 bank Eropa ya..."
Outlook Dan Review Pekan Ini: July 18-22, 2011
Uji stres perbankan Eropa akhir pekan lalu membuahkan hasil yang lebih baik dari perkiraan para
pelaku pasar. Delapan dari 90 bank Eropa yang mengikuti uji stres dianggap tidak lulus tes oleh
European Banking Authority yakni 2 bank Yunani, 5 bank Spanyol dan 1 bank Austria. Semua bank
dari Belanda, Inggris, Perancis, Italia, Jerman dan Portugis dinyatakan lulus tes.
Namun demikian, kabar baik tersebut tidak serta merta menguatkan euro terhadap USD. Euro masih
dibayangi oleh kecemasan para pelaku pasar terkait kondisi krisis hutang di kawasan tersebut. Italia
dan Spanyol saat ini menjadi sorotan investor karena bila salah satu dari kedua negara ini tidak
mampu membayar hutang-hutangnya, dampaknya akan lebih besar dari negara-negara sebelumnya
yang telah meminta bantuan bailout dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF).
EURUSD masih mengalami tekanan, dengan support terdekat di 1.4020, yang bisa membawa
pasangan mata uang ini menuju area 1.3830an. Namun bila ada berita bagus dari Eropa besok, bisa
membawa EURUSD kembali mendekati area 1.4280an. GBPUSD relative lebih kuat dibandingkan
rekannya EURUSD karena headline berita ekonomi lebih menekankan pada buruknya situasi keuangan
Eropa. GBPUSD berupaya kembali ke area 1.62, namun bila support 1.6060 tembus ke bawah, akan
membawa pasangan mata uang ini ke area 1.5900an.
Dollar AS juga mengalami tekanan karena ancaman penurunan peringkat hutang oleh lembaga
pemeringkat hutang akibat pemerintah AS dan Kongres masih belum sepakat mengenai penaikan
batas atas hutang AS yang akan mencapai limit pada 2 Agustus nanti. Alhasil, para pelaku pasar
mencari safe haven lain di luar dollar AS yakni emas, yen Jepang dan franc Swiss dimana kita melihat
ketiga instrumen ini menguat beberapa hari belakangan.
USDJPY saat ini memiliki support di kisaran 78.40 dan resisten di kisaran 79.60. Berita bagus dari AS
akan kembali membawa USDJPY ke kisaran 80 an. USDCHF masih menekan ke bawah dengan
support sementara di kisaran 0.8079 yang kemungkinan besar dengan mudah tertembus dan menuju
area support psikolgis selanjutnya di 0.8000. Resisten terdekat di 0.8200.
Dollar Australia tidak mampu menembus level 1.0800 akibat prospek pelambatan pertumbuhan di
Australia. Tapi diharapkan AUDUSD mampu bertahan di atas level 1.0520 karena masih bagusnya
pertumbuhan ekonomi China dan suku bunga Australia yang lebih tinggi dibandingkan negara maju
lainnya.
Indeks saham juga masih tergerus oleh berita-berita negatif seputar situasi hutang di Eropa dan AS,
juga berita kenaikan tingkat suku bunga di pasar emerging. Meski bulan ini sudah mulai pelaporan
keuangan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa saham, namun kelihatannya tidak
memberikan daya ungkit yang maksimal ke indeks saham.
Hangseng masih berkutat di kisaran 21480-22100 dan membentuk support kuat di kisaran 21480.
Namun demikian, tekanan bearish Hangseng belakangan ini dapat membawa Hangseng ke area
20900an. Indeks Nikkei masih terbebani oleh penguatan yen dan membentuk support di 9780,
tembus level ini akan membawa Nikkei mendekati level 9570.
Emas terus merangkak naik dan mendekati target $1600 per troy ons pekan ini. Tembus Level 1600,
emas mungkin akan mencoba naik kek kisaran $1635. Support terdekat di $1590 lalu di $1575.
Minyak mentah area konsolidasi di 93.50-99.40. Jika support di 93.50 mampu bertahan, minyak
mentah dapat kembali ke area $102 per barel.
pelaku pasar. Delapan dari 90 bank Eropa yang mengikuti uji stres dianggap tidak lulus tes oleh
European Banking Authority yakni 2 bank Yunani, 5 bank Spanyol dan 1 bank Austria. Semua bank
dari Belanda, Inggris, Perancis, Italia, Jerman dan Portugis dinyatakan lulus tes.
Namun demikian, kabar baik tersebut tidak serta merta menguatkan euro terhadap USD. Euro masih
dibayangi oleh kecemasan para pelaku pasar terkait kondisi krisis hutang di kawasan tersebut. Italia
dan Spanyol saat ini menjadi sorotan investor karena bila salah satu dari kedua negara ini tidak
mampu membayar hutang-hutangnya, dampaknya akan lebih besar dari negara-negara sebelumnya
yang telah meminta bantuan bailout dari Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional (IMF).
EURUSD masih mengalami tekanan, dengan support terdekat di 1.4020, yang bisa membawa
pasangan mata uang ini menuju area 1.3830an. Namun bila ada berita bagus dari Eropa besok, bisa
membawa EURUSD kembali mendekati area 1.4280an. GBPUSD relative lebih kuat dibandingkan
rekannya EURUSD karena headline berita ekonomi lebih menekankan pada buruknya situasi keuangan
Eropa. GBPUSD berupaya kembali ke area 1.62, namun bila support 1.6060 tembus ke bawah, akan
membawa pasangan mata uang ini ke area 1.5900an.
Dollar AS juga mengalami tekanan karena ancaman penurunan peringkat hutang oleh lembaga
pemeringkat hutang akibat pemerintah AS dan Kongres masih belum sepakat mengenai penaikan
batas atas hutang AS yang akan mencapai limit pada 2 Agustus nanti. Alhasil, para pelaku pasar
mencari safe haven lain di luar dollar AS yakni emas, yen Jepang dan franc Swiss dimana kita melihat
ketiga instrumen ini menguat beberapa hari belakangan.
USDJPY saat ini memiliki support di kisaran 78.40 dan resisten di kisaran 79.60. Berita bagus dari AS
akan kembali membawa USDJPY ke kisaran 80 an. USDCHF masih menekan ke bawah dengan
support sementara di kisaran 0.8079 yang kemungkinan besar dengan mudah tertembus dan menuju
area support psikolgis selanjutnya di 0.8000. Resisten terdekat di 0.8200.
Dollar Australia tidak mampu menembus level 1.0800 akibat prospek pelambatan pertumbuhan di
Australia. Tapi diharapkan AUDUSD mampu bertahan di atas level 1.0520 karena masih bagusnya
pertumbuhan ekonomi China dan suku bunga Australia yang lebih tinggi dibandingkan negara maju
lainnya.
Indeks saham juga masih tergerus oleh berita-berita negatif seputar situasi hutang di Eropa dan AS,
juga berita kenaikan tingkat suku bunga di pasar emerging. Meski bulan ini sudah mulai pelaporan
keuangan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa saham, namun kelihatannya tidak
memberikan daya ungkit yang maksimal ke indeks saham.
Hangseng masih berkutat di kisaran 21480-22100 dan membentuk support kuat di kisaran 21480.
Namun demikian, tekanan bearish Hangseng belakangan ini dapat membawa Hangseng ke area
20900an. Indeks Nikkei masih terbebani oleh penguatan yen dan membentuk support di 9780,
tembus level ini akan membawa Nikkei mendekati level 9570.
Emas terus merangkak naik dan mendekati target $1600 per troy ons pekan ini. Tembus Level 1600,
emas mungkin akan mencoba naik kek kisaran $1635. Support terdekat di $1590 lalu di $1575.
Minyak mentah area konsolidasi di 93.50-99.40. Jika support di 93.50 mampu bertahan, minyak
mentah dapat kembali ke area $102 per barel.
Senin, 11 Juli 2011
KILAS GLOBAL
Bursa Amerika Serikat (AS) mencetak gain moderat meski pekan lebih pendek dan data tenaga kerja mengecewakan.
• Indeks saham mampu meraih gain walau sesi perdagangan lebih pendek karena libur nasional dan data payrolls mengecewakan. Non-farm payrolls hanya naik 18,000 atau di bawah ekspektasi sebesar 97,000 pekerjaan. Angka pengangguran juga melonjak ke 9.2% atau lebih tinggi dibanding ekspektasi dan catatan bulan lalu, 9.1%. Dow Jones Industrial Average (DJIA) meraih 0.53% dan S&P meraup 0.62%. Sektor teknologi masih menunjukkan kinerja terbaik sehingga NASDAQ mampu menghasilkan 2.27%.
• Downgrade Moody’s terhadap hutang Portugal ke status ‘junk’ menimbulkan kekhawatiran baru sehingga bursa Eropa merugi. Di lain pihak, European Central Bank (ECB) menaikkan suku bunga sebanyak 25 basis poin ke level 1.25% untuk menghadang inflasi. Level tersebut adalah yang tertinggi sejak lebih dari dua tahun terakhir. Adapun Bank of England (BOE) masih menahan suku bunga 0.5% guna menopang pemulihan dan membentengi diri dari efek krisis Yunani.
• Current account surplus Jepang menyempit jadi ¥590 miliar atau US $7.3 miliar. Fakta tersebut mengindikasikan bahwa negara itu mampu menangani penurunan kinerja ekspor akibat kelesuan produksi pasca gempa.
• Bank Sentral China menaikkan suku bunga acuan untuk kali ke tiga tahun ini setelah inflasi melaju dalam akselerasi tercepat sejak Juli 2008. Bunga acuan untuk deposito satu tahun naik ke 3.5%. Indeks Hang Seng mencatat kerugian 0.37% pekan lalu sejak pembukaan, namun kemudian mampu menguat sebanyak 2%.
• Indeks saham mampu meraih gain walau sesi perdagangan lebih pendek karena libur nasional dan data payrolls mengecewakan. Non-farm payrolls hanya naik 18,000 atau di bawah ekspektasi sebesar 97,000 pekerjaan. Angka pengangguran juga melonjak ke 9.2% atau lebih tinggi dibanding ekspektasi dan catatan bulan lalu, 9.1%. Dow Jones Industrial Average (DJIA) meraih 0.53% dan S&P meraup 0.62%. Sektor teknologi masih menunjukkan kinerja terbaik sehingga NASDAQ mampu menghasilkan 2.27%.
• Downgrade Moody’s terhadap hutang Portugal ke status ‘junk’ menimbulkan kekhawatiran baru sehingga bursa Eropa merugi. Di lain pihak, European Central Bank (ECB) menaikkan suku bunga sebanyak 25 basis poin ke level 1.25% untuk menghadang inflasi. Level tersebut adalah yang tertinggi sejak lebih dari dua tahun terakhir. Adapun Bank of England (BOE) masih menahan suku bunga 0.5% guna menopang pemulihan dan membentengi diri dari efek krisis Yunani.
• Current account surplus Jepang menyempit jadi ¥590 miliar atau US $7.3 miliar. Fakta tersebut mengindikasikan bahwa negara itu mampu menangani penurunan kinerja ekspor akibat kelesuan produksi pasca gempa.
• Bank Sentral China menaikkan suku bunga acuan untuk kali ke tiga tahun ini setelah inflasi melaju dalam akselerasi tercepat sejak Juli 2008. Bunga acuan untuk deposito satu tahun naik ke 3.5%. Indeks Hang Seng mencatat kerugian 0.37% pekan lalu sejak pembukaan, namun kemudian mampu menguat sebanyak 2%.
APPLE INC. Review & Outlook
Profil Perusahaan: Apple Inc (APPLE) memproduksi perangkat komputer, notebook, server serta software
penunjang bagi masing-masing produk di seluruh dunia. Apple juga memimpin pasar industri musik digital serta
merambah pasar ponsel pintar dengan merilis iPhone pada 2007.
Permintaan Kuat terhadap Beragam Produk: Perseroan terus kebanjiran permintaan untuk berbagai produk,
terutama iPad 2, iPhone 4 dan MacBook Pro. Jumlah permintaan iPad 2 konsisten lebih tinggi dibanding suplai
sehingga setiap unit yang diproduksi langsung laku terjual. Fakta tersebut tampaknya akan berlangsung hingga
akhir tahun ini. Apple menyatakan bahwa sejak seri pertama diluncurkan, perusahaan sudah menjual lebih dari 25
juta varian iPad. Permintaan untuk iPhone 4 masih kuat karena Apple giat bekerjasama dengan penyedia jaringan
ponsel seluruh dunia untuk memenuhi kepuasan konsumen global. Sedangkan MacBook Pro akan diuntungkan
oleh kedatangan tahun ajaran sekolah yang baru.
Prospek Bagus pada Produk akan Datang: Apple melanjutkan ekspansi internasional dengan merilis produk baru.
Meski investor khawatir tentang penundaan waktu peluncuran iPhone 5 hingga September, sentimen seharusnya
meningkat jelang hari-H.
Peluang untuk Mematahkan Earnings Q2 (19 Juli 2011): Apple adalah salah satu emiten terbaik dalam sektor
teknologi karena kinerja keuangannya dikenal selalu melampaui harapan analis. Di tengah permintaan tinggi
terhadap berbagai produk, pendapatan usaha diprediksi tumbuh 57% dibanding periode sama satu tahun lalu
menjadi $102 miliar.
Formula Trading: Di tengah periode yang bergejolak, saham Apple sudah terkoreksi $20 sehingga menawarkan
harga menarik. Investor atau trader dapat membeli saham CFD Apple pada koreksi sekitar $20 dari harga saat ini,
yaitu $340 (koreksi 66%). Tempatkan stop loss pada level $330 dan target profit pertama di $360 dengan peluang
jual pada harga lebih tinggi (cermati perkembangan pasar).
penunjang bagi masing-masing produk di seluruh dunia. Apple juga memimpin pasar industri musik digital serta
merambah pasar ponsel pintar dengan merilis iPhone pada 2007.
Permintaan Kuat terhadap Beragam Produk: Perseroan terus kebanjiran permintaan untuk berbagai produk,
terutama iPad 2, iPhone 4 dan MacBook Pro. Jumlah permintaan iPad 2 konsisten lebih tinggi dibanding suplai
sehingga setiap unit yang diproduksi langsung laku terjual. Fakta tersebut tampaknya akan berlangsung hingga
akhir tahun ini. Apple menyatakan bahwa sejak seri pertama diluncurkan, perusahaan sudah menjual lebih dari 25
juta varian iPad. Permintaan untuk iPhone 4 masih kuat karena Apple giat bekerjasama dengan penyedia jaringan
ponsel seluruh dunia untuk memenuhi kepuasan konsumen global. Sedangkan MacBook Pro akan diuntungkan
oleh kedatangan tahun ajaran sekolah yang baru.
Prospek Bagus pada Produk akan Datang: Apple melanjutkan ekspansi internasional dengan merilis produk baru.
Meski investor khawatir tentang penundaan waktu peluncuran iPhone 5 hingga September, sentimen seharusnya
meningkat jelang hari-H.
Peluang untuk Mematahkan Earnings Q2 (19 Juli 2011): Apple adalah salah satu emiten terbaik dalam sektor
teknologi karena kinerja keuangannya dikenal selalu melampaui harapan analis. Di tengah permintaan tinggi
terhadap berbagai produk, pendapatan usaha diprediksi tumbuh 57% dibanding periode sama satu tahun lalu
menjadi $102 miliar.
Formula Trading: Di tengah periode yang bergejolak, saham Apple sudah terkoreksi $20 sehingga menawarkan
harga menarik. Investor atau trader dapat membeli saham CFD Apple pada koreksi sekitar $20 dari harga saat ini,
yaitu $340 (koreksi 66%). Tempatkan stop loss pada level $330 dan target profit pertama di $360 dengan peluang
jual pada harga lebih tinggi (cermati perkembangan pasar).
Senin, 04 Juli 2011
‘Beli’ saham Microsoft Corp.
Profil Perusahaan: Microsoft Corp. (MICROSOFT) adalah produsen software nomor satu dunia, yang mengembangkan, membuat dan menguasai hak atas berbagai produk piranti lunak. Fundamental Solid: perusahaan menguasai berbagai kualitas fundamental seperti:
• Penjualan di luar wilayah AS mencapai 42%
• Rating neraca keuangan AAA
• Marjin net profit 30%.
• Neraca kas bersih $32.8 miliar atau kas $4.55 per saham
• Mitra bisnis kuat di seluruh dunia
Masuk ke Lini Bisnis Baru, ‘Cloud’: CEO Ballmer secara resmi meluncurkan Office 365, sebuah solusi untuk keperluan produktifitas baik untuk usaha kecil, menengah hingga perusahaan besar. Software ini berbasis multiple cloud dan digadang sebagai program beta terbesar Microsoft yang melibatkan 200 ribu konsumen. Office 365 menawarkan cara mudah untuk menggunakan Cloud dengan memberi pengalaman baru dalam aspek produktifitas kolaborasi dan perangkat komunikasi. Pengguna dapat menggabungkan project dari berbagai perangkat mobile, termasuk perangkat non-Windows dengan tariff langganan antara $2 dan $27 per bulan. Sebagai tambahan, MICROSOFT sudah bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi seperti Bell Canada, Telefonica dan Vodaphone untuk mem-bundle Office 365 dengan produk masing-masing provider. Publikasi Terbaru: pekan lalu, Microsoft mengumumkan bahwa mereka telah memperbarui software korporasi. Software kini sudah dilengkapi dengan Office 2010 berbasis full internet untuk kali pertama demi menarik lebih banyak revenue dari lini bisnis. Formula Trading: seiring rally bursa saham pekan lalu, investor/trader dapat melirik harga murah pada saham CFD pada level $25.00 (koreksi lebih dari 60% dari rally terakhir) dengan target profit di $27.00 dan stop loss ditempatkan tepat di level bawah, $23.70.
• Penjualan di luar wilayah AS mencapai 42%
• Rating neraca keuangan AAA
• Marjin net profit 30%.
• Neraca kas bersih $32.8 miliar atau kas $4.55 per saham
• Mitra bisnis kuat di seluruh dunia
Masuk ke Lini Bisnis Baru, ‘Cloud’: CEO Ballmer secara resmi meluncurkan Office 365, sebuah solusi untuk keperluan produktifitas baik untuk usaha kecil, menengah hingga perusahaan besar. Software ini berbasis multiple cloud dan digadang sebagai program beta terbesar Microsoft yang melibatkan 200 ribu konsumen. Office 365 menawarkan cara mudah untuk menggunakan Cloud dengan memberi pengalaman baru dalam aspek produktifitas kolaborasi dan perangkat komunikasi. Pengguna dapat menggabungkan project dari berbagai perangkat mobile, termasuk perangkat non-Windows dengan tariff langganan antara $2 dan $27 per bulan. Sebagai tambahan, MICROSOFT sudah bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi seperti Bell Canada, Telefonica dan Vodaphone untuk mem-bundle Office 365 dengan produk masing-masing provider. Publikasi Terbaru: pekan lalu, Microsoft mengumumkan bahwa mereka telah memperbarui software korporasi. Software kini sudah dilengkapi dengan Office 2010 berbasis full internet untuk kali pertama demi menarik lebih banyak revenue dari lini bisnis. Formula Trading: seiring rally bursa saham pekan lalu, investor/trader dapat melirik harga murah pada saham CFD pada level $25.00 (koreksi lebih dari 60% dari rally terakhir) dengan target profit di $27.00 dan stop loss ditempatkan tepat di level bawah, $23.70.
‘Beli’ saham Citigroup
Profil Perusahaan: Citigroup (CITIGROUP) melayani nasabah, korporasi, pemerintah dan institusi pada lebih dari 100 negara. Servis Citigroup meliputi berbagai macam produk dan layanan financial dengan fokus pada nasabah perbankan dan kredit, korporasi dan bank investasi, pembukaan pasar serta layanan transaksi. Bank of America Meng-upgrade Rekomendasi terhadap Citigroup: Bank of America memberi rekomendasi beli terhadap saham Citigroup dengan target harga $53 per lembar. Rekomendasi tersebut mengacu pada penguatan earnings usaha dan label harga yang di bawah valuasi. Pelemahan harga setelah reverse split 6 Mei memberi entry point menarik. Pos pendapatan akan mendapat dukungan dari kenaikan swipe fee kartu debit dari $0.12 menjadi $0.21 secara rata-rata. Sebagai tambahan, pemulihan lini kredit berpeluang mengangkat Return on Equity (R.O.E). Hasil Q1 2011: Citigroup berbalik melaba sejak tahun lalu dan terus berkembang pada 2011. Sepanjang kuartal I, perseroan meraup $3 miliar, atau dua kali lipat dibanding catatan kuartal sebelumnya. Adapun revenue naik 7% dan pengeluaran turun 1%. Revenue dari produk ekuitas dan pendapatan tetap melonjak dibanding kuartal terdahulu. Citigroup kini mempunyai volume transaksi, deposito dan pinjaman keuangan lebih tinggi. Strategi & Eksposur di Negara Berkembang: Citigroup cukup mapan untuk dapat melaba dari perkembangan franchise dan aset di 140 negara. Di bawah kepemimpinan Vikram Pandit, Citigroup menjadi yang terdepan dalam pelayanan terhadap nasabah ritel dan korporasi multinasional. Tidak hanya itu, eksposur perseroan juga mencakup investasi di Amerika Selatan dan Asia. Rasio Price Earnings di Bawah 12: rasio P/E ratio Citigroup berada di 11.38, atau terbilang sangat rendah bagi sebuah saham bank raksasa yang memiliki kenaikan revenue 3.76% sepanjang tahun lalu. Harga saham juga masih lebih rendah sekitar 12% dibanding tahun lalu, atau jauh di atas rasio penurunan sektor finansial yang hanya 2%. Saham Citi Dikoleksi oleh Hedge Funds Besar: Pertimbangan nilai membuat saham Citi dimiliki oleh lembaga investasi kelas dunia seperti Pershing Square, Fairholme, Paulson, Appaloosa Management, Viking Global Investors dan Kingdom Holdings.
Formula Trading: Investor/Trader dapat membeli saham CFD pada level murah $41.50 (koreksi 66% dari gap-up terakhir) mengacu pada rally kuat bursa AS pekan lalu. Stop loss bisa ditempatkan pada support $40.70 sehingga transaksi menjadi lebih efektif dengan money management yang baik.
Formula Trading: Investor/Trader dapat membeli saham CFD pada level murah $41.50 (koreksi 66% dari gap-up terakhir) mengacu pada rally kuat bursa AS pekan lalu. Stop loss bisa ditempatkan pada support $40.70 sehingga transaksi menjadi lebih efektif dengan money management yang baik.
Langganan:
Postingan (Atom)