INILAHCOM, New York - Emas berjangka di pasar AS pada Jumat (19/9/2014) dini hari tadi mengalami pelemahan. Pemicunya karena dolar AS menguat ke level tertinggi dalam empat tahun terakhir.
Investor valas merespon isyarat dari The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan lebih cepat. Pada hari Rabu kemarin, The Fed menegaskan lagi untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol persen. Tetapi juga mengindikasikan akan menaikkan biaya pinjaman lebih cepat dari yang diharapkan sebelumnya.
Harga emas berjangka melemah 0,7 persen ke US$1,226,90 per troy ons. Sementara harga emas di pasar spot menguat 0,35 ke US$1.226 per ons. Demikian mengutip cnbc.com.
"Dolar AS melaksanakan tugasnya sehingga menghapus kenaikan emas selama delapan bulan terakhir. Sekarang kita berada di situasi seperti awal tahun," kata analis komoditas di Pixley, Ross Norman.
"Meskipun kuartan keempat siklusnya terjadi kenaikan permintaan emas fisik, saya tidak melihat pasar akan naik secara signifikan. Saya tidak heran kalau harganya nanti di kisaran US#1,230-US$1.240," jelasnya lagi.
Secara teknis emas berada di situasi rentan. Level spikologis emas akan berada di US$1.200 dan US$1.180. Namun sinyal posisi tersebut masih akan melihat untuk beberapa hari ke depan.
Dolar AS mendapatkan sentimen positif dengan pernyataan Fed. Hal ini memicu spekulasi bank sentral AS tersebut akan menaikkan suku bunga acuan lebih cepat dari rencana awal.