Selasa, 29 April 2014
Senin, 28 April 2014
Senin, 21 April 2014
Empat Faktor Benamkan Harga Emas - INILAH.com
INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas melemah sebesar US$6,7 per troy ounce. Empat faktor ditengarai jadi pemicunya. Apa saja?
Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, pada perdagangan Senin (21/4/2014) hingga pukul 13.53 WIB harga emas internasional ditransaksikan melemah US$6,70 (0,52%) ke posisi US$1.287,2 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas mendapat sentimen negatif di awal pekan ini karena beberapa faktor. “Salah satunya, laporan posisi net-long institusi hedge fund menurun ke level terendah sejak pertengahan Februari,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (21/4/2014).
Kedua, SPDR GOLD Trust (ETF Emas terbesar dunia) melaporkan penurunan kepemilikan emas sebesar 3,29 ton pada hari Kamis pekan lalu. Ketiga, proyeksi World Gold Council (WGC) bahwa permintaan emas di China sepanjang tahun 2014 akan turun. Keempat, penguatan dolar AS pada
pembukaan pasar Asia hari ini di tengah ketegangan yang meninggi di Ukraina. “Selain itu, masih sepinya volume perdagangan di pasar karena libur paskah menyebabkan fluktuasi harga meninggi,” papar dia.
Harga emas tertekan turun ke level rendah hari ini US$1.281,82 per troy ons setelah sebelumnya sempat menguat ke kisaran US$1.301 per troy ounce.
Momentum penurunan ini, menurut Ariston, membuka potensi penurunan harga yang lebih dalam bila harga berhasil menembus ke bawah kisaran support US$1.281 per troy ounce dengan potensi target ke kisaran US$1.272 per troy ounce. “Sementara bila harga berhasil naik ke atas resisten US$1.293 per troy ounce, harga berpotensi menguat dalam jangka pendek ke area US$1.297-1.300 per troy ounce,” imbuhnya. [jin]
Momentum penurunan ini, menurut Ariston, membuka potensi penurunan harga yang lebih dalam bila harga berhasil menembus ke bawah kisaran support US$1.281 per troy ounce dengan potensi target ke kisaran US$1.272 per troy ounce. “Sementara bila harga berhasil naik ke atas resisten US$1.293 per troy ounce, harga berpotensi menguat dalam jangka pendek ke area US$1.297-1.300 per troy ounce,” imbuhnya. [jin]
Senin, 14 April 2014
Emas di Asia Meningkat, Ukraina Kian Gawat - INILAH.com
Emas di Asia Meningkat, Ukraina Kian Gawat - INILAH.com
INILAHCOM, Hong Kong - Emas berjangka menguat di pasar Asia pada perdagangan Senin (14/4/2014). Penguatan terjadi saat bursa saham Asia bergerak negatif.
Emas berjangka naik 0,5% ke US$1.326,3 per troy ons. Sementara emas di pasar spot naik ke US$1.328,7 per troy ons. Untuk palaladium naik 1,7% ke US$814,2 per ons sebagai level tertinggi sejak 3 Agustus 2011 lalu.
Untuk harga perak naik 0,3% ke RpUS$20,20 per ons, harga tembaga naik 0,2% ke US$3,048 per pon. Demikian mengutip cnbc.com.
Emas menguat dalam tiga pekan terakhir karena kian memuncaknya ketegangan politik di Ukraina. Apalagi Rusia menggunakan aksi militer di Semenanjung Crimea. Rusia beralasan, warganya berada dalam ancaman. AS dan Sekutunya bersiap melakukan pertemuan darurat untuk mengendalikan situasi di kawasan tersebut.
Rusia berpotensi menerima sanksi yang berat dengan aksi militer tersebut. Seorang utusan AS mengatakan pihaknya bisa menerapkan sanski untuk sektor pertambangan, perbankan dan energi terhadap Rusia.
Emas berjangka naik 0,5% ke US$1.326,3 per troy ons. Sementara emas di pasar spot naik ke US$1.328,7 per troy ons. Untuk palaladium naik 1,7% ke US$814,2 per ons sebagai level tertinggi sejak 3 Agustus 2011 lalu.
Untuk harga perak naik 0,3% ke RpUS$20,20 per ons, harga tembaga naik 0,2% ke US$3,048 per pon. Demikian mengutip cnbc.com.
Emas menguat dalam tiga pekan terakhir karena kian memuncaknya ketegangan politik di Ukraina. Apalagi Rusia menggunakan aksi militer di Semenanjung Crimea. Rusia beralasan, warganya berada dalam ancaman. AS dan Sekutunya bersiap melakukan pertemuan darurat untuk mengendalikan situasi di kawasan tersebut.
Rusia berpotensi menerima sanksi yang berat dengan aksi militer tersebut. Seorang utusan AS mengatakan pihaknya bisa menerapkan sanski untuk sektor pertambangan, perbankan dan energi terhadap Rusia.
Senin, 07 April 2014
Penguatan Harga Emas Dibayangi Faktor AS & China - INILAH.com
Penguatan Harga Emas Dibayangi Faktor AS & China - INILAH.com
INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas menguat sebesar US$6,5 per troy ounce. Namun, penguatan tersebut masih dibayangi oleh pengetatan moneter AS dan pelambatan ekonomi China.
Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, pada perdagangan Selasa (8/4/2014) hingga pukul 12.59 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$6,50 (0,5%) ke posisi US$1.304,8 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas masih bertahan di atas support US$1.295 per troy ounce. “Level ini masih menjadi support penting,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Penembusan ke bawah level support ini, lanjut dia, bisa mendorong pelemahan lanjutan ke area support selanjutnya di kisaran US$1.285. Di sisi lain, kisaran resisten di sekitar US$1.307 per troy ounce. “Penembusan ke atas level resisten ini bisa membuka peluang penguatan ke area US$1.317 per troy ounce,” ucapnya.
Setelah tertekan cukup dalam dari kisaran US$1.392 yang terjadi pada 17 Maret lalu hingga ke level US$1.277 tanggal 1 April, harga emas memang mulai mencoba untuk rebound. “Namun untuk kembali ke tren penguatannya, dibutuhkan dorongan dari perubahan fundamental yang kini masih diliputi soal kebijakan pengetatan moneter AS dan pelambatan ekonomi China,” imbuhnya. [jin]
Kamis, 03 April 2014
Pasar Tak Berani Spekulasi pada Emas - INILAH.com
Pasar Tak Berani Spekulasi pada Emas - INILAH.com
INILAHCOM, Jakarta – Meski menguat, harga emas masih bertahan di bawah US$1.295 per troy ounce. Pasar tak berani berspekulasi jelang rilis data tenaga kerja AS nanti malam.
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Jumat (28/3/2014) hingga pukul 11.43 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$2,10 (0,16%) ke level US$1.286,7 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas masih bertahan di bawah US$1.295 per troy ounce. “Para pelaku pasar kelihatannya tidak berani terlalu berspekulasi menjelang data Non Farm Payrolls dan Tingkat Pengangguran AS nanti malam,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Jumat (28/3/2014).
Hari ini, harga rebound ke kisaran US$1.286 dari level terendah kemarin di US$1.281 per troy ounce. “Penguatan lanjutan ke atas area US$1.300 tetap membutuhkan konfirmasi penembusan ke atas level resisten US$1.295 per troy ounce,” ujarnya.
Di bawah kisaran US$1.295 per troy ounce, harga masih berpeluang menguji kembali kisaran support US$1.281 dan US$1.277 per troy ounce.“Hasil data Non Farm Payrolls (NFP) yang lebih bagus dari proyeksi 199 ribu nanti malam mungkin bisa mendorong harga emas turun lagi menyentuh kisaran US$1.262-1.270 per troy ounce,” imbuhnya. [jin]
Rabu, 02 April 2014
Bank Sentral AS: Suku Bunga Naik Pertengahan 2015
John Andhi Oktaveri - Kamis, 03 April 2014, 08:07 WIB
Bisnis.com, JAKARTA—Bank sentral AS akan menaikkan suku bunga secara bertahap mulai paruh kedua tahun depan dan mempertahankan biaya pinjaman di bawah angka normal hingga memasuki 2017.
“Melihat prospek ekonomi, menurut saya kita memerlukan kebijakan relatif lebih akomodatif berdasarkan norma sejarah. Kita membutuhkan tingkat bunga yang relatif rendah selama waktu tertentu,” ujar Presiden Bank Sentral San Francisco John Williams sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (3/4/2014).
Menurutnya, sangat masuk akal bila menaikkan tingkat bunga dimulai pada paruh kedua 2015. Namun, langkah menaikkan tingkat bunga harus dilakukan secara sangat hati-hati dan bertahap dan pada akhir 2016 tingkat bunga harus di bawah normal sejarah 4% atau sekitar 2%.
Williams tidak masuk dalam anggota panel bank sentral pada tahun ini, tetapi pandangannya cukup berpengaruh karena kedekatannya dengan Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen yang menjadi pimpinannya hingga 2010.
Bisnis.com, JAKARTA—Bank sentral AS akan menaikkan suku bunga secara bertahap mulai paruh kedua tahun depan dan mempertahankan biaya pinjaman di bawah angka normal hingga memasuki 2017.
“Melihat prospek ekonomi, menurut saya kita memerlukan kebijakan relatif lebih akomodatif berdasarkan norma sejarah. Kita membutuhkan tingkat bunga yang relatif rendah selama waktu tertentu,” ujar Presiden Bank Sentral San Francisco John Williams sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (3/4/2014).
Menurutnya, sangat masuk akal bila menaikkan tingkat bunga dimulai pada paruh kedua 2015. Namun, langkah menaikkan tingkat bunga harus dilakukan secara sangat hati-hati dan bertahap dan pada akhir 2016 tingkat bunga harus di bawah normal sejarah 4% atau sekitar 2%.
Williams tidak masuk dalam anggota panel bank sentral pada tahun ini, tetapi pandangannya cukup berpengaruh karena kedekatannya dengan Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen yang menjadi pimpinannya hingga 2010.
Source : Reuters
Selasa, 01 April 2014
Bursa Asia Positif Seiring Wall Street - INILAH.com
Bursa Asia Positif Seiring Wall Street - INILAH.com
INILAHCOM, Hong Kong - Bursa saham Asia bergerak lebih tinggi pada Rabu (2/4/2014) setelah Wall Street melanjutkan penguatan.
Indeks ASX di Sydney naik 0,3% dengan dukungan harga bijih besi yang berbalih menguat. Sementara bursa saham berjangka Jepang bergerak di area positif,
Indeks Nikkei cenderung posiif ke 14.791,99, indeks Hang Seng naik 1,3% ke 22.448,54. Demikian mengutip cnbc.com.
Saham energi di Asia melemah dengan penurunan harga minyak mentah. Minyak mentah jenis Brent turun US$2 ke level terendah dalam lima bulan terakhir. Minyak mentah AS lebih rendah US$1,8.
Harga minyak tertekan kenaikan produksi minyak di Libya. Faktor krisis Ukraina meski pasukan Rusia menjauh dari Ukraina dan perlambatan pertumbuhan manufaktur di Eropa dan China ikut menekan harga.
Pada bulan Maret, pertumbuhan sektor manufaktur AS positif. The Institute for Supply Management (ISM) mengatakan indeks aktivitas manufaktur naik menjadi 53,7 dari bulan Februari 53,2.
Belanja konstruksi naik tipis 0,1% menjadi US$945,7 miliar. Harga obligasi tergelincir ke posisi terendah seiring data ekonomi.
Sementara pertumbuhan aktivitas manufaktur dengan Purchasing Managers Index (PMI) turun ke 55,5 dari 57,1. Namun angka di atas 50 masih menunjukkan adanya ekspansi.
Sedangkan bursa saham AS pada Rabu (2/4/2014) dini hari tadi bergerak positif di awal kuartal kedua tahun ini. Investor merespon positif beberpa laporan ekonomi yang sesuai harapan. Indeks Dow Jones naik 0,4% ke 16.532,61, indeks S&P menguat 0,7% ke 1.885,52 dan indeks Nasdaq menguat 4.268,04.
Langganan:
Postingan (Atom)