INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas menguat sebesar US$6,5 per troy ounce. Namun, penguatan tersebut masih dibayangi oleh pengetatan moneter AS dan pelambatan ekonomi China.
Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, pada perdagangan Selasa (8/4/2014) hingga pukul 12.59 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$6,50 (0,5%) ke posisi US$1.304,8 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas masih bertahan di atas support US$1.295 per troy ounce. “Level ini masih menjadi support penting,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Selasa (8/4/2014).
Penembusan ke bawah level support ini, lanjut dia, bisa mendorong pelemahan lanjutan ke area support selanjutnya di kisaran US$1.285. Di sisi lain, kisaran resisten di sekitar US$1.307 per troy ounce. “Penembusan ke atas level resisten ini bisa membuka peluang penguatan ke area US$1.317 per troy ounce,” ucapnya.
Setelah tertekan cukup dalam dari kisaran US$1.392 yang terjadi pada 17 Maret lalu hingga ke level US$1.277 tanggal 1 April, harga emas memang mulai mencoba untuk rebound. “Namun untuk kembali ke tren penguatannya, dibutuhkan dorongan dari perubahan fundamental yang kini masih diliputi soal kebijakan pengetatan moneter AS dan pelambatan ekonomi China,” imbuhnya. [jin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar