Berita buruk dari Amerika Serikat (AS), Jumat pekan lalu, memberikan efek pelemahan dollar AS akibat munculnya kembali potensi pemberlakuan kebijakan pelonggaran kuantitatif ke-3 (QE3) oleh Bank Sentral AS karena memburuknya data tenaga kerja.
Meskipun demikian, berita ini tidak menutup sentimen alih resiko yang disebabkan oleh masalah hutang Eropa. Perkembangan buruk dari Eropa akan langsung direspon negatif oleh pasar. Eropa kini masih menyisakan persoalan rekapitalisasi perbankan Spanyol, dimana Spanyol dan Bank Sentral Eropa (ECB) masih belum sepakat mengenai sumber pendanaannya. Kemudian masalah tingkat imbal hasil hutang Spanyol yang merembet ke area 6,7% yang dikhawatirkan akan melebihi ambang batas 7% yang merupakan indikasi permintaan bailout dari Spanyol. Masalah lainnya adalah masalah politik dan prospek bailout Yunani, dimana pasar masih menunggu proses pemilu ulang tanggal 17 Juni.
Pekan ini, Kamis (7/06), ECB akan mengumumkan kebijakan moneternya dan pandangan mengenai outlook ekonomi Eropa ke depannya. Para analis memprediksi tidak ada perubahan suku bunga acuan yang berlaku saat ini yakni 1%. Namun para pelaku pasar akan memperhatikan respon Presiden ECB dalam konferensi pers mengenai kondisi krisis hutang Eropa saat ini.
EUR/USD berhasil rebound akhir pekan lalu, namun belum menutup terjadinya pelemahan lanjutan untuk kembali menguji level 1.2300. Namun bila EURUSD mampu menembus 1.2460 pekan ini, akan membuka peluang penguatan lanjutan ke area 1.2600.
GBP/USD sudah menyentuh level support kuat di kisaran 1.5230-60 dan kemungkinan akan terjadi konsolidasi di dekat level ini sebelum sterling menentukan arah yang baru. Support dan resisten penting pekan ini di 1.5260 dan 1.5440.
USD/JPY terus mengalami pelemahan. Sentimen alih resiko yang meninggi di pasar dan keengganan Bank Sentral Jepang memberikan stimulus yang besar membawa yen kembali menguat. Belum ada tanda-tanda intervensi dari pemerintah dan meskipun ada, kemungkinan penguatan yen tidak akan berlangsung lama, seperti beberapa intervensi yang dilakukan sebelumnya. Yen berpotensi menguat terhadap dollar AS ke arah 76.00 dengan resisten kuat di 79.50.
USD/CHF masih mempertahankan tren buliish-nya dengan support penting di 0.9600. Konsolidasi mungkin akan terjadi di dekat level support tersebut karena USD/CHF sudah menyentuh resisten penting di kisaran 0.9770. Penembusan level resisten ini akan membawa swissy ke area 0.9910.
AUD/USD masih terbawa turun oleh sentimen risk aversion, apalagi China kemungkinan hanya akan memberikan stimulus moderat ke perekonomiannya. Meski demikian, aussie sudah mendekati area support kuatnya sehingga berpotensi akan terjadi konsolidasi. Support di sekitar area 0.9530-70 dan resisten di 0.9900.
XAU/USD berhasil rebound ke atas area $1600 per troy ons dan menyentuh level $1630. Naiknya harga emas ini dipicu oleh potensi dikeluarkannya QE3 akibat memburuknya data tenaga kerja AS. Secara teknikal, pada grafik emas sudah membentuk pola triple bottom yang mengindikasikan potensi rebound. Resisten kini di $1630, bila tembus, penguatan bisa berlanjut ke $1647. Potensi konsolidasi juga berpeluang terjadi ke area $1580-1606.
CO-LS atau Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) belum menunjukkan tanda-tanda rebound. Lemahnya data ekonomi dunia dan tingginya suplai minyak seperti yang ditunjukan oleh badan energi AS dan OPEC membuat harga minyak terus tertekan. Potensi ke area $78 dengan support terdekat di $80.00. Resisten di $85.80.
www.monexnews.com
Rabu, 06 Juni 2012
Outlook Dan Review Pekan Ini: 4-8 Juni 2012Berita buruk dari Amerika Serikat (AS), Jumat pekan lalu, memberikan efek pelemahan dollar AS akibat munculnya kembali potensi pemberlakuan kebijakan pelonggaran kuantitatif ke-3 (QE3) oleh Bank Sentral AS karena memburuknya data tenaga kerja. Meskipun demikian, berita ini tidak menutup sentimen alih resiko yang disebabkan oleh masalah hutang Eropa. Perkembangan buruk dari Eropa akan langsung direspon negatif oleh pasar. Eropa kini masih menyisakan persoalan rekapitalisasi perbankan Spanyol, dimana Spanyol dan Bank Sentral Eropa (ECB) masih belum sepakat mengenai sumber pendanaannya. Kemudian masalah tingkat imbal hasil hutang Spanyol yang merembet ke area 6,7% yang dikhawatirkan akan melebihi ambang batas 7% yang merupakan indikasi permintaan bailout dari Spanyol. Masalah lainnya adalah masalah politik dan prospek bailout Yunani, dimana pasar masih menunggu proses pemilu ulang tanggal 17 Juni. Pekan ini, Kamis (7/06), ECB akan mengumumkan kebijakan moneternya dan pandangan mengenai outlook ekonomi Eropa ke depannya. Para analis memprediksi tidak ada perubahan suku bunga acuan yang berlaku saat ini yakni 1%. Namun para pelaku pasar akan memperhatikan respon Presiden ECB dalam konferensi pers mengenai kondisi krisis hutang Eropa saat ini. EUR/USD berhasil rebound akhir pekan lalu, namun belum menutup terjadinya pelemahan lanjutan untuk kembali menguji level 1.2300. Namun bila EURUSD mampu menembus 1.2460 pekan ini, akan membuka peluang penguatan lanjutan ke area 1.2600. GBP/USD sudah menyentuh level support kuat di kisaran 1.5230-60 dan kemungkinan akan terjadi konsolidasi di dekat level ini sebelum sterling menentukan arah yang baru. Support dan resisten penting pekan ini di 1.5260 dan 1.5440. USD/JPY terus mengalami pelemahan. Sentimen alih resiko yang meninggi di pasar dan keengganan Bank Sentral Jepang memberikan stimulus yang besar membawa yen kembali menguat. Belum ada tanda-tanda intervensi dari pemerintah dan meskipun ada, kemungkinan penguatan yen tidak akan berlangsung lama, seperti beberapa intervensi yang dilakukan sebelumnya. Yen berpotensi menguat terhadap dollar AS ke arah 76.00 dengan resisten kuat di 79.50. USD/CHF masih mempertahankan tren buliish-nya dengan support penting di 0.9600. Konsolidasi mungkin akan terjadi di dekat level support tersebut karena USD/CHF sudah menyentuh resisten penting di kisaran 0.9770. Penembusan level resisten ini akan membawa swissy ke area 0.9910. AUD/USD masih terbawa turun oleh sentimen risk aversion, apalagi China kemungkinan hanya akan memberikan stimulus moderat ke perekonomiannya. Meski demikian, aussie sudah mendekati area support kuatnya sehingga berpotensi akan terjadi konsolidasi. Support di sekitar area 0.9530-70 dan resisten di 0.9900. XAU/USD berhasil rebound ke atas area $1600 per troy ons dan menyentuh level $1630. Naiknya harga emas ini dipicu oleh potensi dikeluarkannya QE3 akibat memburuknya data tenaga kerja AS. Secara teknikal, pada grafik emas sudah membentuk pola triple bottom yang mengindikasikan potensi rebound. Resisten kini di $1630, bila tembus, penguatan bisa berlanjut ke $1647. Potensi konsolidasi juga berpeluang terjadi ke area $1580-1606. CO-LS atau Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) belum menunjukkan tanda-tanda rebound. Lemahnya data ekonomi dunia dan tingginya suplai minyak seperti yang ditunjukan oleh badan energi AS dan OPEC membuat harga minyak terus tertekan. Potensi ke area $78 dengan support terdekat di $80.00. Resisten di $85.80.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar