Selasa, 26 Agustus 2014

Bursa AS Cetak Rekor Tertinggi Seiring Data AS - INILAH.com


INILAHCOM, New York - Bursa saham AS menguat pada Rabu (27/8/2014) dini hari tadi. Indeks S&P untuk pertama kalinya menginjak level di atas 2.000.

Penguatan mendapat dukungan dari data pesanan tahan lama yang naik. Data ini menunjukkan pertumbuhan positif bagi ekonomi AS.

Indeks Dow Jones naik 0,1% ke 17.106,7 yang juga mencetak rekor tertinggi. Indeks S&P naik 0,1% ke 2.000,02. Sedangkan indeks Nasdaq menguat 0,2% ke 4.570,64. Demikian mengutip cnbc.com.

Menurut Analis di Wells Fargo Private Bank, Cameron Hinds, penutupan indeks S&P di atas 2.000 mengubah level psikologis baru Wall Street. "Ada harapan baik dan akan mendapatkan perekonomian yang lebih baik karena memiliki pijakan yang positif," katanya.

Data pesanan barang tahan lama naik 22,6 persen di bulan Juli dari perkiraan naik 7,5 persen. Pesanan tersebut berasal dari meningkatnya permintaan untuk pesawat komersil.

"Sepanjang kuartal ketiga kami tetap berpegang pada harapan pertumbuhan ekonomi tiga persen, sehingga harga saham akan lebih tinggi," kata analis dari BTIG, Dan Greenhaus.

Untuk indeks kepercayaan konsumen mencapai 92,4 di bulan Agustus dari perkiraan 89. Sementara harga rumah baru meningkat ke tingkat lebih lambat pada tahun terakhir di bulan Juni. Indeks properti naik 8,1 persen dari Juni 2013.

Emas Bangkit Setelah Terpukul Yellen - INILAH.com


INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas bangkit 0,35% setelah mendapat tekanan negatif dari pernyataan Gubernur The Fed Janet Yellen. Seperti apa?

Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Selasa (26/8/2014) hingga pukul 12.26 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$4,5 (0,35%) ke level US$1.283,4 per troy ons.

Ariston Tjendra, kepala riset PT Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas masih dalam tekanan turun. “Penguatan dolar AS akibat pernyataan Gubernur Bank Sentral AS di Jackson Hole memberi tekanan pada harga emas,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Selasa (26/8/2014).

Janet Yellen, lanjut dia, kembali membuka kemungkinan kenaikan suku bunga AS lebih cepat dari ekspektasi pasar. “Selain itu, indikasi pelonggaran moneter lanjutan seperti yang diutarakan Presiden Bank Sentral Eropa, Mario Draghi, di Jackson Hole, juga turut memperkuat nilai tukar dolar AS,” papar dia.

Harga emas kini bergerak di kisaran US$1.277 per dolar AS. Indikator Moving Average Convergence-Divergence (MACD), Relative Strength Index (RSI) dan Stochastics pada grafik harian masih menunjukkan tekanan turun.

Support terdekat di kisaran US$1.272,5 yang merupakan dekat level terendah 21 Agustus. “Penembusan ke bawah area support ini, berpeluang menekan harga emas ke support berikutnya di US$1.266 yang merupakan level terendah 18 Juni hingga level US$1.258 yang merupakan level terendah 17 Juni,” papar dia.

Di sisi lain, resisten terdekat di kisaran US$1.283,5 yang adalah dekat level tertinggi 22 Agustus. “Pergerakan yang stabil di atas resisten ini berpeluang membawa harga menguat ke area US$1.287-1.292,” ucapnya.

Market mover hari ini, lanjut dia, adalah data Survei Iklim Bisnis Jerman Bulan Agustus dari Ifo dan data Penjualan Rumah Baru Bulan Juli AS. “Data ini bisa berdampak pada nilai tukar dolar AS yang berpeluang menggerakan harga emas,” imbuhnya. [jin]

Rabu, 20 Agustus 2014

Emas Pagi Ini Terus Tertekan - INILAH.com

Emas Pagi Ini Terus Tertekan - INILAH.com

INILAHCOM, New York - Emas di
bursa New York semalam (Senin, 18/8, pukul 06:56 WIB) ditutup melemah.
Harga emas untuk penyerahan Desember 2014, turun US$0,11/gram ke level
US$41,88/gram. Pelemahan terus berlanjut pada waktu berikutnya ke posisi
US$41,89/gram.

Sepanjang pagi ini emas untuk penyerahan Desember 2014,ternyata
terus melemah. Analis memprediksi, tanpa adanya sentimen positif yang
mampu menggerakkan pasar, harga emas hari ini akan terus tertekan. (edm)


Senin, 11 Agustus 2014

Minim Katalis, Harga Emas Lesu - INILAH.com


INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas melemah sebesar US$3,60 per troy ons. Tiadanya market mover ditengarai menjadi salah satu penyebabnya. Seperti apa?

Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Selasa (12/8/2014) hingga pukul 12.20 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$3,60 (0,27%) ke posisi US$1.306,9 per troy ounce.

Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas bergerak dalam kisaran sempit kemarin, antara US$1.305-1.311 per troy ons. “Tidak adanya market mover baru merupakan salah satu penyebab pergerakan sideways tersebut,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Selasa (12/8/2014).

Sementara itu, lanjut dia, situasi geopolitik masih tenang meski pasar masih mewaspadai potensi eskalasi yang bisa kembali terjadi di sekitar perbatasan Ukraina maupun di kawasan Timur Tengah.

Harga emas, kini bergerak di kisaran US$1.306 per troy ons. “Harga emas bergerak turun sejak pembukaan pagi ini,” timpal dia.

Harga masih bergerak di bawah Moving Average (MA)200 grafik H4 atau 4 jam. “Resisten terdekat terlihat di kisaran MA tersebut dan di kisaran US$1.312 per troy ons,” ucapnya.

Harga, lanjut dia, masih berpotensi melemah selama bertahan di bawah resisten ini dengan potensi pelemahan ke area US$1.301 yang juga merupakan level support. Area ini adalah area fibonacci retracement 50% dari US$1.280-1.322 per troy ons.

Dan, kata dia, tekanan di bawah support tersebut bisa mendorong pelemahan ke area US$1.291-1.296. “Sementara penembusan ke atas resisten ini baru membuka lagi potensi penguatan ke area US$1.322 per troy ons,” ungkap dia.

Data ekonomi yang mungkin bisa menjadi market mover hari ini adalah data Survei Sentimen Ekonomi Jerman dan Zona Euro dari ZEW. Data ini bisa mempengaruhi kekuatan nilai tukar dolar AS karena pergerakan nilai tukar euro. “Dolar AS yang menguat bisa memicu pelemahan harga emas dan sebaliknya,” imbuhnya. [jin]

Kamis, 07 Agustus 2014

Emas Berjangka Positif Siap Lanjutkan Reli - INILAH.com


INILAHCOM, New York - Emas berjangka di pasar AS pada Jumat (8/8/2014) dini hari tadi bertahan di atas harga US$1.300 per troy ons dengan berlanjutnya ketidakpastian politik di Ukraina.

Emas untuk kontrak Desember naik 0,3% ke S$1.312,50 per troy ons. Emas di pasar spot jug anaik 0,5$ ke US$1.312 per ons. untuk harga perak turun 0,1% ke US$19,97 per ons, harga paladium naik 0,3% ke US$852,98 per ons dan harga platinum naik 0,1% ke US$1.473,2 per ons.

Kenaikan ini seiring dengan sikap Rusia yang melarang impor produk makanan dari Uni Eropa, AS dan beberpaa negara lain. Tujuannya sebagai aksi balasan terhadap sanksi kedua untuk Rusia.

Dengan krisis tersebut, investor meningkatkan pembelian aset safe haven sebagai lindung nilai asetnya. Tren kenaikan masih bisa terus berlanjut ke depan.

Sementara Presiden AS, Barack Obama dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk melakukan serangan udara di Irak. Tujuannya untuk membantu 40.000 pemeluk agama minoritas dari serangan ISIS.

Dengan eskalasi konflik militer di Ukraina dan Irak berpotensi mengangkat harga emas berjangka. "Kenaikan harga emas telah melewati rata-rata perdagangan dalam 200 hari. Meskipun ada beberapa faktor yang dapat menahan penguatan dalam jangka pendek," kata analis logam mulia dari UBS, Edel
Tully seperti mengutip marketwatch.com.

Sementara bursa saham AS melemah pada Jumat (8/8/2014) dini hari tadi. Investor mengalihkan asetnya ke emas dan Treasury AS dari aset berisiko seperti saham.

Krisis geopolitik di Ukraina telah menekan bursa global seperti di bursa Asia dan bursa Eropa. Indeks Dow Jones turun 0,5% ke 16.368,27 yang merupaan level terendah sejak 25 April 2014. Indeks S&O melemah 0,6% e 1.909,57. Indeks Nasdaq turun 0,4% ke 4.334,97.

Rabu, 06 Agustus 2014

Emas di Pasar AS Naik Seiring Krisis di Ukraina - INILAH.com


INILAHCOM, New York - Emas berjangka menguat pada Kamis (7/8/2014) dini hari tadi menembus harga US$1.300 per toy ons lagi.

Penguatan seiring dengan kekhawatiran menyebarnya krisis geopolitik di Ukraina. Rusia telah menambah pasukan di perbatasan Ukraina sekotar 200 ribu pasukan.

Emas untuk pengiriman Desember naik 1,8% ke US$1.380,2 per troy ons. Emas sebagai aset lindung nilai meningkat dengan krisis di Ukraina. Apalagi Rusia sedang menyiapkan aksi balasan terhadap sanksi ekonomi dari Uni Eropa dan AS. Demikian mengutip marketwatch.com.

Emas di pasar spot naik 1,6% ke US$1.308 per ons. Krisis di Ukraina dan Timur Tengah telah meningkatkan harga emas hingga tujuh persen di tahun ini. Apalagi bursa saham secara global di fase pelemahan.

Senin, 04 Agustus 2014

Minyak Mentah di AS Mulai Catat Penguatan - INILAH.com


INILAHCOM, New York - Minyak mentah di pasar AS naik pada Selasa (5/8/2014) dini hari tadi. Penguatan mencoba menutup kerugian tajam pada pekan lalu.

Minyak mentah AS untuk pengiriman September naik 0,2% ke US$98,29 per barel. Untuk minyak jenis Brent naik 0,6% ke US$105,41 per barel di London.

Pada pekan lalu, minyak mentah AS melemah hingga 4,1 persen sebagai pelemahan terdalam sejak 3
Januari 2014. Minyak AS ini telah melemah dalam empat pekan dari enam pekan terakhir. Sedangkan Brent kehilangan 3,2 persen pada pekan lalu yang merupakan pelemahan terdalam sejak enam pekan terakhir, demikian mengutip marketwatch.com.

Beberapa investor menurunkan eksposur panjang mereka. Dengan ekspektasi harga akan naik dengan 38.801 kontrak per 29 Juli lalu. Tren tersebut menunju level terendah sejak November 2013. "Aliran bearish dengan beberapa potensi berlanjut," kata analis Citi Futures, Tim Evans.

Setelah Terangkat Data AS, Ini Arah Harga Emas - INILAH.com


INILAHCOM, Jakarta – Rilis data tenaga kerja AS, kekhawatiran gagal bayar Argentina dan krisis bank di Portugal sempat mendongkrak harga emas. Namun kini, harga logam mulia itu kembali melandai. Mengapa?

Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Senin (04/8/2014) hingga pukul 12.46 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$1,30 per troy ounce (-0.1%) menjadi US$1.293,5.

Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas mengalami rebound pascadata tenaga kerja AS yang dirilis lebih buruk dari ekspektasi pasar. “Data Non Farm Payrolls bulan Juli dirilis 209 ribu di bawah ekspektasi 233 ribu,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (4/8/2014).

Data Tingkat Pengangguran bulan Juli dirilis naik menjadi 6,2% dari sebelumnya 6,1%. Data Average Hourly Earnings Bulan Juli dirilis tidak mengalami kenaikan, di bawah ekspektasi kenaikan 0,2%.

“Namun hasil ini tidak menutup kemungkinan Fed untuk menaikan suku bunga acuan. Harga emas juga mendapatkan support dari kekhawatiran pasar soal default Argentina dan krisis bank di Portugal,” papar dia.

Harga emas berhasil rebound hingga US$1.296,99 per troy ounce pada Jumat pekan lalu. “Hingga siang ini, harga melemah di kisaran US$1.291,” ucapnya.

Support terdekat di kisaran US$1.290 yang juga merupakan level retracement fibonacci 38,2% dari US$1.280-1.297 per troy ounce.

“Tekanan di bawah support ini berpeluang membawa harga melemah ke area support berikutnya di kisaran US$1.283-1.286 yang merupakan level retracement fibonacci 78,6% dan 61,8% dari US$1.280-1.297 per troy ounce,” ujarnya.

Sementara resisten terdekat berada di angka US$1.297 per troy ounce. “Penembusan ke atas area resisten ini membuka peluang penguatan ke area US$1.304 per troy ounce,” imbuhnya. [jin]

Minggu, 03 Agustus 2014

Tekanan di Pasar Emas Berpotensi Turun - INILAH.com


INILAHCOM, Jakarta - Sesi perdagangan pekan ini di pasar emas berpotensi akan terjadi volatilitas yang lebih kecil dari pekan lalu.

Menurut analis komoditas, Ghinnie An, hal ini mengingat tidak banyak data yang akan dirilis selama sepekan kedepan. Pada sesi perdagangan awal pekan, sentimen pasar pekan lalu mungkin akan membawa dampak yang cukup besar bagi pasar emas. "Namun cenderung stabil pada sesiperdagangan Eropa dan Amerika," katanya, Senin (4/8/2014).

Secara teknis, tren Bearish terlihat lebih dominan pada grafik hariannya untuk sebulan kedepan. Grafik harga emas bergerak dibawah garis EMA 50, EMA-100, EMA-200. Di sesi perdagangan Senin (4/8) emas berpotensi akan diperdagangkan pada kisaran $1,300 - $1,275.

Harga emas menguat tajam selama sesi perdagangan akhir pekan lalu (1/8/2014) setelah angka Non-Farm Payrolls AS dirilis dengan hasil yang cukup mengecewakan bagi ekonomi AS.

Emas berjangka kontrak Agustus menyelesaikan sesi perdagangan Jum’at (1/8/2014) dengan keuntungan sebesar $12.30 atau 1% berakhir pada $1,293.60 per troy ounce di Divisi Comex New York Mercantile.

Spot emas menyelesaikan sesi perdagangan akhir pekan dengan kerugian sebesar $12.1 atau 0.94% berakhir pada $1,295.20. Selama sesi perdagangan minggu lalu emas spot mencatatkan kerugian sebesar $14.4 atau sebesar 1,1%.

Harga emas menguat tajam setelah mencatatkan kerugian dalam empat sesi perdagangan berturut-turut menyusul data uncak akhir pekan NFP AS yang dirilis dengan hasil jauh dibawah perkiraan pasar.

NFP AS dirilis pada angka 209K, lebih endah dari perkiraan dan data sebelumnya pada 231K (F) dan 298K (P). buruknya sentiment pasar atas data ini juga dipertajam setelah angka pengangguran AS naik kembali pada level 6.2%, dari 6.1% pada periode bulan Juli.

Selama sebulan kuartal ke-3 tahun ini, emas mencatatkan kerugian sebesar $44.55 atau 3,36%.

Pada sesi perdagangan Kamis (31/7/2014) emas gagal menerima dukungan safe-haven meski pasar saham AS mencatatkan penurunan terbesar secara persentase maupun poin. Indeks Dow Jones mencatatkan kerugian sebesae 317 poin atau 1.9% berakhir pada 16,563.

Pasar anjlok setelah meningkatnya spekulasipasar yang menyebutkan Fed mungkin akan menaikkan suku bunga lebih cepa dari yang diperkirakan, dan setelah Argentina terpaksa default karena gagal membayar obligasi yang jatuh tempo.
Saham-saham perbankan Argentina dan pasar saham AS anjlok melihat kekacauan dalam system keuangan Argentina.