INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas melemah sebesar US$3,60 per troy ons. Tiadanya market mover ditengarai menjadi salah satu penyebabnya. Seperti apa?
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Selasa (12/8/2014) hingga pukul 12.20 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$3,60 (0,27%) ke posisi US$1.306,9 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas bergerak dalam kisaran sempit kemarin, antara US$1.305-1.311 per troy ons. “Tidak adanya market mover baru merupakan salah satu penyebab pergerakan sideways tersebut,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Selasa (12/8/2014).
Sementara itu, lanjut dia, situasi geopolitik masih tenang meski pasar masih mewaspadai potensi eskalasi yang bisa kembali terjadi di sekitar perbatasan Ukraina maupun di kawasan Timur Tengah.
Harga emas, kini bergerak di kisaran US$1.306 per troy ons. “Harga emas bergerak turun sejak pembukaan pagi ini,” timpal dia.
Harga masih bergerak di bawah Moving Average (MA)200 grafik H4 atau 4 jam. “Resisten terdekat terlihat di kisaran MA tersebut dan di kisaran US$1.312 per troy ons,” ucapnya.
Harga, lanjut dia, masih berpotensi melemah selama bertahan di bawah resisten ini dengan potensi pelemahan ke area US$1.301 yang juga merupakan level support. Area ini adalah area fibonacci retracement 50% dari US$1.280-1.322 per troy ons.
Dan, kata dia, tekanan di bawah support tersebut bisa mendorong pelemahan ke area US$1.291-1.296. “Sementara penembusan ke atas resisten ini baru membuka lagi potensi penguatan ke area US$1.322 per troy ons,” ungkap dia.
Data ekonomi yang mungkin bisa menjadi market mover hari ini adalah data Survei Sentimen Ekonomi Jerman dan Zona Euro dari ZEW. Data ini bisa mempengaruhi kekuatan nilai tukar dolar AS karena pergerakan nilai tukar euro. “Dolar AS yang menguat bisa memicu pelemahan harga emas dan sebaliknya,” imbuhnya. [jin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar