Senin, 30 Juni 2014

Setelah Meroket, Data AS Tentukan Arah Harga Emas - INILAH.com


INILAHCOM, Jakarta – Harga emas menembus level tertinggi baru sejak Maret 2014 ke level US$1.333,38 per troy ounce. Arah berikutnya tergantung rilis data AS nanti malam.

Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Selasa (1/7/2014) hingga pukul 12.34 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$6,60 (0,5%) ke posisi US$1.328,6 per troy ounce.

Ariston Tjendra, kepala riset PT Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas menembus level tertinggi baru sejak Maret 2014 di US$1.333,38 per troy ounce. “Kenaikan harga emas ini masih didukung oleh pelemahan dolar AS akibat dukungan Bank Sentral AS terhadap suku bunga rendah dan konflik Irak,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Selasa (1/7/2014).

Menjelang rilis data Non-farm Payrolls AS, indeks dolar AS juga tertekan dalam. “Sepertinya para pelaku pasar enggan memegang dolar. Indeks dolar AS melemah ke level 79.80,” ujarnya.

Harga emas kini, kata dia, bergerak di kisaran US$1.326 dan membentuk support di kisaran US$1.322-1.324 per troy ounce. “Sementara itu, resisten berada di kisaran US$1.330-1.335,” ucapnya.

Pada grafik 4 jam atau H4, terbentuk pin bar setelah menyentuh level tertinggi hari ini. “Ini menandakan Seller atau penjual masih besar di kisaran tersebut,” tuturnya.

Lebih jauh Ariston menyrankan agar pelaku pasar mewaspadai kisaran support US$1.322-1.324. Penetrasi ke bawah support ini, kata dia, berpotensi menekan turun harga emas ke area US$1.316-1.317 per troy ounce.

“Angka tersebut merupakan area fibonacci retracement 61,8% dari kisaran US$1.305-1.333 per troy ounce,” ucapnya. Sementara potensi penguatan hingga ke level US$1.330-1.335.

AS akan merilis data ISM Manufaktur malam ini yang diproyeksikan masih dalam jalur ekspansi dengan proyeksi 55,6. “Hasil yang lebih bagus dari ekspektasi mungkin bisa menahan pelemahan dolar AS yang bisa berdampak pada tertahannya harga emas,” imbuh Ariston. [jin]

Kamis, 26 Juni 2014

Emas Berjangka Terdongkrak Kasus Ilegal China - INILAH.com


INILAHCOM, Hong Kong - Emas berjangka menguat pada perdagangan Asia Jumat (27/6/2014). Para pelaku pasar masih dibayangi kekhawatiran atas menurunnya permintaan fisik dan adanya berita mengenai kasus pembiayaan emas ilegal di China.

Emas internasional ditransaksikan mendatar di US$1.316,54 per troy ounce. Sebelumnya, harga emas turun 0,1%.

Selain itu, harga perak turun 0,27% ke Rp21.05 per ons, harga tembaga turun 0,09% ke US$3.1625 per pon dan harga platinum menguat 0,03% ke US$1.470,50 per ons.

Sementara, para pejabat berwenang di China menemukan kasus pembiayaan untuk pembelian emas yang terjadi pada tahun 2012 lalu. Pembiayaan emas ilegal dengan nilai 94,40 miliar yuan atau mencapai US$15,20 miliar.

Lembaga Audit Nasional China menemunkan terdapat 25 cek dari pemberi pinjaman emas yang memberikan suku bunga dan juga nilai tukar mata uang yang tidak sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Bunga dan nilai tukar yang tidak sesuai tersebut memberikan keuntungan yang cukup besar.

Namun, lembaga tersebut tidak menyebut siapa saja yang terlibat dalam kasus itu dan juga bagaimana cara yang dilakukan oleh para pelaku untuk bisa memperoleh keuntungan yang cukup besar tersebut.

Kasus ini muncul beberapa minggu setelah pemerintah China menyelidiki adanya potensi penipuan pinjaman emas di Qingdao Port. Potensi penipuan tersebut berupa adanya jaminan yang sama yang digunakan untuk beberapa pinjaman yang berbeda.

Virtual Online Trading Competition

" Kompetisi ga selalu pake fisik, depan laptop juga bisa juara "
Virtual Online Trading Competition - CP 08112225718

Rabu, 25 Juni 2014

Rilis Data AS Setir Harga Emas - INILAH.com


INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas anjlok US$8,1 per troy ounce. Arah berikutnya, sangat tergantung pada rilis  data durable goods dan Produk Domestik Bruto (PDB) AS nanti malam.

Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Rabu (25/6/2014) hingga pukul 12.32 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$8,1 (0,61%) ke posisi US$1.313,2 per troy ounce.

Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas kembali masuk ke dalam kisaran US$1.306-1.322 per troy ounce. “Dan saat ini, harga emas berada di bawah level resisten terdekat US$1.317,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Rabu (25/6/2014).

Berita yang berkembang di pasar membuat pembelian emas berkurang saat harga berada di level atas. “Di sisi lain, ekskalasi konflik Irak masih bisa menahan pelemahan harga emas,” ujarnya.

Harga kini bergerak di kisaran US$1.311 dan masih berpeluang tertekan ke area US$1.306 kembali. “Level US$1.306 adalah level support penting. Pergerakan yang stabil di bawah support ini bisa membuka peluang pelemahan ke area US$1.297-1.300,” papar dia.

Sementara pergerakan di atas US$1.317, kata Ariston, membuka peluang penguatan ke area  US$1.322-1.325 per troy ounce.Hari ini, lanjut Ariston, data yang patut dicermati adalah data Durable Goods Orders dan Produk Domestik Bruto (PDB) Final kuartal pertama AS. Kedua data ini berkaitan dengan kekuatan nilai tukar dolar. “Data yang lebih buruk dari ekspektasi bisa menekan dolar AS dan mungkin bisa menguatkan harga emas. Demikian pula sebaliknya,” imbuh Ariston. [jin]

Selasa, 24 Juni 2014

Pidato Obama Picu Minyak Rally di Awal Sesi Asia - INILAH.com


INILAHCOM, New York - Hargaminyakdi Nymex rally di awal sesi Asia. Hal ini dipicu pernyataan Obama yang  dikutip Wall Street Journal, bahwa pemerintahannya telah mengizinkan  mengekspor minyak mentahASdengan persyaratan tertentu.

Sampai berita ini diturunkan, minyak Nymex ditransaksikan di level US$106,90. Sebelumnya minyak sempat menyentuh US$107,44.

AS akan mengkspor minyak secepatnya pada Agustus. Ini akan merupakan ekspor minyak mentah pertama Amerika setelah Negara itu melarangnya selama 4 dekade terakhir. Dengan diaktifkannya kembali ekspor minyak AS, maka suplai minyak di Amerika dapat berkurang.

Dengan mengutip sumbernya, Wall Street Journal menulis Kementrian Perdagangan AS telah mengizinkan Pioneer Natural Resources dan Enterprise Products Partners untuk mengekspor minyak ultra-light. Minyak jenis ini dapat diolah kembali menjadi bensin, bahan bakar jet, dan diesel.

Kedua perusahaan itu juga telah mengkonfirmasi, bahwa mereka menerima izin ekspor tersebut. Peraturan AS sebelumnya hanya memperbolehkan perusahaan AS menjual produk minyak olahan seperti bensin dan diesel, bukan minyak mentah. (edm)

Senin, 23 Juni 2014

Sentimen Manufaktur China Jaga Harga Emas - INILAH.com


INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas melemah sebesar 0,02%. Harga logam mulia ini masih bertahan di atas support US$1.306 seiring sentimen manufaktur China. Seperti apa?

Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, harga emas internasional pada perdagangan Senin (23/6/2014) hingga pukul 14.25 WIB ditransaksikan melemah sebesar US$0,30 (0,02%) ke posisi US$1.316,3 per troy ounce.

Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatan, harga emas masih bertahan di atas kisaran support US$1.306 per troy ounce. “Dan, kini bergerak di kisaran US$1.312 per troy ounce,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (23/6/2014).

Pergerakan di bawah support US$1.306, bisa membuka peluang pelemahan ke area US$1.300-1.297 per troy ounce. “Sementara penguatan di atas US$1.317 baru membuka potensi penguatan ke area US$1.322 per troy ounce,” ujarnya.

Data survei PMI Manufaktur China oleh HSBC yang kembali masuk ke area ekspansi (di atas 50) yang pagi tadi sudah dirilis bisa memberikan sentimen positif ke harga emas. “Data lainnya yang bisa
menjadi market mover adalah data PMI Manufaktur dan Non-manufaktur kawasan Eropa di mana hasil yang di bawah prediksi bisa mendorong pelemahan harga emas,” papar dia.

Data tersebut, lanjut Ariston, akan dirilis pada pembukaan pasar Eropa. Sementara dari data AS yang
bisa menjadi market mover adalah data PMI Manufaktur dan data penjualan rumah second. “Penguatan dolar AS akibat data, bisa mendorong pelemahan harga emas,” imbuhnya. [jin]

Minggu, 22 Juni 2014

Emas Berjangka Dekati Rekor Tertinggi - INILAH.com


INILAHCOM, Hong Kong - Emas berjangka bergerak stabil mendekati level tertingginya dalam 2 bulan pada perdagangan Asia Senin (23/6/2014). Aksi kekerasan di Irak dan ketegangan geopolitik masih membayangi pergerakan harga emas.

Emas internasional ditransaksikan di US$1.313,36 per troy ounce. Angka tersebutt menunjukkan, tidak terlalu jauh dari level tertinggi 2 bulan di US$1.321,90 per troy ounce yang tercacat pada akhir pekan lalu.

Sementara itu, harga perak turun 0,69% ke Rp20.81 per ons, harga tembaga naik 0,64% ke US$3.141 per pon dan harga platinum menurun 0,60% ke US$1.448,60 per ons.

Sedangkan, dari perkembangan konflik di Irak, pemimpin tertinggi Iran menuduh AS mencoba untuk merebut kembali kendali atas Irak dengan memanfaatkan persaingan sektarian, sebagai pemberontak Sunni menuju Baghdad dari markas baru di sepanjang perbatasan Suriah.

Selain itu, emas juga terpengaruh terhadap pertempuran di Ukraina antara pasukan separatis Ukraina dengan pro-Moskow. Ukraina menyatakan gencatan senjata secara sepihak. Sementara, Presiden Rusia Vladimir Putin mendesak Kiev untuk berbicara dengan para pemberontak.

Cadangan emas Rusia sendiri mengalami kenaikan menjadi 34,7 juta troy ounce pada bulan Mei. Sebelumnya, di bulan April, bank sentral mengungkapkan dalam situsnya akhir pekan lalu cadangan emas mencapai 34,4 juta troy ounce.

Kamis, 19 Juni 2014

Bursa Eropa Naik Seiring Kebijakan The Fed - INILAH.com


INILAHCOM, London - Bursa saham Eropa menguat pada awal perdagangan Kamis (19/6/2014). Indeks Stoxx Europe 600 naik 2,47 poin atau 0,71% ke 348.60 dibandingkan penutupan kemarin di level 346,13 dan turun 0,1%.

Pasar tampak merespon positif terhadap kebijakan The Fed yang menyatakan suku bunga rendah akan tetap bertahan untuk beberapa waktu ke depan dan ekonomi AS mengalami peningkatan. Selain itu, menguatnya bursa saham AS juga memicu kenaikan bursa saham Eropa.

Sementara untuk indeks FTSE di London naik 45,72 poin atau 0,67% ke 6.824,28, indeks DAX di Jerman naik 81,51 poin atau 0,82% ke 10.011,84 dan indeks CAC di Prancis menguat 37,48 poin atau 0,80% menjadi 4.566,70.

The Fed mengatakan, suku bunga akan tetap rendah untuk waktu yang cukup. Ketua The Fed, Janet Yellen dan rekan-rekan pembuat kebijakan memperdebatkan, berapa lama untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol supaya pasar tenaga kerja AS membaik dan inflasi bergerak lebih dekat ke tujuan Fed yaitu 2%.

Pejabat Fed sendiri memperkirakan, target suku bunga menjadi 1,13% pada akhir tahun 2015 dan 2,5% pada tahun berikutnya. Angka tersebut, menunjukkan kenaikan dibandingkan perkiraan sebelumnya.

Sedangkan, bank sentral mengungkapkan, akan memangkas pembelian aset bulanan menjadi US$35 triliun dari sebelumnya US$45 miliar pada bulan depan. Dan memproyeksikan pertumbuhan jangka panjang bagi ekonomi AS dari 2,1% menjadi 2,3%, dibandingkan dengan 2,2% menjadi 2,3% pada Maret.

Pada pentupan perdagangan bursa AS dini hari tadi, indeks S&P 500 mencatat rekor tertinggi sepanjang masa seiring dengan kebijakan Federal Reserve. Indeks S&P 500 naik 14,99 poin atau 0,77% ke 1.956,98, indeks Dow Jones naik 98,13 poin atau 0,58% ke 16.906,62 dan indeks Nasdaq naik 25,60 poin atau 0,59% menjadi 4.362,84.

Selasa, 17 Juni 2014

Antisipasi FOMC The Fed, Harga Emas Rontok - INILAH.com




INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas anjlok sebesar US$4 per troy ounce seiring perhatian pasar yang tertuju pada rapat moneter The Fed dini hari nanti. Seperti apa?

Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Rabu (18/6/2014) hingga pukul 12.10 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$4 (0,31%) ke posisi US$1.268 per troy ounce.

Ariston Tjendra, kepada riset PT Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas menjauhi level tinggi US$1.284 per troy ons yang dicetak 16 Juni 2014. “Perhatian pasar kini tertuju pada hasil rapat moneter the Federal Open Market Committee (FOMC) Bank Sentral AS yang akan dirilis dinihari nanti,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Rabu (18/6/2014).

Menurut Ariston, hasil dari FOMC ini bisa mempengaruhi pergerakan dolar AS yang akan berimbas pada harga emas. “Prospek kebijakan pengetatan moneter bisa mendorong penguatan dolar AS dan pelemahan harga emas,” ujarnya.

Harga kini, lanjut dia, bergerak di kisaran US$1.267 per troy ounce. Kemarin harga hanya mampu rebound hingga US$1.272 dari pelemahan ke level US$1.258 per troy ounce. Kondisi itu, kata dia, menunjukkan tekanan turun masih besar. “Harga berpeluang kembali ke area support US$1.261-1.262 per troy ounce,” ungkap dia.

Pelemahan lanjutan, kata dia, bisa membawa harga melemah ke level US$1.257-1.250 per troy ounce. “Sementara pergerakan stabil di atas US$1.274 baru bisa membuka peluang penguatan ke arah US$1.280 per troy ounce,” imbuh Ariston. [jin]

Senin, 16 Juni 2014

Laju Harga Emas Dihentikan Technical Selling - INILAH.com

Laju Harga Emas Dihentikan Technical Selling - INILAH.com

INILAHCOM, London -- Gejolak yang terjadi diIrakmendongkrak harga emas ke titik level puncak 3-minggu pada Senin  (17/6 WIB). Meski begitu, kegagalan emas menembus MA-50 hari di sekitar US$1.285/oz telah memicu aksi jual teknikal. Hal ini sekaligus menghentikan laju kenaikan komoditas yang dianggap sebagai safe havenitu.

AS disebut menawarkan bantuan kepada pemerintah Irak untuk mengatasi perlawanan gerilyawan Sunni. Langkah itu telah menopang rally hargaemas. Penguatan emas juga ditopang perkembangan diUkraina. Dikabarkan separatis pro-Rusia telah menembak jatuh sebuah pesawat angkut militer Ukraina.

Selasa, 10 Juni 2014

Emas Bergeming di Bawah US$1.262 - INILAH.com




INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas bergeming di bawah US$1.262 per troy ounce. Belum ada penggerak pasar yang mampu mendorong harga logam mulia ini keluar dari laju datarnya.

Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, pada perdagangan Selasa (10/6/2014) hingga pukul 14.04 WIB harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$0,80 (0,06%) ke posisi  US$1.254,7.

Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas masih stabil dan bergerak mendatar di bawah US$1.262 per troy ounce. “Belum ada market mover yang mampu mendorong harga emas keluar dari pergerakan mendatarnya,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Selasa (10/6/2014).

Harga kini, lanjut dia, bergerak di kisaran US$1.254 per troy ouncec. “Kini terlihat harga membentuk resisten terdekat di sekitar US$1.258,” ujarnya.

Sementara itu, lanjut dia, resisten penting masih berada di kisaran US$1.262. Angka ini merupakan level fibonacci retracement 61,8% antara US$1.182 dan US$1.392 per troy ounce. “Sementara support terdekat di kisaran US$1.250 dan support berikutnya di kisaran US$1.245. Angka ini merupalan level rendah yang terbentuk Jumat pekan lalu,” ucapnya.

Secara umum, kata dia, pergerakan harga emas masih dalam tekanan turun. “Penembusan ke bawah area support terdekat US$1.250, berpeluang mendorong pelemahan harga emas ke support berikutnya,” papar dia.

Sementara pergerakan stabil di atas resisten terdekat US$1.258, kata Ariston, berpeluang mendorong penguatan harga ke area resisten berikutnya. “Hari ini data ekonomi penting dari kawasan Eropa bisa menjadi market mover seperti data Produksi Industri Perancis dan data Produksi Manufaktur Inggris,” imbuhnya. [jin]

Senin, 09 Juni 2014

ECB Siapkan Jurus Khusus Jika Pasar tak Merespon - INILAH.com




INILAHCOM, Brussel - Bank Sentral Eropa (ECB) punya jurus khusus bilaekonomi zona-euro tidak menunjukan respon atas kebijakan yang diambil pekan silam. ECB tidak segan-segan menerbitkan peraturan pembelian aset sebagai pilihan.

Kepastian itu disampaikanWakil Presiden ECB, VitorConstancio, akhir pekan lalu. ECB,memerlukan waktu untuk memastikan efektif- tidaknya kebijakan pelonggaran stimulus yang diterbitkan pekan silam. Terlalu dini untuk mengambil kesimpulan, apakah kebijakan pekan silam efektif atau tidak. Pada perdagangan hari ini (9/6), euro-dollar Amerika dibuka pada 1.3644.Euro hari ini tidak banyak  berubah. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3648.Sepinya sentimen dari faktor fundamental, membuat pasar cenderung wait and see.
Pekan lalu ECB kembali menurunkan suku bunga dan mengalokasikan dana murah untuk penyaluran kredit. Selain itu, bank sentral Eropa itu juga menegaskan kesiapannya untuk bertindak lebih demi mengatasi resiko deflasi.

Bank Sentral Eropa memang tidak meluncurkan program Quantitative Easing (QE). Tapi mereka  mengisyaratkan tetap membuka kemungkinan kebijakan QE, terutama jika ekspektasi inflasi tetap  rendah dan aktivitas perekonomian terancam.

Para petingginya berpendapat, dengan tantangan yang ada sekarang maka tindakan yang diambil bank sentral dianggap sudah cukup. Kendati demikian, jika ada gejolak negatif yang dapat memperburuk keadaan, ECB akan mengkaji semua kebijakan yang kemungkinan dapat ditempuh.

Pasar menilai pernyataan Constancio tersebut memberi sinyal, bahwa ECB mungkin tidak akan merubah kebijakan hingga akhir tahun. Namun ECB masih mungkin meluncurkan kebijakan QE
sebagai amunisi terakhir jika situasinya memaksa. (edm)

Harga Emas Menanjak Namun Terancam - INILAH.com




INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas menguat sebesar US$1,6 per troy ounce. Akan tetapi, harga logam mulia ini dinilai masih terancam seiring besarnya minat pasar pada saham.

Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, pada perdagangan Senin (9/6/2014) hingga pukul 13.46 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$1,6 (0,13%) ke posisi US$1.254,1 per troy ounce.

Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas bergerak mendatar di kisaran sempit US$1.251-1.254 per troy ounce hingga siang ini. “Bagusnya data Non-Farm Payrolls (NFP) AS yang dirilis Jumat malam dan tingginya minat beli di bursa saham AS bisa menjadi faktor negatif penekan harga emas,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Senin (9/6/2014).

Di sisi lain, lanjut dia, harga emas yang dianggap sudah rendah oleh sebagian pelaku pasar, memberikan alasan untuk masuk melakukan pembelian emas. “Akibatnya, harga emas bisa terdongkrak,” ujarnya.

Harga kini, lanjut dia, bergerak di kisaran US$1.252 per troy ounce.“Resisten penting masih di kisaran US$1.262 yang merupakan level fibonacci retracement 61,8% antara US$1.182 dan US$1.392 per troy ounce,” papar dia.

Sementara support, kata dia, berada di kisaran US$1.245, level rendah yang terbentuk Jumat pekan lalu. Pada grafik harian, indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD), Stochastics dan RSI masih mengindikasikan tekanan turun sehingga harga kelihatannya masih tertekan turun di bawah resisten US$1.262.

Sementara pergerakan di bawah US$1.245, membuka peluang pergerakan turun ke area US$1.240 dan pergerakan di atas US$1.262, membuka peluang penguatan ke area US$1.268.“Hari Senin ini, tidak ada data ekonomi penting dari Eropa dan AS yang akan dirilis,” imbuhnya. [jin]

Selasa, 03 Juni 2014

Tingkat Pengangguran Bisa Ditekan, Euro Menguat - INILAH.com

Tingkat Pengangguran Bisa Ditekan, Euro Menguat - INILAH.com

INILAHCOM, Brussel - Euro pada perdagangan valas EUR/IDR menguat atas rupiah. Ditinjau dalam dua bulan perdagangan terakhir, penguatan itu menggiring euro berada pada pola reversal.

Analis menyatakan kurs euro terus bergerak mendesak sekitar 0,38% terhadap rupiah. Data kurs BI jual euro berada di kisaran Rp16.141,15/EUR. Sedangkan kurs beli Rp15.975,92/EUR.

Euro memperoleh sentimen positif terhadap sejumlah mata uang lain, khususnya rupiah setelah biro
statistik Eruo melaporkan kinerja sektor tenaga kerja Uni Eropa meningkat. Di sisi lain, data itu tampaknya belum benar-benar kuat menopang eruo, sehingga kemarin penguatan hanya terjadi tipis dan kurang stabil.

Perkembangan tersebut ditandai dengan adanya penurunan pada indikator ekonomi Unemployment Rate yang bergerak ke 11,7%. Pada periode sebelumnya Unemployment Rate tercatat 11,8%.

Data itu menunjukkan adanya perkembangan yang menggembirakan sekaligus mengisyaratkan performa yang lebih baik. Sebelumnya para ekonom memperkirakan Unemployment Rate akan dapat tertahan di 11,8%. (edm)


Sterling Menguat Ditopang Melonjaknya Harga Rumah - INILAH.com

Sterling Menguat Ditopang Melonjaknya Harga Rumah - INILAH.com



INILAHCOM, London -SterlingberhasilreboundterhadapDollar ASpada hari Selasa (Rabu, 4/6 WIB). Penguatan dipicu setelah data harga rumah di Inggris berhasil menyentuh rekor tertinggi baru.

NationwideBuilding Societymelaporkan harga rumah naik 0,7% dari bulan April menjadi 186,512. Angka ini sedikit di atas rekor tertinggi sebelumnya sebesar 186.044 yang ditorehkan pada Oktober 2007.
Sementara itu, laporanMarkitEconomics menunjukkan PMIkonstruksiInggris berada di posisi 60. Data ini tercatat turun Dibandingkan pada bulan sebelumnya yang 60,8. Kendati demikian, sektor ini telah mencatat ekspansi untuk bulan ke-13 berturut-turut.
Analis yakin bahwa setiap pelemahan harga hanya akan berlangsung singkat. Mereka yakin sterling benar-benar terlihat kebal, terlebih dengan data-data ekonomi yang secara konsisten terus mencetak angka positif. (edm)

Euro Tetap Perkasa, Abaikan Perlambatan Inflasi - INILAH.com

Euro Tetap Perkasa, Abaikan Perlambatan Inflasi - INILAH.com