INILAHCOM, Jakarta – Harga emas menembus level tertinggi baru sejak Maret 2014 ke level US$1.333,38 per troy ounce. Arah berikutnya tergantung rilis data AS nanti malam.
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Selasa (1/7/2014) hingga pukul 12.34 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$6,60 (0,5%) ke posisi US$1.328,6 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset PT Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas menembus level tertinggi baru sejak Maret 2014 di US$1.333,38 per troy ounce. “Kenaikan harga emas ini masih didukung oleh pelemahan dolar AS akibat dukungan Bank Sentral AS terhadap suku bunga rendah dan konflik Irak,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Menjelang rilis data Non-farm Payrolls AS, indeks dolar AS juga tertekan dalam. “Sepertinya para pelaku pasar enggan memegang dolar. Indeks dolar AS melemah ke level 79.80,” ujarnya.
Harga emas kini, kata dia, bergerak di kisaran US$1.326 dan membentuk support di kisaran US$1.322-1.324 per troy ounce. “Sementara itu, resisten berada di kisaran US$1.330-1.335,” ucapnya.
Pada grafik 4 jam atau H4, terbentuk pin bar setelah menyentuh level tertinggi hari ini. “Ini menandakan Seller atau penjual masih besar di kisaran tersebut,” tuturnya.
Lebih jauh Ariston menyrankan agar pelaku pasar mewaspadai kisaran support US$1.322-1.324. Penetrasi ke bawah support ini, kata dia, berpotensi menekan turun harga emas ke area US$1.316-1.317 per troy ounce.
“Angka tersebut merupakan area fibonacci retracement 61,8% dari kisaran US$1.305-1.333 per troy ounce,” ucapnya. Sementara potensi penguatan hingga ke level US$1.330-1.335.
AS akan merilis data ISM Manufaktur malam ini yang diproyeksikan masih dalam jalur ekspansi dengan proyeksi 55,6. “Hasil yang lebih bagus dari ekspektasi mungkin bisa menahan pelemahan dolar AS yang bisa berdampak pada tertahannya harga emas,” imbuh Ariston. [jin]
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Selasa (1/7/2014) hingga pukul 12.34 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$6,60 (0,5%) ke posisi US$1.328,6 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset PT Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas menembus level tertinggi baru sejak Maret 2014 di US$1.333,38 per troy ounce. “Kenaikan harga emas ini masih didukung oleh pelemahan dolar AS akibat dukungan Bank Sentral AS terhadap suku bunga rendah dan konflik Irak,” katanya kepada INILAHCOM di Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Menjelang rilis data Non-farm Payrolls AS, indeks dolar AS juga tertekan dalam. “Sepertinya para pelaku pasar enggan memegang dolar. Indeks dolar AS melemah ke level 79.80,” ujarnya.
Harga emas kini, kata dia, bergerak di kisaran US$1.326 dan membentuk support di kisaran US$1.322-1.324 per troy ounce. “Sementara itu, resisten berada di kisaran US$1.330-1.335,” ucapnya.
Pada grafik 4 jam atau H4, terbentuk pin bar setelah menyentuh level tertinggi hari ini. “Ini menandakan Seller atau penjual masih besar di kisaran tersebut,” tuturnya.
Lebih jauh Ariston menyrankan agar pelaku pasar mewaspadai kisaran support US$1.322-1.324. Penetrasi ke bawah support ini, kata dia, berpotensi menekan turun harga emas ke area US$1.316-1.317 per troy ounce.
“Angka tersebut merupakan area fibonacci retracement 61,8% dari kisaran US$1.305-1.333 per troy ounce,” ucapnya. Sementara potensi penguatan hingga ke level US$1.330-1.335.
AS akan merilis data ISM Manufaktur malam ini yang diproyeksikan masih dalam jalur ekspansi dengan proyeksi 55,6. “Hasil yang lebih bagus dari ekspektasi mungkin bisa menahan pelemahan dolar AS yang bisa berdampak pada tertahannya harga emas,” imbuh Ariston. [jin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar