INILAHCOM, Brussel - Bank Sentral Eropa (ECB) punya jurus khusus bilaekonomi zona-euro tidak menunjukan respon atas kebijakan yang diambil pekan silam. ECB tidak segan-segan menerbitkan peraturan pembelian aset
sebagai pilihan.
Kepastian itu disampaikanWakil Presiden ECB, VitorConstancio, akhir pekan lalu. ECB,memerlukan waktu untuk memastikan efektif- tidaknya kebijakan pelonggaran stimulus yang diterbitkan pekan silam. Terlalu dini untuk mengambil kesimpulan, apakah kebijakan pekan silam efektif atau tidak. Pada perdagangan hari ini (9/6), euro-dollar Amerika dibuka pada 1.3644.Euro hari ini tidak banyak berubah. EUR/USD kini diperdagangkan 1.3648.Sepinya sentimen dari faktor fundamental, membuat pasar cenderung wait and see.
Pekan lalu ECB kembali menurunkan suku bunga dan mengalokasikan dana murah untuk penyaluran kredit. Selain itu, bank sentral Eropa itu juga
menegaskan kesiapannya untuk bertindak lebih demi mengatasi resiko
deflasi.
Bank Sentral Eropa memang tidak meluncurkan program Quantitative Easing (QE). Tapi mereka mengisyaratkan tetap membuka kemungkinan kebijakan QE, terutama jika ekspektasi inflasi tetap rendah dan aktivitas perekonomian terancam.
Para petingginya berpendapat, dengan tantangan yang ada sekarang maka tindakan yang diambil bank sentral dianggap sudah cukup. Kendati demikian, jika ada gejolak negatif yang dapat memperburuk keadaan, ECB akan mengkaji semua kebijakan yang kemungkinan dapat ditempuh.
Pasar menilai pernyataan Constancio tersebut memberi sinyal, bahwa ECB mungkin tidak akan merubah kebijakan hingga akhir tahun. Namun ECB masih mungkin meluncurkan kebijakan QE
sebagai amunisi terakhir jika situasinya memaksa. (edm)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar