Ester Meryana | Hertanto Soebijoto |
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak West Texas
Intermediate akhirnya berada di bawah 90 dollar AS per barrel pada Rabu
(23/5/2012) waktu New York. Hal itu diakibatkan oleh kenaikan persediaan
minyak mentah Amerika Serikat (AS) ke posisi tertinggi dalam 22 tahun
dan pertemuan para pemimpin Eropa untuk berbicara mengenai krisis utang
di zona euro.
Harga minyak WTI untuk pengantaran Juli pun langsung
merosot 1,95 dollar AS menjadi 89,90 dollar AS per barrel di New York
Mercantile Exchange. Sedangkan, harga minyak jenis Brent untuk penetapan
Juli merosot 2,85 dollar AS per barrel, atau 2,6 persen, menjadi 105,56
dollar AS per barrel di ICE Futures Europe exchange, London.
Departemen
Energi AS menyebutkan, persediaan minyak mentah AS naik 883.000 barrel
menjadi 382,5 juta barrel pada minggu lalu. Jumlah persediaan itu
mencapai level tertinggi sejak Agustus 1990. Kenaikan persediaan yang
besar tersebut sudah diestimasi oleh survei Bloomberg namun angkanya
jauh lebih besar dari itu, yakni 1,65 juta barrel.
"Kami (harga
minyak) terus turun karena persediaan terus naik dan dollar AS menguat
terhadap euro, menyakiti semua komoditas," sebut Todd Horwitz, Chief
Strategist Adam Mesh Trading Group, di Chicago, Rabu waktu setempat.
Lalu,
turunnya harga minyak juga disebabkan adanya pertemuan Uni Eropa yang
ke-18 sejak Yunani dilanda krisis utang. Pertemuan itu menjadi yang
pertama sejak kampanye anti penghematan yang dipelopori oleh Francois
Hollande dalam memenangkan jabatan Presiden Perancis. Euro lantas
melemah ke level terendah dalam dua tahun.
"Saya memperkirakan
harga minyak turun ke pertengahan 80 dollar AS dan akhirnya bisa menguji
posisi rendah musim panas lalu yang mendekati 75 dollar AS," tambah
Todd.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/05/24/07163754/Harga.Minyak.Anjlok.di.Bawah.90.Dollar.AS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar