Senin, 21 Mei 2012

Outlook Dan Review Pekan Ini: 21-25 Mei 2012

Situasi Yunani dan Eropa menjadi penggerak pasar sepanjang pekan lalu. Kekhawatiran yang muncul menjadi penyebab terjadinya sentimen risk aversion (alih resiko). Para pelaku pasar keuangan global enggan berlama-lama di instrumen yang berisiko dan lebih memilih keluar dari pasar untuk sementara. Lemahnya dollar AS terhadap yen Jepang juga mengonfirmasi turunnya minat para pelaku pasar terhadap instrumen beresiko.
Indeks dollar AS ditutup menguat pekan lalu dibandingkan pekan sebelumnya dan berhasil mencapai level tinggi di 81.76, level yang belum pernah disentuh sejak 13 Januari 2012. Penguatan dollar AS ini menandakan minat pelaku pasar yang tinggi terhadap instrumen dollar AS di saat pasar penuh dengan ketidakpastian.
Tekanan terhadap krisis hutang Eropa bertambah. Beberapa lembaga pemeringkat hutang memberikan berita buruk berkaitan dengan perkembangan krisis hutang Eropa pasca pemilu Yunani dan Prancis. Fitch menurunkan peringkat hutang jangka panjang Yunani dari B- menjadi CCC. Sementara Moody’s menurunkan peringkat hutang 16 bank-bank Spanyol dan 26 bank-bank Italia. Seperti kita ketahui, Spanyol dan Italia kini menjadi sorotan karena dikhawatirkan bisa masuk ke dalam krisis hutang dan meminta bailout. Sementara nasib Yunani masih akan ditentukan dengan pemilu ulang tanggal 17 Juni nanti. Dukungan dari negara-negara G8 pada pertemuannya akhir pekan lalu agar Yunani tetap dalam zona euro belum memberikan kepastian bagi para pelaku pasar.
Untuk data fundamental yang akan dirilis pekan ini, pasar akan memperhatikan dengan seksama data-data dari Eropa dan Inggris seperti data survei IFO terhadap iklim bisnis Jerman, data aktivitas manufaktur dan jasa Jerman dan Prancis, data penjualan ritel Inggris, notulen rapat kebijakan moneter Inggris, dan data GDP Inggris.
EURUSD rebound setelah mencapai level rendah pekan lalu di 1.2642. Potensi tekanan turun belum hilang selama euro berada di bawah 1.2900. Bila berhasil menembus level rendahnya pekan lalu, EURUSD berpotensi menuju 1.24 pekan ini.
GBPUSD rebound setelah mencapai level terendah pekan lalu di 1.5731. Peluang rebound terbuka hingga 1.5950. Sementara tekanan bearish dapat kembali bila sterling kembali menembus ke bawah area 1.5800.
USDCHF mengalami koreksi yang berpotensi berlanjut hingga 0.9330. Tapi tekanan naik akan kembali berlanjut jika USDCHF berhasil kembali ke area di atas 0.9420 dengan potensi target ke 0.9500.
USDJPY masih tertekan dan berpeluang ke arah support 78.30. Resisten di 80.60. Sementara AUDUSD tertahan penurunannya di awal pekan ini tapi masih membuka peluang untuk turun lebih lanjut ke area 0.9650 dengan support terdekat di level terendah pekan lalu di 0.9795. Resisten di 9970.
XAUUSD / emas berhasil rebound mendekati area $1600 per troy ons. Namun peluang koreksi masih terbuka jika harga emas kembali ke bawah level $1584 dengan target di kisaran $1565. Sementara potensi rebound hingga ke level $1607.
Minyak mentah WTI / CO-LS berupaya rebound dengan target ke arah $95.30 per barel. Tapi peluang pergerakan bearish masih besar dan ada kemungkinan menguji kembali level terendah pekan lalu di 90.92 dengan potensi target ke $89.60 per barel.

www.monexnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar