Senin, 28 Mei 2012

Outlook Dan Review Pekan Ini: 28 Mei – 1 Juni 2012

halnya pekan lalu, suasana pasar pada minggu ini secara umum masih dihantui kekhawatiran
meluasnya krisis utang di kawasan Eropa terutama oleh sentimen negatif terhadap krisis perbankan di
negara Spanyol serta kecemasan akan keluarnya Yunani dari blok 17-negara ditambah munculnya
resiko serupa yang mungkin harus dihadapi oleh beberapa negara lainnya.
Pekan lalu pasar nampak belum mendapat kepuasan dari hasil pertemuan (meeting) informal para
pemimpin Uni Eropa lantaran mereka belum mampu membuat langkah konkrit guna mencegah krisis
utang yang semakin dalam di kawasan. Bahkan para pemimpin Uni Eropa juga belum bisa membujuk
negara Yunani untuk tetap bertahan di kawasan mata uang tunggal tersebut. Sehingga ketidakpastian
dari pertemuan itu terus menerus menurunkan minat pasar terhadap aset-aset yang lebih beresiko.
Masih di pekan lalu, pihak Standard&Poors kembali memangkas rating terhadap lima bank di Spanyol
dan mengatakan negara itu bakal masuk resesi tahap kedua. Namun laporan terakhir mengindikasikan
partai konservatif Yunani yang memegang kekuasaan pada pemilu bulan depan, telah memberikan
sinyal kemajuan stabilitas bagi krisis hutang kawasan.
Memasuki minggu terakhir di bulan Mei ini, kekhawatiran masalah Eropa belum juga padam. Justru
ketidakpstian itu kembali membara setelah muncul kabar bahwa bank terbesar keempat di negara
Spanyol – Bankia, meminta suntikan dana dari pemerintah Spanyol (bailout) senilai 19 miliar euro
(US$ 24 miliar) atau sekitar Rp 216 triliun. Ini merupakan bailout terbesar sepanjang sejarah Spanyol.
Jika permintaan suntikan dana ini disetujui, maka pemerintah Spanyol secara total telah
mengeluarkan sebanyak 235 miliar euro untuk menyelamatkan sektor perbankan saja. Padahal
sebelumnya di tahun 2010 pemerintah Spanyol sudah membantu modal untuk melakukan merger
terhadap tujuh bank bermasalah. Alhasil, berita kejatuhan Bankia ini, yang saat ini menjadi masalah
perbankan di Spanyol, telah menimbulkan kekhawatiran terhadap munculnya dampak sistemik ke
sektor perbankan secara global.
Minggu ini pasar global tidak akan begitu ramai karena pasar Amerika tutup di hari Senin (28/5/2012)
berkenaan libur nasional ‘Memorial Day’. Namun di hari Kamis dan Jumat sederet laporan ekonomi
akan memberikan gambaran terhadap sektor ketenaga-kerjaan, pengeluaran/belanja konsumen serta
aktivitas manufaktur. Setelah minggu lalu pasar dibayangi oleh isu perlambatan seiring angka
manufaktur PMI China kembali menyusut, fokus pasar pekan ini mulai beralih ke data Non Farm
Payrolls Amerika (NFP) yang di prediksi akan menunjukkan kenaikkan sebanyak 150.000 dari
sebelumnya 115.000.
EURUSD terus mengalami keterpurukan setelah mata uang tunggal ini pekan lalu akhirnya pecah ke
bawah level terendah tahun 2012 di 1.2624. Melihat indikator utama MACD, Moving Average dan
Stochastic yang masih downtrend, tidak menutup kemungkinan EUR dapat pecah ke bawah 1.2500
GBPUSD telah mencatat penurunan mingguan tertajam selama 4-pekan beruntun hingga mencapai
level terendah pekan lalu di 1.5628. Peluang rally untuk kembali ke level 1.6 menjadi sangat sulit,
sementara tekanan bearish dapat memicu sterling kembali menembus ke bawah area 1.5600.
XAUUSD / pekan lalu emas kembali nyaris mencapai area $1600 per troy ons. Namun peluang koreksi
masih terbuka jika harga emas kembali ke bawah level $1555 dengan target berikutnya di kisaran
$1525. Sementara potensi rebound hingga ke level $1600 hingga $1630.

www.monexnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar