Rabu, 30 Mei 2012

Harga Minyak Anjlok ke Posisi Terendah 7 Bulan

Ester Meryana | Erlangga Djumena

NEW YORK, KOMPAS.com — Harga minyak mentah jatuh ke posisi terendah dalam waktu tujuh bulan menyusul adanya spekulasi persediaan minyak mentah Amerika Serikat naik ke level tertinggi sejak tahun 1990 dan melemahnya euro karena kekhawatiran krisis utang menjalar ke Spanyol.
Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengantaran Juli jatuh 2,94 dollar AS menjadi 87,82 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange, Rabu (30/5/2012) waktu setempat. Ini harga terendah sejak 21 Oktober 2011. Adapun minyak Brent untuk penetapan Juli merosot 3,21 dollar AS per barrel, atau 3 persen, menjadi 103,47 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe Exchange, London.
Departemen Energi AS sebenarnya akan mengumumkan persediaan minyak mentah negara ini, Kamis waktu setempat. Namun, survei Bloomberg memperkirakan persediaan minyak AS akan naik 1 juta barrel menjadi 383,5 juta barrel pada minggu lalu.
Melemahnya euro terhadap dollar AS karena kondisi Spanyol pun turut mendorong harga minyak jatuh. Ditambah lagi, adanya pernyataan Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi pada 13 Mei lalu di Adelaide, Australia, bahwa ia menginginkan kontrak minyak Brent jatuh di bawah 100 dollar AS per barrel. "Kami sedang melihat sebuah tumpukan dari jutaan barrel menjadi yang tertinggi dalam 22 tahun," sebut Addison Armstrong, Direktur Penelitian Pasar Tradition Energy, di Stamford, Connecticut, Rabu waktu setempat.
"Mengingat betapa tingginya persediaan dan lemahnya perekonomian terlihat, tak heran kita diperdagangkan lebih rendah. Kita mungkin akan terus melihat kekuatan dollar AS, yang mana akan terus menekan minyak," tutur Addison.

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/05/31/06412344/Harga.Minyak.Anjlok.ke.Posisi.Terendah.7.Bulan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar