NEW YORK, KOMPAS.com — Harga minyak mentah mengalami penurunan terbesar bulanan dalam kurun waktu lebih dari tiga tahun menyusul adanya spekulasi bahwa pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat melambat, dan krisis utang Eropa akan mengurangi permintaan bahan bakar.
Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengantaran Juli turun 1,29 dollar AS menjadi 86,53 dollar AS per barrel di New York Mercantile Exchange, Kamis (31/5/2012) waktu setempat. Itu merupakan penetapan harga terendah sejak 20 Oktober 2011. Harga minyak berjangka melorot 17 persen dalam sebulan ini, yang merupakan penurunan terbesar sejak Desember 2008.
Adapun harga minyak Brent untuk penetapan Juli merosot 1,6 dollar AS, atau 1,5 persen, menjadi 101,87 dollar AS per barrel, di ICE Futures Europe, London.
Harga minyak turun karena semakin banyak masyarakat yang mendaftar untuk mendapatkan tunjangan pengangguran di Amerika Serikat. Ditambah lagi, pertumbuhan produk domestik bruto AS yang melambat dan laporan pemerintah setempat yang menunjukkan persediaan minyak naik ke posisi tertinggi dalam 22 tahun.
Sementara itu di Eropa, lembaga pemeringkat Fitch Ratings memangkas peringkat kredit di delapan wilayah Spanyol. Hal ini lantas memicu kekhawatiran krisis akan memaksa pemberi pinjaman untuk menyelamatkan negara. "Pasar secara jelas terlihat telah dikendalikan oleh ketakutan ekonomi," sebut Chip Hodge, Senior Managing Director Manulife Asset Management, di Boston.
"Data menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi melambat dan situasi di Eropa kian memburuk. Permasalahan ekonomi sangat kuat," tambah Chip.
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/06/01/06493793/Terus.Turun..Harga.Minyak.86.Dollar.AS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar