Ester Meryana | Hertanto Soebijoto
NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak mentah naik
untuk pertama kali dalam tujuh hari menyusul upaya China untuk
meningkatkan perekonomiannya dan Goldman Sachs Group Inc melihat
permintaan minyak mentah meningkat sementara persediaan kian terbatas.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengantaran Juni
naik 1,09 dollar AS menjadi 92,57 dollar AS per barrel di New York
Mercantile Exchange, Senin (21/5/2012) waktu setempat.
Harga
minyak itu sempat turun 1,2 persen pada 18 Mei lalu menjadi 91,48 dollar
AS, yang merupakan penutupan terendah sejak 26 Oktober 2011. Harga
minyak Brent untuk penetapan Juli juga naik, yakni 1,67 dollar AS, atau
1,6 persen, menjadi 108,81 dollar AS per barrel di ICE Futures Europe
exchange, London.
Perdana Menteri China, Wen Jiabao, mengatakan,
negaranya akan fokus untuk mendorong pertumbuhan perekonomian. Lalu,
minggu ini, para pemimpin dari G8 menyarankan agar Yunani tetap berada
di zona euro dan memaksimalkan ekspansi ekonominya.
"Pernyataan
China dan pertemuan G8 sangat mendukung (harga minyak)," sebut John
Kilduff, mitra Again Capital LLC, di New York, Senin waktu setempat.
Kepala
Riset Energi Goldman Sachs, David Greely, di New York, mengatakan,
permintaan minyak mentah terus naik meskipun ada kekhawatiran mengenai
data ekonomi.
"Pasokan minyak benar-benar yang tersedia di pasar
kian dibatasi oleh ketidakmampuan Iran untuk memasarkan minyaknya
sebagai dampak dari sanksi AS dan Eropa," sebut David.
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/05/22/07513155/Harga.Minyak.Mentah.Kembali.Naik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar