Senin, 07 Mei 2012

Outlook Dan Review Pekan Ini: 7-11 Mei 2012

Penguatan dollar Amerika  Serikat dan yen Jepang terhadap mata uang utama dunia menunjukkan
adanya sentimen alih resiko (risk aversion). Indeks dollar AS mencapai level tertingginya di 80.03
sejak 17 April 2012. Sementara pasangan mata uang yen seperti USDJPY, EURJPY, GBPJPY, CHFJPY,
AUDJPY, CADJPY menunjukkan penurunan yang besar yang artinya terjadi penguatan yen terhadap
major currency.
Hasil data tenaga kerja AS Jumat malam dianggap oleh pasar tidak akan mengubah kebijakan
moneter Bank Sentral AS dalam waktu dekat, tidak akan memicu pelonggaran kuantitatif ke-3 (QE3)
meskipun data Non Farm Payrolls yang dirilis tidak menunjukkan hasil yang bagus. Dengan tidak
adanya indikasi QE3 tersebut membuat dollar AS menguat.
Hasil pemilu dari dua negara euro yaitu Yunani dan Prancis, dianggap pasar akan mempersulit posisi
euro di masa depan. Di Yunani, partai yang selama ini berkuasa yang menyetujui program
penghematan yang diminta oleh Uni Eropa dan IMF kalah dalam pemilu untuk mendapatkan kursi
mayoritas di parlemen. Sementara Presiden  Prancis terpilih Francois Hollande diketahui mempunyai
kebijakan yang menentang program penghematan yang telah dicanangkan Uni Eropa untuk
mengatasi krisis hutang di Eropa.
Sentimen alih resiko ini berpeluang membayangi pergerakan pasar sepanjang pekan ini di samping
beberapa data penting yang akan dirilis seperti data Trade Balance dari Australia, China dan AS, data
produksi manufaktur dari Inggris, data inflasi dari China, Inggris dan AS dan laporan hasil rapat
kebijakan moneter Inggris.
EURUSD dibuka  gap down sekitar 58 pips, yang mengindikasikan kuatnya tekanan turun bagi
pasangan mata uang ini. Euro masih akan tertekan di bawah 1.3080 dan bisa menguji kembali level
terendah Senin ini di 1.2955. Di atas 1.3080, EURUSD akan kembali terkonsolidasi di sekitar level
1.3100.
GBPUSD kelihatan lebih kuat dibandingkan EURUSD. Sterling masih akan tertekan di bawah level
1.6190 dengan target menguji kembali level terendah Senin ini di 1.6114 dan selanjutnya ke level
1.6080. Di atas 1.6190, tren naik bisa kembali lagi dengan target pertama di 1.6280.
USDJPY masih tertekan di bawah 80.60. Penembusan level di support 79.60 akan menekan turun
hingga 78.40. Di atas level 80.60, USDJPY bisa kembali naik ke level 81.60.
AUDUSD masih tertekan di bawah 1.0200 dengan target menguji kembali level terendah di 1.0110,
selanjutnya di 1.0000. Bila aussie berada di atas 1.0200, aussie bisa kembali ke area 1.0300.
Meskipun sentimen alih resiko berpeluang mengangkat harga emas yang notabene juga merupakan
instrumen yang dianggap safe haven, namun penguatan dollar AS saat ini akan menekan harga emas.
Harga emas masih akan tertekan di bawah level $1650 per troy ons dan berpeluang untuk kembali
menguji level-level support di kisaran $1631 dan $1625 per troy ons. Tren naik jangka pendek akan
kembali terpicu bila harga emas kembali ke atas level $1650 per troy ons, dengan target $1654 lalu ke
$1667 per troy ons.
Harga minyak mentah WTI turun cukup dalam pekan lalu hampir 6%. Selain penguatan dollar AS,
penurunan harga minyak mentah WTI juga dipicu oleh tingginya persediaan minyak mentah di AS dan
keinginan dari negara-negara produsen minyak mentah untuk menurunkan harga minyak. Harga
minyak mentah WTI untuk kontrak berjalan kini berada di sekitar $97 per barel dan masih berpeluang
untuk tertekan di bawah $99 per barel menuju support pertama di kisaran $95 per barel dan target
berikutnya di sekitar $93 per barel. Tren naik jangka pendek akan terjadi bila harga minyak mentah
kembali naik di atas $99 per barel dengan target sekitar area $102 per barel.

www.monexnews.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar