Oleh Rizki Caturini - Sabtu, 22 September 2012 | 07:26 WIB
JAKARTA. Euforia pengumuman stimulus di sejumlah negara merupakan
mesin utama penggerak harga emas. Bahkan, Rabu (19/8), harga kontrak
emas di Bursa Comex, sempat menyentuh harga tertinggi dalam enam bulan
terakhir, yaitu US$ 1.779,50 per ons troi.
Rekor tertinggi tak berubah, yaitu harga yang terjadi pada 28
Februari lalu, US$ 1.798 per ons troi. Namun harga emas pada Rabu
kemarin, kembali turun dan berakhir di US$ 1771,70 per ons troi.
Harga untuk kontrak pengiriman Desember 2012, Jumat (21/9), senilai
US$ 1.776,20 per ons troi, naik 0,34% dibanding harga di hari
sebelumnya. Dalam sebulan, harga emas telah menguat 8,11%.
Nizar Hilmy, Analis SoeGee Futures, mengatakan, setelah mengalami
penguatan tajam di pekan lalu, harga emas dalam sepekan ke depan akan
cenderung sideways. Harga emas bisa kembali naik tinggi, asalkan ada
sentimen yang akan kembali menekan dollar AS di minggu depan.
"Minat beli terhadap emas memang meningkat untuk lindung nilai," kata Nizar.
Para pemodal saat ini masih menunggu sikap Spanyol terhadap rencana
bailout yang dibutuhkan negara itu untuk membayar utang obligasi.
Financial Times memberitakan, Menteri Ekonomi Spanyol, Luis de Guindos,
sedang mendiskusikan program stimulus baru dengan otoritas Komisi Eropa.
Program bail-out anyar itu, akan diumumkan pada 27 September 2012.
Brian Barry, Analis Investec Bank Plc., mengatakan, kabar pembicaraan
antara Uni Eropa dengan Spanyol menjadi penyebab meningkatnya risk
appetite pemodal. "Ini membuat permintaan aset safe haven kembali naik,"
kata dia kepada Bloomberg.
Menurut Nizar, jika pasar merespons positif, harga emas di pekan
depan bisa menembus resistance kuat US$ 1.800 per ons troi. Tapi, jika
tidak ada sentimen positif kuat, harga masih konsolidasi.
Hitungan Nizar, dalam sepekan ke depan, harga emas berkisar antara US$ 1.780 hingga US$ 1.800 per ons troi.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-menunggu-kabar-dari-spanyol
Tidak ada komentar:
Posting Komentar