Senin, 31 Maret 2014

Emas Bergerak Terbatas, Ekonomi AS Mulai Positif - INILAH.com

Emas Bergerak Terbatas, Ekonomi AS Mulai Positif - INILAH.com



INILAHCOM, New York - Emas berjangka mendekati level terendah dalam enam pekan terakhir pada Selasa (1/4/2014). Investor memiliki optimisme terhadap ekonomi AS dan turunnya permintaan emas fisik di Asia.

Emas telah kehilangan hampir US$100 per troy ons dalam 10 sesi perdagangan terakhir, Emas untuk pengiriman Juni bergerak terbatas dengan naik 0,09% ke US$1.284,9 per troy ons, untuk emas di pasar spot hanya naik 0,1% ke US$1.285 per troy ons, perak naik tipis 0,04% ke US$19,76.

Emas telah merasakan permintaan sebagai safe haven di awal tahun karena kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi AS dan ekonomi global. Hal ini telah menekan bursa saham dan juga karena krisis Ukraina.

Permintaan emas fisik di asia akan naik jika emas berada di kisaran US$1.800-US$1.200. Sementara data ekonomi AS telah mencerminkan ekonomi telah pulih dari cuaca buruk.

Fed merencanakan untuk menaikkan suku bunga acuan pada semester pertama tahun 2015. Suku bunga yang rendah telah mengurangi minat investor memegang aset selain logam mulia. Hal ini telah menjadi faktor penting kenaikan emas dalam beberapa tahun terakhir.

Sementara bursa saham AS bergerak lebih tinggi pada Selasa (1/4/2014) dini hari tadi. Investor mendukung keinginan Fed untuk memulihkan perekonomian. Indeks Dow Jones naik 0,8% ke 16.467,66, indeks S&P naik 0,7% ke 1.872,34 dan indeks Nasdaq naik 1,04% ke 4.198,88. Indeks memanfaatkan window dressing pada akhir kuartal pertama tahun ini.

Gubernur Fed Janet Yellen mengatakan pasar masuk dalam kondisi sulit dari pada resesi yang pernah terjadi. Fed menilai stimulus moneter dan tingkat suku bunga acuan yang rendah masih diperlukan perekonomian. "Hal ini akan terjadi untuk beberapa waktu lagi," katanya dalam acara di Chicago.Pasar akan mencermati beberapa pernyataan tentang suku bunga acuan. Pada pertemuan Fed apada 19 Maret lalu, untuk pertama sejak kepemimpinannya dia sudah memberikan kejutan ke pasar. Pasar terpukul dengan rencana untuk menaikkan suku bunga acuan.

Jumat, 28 Maret 2014

Tekanan Turun Harga Emas Belum Pudar - INILAH.com

Tekanan Turun Harga Emas Belum Pudar - INILAH.com



INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang, harga emas menguat 0,13%. Akan tetapi, tekanan turun pada harga logam mulia ini dinilai belum pudar. Mengapa?
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan hingga pukul WIB, harga emas internasional ditransaksikan naik sebesar US$1,70 (0,13%) ke posisi US$1.296,4 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas masih menurun kemarin dan kembali membukukan level terendah di bulan Maret 2014 di US$1.288,98. “Ini masih akibat dari pengaruh dari pernyataan pejabat Bank Sentral AS terkait kemungkinan kenaikan suku bunga acuan yang lebih cepat dari perkiraan,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Jumat (28/3/2014).
Selain itu, pasar juga merespons masalah pelambatan ekonomi China yang masih menjadi market mover yang menekan harga emas. “Hingga siang ini harga bergerak di kisaran US$1.293, sedikit menguat dari level terendah kemarin,” ujarnya. Akan tetapi, Ariston menggarisbawahi, tekanan turun masih belum pudar. “Harga masih tertekan turun selama berada di bawah kisaran US$1.301 per troy ounce sehingga berpotensi menguji level support US$1.288,” tuturnya. Di sisi lain, kata dia, potensi rebound menuju area resisten US$1.301 juga masih terbuka. “Dengan pergerakan turun yang sudah cukup dalam membuka peluang terjadinya rebound untuk ambil untung,” ungkap dia.
Sementara pergerakan di bawah US$1.288 berpotensi menekan harga ke area retracement 62% fibonacci antara US$1.182 dan US$1.392 di kisaran US$1.250-1.270 per troy ounce. “Dan bila harga bertahan di atas US$1.301, potensi penguatan terbuka ke area US$1.307 per troy ounce,” imbuhnya. [jin]

Kamis, 27 Maret 2014

Stok di AS menipis, harga minyak WTI naik lagi

Jumat, 28 Maret 2014 | 08:17 WIB
SEOUL. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) kembali mengarah pada kenaikan harga dan menuju kenaikan pekan kedua. Kenaikan harga menyusul turunnya stok minyak di pangkalan minyak milik Amerika Serikat (AS), Cushing, Oklahoma.
Selain itu, kenaikan harga minyak juga menyusul kekhawatiran akan krisis yang terjadi di Ukraina. Harga minyak berjangka di New York naik 1% pada perdagangan Kamis (27/3). "turunnya persediaan minyak di Cushing memiliki dampak yang kuat," kata Lee Chung Jai, analis senior dari IBK Securities Co di Seoul.
Harga minyak WTI pengiriman Mei naik 4 sen menjadi US$ 101,32 per barel saat perdagangan di New York Mercantile Exchange pada pukul 9:35 waktu Seoul, Jumat (28/3). Kemarin, harga kontrak minyak tersebut sudah naik US $ 1,02 menjadi US$$ 101,28 per barel.
Sementara itu, harga minyak Brent pengiriman Mei di London turun 19 sen, atau turun 0,2% menjadi US$ 107,64 per barel. Harga turun 2,8% tahun ini. Harga minyak mentah patokan Eropa ini memiliki selisih harga sebesar US$ 6,32 dengan harga minyak WTI.
Editor: Asnil Bambani Amri
Sumber: Bloomberg
 

Emas kian tergerus seiring pulihnya ekonomi AS

Kamis, 27 Maret 2014 | 10:39 WIB
SINGAPURA. Harga emas di pasar Asia masih tertekan. Asal tahu saja, pada pukul 10.20 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat berada di level US$ 1.304,03 per troy ounce. Kemarin, harga si kuning mentereng ini ditransaksikan di level US$ 1.298,68 per troy ounce. Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni naik 0,1% menjadi US$ 1.305 di Comex.

Harga emas semakin terkikis seiring adanya sejumlah sinyal perekonomian AS mulai membaik. Hal ini berarti, bank sentral AS akan kembali melanjutkan program pembelian aset dan mengerek harga emas.

Salah satu data yang menunjukkan adanya pemulihan pada ekonomi AS adalah tingkat pemesanan barang-barang tahan lama yang naik 2,2%, lebih tinggi dibanding prediksi pelaku pasar.

"Pendorong utama emas pada saat ini secara fundamental adalah fakta bahwa suku bunga AS akan dinaikkan. Tiadk ada laporan mengenai pembelian fisik emas," jelas Steven Dooley, head of research Forex Capital Trading Pty di Melbourne.

Penurunan harga kontrak emas dunia ke level terendahnya dalam enam pekkan menyebabkan banyak investor yang memutuskan untuk melepas kepemilikan emas mereka. Masih dari data Bloomberg, kemarin, kepemilikan aset emas di SPDR Gold Trust turun untuk hari kedua menjadi 816,97 metrik ton.
Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
 

Di kuartal II, impor emas India diramal rebound

Kamis, 27 Maret 2014 | 12:20 WIB

MUMBAI. Impor emas oleh India diprediksi akan rebound pada paruh kedua tahun ini. Hal itu diungkapkan oleh miliarder perhiasan TS Kalyanaraman.

Dia juga berpendapat, kenaikan tingkat impor emas itu akan dipicu oleh langkah pemerintah yang melonggarkan pelarangan impor atas emas. Pasalnya, adanya pelarangan impor menyebabkan perusahaan perhiasan kecil kesulitan mendapatkan bahan mentah. Kondisi itu yang mendorong terjadinya penyelundupan.

Seperti yang diketahui, Perdana Menteri India Manmohan Singh menaikkan pajak impor emas sebesar tiga kali lipat dari tahun lalu dan memperketat persyaratan pembiayaan. Kebijakan tersebut dilakukan untuk mengatasi defisit neraca perdagangan dan mengangkat kembali nilai mata uang rupe.

Di sisi lain, festival dan musim pernikahan di India akan mendongkrak permintaan si kuning.

Kalyanaraman yang merupakan Direktur Kalyan Jewellers Ltd juga menjelaskan, peningkatan impor sejak pertengahan tahun ini akan mendorong nilai pengiriman emas dari luar negeri. Bahkan, nilainya bisa menyamai posisi nilai impor tahun lalu sebesar 825 metrik ton.

"Impor emas akan melambat hingga Juni. Setelah itu, trennya akan berbalik dan tingkat impor akan berakhir sama dengan tahun lalu," jelas Ramesh Kalyanaraman, executive director yang juga merupakan putra dari TS Kalyanaraman.

Diprediksi, adanya rebound pada permintaan emas di India akan membantu mempertahankan kenaikan harga emas tahun ini. Meski demikian, sebelumnya, Goldman Sachs Group Inc dan Societe General SA memprediksi harga emas akan jatuh di bawah US$ 1.000 per troy ounce pada akhir tahun nanti.

Catatan saja, berdasarkan data World Gold Council, posisi India sebagai negara importir emas terbesar dunia diambil oleh China pada tahun lalu. Pasalnya, tingkat impor emas India anjlok 57% menjadi 205 ton pada enam bulan yang berakhir Desember dibanding tahun sebelumnya.

Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
 

Rabu, 26 Maret 2014

Saham Facebook anjlok, Wall Street memerah

Kamis, 27 Maret 2014 | 05:39 WIB
NEW YORK. Bursa saham AS ditutup di zona merah pada transaksi penutupan semalam (26/3). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks S&P 500 turun 0,7%. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,6% menjadi 16.268,99.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi Wall Street. Beberapa di antaranya yakni: Facebook Inc yang mencatatkan penurunan terbesar sejak September 2012 dan King Digital Entertainment anjlok 16% pada transaksi hari perdananya. Sementara, saham Quest Diagnostics Inc dan Laboratory Corporation of America Holdings masing-masing naik sebesar 4,2%. Kenaikan juga dialami oleh DirecTV sebesar 7,1%.

Bursa AS gagal mencetak rekor baru akibat kecemasan situasi di Ukraina kian genting. Apalagi Presiden AS Barack Obama menegaskan bahwa keteraturan internasional saat ini tengah diuji.

"Investor di seluruh dunia telah menunggu reaksi apa yang akan dilakukan AS dan Uni Eropa terhadap aksi kependudukan Crimea oleh Rusia," jelas Frederic Dickson, chief investment strategist DA Davidson& Co di Lake Oswego.
Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
 

Data AS kian membaik, kilau emas kian pudar

Kamis, 27 Maret 2014 | 06:19 WIB

NEW YORK. Harga kontrak emas dunia di New York tergerus ke level terendah dalam lima pekan terakhir tadi malam (26/3). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.41 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni turun 0,6% menjadi US$ 1.303,40 per troy ounce di Comex, New York. Bahkan pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama sempat menyentuh posisi US$ 1.300,80 per troy ounce, yang merupakan level terendah untuk kontrak emas yang paling aktif diperdagangkan sejak 14 Februari lalu.

Harga emas menurun seiring adanya sinyal pemulihan ekonomi di AS. Salah satu indikasinya adalah data ekonomi AS yang positif. Asal tahu saja, pada Februari lalu, tingkat pemesanan barang-barang tahan lama di AS naik 2,2% melampaui estimasi pelaku pasar. Hal ini menggambarkan kenaikan tingkat permintaan terbesar dalam sektor otomotif dalam setahun terakhir.

Situasi ini yang kemudian meningkatkan spekulasi bahwa the Federal Reserve akan terus melanjutkan program pemangkasan stimulusnya (tapering) secara bertahap. Alhasil, tingkat permintaan emas dunia pun kian menurun.

"Tingkat pemesanan barang-barang tahan lama lebih kuat dari yang diharapkan. Hal ini yang memberatkan pasar emas," jelas Bill O'Neill, partner Logic Advisors di Upper Saddle River, New Jersey.

catatan saja, sejak 19 Maret lalu, harga emas sudah melorot 2,8%. Penyebabnya adalah investor emas bereaksi negatif atas pernyataan pimpinan the Fed Janet Yellen, yakni  program pembelian aset-aset utang AS kemungkinan akan diakhiri pada tahun ini.
Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
 

AUD - Mengapa Aussie Begitu Panas Saat Ini? - Forexindo.com

AUD - Mengapa Aussie Begitu Panas Saat Ini? - Forexindo.com



Aussie telah secara jalan tepat sejak bulan terakhir laporan kerja kuat dari Australia, dengan mata uang komoditas mendorong lebih tinggi terhadap dolar AS dari uang G10 lainnya, itu bahkan mengungguli kiwi yang didukung oleh kenaikan suku bunga. AUDUSD melayang tingkat tertinggi dalam lebih dari empat bulan dan telah meningkat sekitar 2,31% di bulan ini, dibandingkan dengan hanya 1.88% peningkatan NZDUSD selama periode waktu sama. Mata uang komoditas telah bernasib lebih baik jika bukan untuk komentar mengejutkan hawkish dari Fed kursi Yellen mengikuti bulan ini kebijakan pertemuan di FOMC.

Angka-angka kerja di Australia untuk Februari disediakan katalis untuk reli ini terbaru di Aussie, seperti pasar tenaga kerja yang meningkatkan sangat mengurangi kemungkinan bahwa RBA akan memotong bunga tahun ini. Banjir orang kembali ke dalam angkatan kerja, dikombinasikan dengan peningkatan besar-besaran pekerjaan penuh waktu bulan lalu mungkin mewakili titik balik dalam nasib pasar tenaga kerja Australia masih lunak. Sebelum bulan lalu ada arus yang kuat dan stabil dari pekerjaan, dan tingkat pengangguran terus meningkat pada saat yang sama seperti orang-orang yang meninggalkan tenaga kerja, yang semuanya indikasi pasar buruh yang tak sehat , sehingga hal ini dimengerti mengapa pasar sedikit bersemangat prospek pasar tenaga kerja yang sehat di Australia.

Stimulus lebih dari Beijing?
Investor juga bersemangat tentang gagasan lebih mendukung pertumbuhan kepolisian dari Beijing (AUD sangat sensitif Cina, terutama kepada perekonomian Australia). Membunuh ekonomi mengecewakan data dari ekonomi terbesar kedua di dunia memimpin pasar untuk percaya bahwa Beijing dapat berupaya untuk merangsang ekonomi, yang mungkin termasuk dipotong menjadi jumlah yang bank diperlukan untuk terus sebagai cadangan, atau dikenal sebagai rasio persyaratan cadangan (RRR).

Pemerintah berupaya untuk memastikan bahwa perekonomian tumbuh sekitar 7,5% tahun ini, dan untuk melakukannya mungkin harus berbuat lebih banyak untuk mendukung pertumbuhan. Namun, setiap kebijakan yang bertujuan untuk memacu pertumbuhan kemungkinan akan menjadi sangat selektif dan secara khusus ditargetkan memiliki dampak yang diukur pada ekonomi. Contoh sempurna, meskipun dalam skala kecil, ketika People Bank of China dalam cengkeraman mereka atas pasar keuangan Cina untuk meringankan tekanan pada perusahaan di sana berjuang karena bank upaya untuk menarik kelebihan likuiditas yang mendorong bayangan perbankan.

Pasar menunggu Lowe
Dalam jangka pendek, pasar yang menunggu untuk pidato dari RBA Lowe, siapa yang berbicara di forum ASIC di Sydney pada 15:45 AEST (04:45 GMT). Dolar Australia terus meningkat dan RBA sebelumnya mengatakan bahwa asumsi untuk kebijakan moneter, yang melibatkan periode stabilitas
suku bunga, tidak memiliki dolar lebih dari 90 sen AS, jadi wakil Stevens' mungkin mencoba berbicara turun Aussie. AUDUSD saat ini berusaha untuk membuat break untuk itu seperti menguji resistensi penting zona sekitar SMA 200 daily.

Selasa, 25 Maret 2014

Ancaman sanksi atas Rusia membuat harga emas naik

Rabu, 26 Maret 2014 | 06:08 WIB 
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia di New York rebound dari posisi terendahnya dalam lima pekan terakhir, tadi malam (25/3). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.45 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni naik kurang dari 0,1% menjadi US$ 1.311,40 per troy ounce di Comex, New York.

Kemarin, harga emas merosot 1,9%, yang merupakan penurunan terbesar dalam 13 pekan terakir.

Salah satu faktor pendorong pergerakan harga emas adalah aksi AS dan aliansinya dari Group Seven (G7) yang mengancam untuk menjatuhkan sanksi untuk Rusia sehingga negara tersebut tidak kembali menginvasi wilayah lain di Ukraina. Kondisi situasi politik yang tidak kondusif ini mengerek tingkat permintaan emas sebagai safe haven.

"Ada aksi beli yang dilatarbelakangi safe haven karena Rusia. Kita juga melihat adanya peningkatan permintaan fisik emas setelah penurunan harga yang cukup besar," jelas Tom Power, senior commodity broker RJ O'Brien & Associates di Chicago.

Catatan saja, sepanjang tahun ini, harga emas sudah mendaki 9,1% seiring adanya sinyal perlambatan ekonomi global.
Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
 

Harga komoditas naik, Wall Street berakhir positif

Rabu, 26 Maret 2014 | 04:21 WIB

NEW YORK. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS naik untuk kali pertama dalam tiga hari tadi malam (25/3) di New York. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,4% menjadi 1.865,62. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,6% menjadi 16.367,88.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni: International Business Machines Corp, Cisco Systems Inc, dan Johnson & Johnson yang reli lebih dari 2,2%. Sementara itu, Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc naik 1,5%. Kenaikan juga terlihat pada perusahaan alat-alat kesehatan di mana sektor ini mencatatkan kenaikan sebesar 0,8%.

Pergerakan positif bursa AS ini disokong oleh kenaikan harga komoditas dunia seperti tembaga dan emas. Selain itu, data yang baru saja dirilis pemerintah AS yakni data tingkat kepercayaan konsumen mendaki ke posisi tertinggi dalam enam tahun.

"Meski data yang ada tidak terliat spektakuler, namun kondisinya bagus. Perekonomian AS sepertinya mulai melambat jika dibandingkan pertumbuhan pada akhir tahun lalu. Namun, ada sejumlah data yang menunjukkan kestabilan," jelas Curtis Holden, senior investment officer Tanglewood Wealth Management di Houston.
Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg

Ekonomi China Melambat, Ini Arah Harga Emas - INILAH.com

Ekonomi China Melambat, Ini Arah Harga Emas - INILAH.com


INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas rebound di tengah sentimen negatif dari indikasi kenaikan suku bunga AS dan pelambatan ekonomi China. Inilah arah harga logam mulia ini.
Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, pada perdagangan Selasa (25/3/2014) hingga pukul 13.09 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$4,50 (0,34%) ke posisi US$1.315,7 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas masih tertekan turun karena efek dari indikasi kenaikan suku bunga AS dan pelambatan ekonomi China.“Harga kini berada di kisaran US$1.313 per troy ouncesetelah tertekan cukup dalam ke level US$1.307,80 yang menjadi area support penting hari ini,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Selasa (25/3/2014).
Harga emas, lanjut dia, masih terlihat cenderung turun. “Namun masih terbuka potensi rebound hingga ke level US$1.321-1.327. Bila harga berhasil menembus ke atas kisaran resisten US$1.327, bisa membuka peluang penguatan mendekati area US$1.343 per troy ounce,” ujarnya.
Sementara itu, lanjut dia, bila harga bertahan di bawah US$1.327 dan berhasil menembus kisaran support US$1.307, harga berpotensi melanjutkan pelemahan ke area support berikutnya yang juga Moving Average (MA)200 grafik harian di US$1.298. Hari ini, menurut Ariston, data yang bisa menjadi market mover adalah data Ifo iklim bisnis Jerman dan 3 data ekonomi AS yaitu data harga rumah 20 kota besar di AS, data survei tingkat keyakinan konsumen dan data penjualan rumah baru. “Bila hasilnya berpengaruh pada penguatan dolar AS, harga emas bisa tertekan lagi,” imbuhnya. [jin]

Senin, 24 Maret 2014

Bursa AS memerah, simak sentimen yang mempengaruhi

Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 25 Maret 2014 | 04:45 WIB
NEW YORK. Sebagian besar saham yang diperdagangkan di bursa AS ditutup merah pada transaksi perdagangan tadi malam (24/3). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,5% menjadi 1.857,44.
Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,2% menjadi 16.276,69. Transaksi tadi malam melibatkan 7,2 miliar saham. Angka tersebut 7,5% lebih tinggi dari transaksi rata-rata tiga bulanan.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya: Alexion Pharmaceuticals Inc yang turun 6,3%, Tesla Motor Inc turun 3,8%, dan Facebook Inc turun 3,8%. Penurunan juga terlihat pada saam Netflix Inc sebesar 6,7%.

Aksi jual yang melanda bursa AS terjadi setelah data menunjukkan bahwa terjadi perlambatan pada manufaktur AS. Asal tahu saja, Market Economics preliminary indeks AS turun menjadi 55,5 pada Maret dari bulan sebelumnya  yang sebesar 57.

Sentimen lainnya adalah adanya prediksi sejumlah bank mengenai perekonomian Rusia yang diramal akan memasuki masa resesi.

"Diprediksi pasar saham akan bergerak fluktuatif," jelas Chris Bouffard, chief investment officer the Mutual Fund Store di Overland Park, Kanvas.
Editor: Barratut Taqiyyah
 

Harga emas di Asia rebound!

Selasa, 25 Maret 2014 | 09:02 WIB
SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia rebound dari level terendah dalam empat pekan terakhir pada pagi ini (25/3). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik sebesar 0,3% menjadi US$ 1.313,02 per troy ounce. Pada pukul 08.36 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 1.312,58.

Kemarin, harga emas sempat jatuh ke posisi US$ 1.308,06 per troy ounce. Ini merupakan level terendah sejak 20 Februari lalu. Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni tak banyak mencatatkan perubahan di level US$ 1.311,20 per troy ounce di Comex, New York.

Salah satu faktor yang berhasil mengerek harga si kuning adalah aksi negara-negara maju dunia yang mengancam akan memberikan sanksi kepada Rusia jika menginvasi kawasan lain Ukraina. Kondisi inilah yang mengerek permintaan emas dunia.

"Saya tidak melihat adanya arah lain bagi harga emas selain bergerak naik karena situasi ini tidak dapat selesai dengan sendirinya. Hal ini belum akan terselesaikan dalam waktu dekat dan dapat menyebar ke wilayah lain di Ukraina," urai Gavin Wendt, founder and senior resource analyst Mine Life Pty di Sydney.

Sementara itu, kemarin, kepemilikan emas di SPDR Gold Trust mencatatkan kenaikan sebesar 0,6% menjadi 821,47 metrik ton. Ini merupakan level tertinggi sejak 13 Desember lalu. 
Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
 

Di NY, emas tak mampu bangkit lagi

Selasa, 25 Maret 2014 | 06:21 WIB
JAKARTA. Harga kontrak emas dunia tadi malam (24/3) kembali tergerus. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.45 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni anjlok 1,9% menjadi US$ 1.311,10 per troy ounce di Comex, New York. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 19 Desember lalu.

Pada transaksi sebelumnya, harga si kuning mentereng sempat menyentuh level US$ 1.308,40 per troy ounce, yang merupakan level terendah untuk kontrak emas teraktif sejak 20 Februari lalu.

Penurunan harga emas terjadi setelah bank sentral AS memberikan sinyal untuk menaikkan suku bunga acuannya pada tahun depan. Kondisi itu yang memangkas tingkat permintaan emas sebagai haven.

"Pelaku pasar tidak mau memegang emas saat tingkat suku bunga dinaikkan," jelas David Meger, the director of metal trading Vision Financial Markets di Chicago.

Selain itu, lanjut Meger, kecemasan terhadap Crimea masih tetap ada. Sehingga, "Masih ada kemungkinan investor akan berburu mengoleksi emas kembali," tambahnya.
Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
 

Minggu, 23 Maret 2014

Indeks Jepang dan Korsel menopang bursa Asia

Senin, 24 Maret 2014 | 08:48 WIB
TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Asia dibuka melaju di awal pekan (24/3). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.59 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,7%.

Pergerakan bursa Asia pagi ini ditopang oleh kenaikan dua indeks acuan di Jepang dan Korea Selatan. Asal tahu saja, indeks Topix Jepang naik 0,7%. Demikian pula halnya dengan indeks Kospi Korea Selatan yang pagi ini juga naik 0,7%.

Kenaikan dua indeks tersebut terjadi sebelum China merilis data manufakturnya. Data ini memang tengah ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar karena menggambarkan pertumbuhan ekonomi China. Sebelumnya, indeks HSBC Holdings Plc/Markit Economic's memproyeksikan adanya sinyal perlambatan untuk bulan ketiga pada produksi manufaktur China.

"Indeks manufaktur China akan menjadi perhatian pelaku pasar pada hari ini. Melihat data-data sebelumnya, data yang dirilis hari ini sepertinya akan membuat pasar volatil," jelas David Scutt, treasury dealer Arab Bank Australia Ltd.
Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
 

Emas masih rawan jatuh

Oleh Yuliani Maimuntarsih - Senin, 24 Maret 2014 | 07:49 WIB
JAKARTA. Pamor emas sedikit meredup. Pekan ini, harga si kuning ini diperkirakan bakal melandai lantaran pelaku pasar fokus pada sinyal kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS).
Memang, pada Jumat (21/3), emas untuk kontrak pengiriman April 2014 di Bursa Comex-AS naik tipis 0,41% dibanding hari sebelumnya menjadi US$ 1.336 per ons troi. Meski begitu, dalam sepekan terakhir, harganya anjlok 3,1%. Pada akhir pekan lalu (14/3), harga emas sempat bertengger di US$ 1.379 per ons troi. Ini posisi penutupan tertinggi selama tujuh bulan terakhir.
Harga emas di dalam negeri pun turun tajam. Dalam sepekan, harga emas batangan pecahan 1 gram di Divisi Logam Mulia, PT Antam Tbk terpangkas sebanyak Rp 12.000 per gram menjadi Rp 540.000.
Analis Monex Investindo Ariston Tjendra menilai, saat ini tidak ada isu penting yang bisa mendukung harga emas kembali naik. Adapun, koreksi harga yang terjadi pekan lalu karena bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) mengindikasikan kenaikan suku bunga dan berlanjutnya program pemangkasan stimulus. "Akibatnya, pelaku pasar lebih memilih koleksi dollar," kata Ariston.
Phil Streible, broker komoditas di R.J. O’Brien & Associates, menilai, reli emas yang terjadi sebelum ini dipicu ketegangan antara Rusia dan negara Barat pascareferendum Crimea. Referendum ini menghasilkan keputusan, Crimea berpisah dari Ukraina, dan bergabung dengan Rusia.
Amerika berang sehingga menerapkan sanksi keuangan kepada pejabat dan pengusaha Rusia yang mendukung pisahnya Crimea dari Ukraina. "Tapi, reli emas mungkin bersifat sementara karena sentimen pasar telah bergeser pada isu kenaikan suku bunga AS," ujar Streible, seperti dikutip Bloomberg, Jumat (21/3).
Rebound teknikal
Ariston menduga, sinyal kenaikan bunga The Fed masih akan menjadi fokus pelaku pasar, sehingga harga emas masih melandai pekan ini. Tonny Mariano, analis PT Harvest International Futures, sependapat, isu dari negeri Paman Sam masih akan menekan harga emas. Tapi, secara teknikal, kata dia, harga berada di atas moving average (MA) 50, MA 100, dan MA 200. Artinya, harga masih cenderung naik. Lalu, relative strength index (RSI) berada di level 52,88, juga masih cenderung naik.
Indikator lain, stochastic sudah di level 12,32, yang artinya sudah jenuh jual (oversold). Maka, Tonny menduga, pekan ini, ada peluang harga emas naik terbatas di kisaran US$ 1.320-US$ 1.543,5. Tapi, prediksi Ariston, emas rawan koreksi di range US$ 1.320-US$ 1.345 per ons troi.
Editor: Barratut Taqiyyah

Kamis, 20 Maret 2014

Yellen Antar Harga Emas ke Level Terendah - INILAH.com

Yellen Antar Harga Emas ke Level Terendah - INILAH.com

INILAHCOM, Jakarta – Indikasi kenaikan suku bunga AS yang disampaikan Gubernur The Fed telah mengantarkan harga emas ke level terendah bulan Maret. Seperti apa?
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Jumat (21/3/2014) hingga pukul 13.14 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$3,9 (0,29%) ke posisi US$1.334,4 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas membentuk level terendah baru untuk bulan Maret 2014 di US$1.320,4 per troy ons kemarin. “Angka tersebut tepat di kisaran Moving Average (MA) 200 pada grafik 4 jam,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Jumat (21/3/2014).
Penurunan tersebut, kata dia, sebagai dampak lanjutan dari indikasi kenaikan suku bunga yang disampaikan Gubernur The Fed Janet Yellen pada konferensi pers setelah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC).
“Hingga siang ini, harga kembali rebound ke area US$1.333 dan membentuk level resisten di kisaran US$1.335 per troy ounce,” papar dia.
Level resisten tersebut, lanjut dia, bisa menjadi acuan harga penting hari ini. “Bila harga bergerak stabil di atas level resisten tersebut, harga berpotensi melanjutkan penguatannya ke level US$1.342 per troy ounce,”
ungkap dia.Sementara pergerakan di bawah level support US$1.325,50, bisa memicu pelemahan kembali ke area US$1.320 dan mungkin ke area US$1.314 per troy ounce. [jin]

Suku Bunga AS Naik, Harga Emas Rontok Lagi - INILAH.com

Suku Bunga AS Naik, Harga Emas Rontok Lagi - INILAH.com



INILAHCOM, Jakarta – Harga emas kembali rontok setelah Guernur The Fed mengindikasikan kenaikan suku bunga. Seperti apa?
Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, pada perdagangan Kamis (20/3/2014) hingga pukul 14.04 WIB harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$10,60 (0,79%) ke posisi US$1.330,70 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas terjun dalam sesudah Janet Yellen menjawab pertanyaan wartawan seputar kapan suku bunga akan dinaikkan. “Harga mencapai level rendah di US$1.325,60,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Kamis (20/3/2014).
Sebelumnya, lanjut dia, harga emas sudah tertekan karena isu Crimea tidak memanas dan isu pelambatan ekonomi China.“Saat ini harga berada di kisaran US$1.333 per troy ounce,” tandas dia.
Potensi rebound, kata Ariston, memang terbuka karena penurunan harga emas yang cukup dalam kemarin. Level US$1.340 bisa sebagai batas potensi rebound harga. Sementara penguatan lanjutan membutuhkan konfirmasi penembusan level resisten US$1.340 dengan potensi pergerakan naik mendekati area US$1.351,” per troy ounce,” tuturnya.
Sementara pelemahan lanjutan harga emas membutuhkan konfirmasi penembusan level support US$1.325 dengan potensi pelemahan ke area Moving Average (MA)200 grafik 4 jam di kisaran US$1.320 per troy ounce,” ungkap dia.
Hari ini, lanjut dia, yang bisa menjadi market mover adalah data Klaim Tunjangan Pengangguran Mingguan AS, data Penjualan Rumah Second AS dan data Indeks Manufaktur Philadelphia. “Ketiga data ini diprediksi relatif bagus sehingga bila hasilnya sesuai prediksi, bisa menguatkan dolar AS kembali dan menekan harga emas,” imbuhnya. [jin]

Harga emas tertekan pemangkasan stimulus

Kamis, 20 Maret 2014 | 08:18 WIB

SINGAPURA. Harga emas turun ke level terendah dalam tiga pekan setelah Federal Reserve (Fed) memangkas stimulus moneter AS. Selain itu, wacana untuk menaikkan suku bunga di Amerika Serikat (AS) juga menekan harga emas.
Harga emas turun 0,3% menjadi US$ 1.325,66 per ounce saat diperdagangkan pada Rabu (19/3) di New York. Ini merupakan terendah sejak 28 Februari. Di Singapura, harga emas ini dijual di harga US$ 1.328,77 pukul 8:23 waktu Singapura.
Dalam pekan ini saja, harga emas sudah turun 3,9%. Emas menuju penurunan harga pertama tahun 2014 ini. Harga emas untuk pengiriman April tersebut turun 0,9% menjadi US$ 1.329 per ounce di Comex .
Sebagaimana diketahui, The Fed telah mengumumkan pengurangan stimulus bulanan senilai US$ 10 miliar. Itu artinya, stimulus atau pembelian obligasi bulanan yang dilakukan oleh AS kini tinggal US$ 55 miliar.  “Ke depan kita melihat kenaikan suku bunga," kata Steven Dooley, kepala penelitian Forex Capital Perdagangan Pty di Melbourne.
Harga perak berjangka diperdagangkan di harga US$ 20,6119 per ounce. Sedangkan harga platinum turun 0,3% menjadi US$ 1.443,13 per ounce, harga terendah sejak 4 Maret lalu. Sedangkan harga palladium naik 0,3% menjadi US$ 765,50 per ounce.
Editor: Asnil Bambani Amri
Sumber: Bloomberg
 

Selasa, 18 Maret 2014

Bursa AS Positif, Krisis Ukraina Mereda - INILAH.com

Bursa AS Positif, Krisis Ukraina Mereda - INILAH.com

INILAHCOM, New York - Bursa saham AS menguat pada Rabu (19/3/2014) dini hari tadi untuk hari kedua kalinya. Kekhawatiran terhadap krisis Ukraina berkurang.

Indeks S&P naik 0,7% menjadi 1.872,25. Indeks Dow Jones naik 0,5% ke 16.336,19 atau telah naik 1,5% sejak menyentuh level tertinggi 31 Desember 2013. Penguatan tertinggi terjadi pada saham Microsoft 3,9%.

Untuk indeks Nasdaq naik 1,2% 4.333,31 meskipun indek bergerak volatile. Indeks melanjutkan penguatan hari Senin dengan sanksi dari AS dan sekutunya terhadap Rusia berupa larangan visa dan pembekuan aset. Hal ini cukup meredakan kekhawatiran investor sehingga dapat fokus lagi ke fundamental pasar modal.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Selasa menandatangani perjanjian untuk merima wilayah semenanjung Crimea. Sebab mayoritas warganya pada hari Minggu melalui referendum telah memilih untuk meninggalkan Ukraina.

Sementara yang tampaknya untuk menghibur investor dengan banyaknya skeptis yang berpendapat prospek gejolak Eropa Timur selanjutnya tidak dapat diberhentikan. "Investor seperti nada menenangkan , sehingga setiap kali ia mencoba untuk membuat baik, pasar kemungkinan akan stabil," kata Joel Naroff , ekonom di Naroff Economic Advisors seperti mengutip marketwatch.com.

Untuk data ekonomi AS seperti tentang pembangunan rumah baru turun tipis di bulan Februari. Tetapi mulai ada aktivitas setelah cuaca dingin mereda. Izin pembangunan lebih banyak untuk proyek-proyek baru seperti kondominium dan apartemen.

Sedangkan harga-harga konsumen naik tipis di bulan Februari dengan naiknya harga makanan dan perumahan. Namun inflasi secara keseluruhan kian terkendali.

Bursa Asia Siap Lakukan Reli - INILAH.com

Bursa Asia Siap Lakukan Reli - INILAH.com

INILAHCOM, Hong Kong - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Rabu (19/3/2014) pagi seiring kenaikan Wall Street.

Indeks Nikkei cenderung menguat tipis, indeks Hang Seng cenderung positif, indeks ASX naik 0,1%, indeks Shanghai naik 0,08% dan indeks Kospi cenderung naik. Kekhawatiran investor mereda setelah AS dan sekutunya memberikan sanksi ke Rusia larangan visa dan pembekuan aset.

Indeks ASX di Sydney naik seiring kenaikan dolar Australia terhadap dolar AS ke level tertinggi dalam tiga bulan US$0,9137. Indeks Nikkei naik melanjutkan penguatan 1 persen pada Selasa kemarin. Demikian mengutip cnbc.com.

Presiden Rusia, Putin pada hari Selasa menandatangani perjanjian formal membuat Crimea bagian dari Federasi Rusia. Tetapi mengatakan dia tidak ingin mengontrol dari setiap daerah lain di Ukraina. Komentarnya membantu meredakan kekhawatiran tentang ketegangan antara Rusia dan sekutu AS terhadap Ukraina. Hal ini membantu bursa saham AS dan Eropa naik.

Harga minyak kembali mendekati US$ 100 per barel

Rabu, 19 Maret 2014 | 05:43 WIB
NEW YORK. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik tertinggi dalam dua pekan. Harga minyak WTI berhasil naik 1,5% setelah ada proyeksi persediaan minyak mentah AS turun.
Harga minyak WTI naik sebesar US$ 1,48 atau naik 1,5% menjadi US$ 99,56 per barel saat perdagangan di New York pada 16:30 waktu New York, Selasa (18/3).
Stok minyak di pangkalan minyak di AS turun ke level terendah dua tahun. Ini mengacu pada proyeksi dari analis yang menilai stok minyak akan mengalami penurunan.
Sementara itu, harga minyak Brent di tengah spekulasi keputusan Rusia yang mendukung Krimea. "Cerita ini jelas menjelaskan kenapa harga minyak WTI lebih meyakinkan dari harga minyak Brent,” kata Tom Finlon, direktur Energi Analytics Group LLC di Florida.
Editor: Asnil Bambani Amri
Sumber: Bloomberg
 

Suplai seret, harga nikel melesat

Oleh Sofyan Nur Hidayat - Rabu, 19 Maret 2014 | 07:10 WIB

JAKARTA. Harga nikel terus melaju dan mencapai level tertinggi sejak April 2013. Kenaikan harga logam industri ini dipicu oleh spekulasi pasokan yang berkurang dari dua negara eksportir terbesar, yakni Indonesia dan Rusia.

Senin lalu (17/3), harga nikel kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange senilai US$ 15.880 per metrik ton. nah Kemarin (18/3) hingga pukul 16:18 WIB, nikel diperdagangkan di harga US$ 16.131 per ton, atau naik 1,58% dalam sehari.

Harga saat ini merupakan level tertinggi sejak April 2013. Dibandingkan dengan akhir tahun lalu, harga  nikel telah neik 16,51%.

Analis komoditas, Ibrahim mengatakan, suplai dari Indonesia dan Rusia yang merupakan negara eksportir nikel terbesar dunia tengah menghadapi masalah. "Dari Indonesia, aturan larangan ekspor mineral mentah menyebabkan ekspor nikel berkurang," kata dia, Selasa (18/3).

Sedangkan, pasokan nikel dari Rusia akan terganggu akibat krisis politik dan keamanan dengan Ukraina. Hasil referendum di Crimea telah memutuskan wilayah itu bergabung dengan Rusia dan pasukan Ukraina diberi tenggat waktu untuk meninggalkan wilayah Crimea hingga 21 Maret 2014.

Jika nanti pasukan Ukraina tidak mau meninggalkan Crimea, maka akan terjadi perang.  Rusia juga akan mendapatkan sanksi ekonomi dari Amerika Serikat (AS) sehingga tidak bisa melakukan ekspor nikel lagi. "Sentimen kenaikan harga sangat kuat karena suplai yang berkurang," imbuh Ibrahim.

Di sisi lain, pada 21 Maret 2014, Bank Sentral AS, The Federal  Reserve akan menggelar pertemuan bulanan. Dengan kondisi perekonomian AS yang membaik, The Fed diperkirakan akan tetap mempertahankan tingkat suku bunga saat ini. AS merupakan importir nikel terbesar, jadi perbaikan ekonomi yang terjadi di negeri itu akan mengerek permintaan nikel.

Secara teknikal, Ibrahim mengatakan, harga nikel berpotensi melanjutkan penguatan. Bollinger band di level 80% berada di atas bollinger tengah. Moving average (MA) juga berada di atas bollinger tengah di level 90%. Kedua indikator ini memberikan sinyal positif.

Sementara, indikator  moving average convergence divergence (MACD) dan relative strength index (RSI) berada di level 60% juga mengindikasikan kenaikan harga. Sedangkan, stochastic  berada dalam posisi netral atau masih wait and see.

Ibrahim memprediksi, harga nikel sepekan ke depan, berpotensi naik di kisaran US$ 16.610-US$ 16.295 per ton. Namun, kalau konflik antara Rusia dan Ukraina mereda, lonjakan harga nikel akan melambat di kisaran antara US$ 16.028-US$ 16.400 hingga akhir bulan ini.
Editor: Sofyan Nur Hidayat
 

Crimea Tak Memanas, Harga Emas Rontok - INILAH.com

Crimea Tak Memanas, Harga Emas Rontok - INILAH.com

INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini harga emas rontok sebesar US$10,9 per troy ounce seiring tiadanya isu referendum Crime-Ukraina yang memanas. Seperti apa?

Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, pada perdagangan hingga pukul harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$10,9 (0,79%) ke posisi US$1.362 per troy ounce.

Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas menerobos level-level support kemarin setelah tidak adanya indikasi isu Crimea memanas. “AS dan Uni Eropa hanya memberikan sanksi personal terhadap 21 pejabat Rusia dan Crimea yang mendukung referendum dengan penolakan visa dan pembekuan aset,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Selasa (18/3/2014).

Tidak ada sanksi keras terhadap Rusia. “Referendum pun berjalan dengan damai. Aset-aset beresiko kembali menguat,” ungkap dia.

Tadi pagi, lanjut dia, pelemahan harga emas tertahan di area US$1.357 per troy ounce.Indikator Moving Average Convergence Divergence (MACD), Stochastics dan The Relative Strength Index (RSI)pada grafik H4 atau 4 jam masih menunjukkan tekanan turun.

“Pelemahan lanjutanmembutuhkan konfirmasi penembusan level support US$1.357 ini dengan potensi pelemahan ke area US$1.352-1.346 per troy ounce,” tandas dia.

Sementara level US$1.364 per troy ounce menjadi level resisten terdekat. “Penembusan ke atas level resisten, membuka potensi penguatan ke area US$1.368-1.370 ,” ungkap dia.“Hari ini yang bisa menjadi market mover adalah data ZEW Jerman, data CPI AS dan data Building Permits AS.” [jin]

Kamis, 13 Maret 2014

Wall Street terhempas isu China dan Ukraina

Jumat, 14 Maret 2014 | 06:22 WIB
NEW YORK. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS melorot tadi malam (13/3). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's menurun 1,2% menjadi 1.846,37. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average melorot 1,4% menjadi 16.109,30. Kedua indeks acuan AS ini menorehkan penurunan terbesar sejak 3 Februari lalu.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni: United Technologies Corp, Pfizer Inc dan American Express Co yang ambles lebih dari 2,4%. Penurunan juga terjadi pada Dollar General Corp yang turun 2,8%. Sementara, secara sektoral, sektor pengembang perumahan menjadi sektor dengan penurunan terbesar dalam indeks S&P dengan penurunan  2,4%.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan bursa AS turun. Beberapa di antaranya yakni data ekonomi China yang lebih rendah dari estimasi. Selain itu, ketegangan di Ukraina juga membayangi pemulihan ekonomi AS.

"Data ekonomi AS cukup baik. Namun, pelaku pasar tidak menggubrisnya pada hari ini. Ada kecemasan mengenai China dan Ukraina yang memperburuk situasi. Secara keseluruhan, banyak alasan yang menyebabkan investor melakukan aksi jual," papar Lilian Seidman, option strategist Miller Tabak & Co.

Catatan saja, indeks S&P 500 sudah merosot 1,7% pada pekan ini.
Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
 

Wah, emas sentuh posisi tertinggi 6 bulan di NY

Jumat, 14 Maret 2014 | 06:37 WIB
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia di New York kembali mendaki pada transaksi tadi malam (13/3). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 13.42 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran April naik 0,1% menjadi US$ 1.372,40 per troy ounce di Comex, New York. Bahkan pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama menyentuh level US$ 1.375,70 per troy ounce yang merupakan level harga tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 10 September 2013 lalu.

Lompatan harga si kuning mentereng masih disebabkan oleh kecemasan investor mengenai ketegangan politik antara Ukraina dan Rusia. Rusia dikabarkan akan segera mengintegrasikan wilayah Crimea milik Ukraina setelah referendum dilakukan. Yang mengkhawatirkan, Rusia menolak upaya-upaya untuk meredakan krisis yang terjadi antar dua negara.

"Situasi di Ukraina masih sangat rentan. Sehingga, kabar apa pun dari negara tersebut dapat mengerek emas. Kita seringkali melihat pelaku pasar berbondong-bondong melakukan penyebaran investasi seperti emas saat kondisi ekonomi global penuh dengan ketidakpastian," jelas Alfonso Esparza, senior currency analyst di Oanda Corp, Toronto.

Faktor lainnya adalah isu perlambatan ekonomi China. Kondisi ini diperkuat oleh data tingkat ekspor dan penjualan ritel China yang di luar prediksi pelaku pasar.

"Di tengah kecemasan mengenai ekonomi China dan ketegangan politik di Rusia dan Ukraina, emas masih diburu sebagai safe haven," papar analis Commerzbank AG.
Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
 

Di Asia, kilau emas semakin bersinar

Kamis, 13 Maret 2014 | 10:38 WIB

SINGAPURA. Di Asia, harga kontrak emas dunia kembali mendaki pada transaksi pagi ini (13/3). Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik sebesar 0,6% menjadi US$ 1.374,69 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak 19 September lalu. Pada pukul 09.55 waktu Singapura, kontrak yang sama diperdagangkan di level US$ 1.372,65 per troy ounce.

Lompatan harga emas masih terkait dengan memburuknya hubungan antara Rusia dan Ukraina. Kemarin, Ukraina mendapatkan peringatan bahwa Rusia mengerahkan pasukannya ke daerah perbatasan di Crimea. Crimea dapat terintegrasi ke Rusia dalam dua bulan ke depan, jika warga Crimea memutuskan untuk berpisah dari Ukraina. Kondisi itu yang kemudian mengerek tingkat permintaan emas.

"Harga emas akan terus bergerak naik selama situasi di Ukraina masih penuh dengan ketidakpastian. Secara teknikal, emas mulai terlihat overbought," jelas Zhu Siquan, analis GF Futures Co.

Catatan saja, sepanjang tahun ini, harga emas sudah mendaki sebesar 14%. 
Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
 

Referendum Crimea Pacu Harga Emas - INILAH.com

Referendum Crimea Pacu Harga Emas - INILAH.com

INILAHCOM, Jakarta – Ketegangan di Ukraina terus
mendongkak harga emas seiring referendum Crimea pada 16 Maret 2014.
Seperti apa?


Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com,
pada perdagangan Kamis (13/3/2014) hingga pukul 12.32 WIB, harga emas
internasional ditransaksikan menguat sebesar US$4 (0,29%) ke posisi
US$1.374,5 per troy ounce.

Ariston Tjendra, kepala riset Monex
Investindo Futures mengatakan, harga emas kembali menciptakan level
tertinggi 2014 pagi ini ke level US$1.374,37 per troy ons.“Tekanan
bullish masih menyambangi komoditi ini,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Kamis (13/3/2014).

Ketegangan di Ukraina, lanjut dia, masih menjadi penopang harga emas menjelang referendum Crimea tanggal 16 Maret 2014.

Harga
kini bertengger di US$1.373 dekat level resisten US$1.375 per troy
ounce. Selama harga bertahan di atas level US$1.364, tren bullish jangka
pendek masih bertahan.

Menurut Ariston, beberapa garis uptrend
yang dibuat di grafik 4 jam masih bertahan. “Penguatan lanjutan ke area
US$1.383-1.385 membutuhkan konfirmasi penembusan ke atas level resisten
tersebut,” tuturnya.

Sementara penembusan ke bawah level support
US$1.364,membuka potensi pelemahan lanjutan ke area US$1.353.“Hari ini
market movers datang dari data Produksi industri China, Bulletin Bulanan
Bank Sentral Eropa, data Penjualan Ritel AS dan data Klaim Tunjangan
Pengangguran AS,” imbuh Ariston. [jin]

Selasa, 11 Maret 2014

Perubahan musim, harga minyak mulai melandai

Selasa, 11 Maret 2014 | 09:46 WIB
MELBOURNE. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pagi ini (11/3) mencatatkan penurunan untuk hari kedua. Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran April turun sebesar 26 sen menjadi US$ 100,86 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 11.44 waktu Sydney, kontrak yang sama ditransaksikan pada posisi US$ 100,96 sebarel.

Penurunan harga emas terjadi di tengah spekulasi bahwa terjadi kenaikan cadangan minyak untuk minggu ke delapan di AS. Hal ini dapat dilihat dari hasil survei Bloomberg yang memprediksi akan terjadi peningkatan cadangan minyak sebesar 1,85 juta barel pada pekan lalu.

"Ada antisipasi peningkatan suplai di AS seiring adanya perubahan musim dari musim dingin ke musim panas," jelas Michael McCarthy, chief strategist CMC Markets di Sydney.

Sementara itu, harga kontrak minyak dunia jenis Brent untuk pengantaran April turun sebesar 25 sen atau 0,2% menjadi US$ 107,83 per barel di ICE Futures Europe exchange.
Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
 

Saham komoditas melorot, bursa AS turun dari rekor

Rabu, 12 Maret 2014 | 05:32 WIB
NEW YORK. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS tadi malam (11/3) ditutup di zona merah. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,5% menjadi 1.867,63.

Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,4% menjadi 16.351,25. Transaksi perdagangan tadi malam melibatkan sekitar 7 miliar saham, di mana nilai ini 4,9% lebih tinggi dari volume rata-rata transaksi tiga bulanan.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa AS. Beberapa di antaranya yakni: Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc yang turun 2,1%, DuPont Co turun 2%, Urban Outfitters Inc dan American Eagle Outfitters Inc turun lebih dari 4,2%. Sementara itu, saham McDonald's Corp naik 3,8%.

Bursa AS ditutup turun dari level rekornya akibat penurunan saham-saham berbasis komoditas seiring anjloknya harga tembaga dan minyak dunia. Harga kedua komoditas itu tertekan akibat kecemasan investor mengenai ekonomi China.

"China merupakan importir terbesar tembaga dan penurunan harga tembaga ini yang memicu kecemasan di pasar saham," jelas Joe Bell, senior equity analyst schaeffer's Investment Research Inc. Dia juga bilang, tembaga sangar berkaitan dengan kesehatan ekonomi global. Sehingga, penurunan harga tembaga bisa membuat pelaku pasar menarik uangnya dari atas meja.
Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
 

Harga emas kembali terkerek isu Ukraina di NY

Rabu, 12 Maret 2014 | 06:00 WIB
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia kembali naik untuk hari kedua tadi malam (11/3) di New York. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada pukul 13.37 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran April naik 0,4% menjadi US$ 1.346,70 per troy ounce.

Sehari sebelumnya, harga si kuning mentereng naik 0,2%. Bahkan, harga emas sempat bertengger di level US$ 1.355, yang merupakan level tertinggi untuk kontrak emas teraktif sejak 30 Oktober lalu.

Salah satu faktor penyebab yang mengerek harga emas adalah ketegangan yang masih terjadi antara Rusia dan Ukraina. Kondisi ini yang kemudian mendongkrak tingkat permintaan emas sebagai safe haven.

"Situasi di Ukraina memberikan sokongan terhadap emas. Kecemasan utamanya kembali karena perkembangan terakhir di Ukraina," urai Frank McGhee, the head dealer Integrated Brokerage Services LLC di Chicago.

Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
 

Senin, 10 Maret 2014

Harga emas dipengaruhi isu tapering dan Ukraina

Selasa, 11 Maret 2014 | 09:36 WIB
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia diperdagangkan di bawah level tertingginya dalam empat bulan terakhir pagi ini (11/3). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.14 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat berada di posisi US$ 1.339,24 per troy ounce dari posisi penutupan kemarin di level US$ 1.339,72 per troy ounce.

Saat ini, sepertinya investor lebih memperhatikan sentimen pengurangan stimulus di AS ketimbang sentimen meningkatnya ketegangan di Ukraina.

"Pergerakan harga emas sepertinya tertahan pada kisaran harga saat ini. Market akan melihat data ekonomi untuk mencari petunjuk apakah the Federal Reserve akan melanjutkan tapering atau tidak. Sementara, ketegangan politik di Ukraina akan terus menjadi faktor penyokong harga emas," papar Mark To, head of research Wing Fung Financial Group.

Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran April diperdagangkan di posisi US$ 1.339 per troy ounce di Comex, New York, dari posisi kemarin yang berada di level US$ 1.241,50 per troy ounce.
Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
 

Minggu, 09 Maret 2014

Di Asia, harga emas dipengaruhi data ekonomi AS

Senin, 10 Maret 2014 | 09:41 WIB
SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia kembali tertekan di Asia pada awal pekan ini (10/3). Mengutip data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 0,9% menjadi US$ 1.327,94 per troy ounce. Pada pukul 09.10 waktu Singapura, kontrak yang sama diperdagangkan di level US$ 1.331,31 per troy ounce.

Salah satu faktor yang menekan pergerakan harga emas adalah data tenaga kerja AS yang mendukung langkah the Federal Reserve untuk mengurangi stimulus.

"Data tenaga kerja AS yang lebih baik dibanding prediksi menjadi pemberat bagi pergerakan harga emas. Namun, penurunan menjadi terbatas akibat ketegangan politik di Ukraina," jelas Sun Yonggang, macroeconomic strategist Everbright Futures Co di Shanghai.

Pada pekan lalu, harga emas mencatatkan kenaikan mingguan untuk pekan kelima. Bahkan, pada 3 Maret lalu, harga emas mendaki ke posisi tertinggi di level US$ 1.354,87 per troy ounce. Salah satu pemicunya adalah ketegangan antara Ukraina dan Rusia yang semakin meningkat sehingga mengerek tingkat permintaan emas dunia.


Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
 

Sepekan lalu, Wall Street melaju dan toreh rekor

Senin, 10 Maret 2014 | 06:01 WIB

NEW YORK. Sepanjang pekan lalu, bursa AS berhasil mencatatkan kenaikan. Dengan demikian, kenaikan bursa AS sudah berlangsung selama dua pekan berturut-turut.

Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, indeks Standard & Poor's 500 naik 1% menjadi 1.878,04 dalam kurun waktu lima hari pada pekan lalu. Posisi itu merupakan level tertinggi indeks di sepanjang massa. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Avarage berhasil naik 0,8% menjadi 16.452,72.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi pergerakan bursa AS sepanjang pekan kemarin. Beberapa di antaranya yakni: Goldman Sachs Group Inc dan JPMorgan Chase & Co yang naik setidaknya 4,5%. Selain itu, kenaikan juga terjadi pada saham Lorillard Inc yang naik 8%. Sementara Staples Inc dan RadioShack Corp turun setidaknya 15% setelah mereka mengumumkan untuk menutup sejumlah toko di tengah penurunan penjualan yang dialami.

Bursa AS melaju setelah data penambahan tenaga kerja AS dan indeks manufaktur melampaui estimasi pelaku pasar. Hal tersebut berhasil mengimbangi kecemasan market mengenai ketegangan politik di Ukraina.

"Risiko politik yang melibatkan Rusia membuat pasar saham menjadi rentan. Namun, pasar berhasil mengabaikan sentimen itu," jelas Darrell Cronk, regional chief investment officer Wells Fargo Private Bank.
Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
 

Harga emas tertekan data tenaga kerja AS

Oleh Asnil Bambani Amri - Sabtu, 08 Maret 2014 | 11:22 WIB

NEW YORK. Harga emas turun ke harga terendah satu pekan, menyusul naiknya data lowongan kerja di Amerika Serikat (AS) di bulan Februari lalu.
Harga emas berjangka untuk pengiriman April turun 1% menjadi US$ 1.338,20 per ounce pada pukul 1:44 waktu Comex di New York, Jumat (7/3). Ini merupakan  penurunan harga terbesar untuk kontrak teraktif sejak 26 Februari.
Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh harga US$ 1.326,60, harga terendah sejak 28 Februari. Tahun ini, harga emas sudah naik sebesar 11% karena naiknya permintaan emas sebagai safe haven saat terjadinya gejolak di Ukraina dan kekhawatiran ekonomi AS melambat.
Tahun 2013 lalu, harga logam mulia ini sudah anjlok 28%, penurunan terbesar sejak 1981. "Pasar emas khawatir sektor tenaga kerja mewakili perbaikan ekonomi," kata Lance Roberts , chief executive officer STA Wealth di Houston.
Pekan ini harga emas sudah naik 1,3%. Pada tanggal 3 Maret  lalu harga emas sempat mencapai harga US$ 1.355 per ounce, harga tertinggi sejak 30 Oktober. Hal itu terjadi karena ketegangan antara Ukraina dan Rusia.
Editor: Asnil Bambani Amri
 

Rabu, 05 Maret 2014

Bursa AS turun tipis setelah tensi di Ukraina reda

Kamis, 06 Maret 2014 | 05:21 WIB
NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) berubah tipis pada penutupan perdagangan kemarin, Rabu (5/3). Indeks S & P 500 hanya turun satu poin menjadi 1.873,81 pada pukul 16.00 waktu di New York.
Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average juga turun 35,70 poin atau melemah 0,2% menjadi 16.360,18. Pada perdagangan kemarin itu, ada sekitar 6,5 miliar saham berpindah tangan di bursa AS.
Saham yang turun adalah; Exxon Mobil Corp turun 2,8%, penurunan terbesar sejak tahun 2012 dan memimpin penurunan saham perusahaan energi. Saham yang naik adalah; Smith & Wesson Holding Corp yang melonjak 16% setelah produsen senjata itu menaikkan prediksi labanya. Kemudian GameStop Corp naik 3,8% setelah menaikkan dividen kuartal.
"Saya pikir masalah di Ukraina masih menjadi perhatian utama,”  kata Jeffrey Kleintop , kepala strategi pasar LPL Financial LLC di Boston.
Sebelumnya atau Selasa (4/3), indeks S & P 500 melonjak 1,5% setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengurangi tensi konflik di Ukraina.
Editor: Asnil Bambani Amri
Sumber: Bloomberg
 

Deflasi Eropa membuat loyo Euro

Oleh Yuliani Maimuntarsih - Kamis, 06 Maret 2014 | 06:58 WIB
JAKARTA. Euro loyo terhadap beberapa mata uang dunia. Deflasi di Eropa membuat mata uang euro melemah. Deflasi ini membuktikan ekonomi Eropa sedang melambat.
Di pasar spot, Rabu (5/3) hingga pukul 19.00 WIB, pasangan EUR/JPY menurun 0,03% ke 140,43 dari hari sebelumnya. Pasangan EUR/USD juga turun 0,19% ke 1,3716, dan pairing EUR/GBP pun anjlok 0,33% menjadi 0,82192.
Data inflasi Eropa bulan Februari  2014 jauh di bawah ekspektasi. Semula, inflasi Eropa di bulan itu diperkirakan 0%. Namun, ternyata justru minus alias deflasi 0,3%. Angka ini lebih rendah dibanding deflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,2%.
Selain sentimen itu, pasar juga mencemaskan hasil rapat European Central Bank (ECB). Spekulasi yang  berkembang, ECB akan memangkas suku bunga. Ini pula yang membuat euro tertekan.
Suluh Adil Wicaksono, analis PT Millenium Penata Futures mengatakan, deflasi di Eropa memang menimbulkan spekulasi di pasar bahwa ECB akan segera memangkas suku bunga acuannya. Kekhawatiran pasar itu telah terjadi selama tiga hari belakangan ini.
Akibatnya, pasangan EUR/GBP terbilang sideways cenderung melemah. Apalagi, poundsterling mendapat tenaga dari data ekonomi Inggris yang membaik. Ini tercermin dari data penjualan ritel Inggris bulan Februari 2014 yang  tumbuh 1,6%. lebih besar dari bulan Januari 1,3%.
Pada pasangan EUR/USD, Albertus Christian, analis PT Monex Investindo Futures melihat, melemahnya euro terhadap dollar AS hanya karena rebound sesaat.  Sebab, belum ada sentimen yang bisa mengangkat dollar AS. Saat ini, pelaku pasar tengah menanti rilis data nonfarm payrolls AS dan data ISM non manufacturing PMI (pembelian barang non manufaktur).
Analis PT Megagrowth Futures, Wahyu Tribowo Laksono menambahkan, pergerkan pairing EUR/JPY sebetulnya tidak banyak perubahan. Euro menguat lebih karena faktor teknikal.
Editor: Avanty Nurdiana
 

Harga minyak dunia bergerak melandai

Oleh Asnil Bambani Amri - Kamis, 06 Maret 2014 | 05:38 WIB
NEW YORK. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) kembali melanjutkan pelemahan pada hari Rabu (4/3). Harga minyak WTI turun paling dalam selama dua bulan, begitu juga dengan harga minyak Brent yang turun setelah data pasokan minyak AS naik untuk minggu ketujuh.
Harga berjangka minyak WTI turun 1,8% di New York. Penurunan harga ini menyusul kenaikan stok minyak  di AS yang naik 1,43 juta barel menjadi 363,8 juta pada pekan lalu. "Kami melihat akan ada penambahan pasokan dalam beberapa minggu ke depan, karena banyak kilang yang melakukan perawatan," kata John Kilduff , partner di Again Capital LLC di New York.
Untuk harga minyak WTI pengiriman April turun sebesar US$ 1,88 per barel menjadi US$ 101,45 per barel, saat diperdagangkan di New York Mercantile Exchange. Penurunan harga ini merupakan yang terendah sejak 14 Februari.
Sementara itu, harga minyak Brent pengiriman April turun US$ 1,54 per barel atau turun 1,4% menjadi US$ 107,76 per barel, saat diperdagangkan di London pada Rabu (4/3). Pasar acuan minyak Eropa ini memiliki selisih harga US$ 6,31 per barel dari harga minyak WTI .
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-minyak-beregerak-melandai

Selasa, 04 Maret 2014

Ukraina dan Sektor Jasa AS Bayangi Harga Emas - INILAH.com

Ukraina dan Sektor Jasa AS Bayangi Harga Emas - INILAH.com



INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas melemah sebesar US$1,2 per troy ounce ke level US$1,336,7. Arah berikutnya tergantung pada perkembangan krisis Ukraina dan rilis data non-manufaktur (sektor jasa) AS.

Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, pada perdagangan Rabu (5/3/2014) hingga pukul 12.20 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar U$S1,20 (0,09%) ke posisi US$1.336,7 per troy ounce.

Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas tertekan cukup dalam kemarin karena perintah Presiden Rusia untuk menarik pasukan ke barak yang meredakan ketegangan di Ukraina. “Para pelaku pasar melepas kembali aset aman dan masuk ke aset yang lebih berisiko,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Rabu (5/3/2014).

Penurunan harga emas kemarin, lanjut dia, tertahan di garis Moving Average (MA) 200 grafik 1 jam di kisaran US$1.331-1.332. “Tampaknya garis MA ini menjadi level support sementara untuk pergerakan harga hari ini,” ujarnya.

Tadi pagi harga emas rebound ke area US$1.337. “Area di sekitar US$1.342 menjadi kisaran resisten terdekat. Dekat area ini berpeluang dijadikan level untuk pembukaan posisi jual dengan potensi target ke level support di US$1.337 dan US$1.332,” ungkap dia.

Menurut Ariston, penembusan ke bawah US$1.332 per troy ounce, berpeluang membawa harga melanjutkan pelemahan ke US$1.326-1.328 per troy ounce. “Sementara penembusan ke atas level 1343, berpotensi membawa harga menguat kembali ke area US$1.348 per troy ounce,” ungkap dia.

Hari ini, kata dia, data ADP NFP dan ISM Non-manufaktur AS bisa menjadi market mover harga emas di mana data yang lebih lemah dari proyeksi bisa menguatkan harga emas. “Selain itu, pasar masih mencermati perkembangan di Ukraina. Ketegangan yang meningkat bisa membawa harga emas menguat kembali dan sebaliknya,” imbuh Ariston. [jin]