INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang, harga emas menguat 0,13%. Akan tetapi, tekanan turun pada harga logam mulia ini dinilai belum pudar. Mengapa?
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan hingga pukul WIB, harga emas internasional ditransaksikan naik sebesar US$1,70 (0,13%) ke posisi US$1.296,4 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas masih menurun kemarin dan kembali membukukan level terendah di bulan Maret 2014 di US$1.288,98. “Ini masih akibat dari pengaruh dari pernyataan pejabat Bank Sentral AS terkait kemungkinan kenaikan suku bunga acuan yang lebih cepat dari perkiraan,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Jumat (28/3/2014).
Selain itu, pasar juga merespons masalah pelambatan ekonomi China yang masih menjadi market mover yang menekan harga emas. “Hingga siang ini harga bergerak di kisaran US$1.293, sedikit menguat dari level terendah kemarin,” ujarnya. Akan tetapi, Ariston menggarisbawahi, tekanan turun masih belum pudar. “Harga masih tertekan turun selama berada di bawah kisaran US$1.301 per troy ounce sehingga berpotensi menguji level support US$1.288,” tuturnya. Di sisi lain, kata dia, potensi rebound menuju area resisten US$1.301 juga masih terbuka. “Dengan pergerakan turun yang sudah cukup dalam membuka peluang terjadinya rebound untuk ambil untung,” ungkap dia.
Sementara pergerakan di bawah US$1.288 berpotensi menekan harga ke area retracement 62% fibonacci antara US$1.182 dan US$1.392 di kisaran US$1.250-1.270 per troy ounce. “Dan bila harga bertahan di atas US$1.301, potensi penguatan terbuka ke area US$1.307 per troy ounce,” imbuhnya. [jin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar