INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas melemah sebesar US$1,2 per troy ounce ke level US$1,336,7. Arah
berikutnya tergantung pada perkembangan krisis Ukraina dan rilis data non-manufaktur (sektor jasa) AS.
Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, pada perdagangan Rabu (5/3/2014) hingga pukul 12.20 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar U$S1,20 (0,09%) ke posisi US$1.336,7 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas tertekan cukup dalam kemarin karena perintah Presiden Rusia untuk menarik pasukan ke barak yang meredakan ketegangan di Ukraina. “Para pelaku pasar melepas kembali aset aman dan masuk ke aset yang lebih berisiko,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Rabu (5/3/2014).
Penurunan harga emas kemarin, lanjut dia, tertahan di garis Moving Average (MA) 200 grafik 1 jam di kisaran US$1.331-1.332. “Tampaknya garis MA ini menjadi level support sementara untuk pergerakan harga hari ini,” ujarnya.
Tadi pagi harga emas rebound ke area US$1.337. “Area di sekitar US$1.342 menjadi kisaran resisten terdekat. Dekat area ini berpeluang dijadikan level untuk pembukaan posisi jual dengan potensi target ke level support di US$1.337 dan US$1.332,” ungkap dia.
Menurut Ariston, penembusan ke bawah US$1.332 per troy ounce, berpeluang membawa harga melanjutkan pelemahan ke US$1.326-1.328 per troy ounce. “Sementara penembusan ke atas level 1343, berpotensi membawa harga menguat kembali ke area US$1.348 per troy ounce,” ungkap dia.
Hari ini, kata dia, data ADP NFP dan ISM Non-manufaktur AS bisa menjadi market mover harga emas di mana data yang lebih lemah dari proyeksi bisa menguatkan harga emas. “Selain itu, pasar masih mencermati perkembangan di Ukraina. Ketegangan yang meningkat bisa membawa harga emas menguat kembali dan sebaliknya,” imbuh Ariston. [jin]
Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, pada perdagangan Rabu (5/3/2014) hingga pukul 12.20 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar U$S1,20 (0,09%) ke posisi US$1.336,7 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas tertekan cukup dalam kemarin karena perintah Presiden Rusia untuk menarik pasukan ke barak yang meredakan ketegangan di Ukraina. “Para pelaku pasar melepas kembali aset aman dan masuk ke aset yang lebih berisiko,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Rabu (5/3/2014).
Penurunan harga emas kemarin, lanjut dia, tertahan di garis Moving Average (MA) 200 grafik 1 jam di kisaran US$1.331-1.332. “Tampaknya garis MA ini menjadi level support sementara untuk pergerakan harga hari ini,” ujarnya.
Tadi pagi harga emas rebound ke area US$1.337. “Area di sekitar US$1.342 menjadi kisaran resisten terdekat. Dekat area ini berpeluang dijadikan level untuk pembukaan posisi jual dengan potensi target ke level support di US$1.337 dan US$1.332,” ungkap dia.
Menurut Ariston, penembusan ke bawah US$1.332 per troy ounce, berpeluang membawa harga melanjutkan pelemahan ke US$1.326-1.328 per troy ounce. “Sementara penembusan ke atas level 1343, berpotensi membawa harga menguat kembali ke area US$1.348 per troy ounce,” ungkap dia.
Hari ini, kata dia, data ADP NFP dan ISM Non-manufaktur AS bisa menjadi market mover harga emas di mana data yang lebih lemah dari proyeksi bisa menguatkan harga emas. “Selain itu, pasar masih mencermati perkembangan di Ukraina. Ketegangan yang meningkat bisa membawa harga emas menguat kembali dan sebaliknya,” imbuh Ariston. [jin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar