INILAHCOM, Jakarta – Hingga siang ini, harga emas rebound di tengah sentimen negatif dari indikasi kenaikan suku bunga AS dan pelambatan ekonomi China. Inilah arah harga logam mulia ini.
Berdasarkan data yang dilansir Cnbc.com, pada perdagangan Selasa (25/3/2014) hingga pukul 13.09 WIB, harga emas internasional ditransaksikan menguat sebesar US$4,50 (0,34%) ke posisi US$1.315,7 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas masih tertekan turun karena efek dari indikasi kenaikan suku bunga AS dan pelambatan ekonomi China.“Harga kini berada di kisaran US$1.313 per troy ouncesetelah tertekan cukup dalam ke level US$1.307,80 yang menjadi area support penting hari ini,” katanya kepada INILAHCOM, di Jakarta, Selasa (25/3/2014).
Harga emas, lanjut dia, masih terlihat cenderung turun. “Namun masih terbuka potensi rebound hingga ke level US$1.321-1.327. Bila harga berhasil menembus ke atas kisaran resisten US$1.327, bisa membuka peluang penguatan mendekati area US$1.343 per troy ounce,” ujarnya.
Sementara itu, lanjut dia, bila harga bertahan di bawah US$1.327 dan berhasil menembus kisaran support US$1.307, harga berpotensi melanjutkan pelemahan ke area support berikutnya yang juga Moving Average (MA)200 grafik harian di US$1.298. Hari ini, menurut Ariston, data yang bisa menjadi market mover adalah data Ifo iklim bisnis Jerman dan 3 data ekonomi AS yaitu data harga rumah 20 kota besar di AS, data survei tingkat keyakinan konsumen dan data penjualan rumah baru. “Bila hasilnya berpengaruh pada penguatan dolar AS, harga emas bisa tertekan lagi,” imbuhnya. [jin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar