INILAHCOM, Hong Kong - Emas berjangka melemah pada perdagangan Asia Senin (7/7/2014). Pelemahan terpicu oleh menguatnya pasar saham global pada akhir pekan lalu yang ditransaksikan nyaris menyentuh rekor tertinggi seiring data ekonomi yang membaik.
Selain itu, spekulasi terhadap kemungkinan adanya kenaikan suku bunga AS turut menekan harga emas Demikian mengutip dari cnbc.com.
Sementara itu, emas internasional ditransaksikan turun 0,2% menjadi US$1.317,94 per troy ounce. Sebelumnya, pada akhir pekan lalu emas berhasil mengalami kenaikan. Kemudian, harga perak turun 0,01% ke Rp21.09 per ons, dan harga tembaga turun 0,58% ke US$3.2605 per pon.
Harga emas berada di bawah tekanan akibat data pada hari Kamis pekan lalu yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja di AS yang membaik pada bulan Juni dan tingkat pengangguran yang berakhir pada posisi terendah selama 6 tahun. Hal ini menggambarkan kondisi pertumbuhan ekonomi yang cepat di AS.
Sebagai informasi, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, data non-farm payrolls AS bulan Juni sebesar 288.000. Angka ini jauh di atas estimasi sebesar 214.000. Selain itu, NFP untuk bulan Mei juga direvisi naik menjadi 224.000 dari rilis sebelumnya sebesar 217.000.
Data penting lainnya yang tidak kalah bagus, ditunjukkan oleh tingkat pengangguran AS yang turun menjadi 6,1% di bulan Juni. Sebelumnya, sejumlah ekonom memperkirakan tingkat pengangguran tetap sebesar 6,3%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar