Rabu, 02 Juli 2014

Inilah Proyeksi Data ADP dan Potensi Dollar AS - INILAH.com

INILAHCOM, Jakarta - Indeks dollar diperkirakan masih akan bertahan di bawah kisaran 79.80. Jelang data non farm payrolls (NFP) malam ini, dollar AS tampak melemah.

Selain itu, dukungan Bank Sentral AS terhadap suku bunga rendah masih menjadi faktor pendukung pelemahan dollar.

Sementara, pihak swasta ADP memproyeksikan data NFP di atas angka 200 ribu pekerja. Perolehan tersebut mengindikasikan sebagai pemulihan ekonomi AS dan bisa mendorong penguatan dollar AS.

Ariston Tjendra, Kepala Riset Monex Investindo Futures mengatakan, market mover lainnya adalah pidato Gubernur Bank Sentral AS, Janet Yellen di forum Dana Moneter Internasional (IMF). Menurutnya, pasar akan mencari indikasi tentang dukungan Fed terhadap suku bunga rendah.

"Dukungan terhadap suku bunga rendah bisa mendorong pelemahan dollar AS lagi," ujarnya kepada INILAHCOM, Rabu (2/7/2014).

Sedangkan, dari Australia pada sesi pagi tadi telah merilis data neraca perdagangan untuk bulan Mei yang dilaporkan defisit 1,91 miliar dollar, lebih besar dari defisit bulan sebelumnya. Hasil ini mendorong pelemahan dollar Australia terhadap mata uang utama dunia.

Sore hari, dari kawasan Eropa, Spanyol akan merilis data perubahan jumlah pengangguran dan Inggris akan merilis indeks harga rumah dan survei PMI Konstruksi. Nilai tukar euro dan sterling masih di dalam jalur penguatan. Namun data yang buruk bisa mendorong aksi koreksi karena penguatannya juga sudah cukup tinggi.

Data lainnya yang akan menjadi market mover hari ini adalah data stok minyak mentah AS. Data ini akan mempengaruhi harga minyak mentah WTI. Stok diperkirakan mengalami penurunan 2,2 juta barel. Penurunan stok biasanya berdampak pada kenaikan harga.

Selain pelemahan dollar yang menjadi isu utama belakangan ini, hasil positif PMI Manufaktur China yang dirilis kemarin juga masih mempengaruhi pergerakan harga pasar keuangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar