INILAHCOM, New York - Minyak mentah di pasar AS menguat lagi melanjutkan kenaikan selama tiga pekan terakhir pada Selasa (22/7/2014) dini hari tadi.
Investor masih tetap mengkhawatirkan faktor geopolitik di Ukraina dan jalur Gaza. Minyak mentah AS untuk pengiriman Agustus naik 1,4% ke US%104,59 per barel. Level ini menjadi level tertinggi sejak 1 Juli lalu.
Sedangkan minyak jenis Brent naik 44 sen menjadi US$107,68 per barel di London. Demikian mengutip marketwatch.com.
Selama akhir pekan kemarin, para pemimpin Uni Eropa menekan Rusia untuk mencari pihak bertanggungjawab dengan tertembaknya pesawat penumpang milik Malaysia Airlines dengan nomer penerbangan MH17 di kawasan Ukraina.
Krisis di perbatasan Rusia ini berpotensi mengganggu pasokan minyak mentah ke pasar global. "Langkah ini memberikan konsekuensi kian memanasnya hubungan Eropa dan AS dengan Rusia," kata analis komoditas dari Capital Economics, Caroline Bain.
Sementara dari Libya menyebutkan produksi minyak mentah turun 100.000 barel per hari menjadi 500.000 barel per hari sejak pekan lalu. Sebab pihak sipil bersenjata terus mengincar bandara Tripoli. Kondisi ini telah memicu investor melakukan kewaspadaan," kata analis komoditas dari Shchneider
Electric, Matt Smith.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar