Rabu, 31 Oktober 2012

Hari 1 pembukaan pasca Sandy, Wall Street melaju

 Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 01 November 2012 | 05:44 WIB | Sumber Bloomberg

NEW YORK. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS ditutup dengan lonjakan tadi malam. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik kurang dari 0,1% menjadi 1412,16. Sepanjang Oktober, indeks S&P 500 terpangkas 2%. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,1% menjadi 13.096,46.

Dalam setiap tiga saham yang naik, terdapat dua saham yang turun. Volume transaksi di melibatkan 6,31 miliar saham atau 5,7% di atas volume transaksi rata-rata tiga bulanan.

Pergerakan sejumlah saham yang turut mempengaruhi bursa AS antara lain: Home Depot Inc dan Lowe's Cos yang naik 2,2% di tengah spekulasi kinerja retailer perumahan akan terdongkrak oleh anggaran belanja yang berhubungan dengan badai Sandy.

Selain itu, General Motors Co reli 9,5% setelah melaporkan laba kuartal III yang melampaui estimasi analis. Sedangkan saham Apple Inc turun 1,4% setelah Chief Executive Officer Tim Cook mulai melakukan pembersihan manajemen di tubuh Apple.

Faktor apa saja yang mendongkrak kinerja Wall Street? Rupanya investor menyambut positif dibukanya kembali pasar saham AS setelah dua hari lamanya ditutup akibat terjangan badai Sandy. Ini merupakan penutupan bursa AS dengan periode terlama sejak 1888 silam.

"Hari ini (31/10), pelaku pasar tak memperdulikan apakan pasar akan naik atau turun. Mereka hanya mau memastikan apakah pasar berfungsi dengan baik," jelas Rick Fier, director of equity trading Conifer Securities LLC di New York.

http://investasi.kontan.co.id/news/hari-1-pembukaan-pasca-sandy-wall-street-melaju/2012/11/01

Optimisme Eropa, harga emas melompat di NY

Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 01 November 2012 | 06:14 WIB | Sumber Bloomberg

NEW YORK. Harga emas diperdagangkan menanjak ke level tertinggi dalam sepekan terakhir di New York, tadi malam. Pada pukul 13.46 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,4% menjadi US$ 1.719,10 per troy ounce.
Pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.726,60 per troy ounce, level tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 23 Oktober lalu.

Kenaikan harga emas terjadi seiring spekulasi investor bahwa krisis utang Eropa dapat segera diatasi.

"Penawaran terhadap emas bertambah karena optimisme Eropa. Pelemahan dollar juga menyokong hal tersebut," jelas Sterling Smith, futures specialist Citigroup Inc.

Posisi dollar AS memang terlihat melemah terhadap mayoritas mata uang utama dunia. Salah satu pemicunya adalah penguatan euro setelah menteri keuangan Eropa mendiskusikan untuk memberikan waktu tambahan kepada Yunani untuk memenuhi target bailout.

Sekadar tambahan, di sepanjang Oktober, harga emas melorot 3,1%. Padahal, pada empat bulan sebelumnya, harga emas terus menanjak. Jika dihitung, sepanjang tahun ini lonjakan harga emas sudah mencapai 9,7%.

http://investasi.kontan.co.id/news/optimisme-eropa-harga-emas-melompat-di-ny/2012/11/01

Senin, 29 Oktober 2012

Badai Sandy Angkat Harga Emas - ekonomi.inilah.com

Badai Sandy Angkat Harga Emas - ekonomi.inilah.com

Oleh: Wahid Ma'ruf
ekonomi - Senin, 29 Oktober 2012 | 21:33 WIB

INILAH.COM, New York - Harga emas berjangka naik tipis pada perdagangan elektronik Senin (29/10/2012) saat lantai bursa New York tutup karena perintah evakuasi menghindari badai Sandy.

Untuk pengiriman Desember, harga emas naik 0,07% mendekati US$1 menjadi US$1.712,90 per troy ons di Globex. Pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu, harga emas turun US$1,1 ke US$1.711,90 di Comex New York Mercantile Exchange.

Pemerintah Kota New York telah memerintahkan evakuasi dari zona A meliputi CME Group Nymex World Headquarters dan bursa New York. Badai Sandy menghantui angkasa New York.

Pada Senin pagi waktu setempat, Pusat Badai Nasional menyatakan Sandy bergerak ke utara-barat laut dan kecepatannya semakin bertambah. Badai ini mengancam keselamatan karena pasir dan salju dalam angin berkecepatan tinggi.

Untuk harga logam lainnya melemah tipis seperti perak untuk pengiriman Desember terpangkas 7 sen menjadi US$31,97 per ons, harga tembaga lebih rendah 4 sen menjadi US$3,5 pon. Sedangkan harga platinum jatuh 0,2 persen ke US$1.542 per ons.INILAH.COM, New York - Harga emas berjangka naik tipis pada perdagangan elektronik Senin (29/10/2012) saat lantai bursa New York tutup karena perintah evakuasi menghindari badai Sandy.

Untuk pengiriman Desember, harga emas naik 0,07% mendekati US$1 menjadi US$1.712,90 per troy ons di Globex. Pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu, harga emas turun US$1,1 ke US$1.711,90 di Comex New York Mercantile Exchange.

Pemerintah Kota New York telah memerintahkan evakuasi dari zona A meliputi CME Group Nymex World Headquarters dan bursa New York. Badai Sandy menghantui angkasa New York.

Pada Senin pagi waktu setempat, Pusat Badai Nasional menyatakan Sandy bergerak ke utara-barat laut dan kecepatannya semakin bertambah. Badai ini mengancam keselamatan karena pasir dan salju dalam angin berkecepatan tinggi.

Untuk harga logam lainnya melemah tipis seperti perak untuk pengiriman Desember terpangkas 7 sen menjadi US$31,97 per ons, harga tembaga lebih rendah 4 sen menjadi US$3,5 pon. Sedangkan harga platinum jatuh 0,2 persen ke US$1.542 per ons.

Keperkasaan si hijau menekan harga si kuning di NY

Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 30 Oktober 2012 | 06:39 WIB | Sumber Bloomberg

http://investasi.kontan.co.id/news/keperkasaan-si-hijau-menekan-harga-si-kuning-di-ny/2012/10/30

NEW YORK. Harga emas dunia mencatat penurunan tadi malam di New York. Berdasarkan data Bloomberg, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun 0,2% menjadi US$ 1.708,70 per troy ounce di Comex, New York. Sepanjang bulan ini, harga emas sudah tergerus 3,7%.

Penurunan harga si kuning kinclong disebabkan oleh penguatan dollar AS. Kondisi itu secara otomatis memangkas permintaan emas sebagai investasi alternatif.

Sekadar informasi, dollar menguat 0,3% terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Salah satu penyebabnya adalah kian meningkatnya kecemasan mengenai krisis utang Eropa yang sudah berlangsung selama tiga tahun akan semakin memberatkan perekonomian dunia. Pada pekan lalu, dollar menguat 0,6%, sementara harga emas turun 0,7%.

"Penguatan dollar yang menyebabkan harga emas semakin menurun," jelas Lance Roberts, chief executive officer Streettalk Advisors LLC di Houston.

Sekadar tambahan informasi, CME Group Inc, pemilik Comex, menyatakan bahwa trading floor di New York ditutup kemarin karena badai Sandy tengah menuju ke kota New York.

Harga Minyak Anjlok karena Ancaman Badai Sandy

Penulis : Eny Prihtiyani | Selasa, 30 Oktober 2012 | 09:29 WIB

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/10/30/09290376/Harga.Minyak.Anjlok.karena.Ancaman.Badai.Sandy

JAKARTA, KOMPAS.com — Ancaman badai Sandy yang diperkirakan akan melanda kawasan industri sepanjang pantai New Jersey, Amerika Serikat, mengakibatkan harga minyak mentah anjlok.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turun 74 sen menjadi 85.54 dollar AS per barrel.
Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Desember turun 11 sen menjadi 109.44 dollar AS per barrel dalam transaksi pagi di London. Badai Sandy di Pantai Timur Amerika membuat tutupnya tiga kilang minyak Amerika Serikat.
Kawasan pesisir Virginia, New Jersey, dan New York diperkirakan akan diterjang badai dahsyat itu. Beberapa kawasan rendah di kota New York diperkirakan akan mengalami dampak buruk akibat banjir. Hampir 400.000 warga diperintahkan mengungsi.

Editor :
Agus Mulyadi

Minggu, 28 Oktober 2012

Rupiah menguat, emas tertahan

Oleh Dina Farisah - Sabtu, 27 Oktober 2012 | 09:17 WIB

JAKARTA. Pelemahan nilai tukar dollar AS terhadap rupiah mengerek harga emas batangan. Proyeksi analis, harga emas batangan produksi Logam Mulia, Aneka Tambang (Antam), tetap menanjak.
Harga emas batangan Antam, Kamis (25/10), Rp 576.200 per gram, tak berubah dari harga per Rabu. Namun harga kemarin terkoreksi 0,69% dari harga per Selasa (23/10).
Penyebab harga emas batangan tak berubah selama dua hari terakhir, bisa jadi karena penguatan rupiah. Di pasar internasional, harga emas, kemarin pukul 16.00 WIB, cenderung menguat. Memang, di periode yang sama, USD/IDR, di pasar spot turun 0,12% menjadi 9.617.
Managing Partner Investa Sarana Mandiri, Kiswoyo Adi Joe, mengungkapkan, harga emas batangan di Antam sulit turun karena mengacu ke harga emas di pasar spot. Koreksi sesaat terjadi karena harga pasar spot sempat melandai.
Kiswoyo yakin, harga emas Antam berpotensi naik hingga akhir tahun. Emas batangan Antam, seharga Rp 540.000 per gram di awal tahun, bisa menjadi Rp 600.000 di akhir tahun. "Harga emas Antam bisa naik 20% setahun. Dan tren hingga akhir tahun masih menguat," ujar dia, kemarin.
Dia memaparkan, tren harga emas batangan Antam dalam lima tahun terakhir, selalu menguat di pergantian tahun. Dan, harga baru mengalami koreksi di awal tahun.
Akhir tahun positif
Penguatan harga emas di akhir tahun, menurut Kiswoyo, disebabkan permintaan dollar AS yang meningkat. Biasanya, perusahaan membutuhkan dollar AS dalam jumlah besar untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Selain itu, investor juga melakukan aksi profit taking ikut mendorong laju emas.
Di awal tahun, banyak dollar AS yang masuk seiring kehadiran hot money di pasar finansial. Kondisi ini membuat emas kembali tertekan.
Head of Corporate Secretary PT Aneka Tambang Tbk Tedy Badrujaman, menilai, komoditas emas tetap menjadi investasi safe haven. Jadi, kecenderungan harga emas selalu mengalami kenaikan dari waktu ke waktu.
Kenaikan harga emas terpengaruh kondisi ekonomi global. Di masa depan, harga emas dunia masih berpotensi naik dan membentuk rekor harga tertinggi baru.
Suluh Adil Wicaksono, Analis Askap Futures, menuturkan, belum ada sentimen dari pasar global yang bisa mengubah tren emas saat ini. Sementara faktor domestik yang mempengaruhi emas antara lain pasokan dan permintaan emas Antam.
Saat ini, permintaan emas Antam masih cukup tinggi, sehingga Antam tidak menurunkan harga. Jika melihat tren selama kuartal IV, permintaan emas memang naik. Ini alasan Antam tidak meningkatkan harga buyback.
Pada akhir tahun, Suluh memperkirakan harga emas Antam masih akan menguat menjadi Rp 590.000 per gram. Harga itu muncul dengan asumsi harga emas di pasar spot ditutup US$ 1.785 per ons troi. Sementara, USD/IDR berkisar 9.500 - 9.550.
Namun, Suluh belum memiliki gambaran tentang harga emas batangan Antam pada awal tahun. Ia beralasan, masih sulit menebak harga penutupan emas di pasar spot dan nilai tukar rupiah di akhir tahun. Jika USD/IDR mencapai 9.700, maka harga emas Antam bisa tembus mencapai
Rp 600.000 per gram.
Kiswoyo memprediksi, harga emas batangan Antam sampai akhir tahun akan berkisar Rp 600.000-Rp 650.000 per gram. Proyeksi itu didasarkan atas asumsi USD/IDR stabil di levelnya terkini.
Namun, harga emas akan kembali terkoreksi pada Febuari, Maret dan April. Di tiga bulan itu, Kiswoyo menduga, harga emas turun menjadi
Rp 580.000, atau bahkan Rp 550.000 per gram. Memasuki bulan Juni-Juli, harga emas baru kembali naik.

http://investasi.kontan.co.id/news/rupiah-menguat-emas-tertahan/2012/10/27

Rabu, 24 Oktober 2012

Emas Menguat Saat USD Ikuti Dampak Dari Fed

Kamis, 25 Oktober 2012 8:22 WIB

Monexnews - Emas bergerak naik di perdagangan yang masih belum ramai saat dollar AS mulai terkikis, walau logam mulia tersebut masih dalam pergerakan terlemahnya dalam 7 pekan, terpukul setelah Federal Reserve AS tertahan oleh langkah stimulusnya sendiri.
Emas naik $4.86 per ounce menjadi $1,706.79. Harga menandakan adanya level rendah dekat $1,698 hari Rabu kemarinm terlemahnya sejak 7 September, secepatnya setelah Fed mengatakan bahwa penetapan kebijakan yang ada masih memiliki kejutan (walau sedikit) dimana bank sentral AS tersebut masih bertahan dengan langkah stimulus yang diumumkan guna memberikan stimulasi pertumbuhan hingga sektor tenaga kerja membaik.
Dengan dollar AS yang mulai terkikis terkait pengumuman FOMC, emas pun menguat. Melemahnya dollar AS membuat aset yang berdenominasi dollar AS terlihat lebih menarik untuk para pemegang mata uang lainnya.
Kontrak emas AS untuk Desember naik $6.30 per ounce menjadi $1,707.90.
(ar)

JIM ROGERS: I See A Dangerous Sign In The Gold Market, And Prices Are Going Down (GLD) http://www.businessinsider.com/jim-rogers-agriculture-gold-2012-10

Gold Has Been Getting Crushed http://www.businessinsider.com/gold-has-been-getting-crushed-2012-10

Selasa, 23 Oktober 2012

Harga Emas Rebound oleh Aksi Bargain Hunting Investor

By : Ika | 24 Oct 2012, 11:40

(Vibiznews – Commodity) – Pada perdagangan elektronik di Asia hari ini harga emas mengalami rebound terbatas (24/10). Harga emas naik akibat aksi bargain hunting karena para pembeli masih berminat untuk mengoleksi fisik emas. Pada perdagangan sebelumnya harga emas mengalami penurunan ke posisi paling rendah dalam lebih dari satu bulan belakangan akibat kekhawatiran melemahnya ekonomi global.
Harga emas pada perdagangan kemarin mengalami penurunan dengan signifikan. Hari ini harga emas bergerak rebound seiring dengan melemahnya dolar AS. Rilis data preliminary PMI manfaktur di China yang meningkat di bulan Oktober juga turut beri dorongan positif pada harga meskipun tidak terlalu besar.
Pada perdagangan siang ini (11.34 WIB) harga emas spot terpantau berada di level 1710.45 dolar per troy ons. Posisi harga emas spot tersebut mengalami kenaikan sebesar 3 dolar dari posisi penutupan perdagangan dini hari tadi. Harga emas spot kemarin sempat melemah hingga ke posisi 1703.80 dolar, terendah sejak tanggal 7 September lalu.
Analis Vibiz Research memperkirakan bahwa pergerakan harga emas untuk hari ini akan mengalami kenaikan terbatas. Untuk jangka pendek sebenarnya pergerakan harga emas masih ada dalam trend melemah, akan tetapi rebound harian tampak berpotensi terjadi. Harga emas akan mengalami support – resistance pada kisaran 1700 – 1725 dolar per troy ons.
(Ika Akbarwati/IA/vbn)

http://beta.vibiznews.com/2012-10-24/harga-emas-rebound-oleh-aksi-bargain-hunting-investor




QE3 Tak Berdampak Banyak Terhadap Ekonomi Asia

Martin Bagya Kertiyasa - Okezone Rabu, 24 Oktober 2012 10:46 wib
http://economy.okezone.com/read/2012/10/24/20/708443/qe3-tak-berdampak-banyak-terhadap-ekonomi-asia 

SINGAPURA - Tidak seperti pelonggaran kuantitatif putaran ke-2, kuantitatif easing yang dikeluarkan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve, alias QE3 tidak memiliki dampak berarti. Hal tersebut diungkapkan Barclays Capital dalam risetnya.

Melansir Forbes, Rabu (24/10/2012), Barclays menilai perekonomian di Asia dapat tumbuh meskipun tidak ada kebijakan dari The Fed tersebut. Hal ini ditunjukan oleh indikator penguatan Baltic Dry, yang mencatatkan pertumbuhan melonjak di atas level 1.000 dalam waktu kurang dari 48 jam. Angka ini meningkat dari level sebelumnya yakni 663 pada empat minggu lalu.

Ekonomi China yang dikatakan melambat, nyatanya menunjukkan pergerakan yang cukup baik. Bursa saham China (FXI), yang dimotori oleh indeks keuangan dan properti (ETF), mencatatkan keuntungan 6,83 persen. Memang dalam waktu empat minggu ini, indeks patokan China melemah 0,7 persen, tapi itu tidak seberapa dibandingkan indeks S&P 500, indeks patokan di AS, yang anjlok hingga 1,8 persen.

Ini menunjukkan, efek diterbitkannya QE3 diperkirakan memberikan dampak pada pertumbuhan perekonomian Asia tidak terbukti secara nyata. Untuk beberapa negara yang nilai tukarnya menguat karena QE3, kondisi finansialnya malah akan terbebani.

Analis Barclays Nigel Chalk mengungkapkan, indeks kondisi keuangan menunjukkan bahwa Singapura harus mendapatkan manfaat dari likuiditas global, dengan meningkatnya dolar Singapura (SGD) yang kuat, diperkirakan memberikan dampak pada kondisi keuangan domestik. Di India, meskipun pasar saham telah menguat, namun dampak pada kondisi keuangan diimbangi penguatan nilai tukar sementara.

Sementara di Korea dan Indonesia telah sesuai jalur, dengan pertumbuhan kredit yang lamban mengimbangi manfaat dari suku bunga yang lebih rendah, serta naiknya pasar saham.

Baik Indonesia dan Korea Selatan, memiliki kinerja indeks EM sesuai performa, dengan saham-saham di Korea naik mengalahkan S&P pada bulan lalu sejak QE3 diluncurkan.

Namun demikian, berbeda dengan QE2, dampak dari QE3 pada kondisi keuangan di Asia hanya sedikit. Namun, sejauh QE3 berhasil dalam memperkuat permintaan AS, wilayah ini masih bisa melihat beberapa manfaat melalui saluran perdagangan. Pasar ekuitas telah meningkat pada mereka sendiri, dan bukan karena hanya karena QE. (mrt)

Senin, 22 Oktober 2012

Faktor India & Jepang mendorong rebound harga emas

Emas Potensial Bangkit Lagi Jelang FOMC Meeting

Senin, 22 Oktober 2012 21:10 WIB

Emas sempat anjlok ke level terlemahnya dalam sebulan terakhir di hari Senin sebelum akhirnya berhasil bangkit seiring harga yang rendah menjadi atraktif di mata para investor, namun spekulator masih membuang sebagian posisi beli dan kecemasan terhadap kesehatan ekonomi global masih membatasi penguatan Emas.
Penurunan bursa saham dapat memaksa aksi profit taking para investor pada Emas untuk menutupi kerugian dan beralih pada Dollar AS, namun di saat bersamaan Emas menemukan support kuat di area $1,700 yang memicu aksi beli dari para pengusaha perhiasan menjelang festival akhir tahun.
Terpantau sejauh ini harga spot Emas menguat 0.33% di level $1,727.07, setelah meraih titik tertinggi intraday di $1,727.84 dan level terendah hariannya di $1,714.20.
Sebagian besar hedge funds dan spekulator besar lainnya dilaporkan telah memangkas posisi bullish mereka pada komoditas AS ke level terendahnya sejak akhir Agustus, terutama setelah harga Emas gagal tembus diatas level psikologis $1,800 per troy ons.
Fokus selanjutnya akan tertuju pada rapat FOMC di hari Selasa dan Rabu nanti. Sebelumnya para investor menyambut positif rencana The Fed untuk mengucurkan stimulus ekonomi tambahan yakni QE3, yang dianggap sebagai langkah positif untuk mengatasi pelambatan ekonomi AS.
Secara teknikal, bias intraday masih netral, dengan perkiraan range trading masih terbatas di kisaran 1728 s.d 1711, tembus lagi diatas area 1728 seharusnya dapat menambah tekanan bullish untuk mengincar area 1737. Sementara di sisi bawahnya, masih dibutuhkan penembusan dibawah area 1711 untuk melanjutkan koreksi bearishnya menguji area 1703 & 1687.
(Sap)

http://www.monexnews.com/gold-updates/emas-potensial-bangkit-lagi-lelang-fomc-meeting.htm

Selasa, 16 Oktober 2012

Harga Emas Berakhir Rebound dari Level Terendah dalam Sebulan Lebih - Commodity News | Vibiznews

Harga Emas Berakhir Rebound dari Level Terendah dalam Sebulan Lebih - Commodity News | Vibiznews

Rabu, 17 Oktober 2012 08:20 WIB

(Vibiznews - Commodity) - Pada penutupan perdagangan di bursa Nymex dini hari tadi harga emas mengalami pergerakan rebound (17/10). Harga emas nyaris menghapuskan seluruh penurunan yang terjadi di perdagangan hari Senin, bangkit dari posisi terendah dalam lebih dari satu bulan belakangan.

Pada perdagangan Senin harga emas spot sempat anjlok tajam hingga mencapai posisi paling rendah sejak tanggal 13 September. Tadi malam harga emas rebound didorong oleh sentimen positif teknikal dan harapan positif dari Spanyol.

Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga emas spot ditutup pada posisi 1747.20 dolar per troy ons. Harga emas spot tersebut mengalami kenaikan sebesar 10.05 dolar dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan menguat harga emas masih berpotensi terjadi meskipun tentunya waspada terhadap koreksi. Harga emas akan menghadapi resistance lanjutan pada posisi 1800 dolar per troy ons. Sementara support harga pada kondisi koreksi akan ditemui di level 1750 dolar per troy ons.

(Ika Akbarwati/IA/vbn)

Emas menunggu KTT Eropa

 Oleh Dina Farisah - Rabu, 17 Oktober 2012 | 07:07 WIB

http://investasi.kontan.co.id/news/emas-menunggu-ktt-eropa/2012/10/17

JAKARTA. Emas kembali menggeliat setelah dua hari mengalami koreksi. Para pemodal kembali membeli emas setelah harga emas sempat turun ke level terendah dalam tiga bulan terakhir pada Senin (15/10).
Harga emas untuk pengiriman Desember 2012 di bursa Comex, Selasa (16/10) pukul 16.00 WIB, naik tipis 0,18% menjadi US$ 1.740,80 per ons troi dibandingkan sehari sebelumnya. Namun jika dihitung dalam sepekan, emas telah rontok 1,18%.
Ariston Tjendra, Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures, menuturkan, harga emas, pekan ini, cenderung rebound, namun dalam kisaran yang sempit. Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa, pada 18-19 Oktober, yang membahas solusi krisis, akan menjadi penentu arah harga emas.
Di sisi lain, perlambatan ekonomi global bisa penjegal penguatan harga emas. Penurunan proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh International Monetery Fund (IMF) dan World Bank memberikan sentimen negatif bagi pergerakan harga emas.
Selain itu, penguatan dollar AS, akibat membaiknya data-data ekonomi, seperti penjualan ritel, turut menyumbang sentimen negatif bagi emas.
Menguat terbatas
Data ekonomi yang patut diperhatikan para pemain emas adalah survei  ekonomi Jerman yang dilakukan oleh lembaga survei asal Jerman, Center for European Economic Research (ZEW), serta data inflasi dari Inggris dan Amerika Serikat (AS). Jika data Jerman dan Inggris itu membaik, penguatan harga emas bisa bertahan.
Dua indikator teknikal, relative strength index (RSI) dan moving average convergence divergence (MACD) menunjukkan sinyal penurunan harga emas. Namun stochastic memperlihatkan sinyal emas sudah mulai membentuk bottom-support. Harga emas juga telah berada di bawah moving average 50, 100 dan 200 hari. Artinya, emas berada di bawah bayang-bayang koreksi.
Ibrahim, Analis Senior Harvest International Futures, menambahkan, harga emas saat ini berusaha merangkak naik pasca koreksi cukup dalam pada pekan lalu. Per Jumat (12/10), emas ditutup terpangkas 0,61% menjadi US$1.759,70 per ons troi.
Adapun faktor yang yang mampu mengangkat emas dalam waktu dekat adalah kepastian Spanyol meminta bailout. Saat ini, konsentrasi pemerintah Spanyol terpecah menjelang pemilihan parlemen yang akan berlangsung pada 21 Oktober 2012. Namun, setelah itu Spanyol berpotensi meminta bailout kepada Uni Eropa dan IMF.
Pengajuan resmi bailout Spanyol ini akan memberikan sentimen positif dan menopang harga emas. Hari ini, Ibrahim memprediksi emas naik terbatas dengan support US$ 1.730,15 dan resistance US$ 1.750,55 per ons troi. Hitungan Ariston, emas akan bergerak kisaran US$ 1.727 hingga US$ 1.752 per ons troi.

Emas Tunggu Pinangan Katalis Baru - ekonomi.inilah.com

Emas Tunggu Pinangan Katalis Baru - ekonomi.inilah.com

Oleh: Th. Asteria
ekonomi - Selasa, 16 Oktober 2012 | 17:32 WIB
INILAH.COM, Jakarta - Harga emas melesat, setelah memudarnya keputusan Federal Reserve untuk pelonggaran kuantitatif putaran ketiga. Namun, untuk memulai kembali relinya, logam mulia butuh katalis baru.
Julian Jessop, kepala riset komoditas di Capital Economics meyakini, emas akan segera mendapat dukungan untuk menguat. “Calon katalis tersebut adalah eskalasi baru dari krisis di zona euro, termasuk keluarnya satu atau lebih negara-negara pinggiran yang lebih kecil," tulisnya dalam sebuah catatan penelitian.
Pada Selasa (16/10/2012) dini hari tadi, emas untuk pengiriman Desember turun US$ 22,10, atau 1,3%, ke level US$ 1.737,60 per ons di divisi Comex New York Mercantile Exchange, setelah intraday rendah di level US$ 1.729,70.
Penurunan harga emas, melanjutkan koreksi Jumat sebelumnya, ketika logam mulia turun 0,6% atau US$ 10,90 dan mencatatkan koreksi mingguan sebesar 1,2%, ke level terendah sejak pertengahan September. Demikian berdasarkan data FactSet.
Menurut Jessop, peningkatan kekhawatiran tentang menjulangnya "fiscal cliff " di Kongres AS, cenderung menghasilkan semacam kesepakatan untuk menghindari resesi, sembari menekankan bahwa hal ini belm pasti,
“Namun, posisi fiskal AS memang masih perlu perbaikan di beberapa titik dan ketidakpastian terus-menerus akan terus membebani kepercayaan diri pasar," katanya.
Ia pun menilai, emas, yang nilai intrinsiknya tidak tergantung kredit pemerintah atau lembaga keuangan manapun, akan mendapatkan keuntungan.
Dengan semua hal itu, Jessop tetap meyakini pandangan lama yang dipegangnya, bahwa harga emas akan naik ke rekor tertinggi baru sekitar US$ 2.000 per ons dalam beberapa bulan mendatang.
Jeffrey Wright, seorang managing director di global Hunter Securities juga mempertahankan keyakinannya bahwa emas akan lebih tinggi untuk jangka menengah hingga jangka panjang, meskipun data ekonomi relatif optimis.
“Sebelum melesat, emas akan mengalami beberapa aksi ambil untung, dengan level support di US$ 1.725,"katanya. [ast]

Senin, 15 Oktober 2012

Emas Anjlok Lebih dari $20 per Ons - ekonomi.inilah.com

Emas Anjlok Lebih dari $20 per Ons - ekonomi.inilah.com

INILAH.COM, San Francisco - Emas berjangka Selasa (16/10/2012) dinihari tadi ditutup turun lebih dari US$ 20 per ons, karena data dari dua ekonomi terbesar dunia memacu reli di seluruh pasar saham global. Dolar pun menguat, sehingga daya tarik investasi logam pudar.
Emas untuk pengiriman Desember turun US$ 22,10, atau 1,3%, ke level US$ 1.737,60 per ons, setelah intraday rendah di level US$ 1.729,70.
Penurunan harga emas, melanjutkan koreksi Jumat sebelumnya, ketika logam mulia turun US$ 10,90 dan mencatatkan koreksi mingguan sebesar 1,2%, ke level terendah sejak pertengahan September, menurut data FactSet.
Data yang dirilis Senin menunjukkan lonjakan 1,1% untuk penjualan ritel AS September, lebih dari yang diperkirakan analis, sedangkan pertumbuhan penjualan juga lebih tinggi untuk Agustus dan Juli.
Data AS lainnya menunjukkan bahwa indeks Empire State naik ke minus 6,2 pada Oktober dari minus 10,4 pada September, data terlemah dalam hampir dua tahun, sedangkan persediaan bisnis naik 0,6% pada Agustus.
Indeks dolar ICE, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, berada di 79,754, turun dari level 79,968, namun naik dari posisi Jumat di 79,677. Penguatan dolar cenderung membebani komoditas berdenominasi dolar seperti emas dan minyak, karena membuat mereka lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Apresiasi keseluruhan di pasar saham global, menyusul data ekonomi dari China, belum lagi AS, yang menarik perhatian investor sehingga menjauhi emas sebagai aset safe haven.
China akhir pekan lalu mengatakan bahwa surplus perdagangan melebar pada September, meredakan kekhawatiran tentang permintaan konsumen. Ekspor naik 9,9% ke rekor tertinggi bulanan US$ 186,9 miliar.
Sementara perak memimpin penurunan logam utama yang diperdagangkan di Comex. Perak Desember turun 93 sen, atau 2,8%, ke level US$ 32,74 per ons, setelah turun 2,3% pekan lalu.
Tembaga untuk pengiriman Desember berakhir sedikit berubah ke US$ 3,70 per pon. Palladium untuk pengiriman Desember turun US$ 6.45, atau 1%, menjadi US$ 632,60 per ons, sementara platina Januari turun US$ 27, atau 1,6%, menjadi US$ 1.632,30 per ons. [ast]

Oleh: Th. Asteria
ekonomi - Selasa, 16 Oktober 2012 | 08:25 WIB

Emas Anjlok, Data Ekonomi AS Mengikis Harapan Stimulus

Selasa, 16 Oktober 2012 5:53 WIB

Monexnews - Harga emas ditutup pada hari Senin dengan penurunan lebih dari $ 20/onz seiring keluarnya dua data ekonomi dari AS yang membantu reli secara keseluruhan pada pasar global dan menguatnya dollar AS, sehingga menyurutkan daya tarik pada investasi logam. Emas memperpanjang penurunan dari hari Jumat, ketika logam turun $10.90 untuk penurunan mingguan atau sebesar 1.2%,  yang merupakan level terendah sejak pertengahan bulan September, menurut FactSet.
“Emas kehilangan tenaga dalam reli akhir-akhir ini, dipimpin oleh aksi para pedagang yang gatal dalam menggerakan jarinya untuk menjual,” kata Brien Lundin, editor di Gold Newsletter. “Saat ini pasar emas terjebak di wilayah abu-abu antara QE3 dan kenyataan bahwa pencetakan uang akan memukul perekonomian.”Selain itu akan sulit bagi emas untuk menguat sampai pemilu yang akan memberikan arah pada ekonomi AS kedepannya. (fsyl)

http://www.monexnews.com/gold-updates/emas-anjlok-data-ekonomi-as-mengikis-harapan-stimulus.htm

Harga emas catat penurunan terbesar 3 bulan di NY

Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 16 Oktober 2012 | 05:47 WIB | Sumber Bloomberg

NEW YORK. Harga emas dunia mencatat penurunan terbesar dalam tiga bulan terakhir di New York, tadi malam (15/10). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.47 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember anjlok 1,3% menjadi US$ 1.737,60 per troy ounce di Comex, New York. Ini merupakan penurunan terbesar untuk kontrak paling aktif sejak 6 Juli lalu. Sementara, di sepanjang pekan lalu, harga emas sudah tergerus 1,2%.

Ada sejumlah sentimen yang menyebabkan penurunan harga emas. Pertama, ada kecemasan mengenai perlambatan perekonomian global dan China akan menahan diri untuk menggelontorkan stimulus ke dalam sistem keuangannya.

"Belum ada sinyal yang jelas dari China apakah bakal ada stimulus tambahan atau tidak," jelas Phil Streible, senior commodity broker R.J O'Brien & Associates di Chicago. Dia juga menambahkan, kecemasan mengenai perekonomian menyebabkan seluruh harga komoditas, termasuk emas, menurun.

Selain itu, lanjut Streible, penurunan harga emas terjadi sebelum debat kedua Presiden AS dilakukan. Investor cemas,jika terpilih, kandidat Presiden dari Partai Republik Mitt Romney akan memangkas anggaran belanja pemerintah.

"Kekuatan Romney menjadi hal negatif bagi pergerakan harga emas karena dia adalah orang yang anti anggaran belanja pemerintah," jelas Streible.

Sekadar tambahan informasi, dalam sejumlah polling yang dilakukan di AS terlihat dukungan terhadap Romney semakin kuat pasca debat presiden pertama melawan Presiden Barack Obama pada 3 Oktober lalu. Pemilihan Presiden AS akan berlangsung pada 6 November mendatang.

http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-catat-penurunan-terbesar-3-bulan-di-ny/2012/10/16

Minggu, 14 Oktober 2012

Data China menekan emas ke level terendah 2 pekan

http://investasi.kontan.co.id/news/data-china-menekan-emas-ke-level-terendah-2-pekan/2012/10/15
Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 15 Oktober 2012 | 09:32 WIB | Sumber Bloomberg

SINGAPURA. Pergerakan harga emas dunia melorot ke level terendah dalam dua pekan terakhir. Berdasarkan data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun 0,7% menjadi US$ 1.741,75 per troy ounce. Ini merupakan level terendah sejak 26 September lalu. Pada pukul 10.07 waktu Singapura, harga emas di pasar spot bertengger di posisi US$ 1.744 per troy ounce.

Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember juha turun 1% menjadi US$ 1.742,60 per troy ounce, juga posisi terendah sejak 26 September lalu.

Penurunan harga emas terjadi seiring spekulasi bahwa China kemungkinan besar tidak membutuhkan penggelontoran stimulus tambahan setelah data ekspor menunjukkan pertumbuhan yang melampaui estimasi pada September lalu.

Asal tahu saja, data pemerintah China menunjukkan, tingkat ekspor Negeri Panda itu secara tidak terdyga naik 9,9% dibanding tahun sebelumnya. Sementara, analis memprediksi kenaikan sebesar 5,5%.

"Belakangan ini, harga emas diuntungkan dengan berita penggelontoran stimulus dari sejumlah negara," jelas Alexandra Knight, analis national Australia Bank Ltd.

Jumat, 12 Oktober 2012

Kecemasan inflasi menyebabkan emas kembali diburu

 Oleh Barratut Taqiyyah - Jumat, 12 Oktober 2012 | 06:26 WIB | Sumber Bloomberg http://investasi.kontan.co.id/news/kecemasan-inflasi-menyebabkan-emas-kembali-diburu/2012/10/12

NEW YORK. Harga kontrak emas ditransksikan naik tadi malam di New York. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.39 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,3% menjadi US$ 1.770,60 per troy ounce di Comex, New York. Sepanjang tahun ini, harga emas sudah melonjak 13%.

Kenaikan harga emas terjadi setelah pengajuan klaim pengangguran AS turun ke level terendah dalam empat tahun terakhir. Faktor lainnya adalah pemangkasan suku bunga Korea Selatan dan Brazil untuk menggairahkan kembali perekonomian.

Sekadar tambahan informasi, Bank of Korea menurunkan suku bunga untuk kali kedua pada tahun ini. Sedangkan bank sentral Brazil menurunkan suku bungan ke rekor terendah di level 7,25%.

"Ada optimisme menyeluruh terhadap perekonomian AS. Hal ini mempengaruhi pasar komoditas dan saham," jelas Adam Klopfenstein, senior market strategist Archer Financial Services Inc di Chicago. Dia menambahkan, ada kecemasan yang muncul mengenai kenaikan inflasi seiring bertambahnya likuiditas ke dalam sistem.

Rabu, 10 Oktober 2012

Peringkat Utang Spanyol Satu Level di Atas Sampah!

Kamis, 11 Oktober 2012 | 08:05 WIB

MADRID, KOMPAS.com - Berita buruk kembali datang dari Benua Biru. Standard & Poor's memangkas peringkat utang Spanyol menjadi satu tingkat di atas level sampah atau junk. Itu artinya, peringkat utang Spanyol diturunkan dua level menjadi BBB- dari sebelumnya BBB+.
Tidak hanya itu, S&P yang berbasis di New York ini pun menyematkan outlook negatif untuk peringkat utang itu.

Penurunan peringkat Spanyol dilakukan setelah negeri Matador itu mengumumkan paket penghematan anggaran kelima dalam kurang dari setahun dan mempublikasikan secara detil hasil stress test perbankannya.

Kecemasan mengenai tingkat pembayaran utang di Spanyol semakin meningkat setelah pemerintah setempat mengajukan bantuan senilai 100 miliar euro atau 129 miliar dollar AS kepada Uni Eropa bagi perbankan. Apalagi, target defisit anggaran Spanyol juga terancam tidak dapat terpenuhi.

Pasca pengumuman S&P, tingkat yield Spanyol untuk obligasi 10 tahun ditutup pada level 5,8 persen pada hari ini. Sebagai perbandingan, rekor yield obligasi Spanyol tercipta pada 25 Juli lalu di level 7,75 persen. (Barratut Taqiyyah/Kontan)


Sumber :
KONTAN

Downgrade S&P Terhadap Spanyol Jadi Kabar Buruk Untuk Euro

Kamis, 11 Oktober 2012 6:44 WIB

Monexnews - Menjelang akhir penutupan sesi perdagangan AS, Standard & Poor’s secara mengejutkan pasar dengan melakukan pemangkasan rating hutang Spanyol dari sebelumnya BBB+ menjadi BBB-. Keputusan mendadak ini membawa Euro kembali melemah terhadap dollar AS dan mata uang lainnya dan membawa Euro kembali semakin terpuruk dimana S&P kembali membawa rating hutang Spanyol yang akan semakin sejajar dengan rating yang disematkan Moody’s. Spanyol saat ini mendapatkan penurunan rating 1 tingkat, masih diatas status “junk” oleh kedua badan pemeringkat tersebut yang juga menempatkan status pengawasan menjadi negatif untuk kemungkinan penurunan rating lebih lanjut.
Selama 2 bulan belakangan, sudah terlihat bahwa Moody’s telah membuat keputudan untuk rating hutang Spanyol dan saat ini pasar melihat, badan pemeringkat yang mana yang akan menempatkan lebih dulu status “junk” kepada Spanyol. Walau penempatan downgrade terhadap Spanyol tidak terlalu mengejutkan secara frontal, namun tetap saja merupakan kabar buruk untuk Euro. Spanyol telah mempertahankan rating investasi yang cukup baik namun masih diujung tanduk untuk segera dipangkas dan hari ini adalah hari dimana kemungkinan keputusan dari S&P tersebut bisa saja memicu Moody’s untuk segera memberikan keputusan rating, yang mungkin akan semakin memperkeruh pasar.
Hal ini juga memberikan tekanan kepada pemerintah Spanyol untuk segera meminta dana bailout karena tingkat yield untuk obligasi 10 tahun telah bergerak semakin meninggi ketika perdagangan dibuka kemarin. Euro akan semakin terpuruk ketika pasar Eropa mulai dibuka dan melihat keputusan yang dikeluarkan S&P.
(ar)

Si hijau loyo, harga si kuning terangkat di NY

 Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 11 Oktober 2012 | 06:00 WIB | Sumber Bloomberg

http://investasi.kontan.co.id/news/si-hijau-loyo-harga-si-kuning-terangkat-di-ny/2012/10/11

NEW YORK. Pergerakan harga emas dunia tadi malam (10/10) di New York mencatatkan kenaikan. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.41 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 10 sen menjadi US$ 1.765,10 per troy ounce di Comex, New York.

Padahal, pada transaksi sebelumnya, harga emas sempat jatuh ke posisi US$ 1.785,50 per troy ounce. Ini merupakan level terendah untuk kontrak teraktif sejak 27 September lalu.

Kenaikan harga emas ini terjadi setelah posisi dollar AS tertekan oleh euro. Kondisi itu menyebabkan kenaikan pada permintaan si kuning kinclong sebagai investasi alternatif. Sekadar informasi saja, euro menguat 0,1% terhadap dollar AS setelah sebelumnya sempat melemah ke posisi US$ 1,2835 akibat kecemasan mengenai krisis utang Eropa.

"Kita melihat penawaran untuk emas tidak begitu besar. Namun, ada kenaikan permintaan setelah euro menguat," jelas Frank Lesh, trader FuturePath Trading di Chicago.

Emas Merosot Tertekan Dolar AS

 Martin Bagya Kertiyasa - Okezone Rabu, 10 Oktober 2012 08:30 wib

SINGAPURA - Harga emas merosot namun masih bertahan pada level USD1.760 per troy ons. Pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global menggambarkan suramnya kondisi ekonomi global. Hal ini menekan emas lantaran dolar Amerika Serikat (AS) terus menguat.
   
Melansir Reuters, Rabu (10/10/2012), harga emas jenis spot diperdagangkan stagnan dengan penurunan tipis USD1 menjadi USD1,762.65 per troy ons, setelah jatuh lebih dari satu persen dalam tiga hari kemarin. Sementara emas AS, Comex Gold, melemah 30 sen menjadi USD1.764,70 per barel.

Harga surat utang AS naik, karena prospek suram pertumbuhan global, membuat investor meninggalkan aset berisiko. Holdings emas didukung exchange-traded funds telah mencapai 74.760.000 ons pada 8 Oktober, menunjukkan tingginya minat beli dari investor.

Namun, perekonomian zona euro diproyeksikan masih menghadapi masa sulit. Akan tetapi Presiden Bank Sentral Uni Eropa Mario Draghi mengatakan tidak ada alternatif lain selain pemotongan anggaran.

Akibatnya, puluhan ribu pengunjuk rasa Yunani yang marah mengisi jalan-jalan Athena untuk menyambut Kanselir Jerman Angela Merkel, yang berusaha menawarkan simpati namun tidak ada janji konkret untuk memberikan bantuan. Imbal hasil obligasi Spanyol naik ketika investor karena para politisi di Madrid menolak mencari bailout. (mrt)

http://economy.okezone.com/read/2012/10/10/213/701638/emas-merosot-tertekan-dolar-as

Selasa, 09 Oktober 2012

Emas Melemah di Hari Ketiga - ekonomi.inilah.com

Emas Melemah di Hari Ketiga - ekonomi.inilah.com

Oleh:
ekonomi - Rabu, 10 Oktober 2012 | 07:58 WIB


INILAH.COM, San Francisco - Harga emas berakhir melemah pada Rabu (10/10/2012) dini hari tadi, karena kekhawatiran pertumbuhan global dan kegugupan menjelang musim kinerja. Selain karena dolar menguat.
Emas untuk pengiriman Desember turun US$ 10,70, atau 0,6%, ke US$ 1.765 per ons di divisi Comex New York Mercantile Exchange. Emas diperdagangkan di level terendah US$ 1.762 per ons, setealh sepanjang sesi bergerak fluktuatif.
Emas mendapatkan sentimen mixed, kata Adam Klopfenstein, ahli strategi pemasaran senior di Archer Financial. “Beberapa tekanan inflasi muncul, tapi di tengah pelemahan saham dan penguatan dolar, emas tidak bisa mendapatkan kenaikan banyak,” katanya.
Dana Moneter Internasional memangkas proyeksi untuk pertumbuhan global menjadi 3,3% tahun ini dari perkiraan 3,5% yang dibuat pada Juli. Bank memperkirakan pertumbuhan 3,6% pada 2013, dari prediksi 3,9% pada Juli.
Bank juga mengatakan Perancis, Spanyol dan negara zona euro lainnya tidak akan memenuhi target fiskal yang disepakati. Penurunan dan kekhawatiran membuat dolar sebagai safe haven pilihan, mengesampingkan emas dan komoditas lain denominasi dolar.
Indeks dolar ICE, yang mengukur dolar terhadap enam mata uang, naik menjadi 80,015, dibandingkan dengan 79,595 pada akhir perdagangan Amerika Utara.
Juga pada Selasa, Bank Rakyat China menyuntikkan dosis besar likuiditas untuk membantu meringankan kondisi uang ketat. Langkah itu diperkuat harapan untuk pelonggaran kebijakan yang lebih dari bank sentral, memberikan dukungan untuk komoditas.
Ada pemogokan di tambang milik AngloGold Ashanti Ltd, Gold Fields Ltd, dan Harmony Gold Mining Co. Pekerja dari sektor lain juga telah bergabung dengan protes dalam beberapa hari terakhir.
Sementara produksi emas Afrika Selatan semakin berkurang, bangsa itu masih menjadi produsen emas terbesar kelima tahun lalu, para analis Commerzbank mengatakan.
"Setiap ons yang hilang karena pemogokan, memperburuk pasokan, dan sejak awal September, (exchange-traded funds) telah menyerap hampir setengah dari produksi tambang global selama periode ini," kata mereka. [ast]

Emas tergantung kabar dari Eropa

 Oleh Noor Muhammad Falih - Rabu, 10 Oktober 2012 | 06:04 WIB

JAKARTA. Harga emas bergerak ke dua arah. Harga sempat naik setelah International Monetery Fund (IMF) memangkas prediksi pertumbuhan global. Itu meningkatkan spekulasi di pasar bahwa implementasi stimulus akan makin gencar. Para investor akan memilih emas sebagai safe haven untuk mengamankan portofolio investasi.
IMF menyebut, perekonomian dunia di tahun ini hanya akan tumbuh sebesar 3,3%. Proyeksi itu merupakan yang terendah sejak 2009. Sedang di 2013, pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi sebesar 3,6%. Pada Juli lalu, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,5% di 2012 dan 3,9% di 2013.
Harga emas untuk kontrak pengiriman Desember 2012 di Bursa Comex, kemarin (9/10), sempat menguat 0,28% menjadi US$ 1.780,00 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Namun di perdagangan sore, harga emas kembali terpangkas hingga US$ 1.774,50 per ons troi.  Jika dihitung dalam kurun waktu sebulan, harga emas telah mengalami penguatan sebesar 2,46%.
Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan, fluktuasi harga emas terjadi karena pelaku pasar masih memantau kondisi di Eropa. Masalah penyelesaian krisis utang di Yunani dan Spanyol masih menyedot perhatian pasar.
Pertemuan para menteri keuangan Eropa dalam Economic and Financial Affairs (ECOFIN) dan pidato Presiden European Central Bank (ECB), Mario Draghi, kemarin, merupakan agenda penting yang ditunggu investor.
Berpotensi naik
Secara historis, harga emas menguat tajam ketika stimulus dijalankan. Selama The Federal Reserve (The Fed) menggelontorkan stimulus quantitative easing (QE) pertama dan kedua sepanjang Desember 2008 hingga Juni 2011, harga emas telah menguat hingga 70%.
Berdasarkan analis teknikal, Analis Harvest International Futures, Ibrahim, melihat, sejumlah indikator menunjukkan harga emas akan bullish. Bollinger 20 dan moving average (MA) 50% di atas bollinger tengah.
Moving average convergence divergence (MACD) 60% berada di area negatif. Sementara, relative strength index (RSI) masih belum menunjukkan kecenderungan harga emas akan naik atau turun.
Sepekan ini, Ariston memprediksi harga emas masih cenderung menguat di kisaran support US$ 1.765 dan resistance US$ 1.779 per ons troi. Menurut dia, tidak menutup kemungkinan harga emas bisa mencapai US$ 1.800 per ons troi dalam waktu dekat.
Bahkan, di akhir tahun, harga emas bisa menanjak ke level US$ 1.860 per ons troi. "Stimulus The Fed akan mengangkat harga emas, kata Ariston. Hitungan Ibrahim, harga emas dalam sepekan ini berada di kisaran 1.778,45 hingga US$ 1.798 per ons troi.  

http://investasi.kontan.co.id/news/emas-tergantung-kabar-dari-eropa/2012/10/10

USD Stabilkan Emas Ditengah Kekhawatiran Global

Rabu, 10 Oktober 2012 8:08 WIB

Monexnews - Harga emas bergerak diatas $1,760 per ounce hari Rabu setelah selama 3 hari berturut-turut, saat perkiraan yang buruk untuk pertumbuhan global mengangkat dollar AS dan menekan emas.
Spot emas diperdagangkan nyaris flat di $1,762.65 per ounce, setelah anjlok lebih dari 1% dalam 3 hari belakangan.
Kontrak emas AS tidak banyak berubah di angka $1,764.70.
Sekitar 10,000 orang berdemonstrasi di Yunani kemarin untuk menyambut kanselir Jerman, Angela Merkel, yang menawarkan simpati namun tidak menjanjikan bantuan lanjutan.
Perekonomian Eropa masih menghadapi kekhawatiran krisis, dan tidak ada alternative untuk kelanjutan pemangkasan anggaran, dikatakan gubernur ECB, Mario Draghi.
(ar)

Senin, 08 Oktober 2012

“Once again, all roads lead to gold” - Gold Matters

“Once again, all roads lead to gold” - Gold Matters

By jturbin | October 9, 2012 3:21 AM EST 

Despite the fact that several of the world’s most respected investment managers have recently laid out their bullish outlooks for gold, the yellow metal remains a very under-owned asset class around the world.
Bill Fleckenstein – a former fund manager who has been correctly bullish on gold for the large majority of the past decade – discussed this phenomenon in his latest weekly column for MSN Money.
“So, once again, all roads lead to gold to protect one’s cash from debasement,” Fleckenstein wrote,  ”which is still not a mainstream idea despite the number of smart people who think investors need to own it.”
“I mean, when was the last time you heard Jim Rogers, Marc Faber, Bill Gross, Felix Zulauf, Jim Grant, Stan Druckenmiller, Fred Hickey, David Einhorn, Kyle Bass and Ray Dalio all say the same thing?” Fleckenstein pointed out. “If they all agreed that people should own a specific stock, the order imbalance would be so large that the exchange wouldn’t be able to open trading in it for a week!”
As further evidence of just how few people in the investment community across the globe own gold, last month Fleckenstein noted that “To put how early we are in the gold accumulation phase into perspective, last week I also saw a clip of Frank Holmes, the chief investment officer at U.S. Global Investors, noting that the value of the SPDR Gold Shares (GLD) ETF, at around $75 billion, is roughly equivalent to the amount of market capitalization that Facebook (FB) has lost as it plunged from its opening high to its recent low.”
He went on to say that “For some reason, thinking about this potentially overhyped ‘New Economy’concept losing the entire value of GLD really struck a note with me.”

Gold Eases With Stocks, Euro As Risk Appetite Wanes - Gold Matters

Gold Eases With Stocks, Euro As Risk Appetite Wanes - Gold Matters

By Jan Harvey | August 8, 2012 11:32 PM EST
Gold prices eased on Wednesday as the euro ran into profit-taking and stock markets dipped, with the previous day's burst of sharper risk appetite running out of steam after German economic data fell short of expectations.
Reuters
Gold Eases With Stocks, Euro As Risk Appetite Wanes
Lingering speculation that the European Central Bank will soon take action to tackle the euro zone debt crisis limited falls in both the euro and gold, but the metal failed to sustain Tuesday's rise above $1,610 an ounce.
Spot gold was down 0.3 percent at $1,606.71 an ounce at 7:38 a.m. EDT (1138 GMT), while U.S. gold futures for December delivery were down $3.30 an ounce at $1,609.50.
Prices remain in a narrow range as investors await clearer signals on central bank policy on both sides of the Atlantic.
Signs that the ECB is set to relaunch its bond-buying program to shore up the euro, or further hints of more monetary stimulus measures from the U.S. Federal Reserve, would both likely boost gold.
"With resistance at $1,617-1,620 pretty formidable, and amidst quieter news, gold is likely to hover around $1,608-1,615 in today's trade," Richcomm Global Services senior analyst Pradeep Unni said.
"Gold seems to be supported by hopes that Europe and the United States would launch more stimulus measures to help shore up their faltering economies," he said. "Investors are betting that the festering debt crisis in the euro zone could push the ECB to launch a new round of bond-buying soon."
The euro fell 0.3 percent against the dollar after German data showed imports and exports falling.
European shares dipped 0.3 percent and safe-haven German Bund futures rebounded, while ten-year Spanish government bond yields briefly touched the 7 percent danger level as speculation grew that it may take time until Spain asks for a bailout.
Weakness throughout the financial markets is weighing on gold despite calls from top Fed official Eric Rosengren for the bank to launch another bond-buying program of whatever size and duration is necessary to get the economy back on its feet.
"Gold's steady showing despite Rosengren's call for open ended policy action suggests the jury is still out to large extent on Fed policy," ANZ Bank said in a note.
"The range bound trade of late could well continue until the Fed's Jackson Hole symposium at the end of the month."
DEMAND SOFT
Gold demand in major consumer India was soft at the start of the festival season, meanwhile, with rural buyers staying on the sidelines, preferring to hold on to their cash at a time when deficient monsoon rains threaten to dent their incomes.
The rural population accounts for 60 percent of the gold demand from India. Gold buying has already been hit in India by rupee weakness, which keeps local prices high, and a hike in import taxes aimed at cutting the trade deficit.
In China, which is currently vying with India as the world's top buyer of gold, the trading volume on the popular gold spot deferred contract on the Shanghai Gold Exchange stood at 11,468 contracts on Tuesday, after double-counting, down nearly 30 percent from July's average daily volume.
In August 2011, daily trading volume was 35,086 contracts.
Silver was down 0.7 percent at $27.87 an ounce, tracking losses in gold, while of the platinum group metals, platinum was down 0.6 percent at $1,397.99 an ounce, while palladium was up 0.4 percent at $582.22 an ounce.
Aquarius Platinum, the fourth-largest miner of the white metal, reported a $189 million full-year loss on Wednesday, hurt by lower production, which fell 14 percent to 411,398 PGM ounces.
The news failed to benefit platinum prices. The gold/platinum ratio, which measures the number of platinum ounces needed to buy an ounce of gold, held at 1.15 on Wednesday, close to its highest since 1985.

Dollar Menguat, Kilau Emas Memudar

Selasa, 9 Oktober 2012 | 08:05 WIB
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2012/10/09/0805252/Dollar.Menguat..Kilau.Emas.Memudar

NEW YORK, KOMPAS.com — Harga kontrak emas di New York masih tertekan. Pada Senin (8/10/2012) pukul 13.41 waktu setempat, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun 0,3 persen menjadi 1.775,70 dollar AS per troy ounce di Comex, New York. Pada 5 Oktober lalu, harga si kuning kinclong mencapai 1.798,10 dollar AS per troy ounce, level tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 9 November lalu.

Salah satu penyebab penurunan harga emas adalah penguatan dollar AS yang pada akhirnya memangkas permintaan emas sebagai investasi alternatif. Sekadar informasi, dollar menguat 0,5 persen terhadap sejumlah mayoritas mata uang utama dunia di tengah spekulasi Spanyol berupaya keras menghindari bail out karena utang yang sudah menggunung.

"Dollar yang menyebabkan pasar menjadi lebih tenang. Ada juga aksi profit taking," jelas Pratik Sharma, Fund Manager Atyant Capital.

Catatan saja, pada September, harga emas melonjak 5,1 persen seiring dikucurkannya program stimulus di AS, Eropa, dan Jepang. Selain itu, rendahnya tingkat suku bunga acuan menyebabkan pesona emas sebagai investasi alternatif lebih berkilau dibanding mata uang. (Barratut Taqiyyah/Kontan)
Sumber :
KONTAN
Editor :
Erlangga Djumena

Emas Masih jadi Incaran Investor

Emas Masih jadi Incaran Investor

BERITASATU.COM - Harga emas di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk terus meningkat menjadi Rp594.200 atau manguat 1,54 persen.
Emas masih menjadi daya tarik investor sebagai aset "safe haven" untuk menjaga nilai di tengah sentimen global yang cenderung mudah berubah (volatile).
"Investor masih menjadikan emas sebagai alat penjaga nilai di tengah ketidakpastian kondiis global," kata pengamat investasi dari Milenium Danatama Sekuritas Abidin di Jakarta, Sabtu (6/10).
Dia mengemukakan, logam mulia bisa menjadi salah satu alternatif instrumen investasi, selain properti dan saham. "Fluktuasi nilai emas tidak terlalu lebar dan harganya cenderung meningkat, hal itu yang menjadikan logam mulia tetap menjadi pilihan. Semakin panjang berinvestasi emas, keuntungan makin optimal," ujarnya.
Dalam sepekan, harga emas di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk terus meningkat menjadi Rp594.200 atau manguat 1,54 persen dibanding posisi pada awal pekan ini (1/10) sebesar Rp585.200 ribu per gram.
Terpantau, harga emas batangan ukuran lima gram dan 10 gram masing-masing senilai Rp2,821 juta dan Rp5,602 juta. Sementara harga buyback (pembelian kembali) ke Antam senilai Rp525 ribu per gram.
Sementara, harga emas global hari ini (6/10) berada di posisi US$1.780 per ons atau menurun 15,70 poin (0,87 persen) dibanding hari sebelumnya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, terkoreksinya harga emas global merespons data tingkat pengangguran AS yang turun ke level terendah dan anjloknya harga minyak dunia.
Meski demikian, dia menambahkan, bank sentral Eropa (ECB) yang berencana menahan tingkat suku bunga di level rendah akan menjadikan emas sebagai alat lindung inflasi.
"ECB akan memastikan pasar tidak ambruk. Untuk emas, hal itu positif karena dapat mengurangi resiko buruk guna menjaga yield obligasi tetap rendah," katanya.

Minggu, 07 Oktober 2012

Krisis Eropa "Padamkan" Minyak Mentah

http://economy.okezone.com/read/2012/10/08/213/700503/krisis-eropa-padamkan-minyak-mentah

Martin Bagya Kertiyasa - Okezone Senin, 8 Oktober 2012 08:15 wib

SYDNEY - Minyak mentah kembali turun untuk hari kedua di perdagangan New York Mercantile Exchange (NYMEXs). Spekulasi berlanjutnya krisis utang Eropa, akan mengurangi permintaan bahan bakar.

Minyak mentah Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI), untuk pengiriman November turun 28 sen menjadi USD89,60 per barel. Harga WTI telah turun 2,5 persen pekan lalu dan 9,2 persen lebih rendah tahun ini.

Sedangkan minyak Brent di London ICE Europe untuk pengiriman November, turun 39 sen menjadi USD111,63 per barel. Premi patokan Brent terhadap WTI turun menjadi USD21,93 per barel dari sebelumnya USD22,14 per barel pada 5 Oktober.

Sentimen negatif bisa datang dari perekonomian China, yang diperkirakan tumbuh 7,7 persen tahun ini, angka ini menjadi tingkat paling lambat sejak 1999. Selain itu, spekulan besar lainnya menilai bullish pada minyak telah berakhir 2 Oktober.

"Sentimen tentang permintaan minyak mungkin memiliki dampak negatif pada harga karena perlambatan ekonomi global, khususnya keprihatinan atas Spanyol dan revisi pertumbuhan baru-baru di China," kata ekonom senior di Investment Jadwa Co, Fahad Alturki, seperti dilansir dari Bloomberg, Senin (8/10/2012).

Selain itu, manajer investasi telah memangkas proyeksi permintaan minyak mentah jangka panjang 11.590 kontrak atau 6,52 persen.
(mrt)

Emas Menjauh Dari Level Tinggi 11 Bulan

http://www.monexnews.com/gold-updates/emas-menjauh-dari-level-tinggi-11-bulan.htm

Sabtu, 6 Oktober 2012 2:46 WIB

Monexnews - Emas terkoreksi dari level tinggi 11 bulan apda hari Jumat sebelum ditutup dekat level rendah sesi seiring daya tarik emas sebagai alat lindung inflasi berkurang setelah penurunan diluar dugaan pada tingkat pengangguran AS ke level rendah 4 tahun dan harga minyak yang anjlok.
Emas yang juga menjadi safe-haven anjlok pasca data menunjukkan tingkat pengangguran AS diluar dugaan turun menjadi 7.8% di bulan September dan aspek lainnya pada nonfarm payrolls juga bagus. "Data payrolls memicu spekulasi stimulus Fed tidak akan berlanjut. Anjloknya harga minyak juga menurunkanresiko inflasi,'' ucap Frank McGhee, kepala perdagangan emas pada Integrated Brokerage Services Llc. "Emas mungkin akan menjauh dari $1,800 saat ini,'' ucap McGhee.
(xiang)

HARGA EMAS Spekulasi QE3 di AS, harga emas melandai di NY

http://investasi.kontan.co.id/news/spekulasi-qe3-di-as-harga-emas-melandai-di-ny/2012/10/06

Oleh Barratut Taqiyyah - Sabtu, 06 Oktober 2012 | 07:27 WIB | Sumber Bloomberg

NEW YORK. Pada transaksi perdagangan tadi malam (5/10) di New York, harga kontrak emas menurun dari level tertinggi dalam 11 bulan terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.44 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun 0,9% menjadi US$ 1.780 per troy ounce di Comex, New York.

Pada transaksi sebelumnya, harga emas bahkan sempat menyentuh posisi US$ 1.798,10 per troy ounce, level tertinggi harga emas sejak 9 November lalu. Jika dihitung, sepanjang pekan ini, harga emas naik tipis 0,4%.

Penurunan harga emas terjadi setelah tingkat pengangguran AS mengalami penurunan secara tidak terduga. Kondisi tersebut meredakan tekanan terhadap bank sentral AS untuk meningkatkan kembali kebijakan stimulus moneternya.

Sekadar informasi, tingkat pengangguran pada bulan September turun ke level 7,8%. Ini merupakan level pengangguran terendah sejak Presiden Barack Obama memerintah Negeri Paman Sam itu. Selain itu, terdapat penambahan 114.000 tenaga kerja baru, sesuai dengan prediksi analis.

"Pelaku pasar saat ini berspekulasi, seberapa lama quantitative easing 3 akan berlangsung di AS," ujar Adam Klopfenstein, senior market strategist Archer Financial Services Inc di Chicago.

Kamis, 04 Oktober 2012

The Biggest Gas Consumers In America [Map] http://www.businessinsider.com/map-gas-consumption-in-america-2012-10

Markets Are Up In Asia http://www.businessinsider.com/asian-stock-market-update-4-2012-10

Harga Emas Melonjak ke Level Tertinggi 11 Bulan... http://bisniskeuangan.kompas.com/read/xml/2012/10/05/0740224

Selasa, 02 Oktober 2012

Investor Bimbang, Kilau Emas Tertahan

http://economy.okezone.com/read/2012/10/03/213/698373/investor-bimbang-kilau-emas-tertahan

Martin Bagya Kertiyasa - Okezone Rabu, 3 Oktober 2012 08:44 wib

SINGAPURA - Harga emas global turun tipis namun masih di kisaran tertinggi 11 bulanan. Ketidakpastian rencana bailout Spanyol, membuat investor ragu-ragu untuk masuk ke pasar.

Saat ini, perhatian investor teralih pada laporan tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang diperkirakan akan menunjukkan naik karena adanya stimulus the Fed. Seperti diketahui, The Fed mengumukan rencana pembelian obligasi guna mendorong pasar tenaga kerja.

Melansir Reuters, Rabu (3/10/2012), harga emas Spot turun tipis USD1,90 atau 0,1 persen menjadi USD1.773,10 per troy ons. Harga emas sempat mencapai USD1.791,20 per troy ons pada awal pekan ini, level tertinggi sejak November lalu. Sedangkan emas AS, Comex Gold, turun 10 sen menjadi USD1.775,50 per troy ons.

Investor juga mencermati keputusan lembaga pemeringkat Moodys yang akan mengumumkan hasil review peringkat utang Spanyol. Peringkat utang Spanyol hanya berada satu notch dari level minimal investment grade. Namun, Perdana Menteri Spanyol, Mariano Rajoy, mengatakan permintaan bailout terhadap Eropa tidak segera terjadi.
 
Investor mencermati US non-farm payrolls yang dirilis Jum'at. Pertumbuhan lapangan pekerjaan cenderung meningkat meski sedikit di September karena pengetatan anggaran pemerintah dikhawatirkan memberikan pukulan besar untuk pemulihan ekonomi.

Di sisi lain, tingginya penjualan otomotif AS telah mengangkat harga platinum. Platinum banyak digunakan dalam produksi autocatalyst. Penjualan pada bulan menjadi penjualan terbaik dalam 4,5 tahun terakhir. Spot palladium naik 0,3 persen menjadi USD649. (mrt)

Harga Emas Ditutup Nyaris Flat; Pasar Masuk Fase Konsolidasi - Commodity News | Vibiznews

Harga Emas Ditutup Nyaris Flat; Pasar Masuk Fase Konsolidasi - Commodity News | Vibiznews

Rabu, 03 Oktober 2012 08:30 WIB

(Vibiznews - Commodity) - Pada akhir perdagangan dini hari tadi harga emas mengalami penutupan yang cenderung stagnan (03/10). Pasar sedang mencari arahan baru untuk menentukan pergerakan harga emas selanjutnya.

Harga emas mulai mengalami fase konsolidasi setelah pada akhir minggu lalu mencapai posisi paling tinggi dalam 11 bulan belakangan. Harga emas ini masih berada dalam trend bullish untuk jangka menengah.

Harga emas spot mengalami penutupan pada posisi 1774.35 dolar per troy ons dini hari tadi. Harga logam mulia mengalami penurunan sebesar 80 sen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting menilai bahwa dalam jangka menengah harga emas masih akan mengalami peningkatan. Harga emas untuk saat ini mulai mengalami konsolidasi dan akan mengalami pergerakan pada kisaran 1768 - 1775 dolar.

(Ika Akbarwati/IA/vbn)

$2,000 Gold to Arrive Next Year, Says Deutsche Bank - Gold Matters

$2,000 Gold to Arrive Next Year, Says Deutsche Bank - Gold Matters

Deutsche Bank became the latest firm to raise its forecast for gold and silver prices, based in large part on the Federal Reserve’s recent decision to begin a third round of quantitative easing (QE3).
The European-based bank increased its 2013 average gold target by 3% to $2,113 per ounce and its 2014 average estimate by 11.1% to $2,000 per ounce.  It also noted that the yellow metal may surpass the $2,200 at some point next year – which would bring it to within $100 of its inflation-adjusted all-time record high of approximately $2,300 per ounce.
As for silver, the firm lifted its 2013 average target by 3% to $44.00 per ounce and its 2014 forecast by 11.1% to $40.00 per ounce.
(View gold price forecasts and commentary from many different firms at GoldAlert Pro – http://pro.goldalert.com )
In the firm’s report, Deutsche Bank analyst Michael Lewis wrote that “We believe central bank action to stimulate growth, avoid deflation and reduce systemic risk is unambiguously bullish for the precious metals sector and specifically gold.”
Lewis added that “While we have targeted gold prices moving above $2,000/oz since the beginning of 2011, we believe the Fed’s open-ended program of QE announced last month increases our confidence that a surge in the gold price above this level is only a matter of time.”

Senin, 01 Oktober 2012

Emas Rally Menuju Level Tinggi Tahunan

 Selasa, 2 Oktober 2012 4:40 WIB

Monexnews -   Emas rally menuju level tinggi tahun ini pada hari Senin dengan pada trader dan analis mengatakan aksi beli investor dan kemungkinan bank sentral seiring dimulainya kuartal baru ditambah dengan pelemahan pada dollar sebagai pemicu rally harga emas. Dollar anjlok dari level tinggi 3 pekan terhadap mata uang utama setelah kenaikan pada aktivitas manufaktur di AS memicu selera investor terhadap asaet beresiko.
"Pada akhirnya, saya sama sekali tidak akan terkejut jika bank sentral telah menimbun emas dalam berapa pekan belakangan ini" ucap Adrian Day dari Adrian Day Asset Management di Annapolis, Maryland. "Bank sentral biasanya tidak mengumumkan bahwa mereka sedang membeli emas sebelum kita mengetahuinya terlebih dahulu, dan mereka mungkin terus membeli emas hingga saat ini," ucap Day.
(xiang)

http://www.monexnews.com/gold-updates/emas-rally-menuju-level-tinggi-tahunan.htm

Harga Emas Tembus Level Tertinggi Sejak 11 Bulan Terakhir Harga emas Antam menguat Rp4.000 per gram.

Selasa, 2 Oktober 2012, 09:26 Syahid Latif 
VIVAnews - Komoditas logam mulia, emas, kembali menggeliat. Harga emas mencatat harga tertinggi dalam 11 bulan terakhir ini, sebagai respon dari pertumbuhan industri Amerika Serikat.

Harga emas di pasar spot Singapura, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa 2 Oktober 2012, berada di level US$1.778,6 per ounce hingga pukul 00.39 GMT. 
Harga emas sempat bertengger di level US$1.791,2 per ounce, atau tertinggi sejak akhir November 2011 lalu.

Dari pasar AS, harga emas kemarin ditutup melemah 0,1 persen di posisi US$1.781,40 per ounce.

Sementara itu, di Indonesia, harga emas pada perdagangan hari ini dipatok di level Rp589.200 per gram untuk ukuran satu gram. Dibandingkan sehari sebelumnya, harga emas ukuran terkecil ini naik Rp4.000 per gram.

Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk menetapkan harga emas ukuran besar yaitu 100 dan 250 gram dipatok masing-masing pada harga Rp55,04 juta (Rp550,4 ribu per gram) dan Rp137,5 juta (Rp550 ribu per gram). (asp)