Selasa, 23 Oktober 2012

QE3 Tak Berdampak Banyak Terhadap Ekonomi Asia

Martin Bagya Kertiyasa - Okezone Rabu, 24 Oktober 2012 10:46 wib
http://economy.okezone.com/read/2012/10/24/20/708443/qe3-tak-berdampak-banyak-terhadap-ekonomi-asia 

SINGAPURA - Tidak seperti pelonggaran kuantitatif putaran ke-2, kuantitatif easing yang dikeluarkan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve, alias QE3 tidak memiliki dampak berarti. Hal tersebut diungkapkan Barclays Capital dalam risetnya.

Melansir Forbes, Rabu (24/10/2012), Barclays menilai perekonomian di Asia dapat tumbuh meskipun tidak ada kebijakan dari The Fed tersebut. Hal ini ditunjukan oleh indikator penguatan Baltic Dry, yang mencatatkan pertumbuhan melonjak di atas level 1.000 dalam waktu kurang dari 48 jam. Angka ini meningkat dari level sebelumnya yakni 663 pada empat minggu lalu.

Ekonomi China yang dikatakan melambat, nyatanya menunjukkan pergerakan yang cukup baik. Bursa saham China (FXI), yang dimotori oleh indeks keuangan dan properti (ETF), mencatatkan keuntungan 6,83 persen. Memang dalam waktu empat minggu ini, indeks patokan China melemah 0,7 persen, tapi itu tidak seberapa dibandingkan indeks S&P 500, indeks patokan di AS, yang anjlok hingga 1,8 persen.

Ini menunjukkan, efek diterbitkannya QE3 diperkirakan memberikan dampak pada pertumbuhan perekonomian Asia tidak terbukti secara nyata. Untuk beberapa negara yang nilai tukarnya menguat karena QE3, kondisi finansialnya malah akan terbebani.

Analis Barclays Nigel Chalk mengungkapkan, indeks kondisi keuangan menunjukkan bahwa Singapura harus mendapatkan manfaat dari likuiditas global, dengan meningkatnya dolar Singapura (SGD) yang kuat, diperkirakan memberikan dampak pada kondisi keuangan domestik. Di India, meskipun pasar saham telah menguat, namun dampak pada kondisi keuangan diimbangi penguatan nilai tukar sementara.

Sementara di Korea dan Indonesia telah sesuai jalur, dengan pertumbuhan kredit yang lamban mengimbangi manfaat dari suku bunga yang lebih rendah, serta naiknya pasar saham.

Baik Indonesia dan Korea Selatan, memiliki kinerja indeks EM sesuai performa, dengan saham-saham di Korea naik mengalahkan S&P pada bulan lalu sejak QE3 diluncurkan.

Namun demikian, berbeda dengan QE2, dampak dari QE3 pada kondisi keuangan di Asia hanya sedikit. Namun, sejauh QE3 berhasil dalam memperkuat permintaan AS, wilayah ini masih bisa melihat beberapa manfaat melalui saluran perdagangan. Pasar ekuitas telah meningkat pada mereka sendiri, dan bukan karena hanya karena QE. (mrt)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar