Oleh Noor Muhammad Falih - Rabu, 10 Oktober 2012 | 06:04 WIB
JAKARTA. Harga emas bergerak ke dua arah. Harga sempat naik setelah
International Monetery Fund (IMF) memangkas prediksi pertumbuhan global.
Itu meningkatkan spekulasi di pasar bahwa implementasi stimulus akan
makin gencar. Para investor akan memilih emas sebagai safe haven untuk
mengamankan portofolio investasi.
IMF menyebut, perekonomian dunia di tahun ini hanya akan tumbuh
sebesar 3,3%. Proyeksi itu merupakan yang terendah sejak 2009. Sedang di
2013, pertumbuhan ekonomi dunia diprediksi sebesar 3,6%. Pada Juli
lalu, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,5% di 2012
dan 3,9% di 2013.
Harga emas untuk kontrak pengiriman Desember 2012 di Bursa Comex,
kemarin (9/10), sempat menguat 0,28% menjadi US$ 1.780,00 per ons troi
dibanding sehari sebelumnya. Namun di perdagangan sore, harga emas
kembali terpangkas hingga US$ 1.774,50 per ons troi. Jika dihitung
dalam kurun waktu sebulan, harga emas telah mengalami penguatan sebesar
2,46%.
Analis Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan,
fluktuasi harga emas terjadi karena pelaku pasar masih memantau kondisi
di Eropa. Masalah penyelesaian krisis utang di Yunani dan Spanyol masih
menyedot perhatian pasar.
Pertemuan para menteri keuangan Eropa dalam
Economic and Financial Affairs (ECOFIN) dan pidato Presiden European
Central Bank (ECB), Mario Draghi, kemarin, merupakan agenda penting yang
ditunggu investor.
Berpotensi naik
Secara historis, harga emas menguat tajam ketika stimulus dijalankan.
Selama The Federal Reserve (The Fed) menggelontorkan stimulus
quantitative easing (QE) pertama dan kedua sepanjang Desember 2008
hingga Juni 2011, harga emas telah menguat hingga 70%.
Berdasarkan analis teknikal, Analis Harvest International Futures,
Ibrahim, melihat, sejumlah indikator menunjukkan harga emas akan
bullish. Bollinger 20 dan moving average (MA) 50% di atas bollinger
tengah.
Moving average convergence divergence (MACD) 60% berada di area
negatif. Sementara, relative strength index (RSI) masih belum
menunjukkan kecenderungan harga emas akan naik atau turun.
Sepekan ini, Ariston memprediksi harga emas masih cenderung menguat
di kisaran support US$ 1.765 dan resistance US$ 1.779 per ons troi.
Menurut dia, tidak menutup kemungkinan harga emas bisa mencapai US$
1.800 per ons troi dalam waktu dekat.
Bahkan, di akhir tahun, harga emas bisa menanjak ke level US$ 1.860
per ons troi. "Stimulus The Fed akan mengangkat harga emas, kata
Ariston. Hitungan Ibrahim, harga emas dalam sepekan ini berada di
kisaran 1.778,45 hingga US$ 1.798 per ons troi.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-tergantung-kabar-dari-eropa/2012/10/10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar