Emas Masih jadi Incaran Investor
BERITASATU.COM - Harga emas di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk terus meningkat menjadi Rp594.200 atau manguat 1,54 persen.
Emas masih menjadi daya tarik investor sebagai aset "safe haven" untuk menjaga nilai di tengah sentimen global yang cenderung mudah berubah (volatile).
"Investor masih menjadikan emas sebagai alat penjaga nilai di tengah ketidakpastian kondiis global," kata pengamat investasi dari Milenium Danatama Sekuritas Abidin di Jakarta, Sabtu (6/10).
Dia mengemukakan, logam mulia bisa menjadi salah satu alternatif instrumen investasi, selain properti dan saham. "Fluktuasi nilai emas tidak terlalu lebar dan harganya cenderung meningkat, hal itu yang menjadikan logam mulia tetap menjadi pilihan. Semakin panjang berinvestasi emas, keuntungan makin optimal," ujarnya.
Dalam sepekan, harga emas di Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian (UBPP) Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk terus meningkat menjadi Rp594.200 atau manguat 1,54 persen dibanding posisi pada awal pekan ini (1/10) sebesar Rp585.200 ribu per gram.
Terpantau, harga emas batangan ukuran lima gram dan 10 gram masing-masing senilai Rp2,821 juta dan Rp5,602 juta. Sementara harga buyback (pembelian kembali) ke Antam senilai Rp525 ribu per gram.
Sementara, harga emas global hari ini (6/10) berada di posisi US$1.780 per ons atau menurun 15,70 poin (0,87 persen) dibanding hari sebelumnya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, terkoreksinya harga emas global merespons data tingkat pengangguran AS yang turun ke level terendah dan anjloknya harga minyak dunia.
Meski demikian, dia menambahkan, bank sentral Eropa (ECB) yang berencana menahan tingkat suku bunga di level rendah akan menjadikan emas sebagai alat lindung inflasi.
"ECB akan memastikan pasar tidak ambruk. Untuk emas, hal itu positif karena dapat mengurangi resiko buruk guna menjaga yield obligasi tetap rendah," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar