INILAH.COM, Jakarta – Seiring minimnya sentimen, harga emas cenderung melemah. Logam mulia ini menanti data manufaktur AS yang akan dirilis nanti malam. Seperti apa?
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Selasa (3/9/2013) hingga pukul 12.23 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$3,30 (0,24%) ke posisi US$1.392,8 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas bergerak mendatar tadi pagi. “Ini mengingat belum adanya isu yang menonjol yang mempengaruhi pergerakan harga,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Pergerakan mendatar ini, kata dia, menyediakan support-resisten yang cukup jelas yaitu US$1.387 dan 1.398. Pada grafik 4 jam, indikator Moving Average Convergence-Divergence (MACD) menunjukkan kecenderungan pelemahan.
“Pelemahan lanjutan ke area US$1.373 berpotensi terjadi bila harga bisa menembus ke bawah support US$1.387 per troy ounce,” papar dia.
Sementara itu, penembusan di atas level resistance US$1.398 per troy ounce berpotensi membawa harga kembali menguat ke area US$1.405 per troy ounce.
Di atas semua itu, Ariston menjelaskan, hari ini data yang mungkin bisa menjadi market movers harga emas adalah data ISM manufaktur PMI (indeks aktivitas manufaktur) Amerika Serikat. “Angkanya diproyeksikan 54,2 atau masih berada di area ekspansi,” ucapnya.
Bila data ini membaik, kata dia, bisa menekan harga emas kembali terkait dengan isu pengurangan stimulus bank sentral AS. [jin]
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Selasa (3/9/2013) hingga pukul 12.23 WIB, harga emas internasional ditransaksikan melemah sebesar US$3,30 (0,24%) ke posisi US$1.392,8 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas bergerak mendatar tadi pagi. “Ini mengingat belum adanya isu yang menonjol yang mempengaruhi pergerakan harga,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Pergerakan mendatar ini, kata dia, menyediakan support-resisten yang cukup jelas yaitu US$1.387 dan 1.398. Pada grafik 4 jam, indikator Moving Average Convergence-Divergence (MACD) menunjukkan kecenderungan pelemahan.
“Pelemahan lanjutan ke area US$1.373 berpotensi terjadi bila harga bisa menembus ke bawah support US$1.387 per troy ounce,” papar dia.
Sementara itu, penembusan di atas level resistance US$1.398 per troy ounce berpotensi membawa harga kembali menguat ke area US$1.405 per troy ounce.
Di atas semua itu, Ariston menjelaskan, hari ini data yang mungkin bisa menjadi market movers harga emas adalah data ISM manufaktur PMI (indeks aktivitas manufaktur) Amerika Serikat. “Angkanya diproyeksikan 54,2 atau masih berada di area ekspansi,” ucapnya.
Bila data ini membaik, kata dia, bisa menekan harga emas kembali terkait dengan isu pengurangan stimulus bank sentral AS. [jin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar