Oleh Agus Triyono, Sunarti Agustina - Kamis, 05 September 2013 | 07:28 WIB
JAKARTA. Harga emas kembali terkoreksi. Aksi ambil untung pasca
kenaikan harga cukup tinggi pada sehari sebelumnya, menjadi salah satu
penyebab harga emas menurun. Selain itu, data ekonomi Amerika Serikat
(AS) yang positif juga ikut menekan pelemahan harga komoditas itu.
Harga emas untuk kontrak pengiriman Desember 2013 di Commodity
Exchange (Comex), Rabu (4/9) pukul 17.30 WIB, melemah 0,60% menjadi US$
1.403,50 per ons troi dibanding harga sehari sebelumnya. Jika dihitung
dalam sepekan terakhir, harga emas telah terkoreksi sebesar 1,07%.
Harga emas di pasar spot sempat menanjak 1,14% pada perdagangan
Selasa (3/9). Harga emas naik tersulut pernyataan anggota Kongres AS
dari Partai Rebublik dan Juru Bicara Kongres AS, John Boehner, yang
mendukung keinginan Presiden Barack Obama untuk menggelar aksi militer
di Suriah.Ini membuat pasar khawatir dan mencari instrumen yang lebih
aman.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, hal itu
membuat sebagian investor mengalihkan dana ke sejumlah aset aman
termasuk emas. Namun, karena kenaikan harga emas sudah cukup tinggi,
akhirnya pasar melakukan aksi ambil untung.
Selain itu, pelemahan harga emas, kemarin, juga dipicu oleh sejumlah
data ekonomi penting AS yang dirilis positif, termasuk indeks sektor
jasa. Itu membuat pasar semakin berspekulasi percepatan pengurangan
stimulus moneter AS akan segera dilakukan.
Menguat terbatas
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures menambahkan, secara fundamental
sebenarnya harga emas mendapatkan katalis dari membaiknya kondisi
ekonomi China. Harapannya, ini bisa memberi keyakinan pada pasar
terhadap peningkatan permintaan emas fisik dari salah satu negara
konsumen emas terbesar di dunia tersebut.
Namun, karena pada saat bersamaan pasar juga masih menunggu kejelasan
mengenai aksi militer AS di Suriah, penguatan yang terjadi pada harga
emas tidak bisa berlangsung lama. "Mungkin pergerakan emas untuk
sementara waktu akan mendatar dulu," kata Nizar.
Ariston memperkirakan, secara teknikal, dalam sepekan ke depan, harga
emas masih berpotensi menguat terbatas. Indikator stochastic hampir
memasuki area jenuh beli, meski masih menunjukkan sinyal penguatan.
Moving average convergence divergence (MACD) berada di bawah garis 0,
namun masih memberikan sinyal kenaikan.
Tapi, penguatan akan dibatasi oleh relative strength index (RSI) yang
berada di kisaran 50 yang menunjukkan harga sedang mencari arah baru.
Proyeksi Ariston, harga emas dalam sepekan ke depan, berada di kisaran
US$ 1.360-US$ 1.420 per ons troi. Prediksi Nizar, emas bergerak datar di
rentang US$ 1.375-US$ 1.430 per ons troi.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-tertekan-aksi-ambil-untung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar