http://investasi.kontan.co.id/news/yen-jadi-safe-haven-currency
JAKARTA. Yen Jepang menguat terhadap sejumlah mata uang utama lain. Valuta asing ini diuntungkan oleh dampak pengalihan aset sebagian investor ke aset yang lebih aman. Yen menjadi salah satu yang menjadi aset safe haven.
Pasangan EUR/JPY, Jumat (30/8), merosot 0,32% menjadi 129,80 dibanding harga sehari sebelumnya. Pasangan USD/JPY juga turun 0,18% menjadi 98,17 dan pairing AUD/JPY melemah 0,52% menjadi 87,37.
Kekhawatiran akibat ancaman aksi militer pimpinan Amerika Serikat (AS) terhadap Suriah terhadap kondisi ekonomi global membuat pasar reaktif. Selain itu, spekulasi akan berakhirnya stimulus moneter AS juga telah menimbulkan kekhawatiran di pasar.
Juni Sutikno, analis Philip Futures Indonesia mengatakan, pasangan valuta asing EUR/JPY masih cenderung tertekan. Sebab, belum ada sentimen berarti di zona euro yang bisa menguatkan valuta asing euro. Ditambah lagi, terdapat data perekomomian Jepang yang positif.
Pada pasangan USD/JPY, meskipun rilis data ekonomi Amerika (AS) cukup positif, Jumat akhir pekan lalu, dollar AS cenderung tertekan terhadap yen. Apalagi, kedua mata uang tersebut sama-sama dipilih sebagai safe haven currency untuk saat ini.
"Pasar cenderung memilih yen Jepang sebagai safe haven ketimbang dollar AS, karena yen dinilai memiliki nilai lindung lebih aman di tengah gejolak keuangan saat ini," ucap Tonny Mariano, analis Harvest International Futures.
Meski sebagian besar investor melihat koreksi dollar AS terhadap yen akan terbatas, Tonny memprediksi, untuk beberapa hari ke depan yen masih tetap menguat.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengatakan, untuk pasangan AUD/JPY terlihat masih akan terus melemah dalam jangka panjang. Notulensi rapat Bank Sentral Australia (RBA) yang mengindikasikan masih membuka peluang menurunkan suku bunga acuan, membuat dollar Australia tertekan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar