Oleh Cindy Silviana Sukma - Rabu, 04 September 2013 | 08:00 WIB
JAKARTA. Poundsterling menguat terhadap
sejumlah mata uang dunia lain. Data ekonomi Inggris yang positif menjadi
salah satu penyebabnya.
Pasangan EUR/GBP, Selasa (3/9) pukul 19.45 WIB, melemah 0,26% menjadi
0,84664 dibandingkan sehari sebelumnya. Sementara, pasangan GBP/USD
menguat 0,07% menjadi 1,5555 dan pairing GBP/JPY menguat 0,23% menjadi
154,775.
Data konstruksi di Inggris berdasarkan survei purchasing managers
kembali melanjutkan kenaikan di bulan keempatnya pada Agustus 2013 di
level 59,1. Ini merupakan yang tertinggi hampir selama enam tahun
terakhir.
"Sterling terdorong oleh data-data ekonomi Inggris dalam beberapa
minggu ini yang positif," ucap Jeremy Stretch, Kepala strategi mata uang
di Canadian Impereial Bank of Commerce di London, seperti dikutip
Bloomberg.
Ariana Nur Akbar, analis Monex Investindo Futures mengatakan,
sterling beberapa hari terakhir menguat terhadap euro. Ini dipengaruhi
oleh pelemahan euro yang tertekan kondisi ekonomi Eropa masih
menunjukkan ketidakpastian. "Kemungkinan euro tertekan terhadap sterling
masih ada, namun hanya bersifat sementara," ujar Ariana.
Adapun, Alwi Assegaf, analis SoeGee Futures mengatakan, untuk
pasangan GBP/USD masih akan ada potensi penguatan lanjutan. Namun, jika
data manufaktur AS yang dirilis tadi malam ternyata positif, itu akan
berpotensi menahan penguatan sterling. Di sisi lain, pasar tengah
menanti pertemuan The Fed pada pertengahan September untuk mengetahui
kepastian kebijakan stimulus moneter di AS.
Adapun Wahyu Tribowo Laksono, analis Megagrowth Futures, mengatakan,
pasangan GBP/JPY, penguatan terjadi lantaran kondisi yen Jepang relatif
lebih riskan untuk terkoreksi. Namun, sterling juga menunggu rapat Bank
of England (BoE) pada 5 September nanti. Jika BoE mengeluarkan kebijakan
baru, mungkin ada potensi sterling melemah.
http://investasi.kontan.co.id/news/sterling-terangkat-data-ekonomi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar