Oleh Herlina Kartika Dewi, Eka Saputra, M. Khairul.
JAKARTA. Harga minyak mentah dunia dalam beberapa hari terakhir
memang terdongkrak naik lantaran tersulut kabar positif dari pertumbuhan
industri manufaktur di Amerika Serikat. Bila industri manufaktur
bangkit, analis berspekulasi, permintaan minyak mentah dunia akan
meningkat, sehingga dengan sendirinya harga juga akan naik.
Abdul Azis, analis senior Menara Mas Futures bilang, untuk jangka
pendek, harga minyak mentah dunia masih berpotensi naik lagi. Terutama
kalau data jumlah pekerja non pertanian meningkat, akan membawa angin
segar bagi mata uang dollar Amerika Serikat. Penguatan dollar AS ini
akan mengangkat harga minyak mentah.
Tapi, ia memperkirakan, kenaikan harga minyak mentah bakal mentok di
level US$ 110 per barel. "Jika lewat, akan menemukan resistance
berikutnya. Tapi, untuk sementara masih di level US$ 110, karena dijaga
agar tidak sampai terlalu tinggi," ungkapnya.
Apalagi, negara-negara produsen minyak akan melakukan intervensi
kalau harga minyak mencapai US$ 110 per barel. Mereka akan menambah
jumlah produksi minyak.
http://nasional.kontan.co.id/news/harga-minyak-tertahan-di-level-us-110
Tidak ada komentar:
Posting Komentar