Kamis, 31 Oktober 2013

The Fed Masih Gerogoti Wall Street - INILAH.com

The Fed Masih Gerogoti Wall Street - INILAH.com

Dollar AS tertekan pernyataan The Fed

Oleh Febrina Ratna Iskana, Agus Triyono - Jumat, 01 November 2013 | 09:16 WIB

http://investasi.kontan.co.id/news/dollar-as-tertekan-pernyataan-the-fed


JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap beberapa mata uang dunia. Pernyataan The Fed setelah rapat dua hari memutuskan untuk meneruskan stimulus moneter, membuat the greenback, sebutan dollar AS menjadi makin tidak bertenaga.
Mengutip Bloomberg, Kamis (31/10) pukul 17.38 WIB, pasangan  AUD/USD menguat tipis 0,25% menjadi 0,9508 dari sehari sebelumnya. Pasangan USD/JPY terkoreksi 0,29% menjadi 98,22 namun pairing EUR/USD melemah 0,55% menjadi 1,3660.
The Fed menyatakan akan meneruskan stimulus dalam bentuk pembelian obligasi bulanan sebesar US$ 85 miliar dalam pertemuan Rabu (30/10). Namun, The Fed menyatakan stimulus akan dikurangi jika ekonomi sudah membaik.
Pejabat The Fed menyatakan, aktivitas ekonomi AS dan kondisi ketenagakerjaan mengalami peningkatan. Ini membuat dollar AS sedikit rebound. "Tapi tren pergerakan dollar AS masih lemah seiring The Fed tetap melanjutkan stimulus moneter," ujar Eric Viloria, analis mata uang Gain Capital Group LLC kepada Bloomberg.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo menyatakan, untuk pasangan AUD/USD, dollar Australia terangkat oleh data-data ekonomi domestik Australia yang positif. Angka izin mendirikan bangunan di Australia yang sebelumnya hanya di ekspektasi naik sebesar 2,7% ternyata mampu meningkat hingga 14,4% di September dibanding bulan sebelumnya.
Suluh Adil Wicaksono, analis Millennium Penata Futures mengatakan, pada pasangan USD/JPY, selain dollar AS tertekan oleh pernyataan The Fed, yen Jepang ditopang oleh rilis indeks manufaktur Jepang di Oktober yang masih menunjukkaan pertumbuhan.
Tonny Mariano, analis Harvest International Futures bilang, pelemahan EUR/USDterjadi karena aksi ambil untung. Selain itu, data pengangguran di zona Eropa yang naik di September, membuat euro tertekan. 

Aksi beli melanda, harga emas bergerak naik

Oleh Asnil Bambani Amri - Jumat, 01 November 2013 | 09:19 WIB

SINGAPURA. Harga emas berhasil menguat di Singapura setelah harga turun dan banyak investor melakukan aksi beli. Harga emas berjangka naik 0,3% menjadi US$ 1.326,80 per ounce. Sedangkan di Singapura, emas dijual seharga US$ 1.326,25 per ounce pukul 09:06 waktu Singapura.

Kemarin, harga emas tumbang 1,6%, penurunan terbesar sejak 1 Oktober menyusul spekulasi Federal Reserve yang akan mengurangi stimulus lebih cepat dari yang diharapkan pelaku pasar. "Kebijakan moneter akomodatif , downside terbatas untuk saat ini," kata Mark To, kepala penelitian Wing Fung Financial Group kepada Bloomberg di Hong Kong.

Emas untuk pengiriman Desember diperdagangkan 0,2% lebih tinggi pada US$ 1,326 per ounce di Comex di New York setelah turun 1,9% kemarin. Sedangkan harga spot perak naik 0,3% menjadi US$ 21,9785 per ounce setelah turun 3,7% kemarin.

Sedangkan harga platinum naik 0,3% menjadi US$ 1.453,43 per ounce dan harga palladium naik 0,3% menjadi US$ 739,40 per ounce .

http://investasi.kontan.co.id/news/aksi-beli-melanda-harga-emas-bergerak-naik

Rabu, 30 Oktober 2013

Bursa Saham AS Turun, Fed Lanjutkan Program QE - INILAH.com

Bursa Saham AS Turun, Fed Lanjutkan Program QE - INILAH.com

INILAH.COM, New York - Bursa saham AS bergerak negatif pada Kamis (31/10/2013) dini hari tadi. Investor merespon The Fed yang akan melanjutkan progam pembelian obligasi bulanan.
Indeks S&P turun 0,5% ke 1.763,31 mengakhiri kenaikan selama empat kali perdagangan. Indeks Dow Jones melemah 0,4% ke 15.618,76 meskipun sempat menguat setelah pernyataan The Fed. Indeks Nasdaq turun 0,6% menjadi 3.930,62.

The Fed menegaskan tetap melanjutkan program pembelian obligasi bulanan senilai US$85 miliar per bulan. Alasannya tingkat pengangguran masih tinggi di level 7,2 persen dari target 6,5 persen. Pernyataan ini sudah sesuai dengan harapan pasar sehingga hanya sebentar menopang penguatan indeks. Dow Jones melemah 100 poin lebih setelah pernyataan tersebut.

Keputusan The Fed mengulang keputusan bulan September 2013 lalu. Namun pasar telah memiliki spekulasi tentang pengurangan stimulus bisa terjadi pada bulan Maret 2014.

"Perasaan saya sama seperti kesalahan pada bulan September lalu saat banyak yang mengira Fed akan melakukan pengurangan," kata Andew Wikinson dari Miller Tabak seperti mengutip marketwatch.com.

The Fed memutuskan lain tidak seperti yang dikhawatirkan banyak orang. Kekhawatiran tersebut tidak seperti dampak shutdown terhadap ekonomi.

Penurunan harga emas belum jua berhenti

Oleh Oginawa R Prayogo - Kamis, 31 Oktober 2013 | 09:25 WIB

JAKARTA. Harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Antam) Tbk hari ini, Kamis (31/10) turun dibanding dari harga kemarin. Penurunan harga emas ini sudah memasuki hari keempat pada pekan ini.
Seperti dikutip dari situs Logam Mulia, harga kepingan 1 gram emas Antam dibanderol Rp 522.000. harga tersebut turun Rp 1.000 per gram dibanding harga Rabu (30/10). Sedangkan harga keping emas ukuran 500 gram dibanderol Rp 241.300.000, dengan harga satu gramnya Rp 482.600 per gram.
Harga emas Antam ini telah turun selama empat hari berturut-turut. Jika dibandingkan dengan harga akhir pekan lalu, harga emas Antam sudah turun Rp 14.000 per gram.
Sementara, harga pembelian kembali emas (buyback) oleh pihak Antam Rp 452.000. Angka tersebut tidak berubah dibanding harga kemarin.
Adapun harga emas batangan milik Antam dalam pecahan lainnya, yakni:
1 gram: Rp 522.000
5 gram: Rp 2.465.000
10 gram: Rp 4.880.000
25 gram: Rp 12.225.000
50 gram: Rp 24.200.000
100 gram: Rp 48.350.000
250 gram: Rp 120.750.000
500 gram: Rp 241.300.000.

http://investasi.kontan.co.id/news/penurunan-harga-emas-belum-jua-berhenti

Sikap Fed bikin harga emas terpuruk

Oleh Asnil Bambani Amri - Kamis, 31 Oktober 2013 | 08:05 WIB | Sumber Bloomberg

NEW YORK. Harga emas turun sedangkan dolar Amerika Serikat (AS) bangkit setelah Federal Reserve menyatakan adanya peningkatan aktivitas ekonomi di AS.
Emas berjangka turun 0,2% menjadi US$ 1.342,95 per ounce pada pukul 15:07 waktu New York. Harga emas diperdagangkan sekitar US$ 1.355 per ounce sebelum The Fed membuat pernyataan sekitar pukul 14:00 waktu New York.
Te Fed mengatakan, bank sentral AS akan tetap menggelontorkan dana untuk membeli obligasi senilai US$ 85 miliar guna meningkatkan perekonomian AS.
Dampak kebijakan The Fed inilah yang membuat emas tertekan. "Dolar menguat sementara emas berada di bawah tekanan," terang Michael Gayed, kepala strategi investasi Pension Partners LLC kepada Bloomberg di New York
Michael bilang, pandangan The Fed yang menilai positif perekonomian AS menjadi sentimen negatif terhadap logam mulia tersebut.
Tahun ini , harga emas turun 20% karena banyak investor sudah tak mempercayai emas lagi untuk investasi.
Di Comex New York, harga emas berjangka pengiriman Desember sempat naik 0,3% menjadi US$ 1.349,30. Namun setelah kebijakan The Fed, harga emas tumbang  menjadi US$ 1.334,50.
 

Selasa, 29 Oktober 2013

Pasokan AS naik, harga minyak mentah turun

Oleh Asnil Bambani Amri - Rabu, 30 Oktober 2013 | 06:33 WIB

NE W YORK. Harga minyak mentah West mentah Texas Intermediate (WTI) turun untuk pertama kalinya dalam empat hari karena naiknya persediaan minyak Amerika Serikat (AS) hingga mencapai jumlah tertinggi dalam empat bulan .
Harga WTI untuk pengiriman Desember turun 48 sen menjadi US$ 98,20 per barel di New York Mercantile Exchange. Kenaikan harga terjadi setelah Badan Eneri AS mengumumkan kenaikan stok minyak di AS
"Kita akan memiliki persediaan minyak yang besar di AS, sehingga membebani pasar," kata Gene McGillian analis dan broker di Tradition Energy kepada Bloomberg di Stamford. Ia bilang, selama fundamental melemah, maka harga minyak akan sulit untuk bangkit."
Sebelumnya, American Petroleum Institute melaporkan, bahwa persediaan minyak AS naik 5.880.000 barel pada pekan lalu.
Sementara itu, harga minyak Brent pengiriman Desember turun 60 sen atau melemah 0,5%menjadi US$ 109,01 per barel di ICE Futures Europe exchange di London .

http://investasi.kontan.co.id/news/pasokan-as-naik-harga-minyak-mentah-turun

Margin menciut, laba Apple menyusut

Oleh Dessy Rosalina - Rabu, 30 Oktober 2013 | 08:55 WIB | Sumber Reuter

SAN FRANCISCO. Pertarungan di pasar ponsel pintar (smartphone) semakin seru. Dalam setiap babak pertempurannya, tentu ada yang menang dan ada yang kalah.
Bagi Apple Inc, periode Juli-September lalu merupakan masa kelabu. Raksasa teknologi asal Silicon Valley, Amerika Serikat (AS) ini kesulitan meningkatkan kinerja.
Lihat saja, selama kuartal ketiga 2013, Apple harus rela menderita penyusutan laba. Akhir September lalu, laba Apple senilai U$ 7,5 miliar atau turun 9,3% dibandingkan periode sama 2012.
Padahal, pendapatan produsen smartphone iPhone ini naik tipis menjadi US$ 37,5 miliar. Di akhir September 2012, pendapatan perusahaan yang didirikan mendiang Steve Jobs ini meraih pendapatan US$ 36 miliar.
Biang keladi menciutnya laba Apple pada kuartal III 2013 adalah margin yang mengempis. Pada periode Juli-September 2013, margin kotor Apple sebesar 37%.
Besaran margin ini turun tipis dari pencapaian Juli-September 2012 yang sebesar 40%. Torehan ini di bawah konsensus analis Reuters yang mematok sebesar 36,9%.
Salah satu pemicu penyusutan margin adalah belanja pemasaran Apple dalam menghadapi gempuran Samsung. "Pasar menunggu perbaikan margin. Penjualan iPhone 5S di libur Desember bisa membantu margin," ujar Brian Colello, Analis Morningstar.
Tim Cook, CEO Apple mengatakan, Apple bakal menggenjot penjualan di musim libur akhir tahun 2013. Analis menilai, akhir tahun merupakan masa krusial bagi Apple untuk memulihkan kinerja.
Berharap libur akhir tahun
Di kuartal IV 2013, Apple berambisi bisa membukukan pendapatan sekitar US$ 55 miliar hingga US$ 58 miliar. "Libur akhir tahun akan menjadi momen iPad Christmas,” ujar Cook.
Pekan lalu, Apple memperkenalkan iPad Air ke publik. Ini adalah model terbaru tablet iPad yang bakal dijual serentak mulai 1 November mendatang.
Namun, ambisi Apple ini harus berhadapan dengan tablet dan smartphone murah racikan Samsung. Misalnya saja di pasar China. Di pasar terbesar Apple ini, merek lokal semisal Huawei and Lenovo semakin merajalela. "Timbul kekhawatiran, apakah Apple bertumbuh di China?," ujar Alex Gauna, Analis JMP Securities.
Selama Juli-September 2013, Apple berhasil menjual 14,1 juta unit iPad. Jumlah ini tak jauh berbeda dari periode sama tahun 2012 yang sebanyak 14 juta unit.
Di periode itu, iPhone laku terjual sebanyak 33,8 juta unit atau naik 25,6% dari sebelumnya 26,9 juta unit. Sedangkan laptop Mac hanya terjual 4,6 juta unit atau turun 6,5% dari 4,9 juta unit.
http://internasional.kontan.co.id/news/margin-menciut-laba-apple-menyusut

Menanti hasil rapat The Fed, bursa Jepang menguat

Oleh Asnil Bambani Amri - Rabu, 30 Oktober 2013 | 09:29 WIB | Sumber Bloomberg


TOKYO. Bursa saham Jepang menguat dan indeks Topix memperbaiki posisi setelah tekor bulan ini. Melemahnya yen membuat kinerja saham Jepang bergairah, terutama bagi emiten yang berbasis ekspor.
Indeks Topix naik 0,8% menjadi 1.202,48 pada pukul 10:10 waktu Tokyo, Rabu (30/10). Sedangkan indeks Nikkei 225 naik 0,9% menjadi 14.460,61. Kenaikan indeks acuan Jepang ini terjadi sebelum bank sentral AS alias The Federal Reserve membuat kesimpulan soal kebijakan moneter hari ini.
Penguatan bursa Jepang pagi ini tak lepas dari turunnya nilai tukar mata uang Yen, yang terperosok 0,5% terhadap dolar AS pada Selasa (29/10). Hari ini, yen diperdagangkan di posisi 98,18 per dolar AS.
Saham yang mengalami kenaikan adalah, Toyota Motor Corp naik 1%, SoftBank Corp naik 1,8%, Japan Tobacco Inc naik 3,2%. Sementara itu, saham yang turun adalah, Advantest Corp jatuh yang turun paling dalam di indeks Nikkei 225 Stock Average.
"Sejauh ini, sebagian besar pendapatan perusahaan-perusahaan Jepang menguntungkan dan itu membuat kami percaya diri," jelas Hiroichi Nishi, manajer ekuitas Nikko SMBC Securities Inc kepada Bloomberg di Tokyo.
 

Emas menanti cemas kebijakan stimulus The Fed

Oleh Asnil Bambani Amri - Rabu, 30 Oktober 2013 | 06:13 WIB

NEW YORK. Harga emas berjangka di New York, Amerika Serikat Emas turun karena dolar Amerika Serikat turun. Harga emas turun karena investor emas banyak yang menunggu kebijakan dari Federal Reserve yang melakukan pertemuan di AS.
Harga emas berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,5% dan bertahan di di harga US$ 1.345,50 per ounce pada pukul 1:36 waktu Comex, New York (29/10). Kemarin, harga emas sempat mencapai US$ 1.361,80, tertinggi sejak 20 September
"Pasar kurang segar, berita yang beredar sekarang mengurangi pembeli emas," kata Jim Wyckoff, analis senior di Kitco Inc, dalam perusahaan riset yang dikutip Bloomberg di Montreal.
Sebagaimana diketahui, hari ini waktu New York (29/10) The Fed menggelar rapat sampai besok (30/10) guna membahas stimulus ekonomi.  Tahun ini, emas telah merosot 20%, menuju penurunan tahunan pertama sejak tahun 2000.
Beberapa investor kehilangan kepercayaan terhadap emas karena reli di bursa saham dan terkendalinya inflasi. Sementara itu, harga perak berjangka pengiriman Desember turun 0,2% menjadi US$ 22,492 per ounce di Comex.
Di New York Mercantile Exchange, harga platinum berjangka pengiriman Januari turun 0,7% USmenjadi $ 1.461,90 per ounce. Palladium berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,5% menjadi US$ 747,05 per ounce.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-menanti-cemas-kebijakan-stimulus-the-fed

Harga emas menunggu rapat The Fed

Oleh Febrina Ratna Iskana - Rabu, 30 Oktober 2013 | 05:43 WIB

JAKARTA. Harga emas tergelincir dari angka tertinggi dalam lima pekan terakhir. Koreksi harga logam mulia ini terjadi karena penguatan dollar Amerika Serikat (AS).
Hingga Selasa (29/10) pukul 19.23 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2013 di Bursa Comex turun 0,47% menjadi US$ 1.345,9 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Sedangkan, indeks dollar AS, yang merupakan rata-rata nilai tukar dollar AS terhadap mata uang utama dunia, mencapai level tertinggi dalam sepekan terakhir menjelang rapat Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).
Harga emas naik 4,43% sejak penghentian sebagian operasional pemerintahan AS pada 1 Oktober lalu. Pada tahun ini, harga emas kemungkinan mengalami penurunan tahunan pertama dalam 13 tahun terakhir. Hingga kemarin, harga emas turun 20,18% sejak akhir 2012 yang masih di posisi US$ 1.686,1 per ons troi.
Kepala konsultan ekonomi Presiden AS Barack Obama mengatakan, pertumbuhan ekonomi AS kuartal keempat bisa terpangkas 0,25% akibat penghentian operasional yang berlangsung selama 16 hari. Menunggu sinyal-sinyal The Fed, investor pun memilih berburu dollar AS ketimbang instrumen investasi lain, termasuk emas.
Analis Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, pelemahan harga emas ini juga dipicu kecemasan potensi ketatnya likuditas di China. Bank Sentral China menyuntikkan dana 13 miliar yuan untuk stabilitas perbankan.
Negara dengan permintaan emas terbesar ini pun mencatat penurunan permintaan logam mulia. Menurut Standard Bank Group Ltd, permintaan emas fisik menurun di semester kedua ini, terutama permintaan dari China.
Analis SoeGee Futures Alwi Assegaf menambahkan, pelemahan harga emas juga disebabkan oleh aksi ambil untung investor setelah kenaikan tajam harga emas sepekan terakhir. Menurut Alwi, rally harga emas sepekan terakhir terjadi karena investor optimistis The Fed belum akan mengurangi stimulus.
Data-data ekonomi AS yang mengecewakan seperti klaim pengangguran, permintaan barang tahan lama, dan payroll masih mendorong harga emas hingga awal pekan. Namun, menjelang rapat dua hari bank sentral AS, pasar mengamankan dana. "Data ekonomi semua di bawah ekspektasi pasar sehingga ada spekluasi The Fed akan melanjutkan pembelian aset US$ 85 miliar per bulan," kata Alwi.
Albertus memperkirakan, harga emas sepekan ke depan berpotensi menguat meski masih dibayangi profit taking. Potensi penguatan harga emas dipengaruhi oleh rapat The Fed yang diperkirakan akan mengeluarkan kebijakan perpanjangan stimulus hingga Maret tahun depan karena ekonomi AS yang melemah. "Sinyal yang diberikan oleh The Fed memicu pelemahan dollar AS sehingga investor pun akan kembali berminat pada investasi logam mulia," ujar Albertus.
Secara teknikal, Albertus menyatakan, emas masih berada di area overbought. Stochastic memotong ke bawah di level 83 berarti ada indikasi penurunan harga. Relative strength index (RSI) menunjukkan pola bearish divergen, yang berarti terjadi koreksi jangka pendek. Moving average (MA) 5 dan MA 21 menujukkan perpotongan ke atas, sehingga ada potensi kenaikan terbatas.
Moving average convergence divergence (MACD) masih di area positif di level 9 yang menunjukkan ada perpotongan ke atas. Dilihat dari dua indikator, yaitu stochastic dan RSI, maka pergerakan harga emas dalam jangka pendek masih akan terkoreksi. Sedangkan, dua indikator lainnya, MA & MACD, masih menujukkan tren bullish namun terbatas.
Albertus memprediksi, harga emas akan bergerak pada kisaran US$ 1.365 – US$ 1.350 per ons troi pada hari ini. Alwi memprediksi, harga akan berada di kisaran US$ 1.328 – US$ 1.359 per ons troi.
Sedangkan, untuk pergerakan harga emas sepekan, Albertus memprediksi, logam mulia ini akan bergerak di kisaran US$ 1.315 – US$ 1.375 per ons troi. Alwi memprediksi, harga emas sepekan akan bergerak di kisaran US$ 1.328 – US$ 1.361 per ons troi.
 

Senin, 28 Oktober 2013

Yen menguat, bursa Jepang parkir di zona merah

 Oleh Asnil Bambani Amri - Selasa, 29 Oktober 2013 | 08:35 WIB

TOKYO. Bursa saham Jepang parkir di zona merah pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (29/10). Indeks Topix turun setelah terpapar penguatan mata uang yen yang naik menyusul spekulasi AS yang akan memperpanjang stimulus .
Indeks Topix turun 0,6% menjadi 1.191,98 pada pukul 09:35 waktu Tokyo. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,8% menjadi 14.275,92. Adanya pertemuan The Fed untuk hari ini dan besok (30/10) diyakini akan berbuah penundaan pengurangan stimulus.
Selain faktor dari AS, bursa Jepang juga tertekan karena adanya penguatan 0,1% menjadi 97,56 yen per dolar. Saham yang turun adalah; saham Toyota Motor Corp, produsen mobil terbesar dunia  ini turun 0,6%.
Menyusul saham Komatsu Ltd yang rontok 7,6% setelah pembuat excavator dan bulldozer itu memangkas proyeksi di bawah perkiraan analis. Saham Hitachi Construction Machinery Co juga anjlok 5,5%. Sedangkan saham yang naik adalah, Fujikura Ltd yang melonjak 9,8% setelah melontarkan wacana buyback.
"Sekarang fokus pada kebijakan Fed yang dikabarkan akan menunda pengurangan stimulus sampai Maret  2014. Ini yang memberikan tekanan untuk yen dan berdampak negatif bagi saham Jepang," kata Toshihiko Matsuno, analis SMBC Friend Securities Co kepada Bloomberg di Tokyo.
 

Senat AS akan menggelar pemilihan Yellen

Oleh Asnil Bambani Amri - Selasa, 29 Oktober 2013 | 07:20 WIB | Sumber Bloomberg

WASHINGTON. Komite Perbankan Senat Amerika Serikat (AS) berencana untuk menggelar sidang untuk pemilihan ketua Federal Reserve pada 14 November mendatang. Informasi ini disampaikan oleh salah satu asisten senat AS, Senin (28/10).
Sebagaimana yang diketahui, Presiden AS, Barack Obama sudah mengusulkan Janet Yellen menjadi kandidat tunggal pengganti Ben Bernanke yang akan memasuki masa pensiun.
Yellen, saat ini menjabat sebagai wakil ketua Fed, dan diharapkan bisa menggantikan Ben S. Bernanke, yang akan mengakhiri masa jabatannya 31 Januari nanti. Untuk melantik Yellen, Obama harus mendapatkan persetujuan dari Senat.
Demokrat menguasai 12 suara dari 22 suara di senat AS, cukup untuk meloloskan Yellen menjadi orang nomor wahid di bank sentral AS tersebut. Rencananya, Yellen dikabarkan akan menemui satu per satu anggota komite senat mulai pekan ini.

http://internasional.kontan.co.id/news/senat-as-akan-menggelar-pemilihan-yellen

Emas berkilau saat data industri tak memuaskan

Oleh Asnil Bambani Amri - Selasa, 29 Oktober 2013 | 05:31 WIB | Sumber Bloomberg

NEW YORK. Harga emas kembali naik setelah data industri dari Amerika Serikat (AS) tidak memuaskan atau di luar perkiraan para analis. Data industri itu mengundang spekulasi adanya perpanjangan stimulus ekonomi oleh Federal Reserve .
Produksi pabrik di AS hanya naik 0,1% pada September, turun hasil perkiraan analis yang di survei Bloomberg di posisi naik 0,3%. Hari ini dan besok, the Fed akan melakukan pertemuan untuk membahas pertumbuhan ekonomi dan juga stimulus.
"Pasar mengharapkan The Fed menunda pengurangan stimulus, setidaknya selama beberapa bulan," kata Adam Klopfenstein, analis senior Archer Financial Services Inc kepada Bloomberg di Chicago.
Harga emas berjangka naik 0,3% menjadi US$ 1.354,50 per ounce pada pukul 13:52 waktu New York, Senin (28/10). Harga naik 2,6% pada persen pekan lalu, kenaikan kedua secara berturut-turut . Di Comex New York, harga emas berjangka pengiriman Desember ditutup pada US$ 1.352,20.
Harga emas turun karena beberapa investor kehilangan kepercayaan terhadap logam sebagai lindung nilai. Bahkan, Bank sentral Rusia memutuskan untuk menjual emasnya untuk pertama kalinya. Menurut data dari IMF, cadangan emas Rusia turun 0,37 metrik ton menjadi 1,015 ton pada September.
Sementara itu, harga perak di bursa berjangka untuk pengiriman Desember turun 0,4% menjadi US$ 22,538 per ounce di Comex . Di New York Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk pengiriman Januari naik 1,2% menjadi US$ 1.472,90 per ounce, kenaikan terbesar sejak 17 Oktober. Sedangkan palladium berjangka untuk pengiriman Desember naik 0,3% menjadi US$ 750,45 per ounce di Nymex .
 

Minggu, 27 Oktober 2013

EUR/GBP berpotensi koreksi

Oleh Febrina Ratna Iskana, Agus Triyono - Senin, 28 Oktober 2013 | 08:21 WIB

JAKARTA. Pasangan EUR/GBP berpotensi koreksi. Indikator moving average convergence divergence (MACD) berada di garis 0,001 yang artinya positif buat euro.
Namun, relative strength index (RSI) berada di level 59,76 menandakan momentum penguatan EUR/GBP melemah. Indikator stochastic ada di level 72,9 sudah jenuh beli dan mengindikasikan penurunan harga. Dan stochastic mengarah ke bawah, terlihat adanya koreksi setelah terjadi penguatan.
Tonny Mariano, analis Harvest International Futures merekomendasikan sell dengan support 0,8500 dan resistance 0,8550. Pasangan EUR/GBP, Jumat (25/10), menguat 0,24% menjadi 0,85395 dibanding sehari sebelumnya.

http://investasi.kontan.co.id/news/eurgbp-berpotensi-koreksi

GBP/USD cenderung tertekan

Oleh Febrina Ratna Iskana, Agus Triyono - Senin, 28 Oktober 2013 | 08:24 WIB

JAKARTA. Pairing GBP/USD akan bergerak mendatar cenderung tertekan. Indikator relative strength index (RSI) berada di level 61 dan akan bergerak di tempat.
Moving average convergence divergence (MACD) berada di area positif, namun bergerak datar. Indikator stochastic berada di level 84 di area overbought. Posisi moving average (MA) berada di atas MA 25 yang menunjukkan adanya kemungkinan penguatan pasangan GBP/USD.
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures merekomendasikan sell dengan support 1,6090 dan resistance 1,6350. Pasangan GBP/USD, Jumat (25/10), turun 0,22% menjadi 1,6165 dibanding sehari sebelumnya.

http://investasi.kontan.co.id/news/gbpusd-cenderung-tertekan

Harga minyak turun pertama kali dalam 3 hari

Oleh Asnil Bambani Amri - Senin, 28 Oktober 2013 | 08:03 WIB

MELBOURNE. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun untuk pertama kalinya dalam tiga hari terakhir. Harga minyak WTI berjangka turun 0,4% di New York menyusul melebarnya diskonto harga dengan minyak Brent.
Akhir pekan lalu, harga minyak WTI ditutup turun 2,9%, penurunan terbesar dalam lima pekan terakhir.  Penurunan harga terjadi karena naiknya produksi minyak mentah di Irak dan juga Amerika Serikat (AS).
Harga minyak WTI untuk pengiriman Desember turun 34 sen menjadi US$ 97,51 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul waktu 11:08 waktu Sydney, harga minyak WTI dijual di harag US$ 97,59 per barel.
Sementara itu, harga jual minyak Brent pengiriman Desember naik 5 sen menjadi US$ 106,98 per barel di ICE Futures Europe exchange, London.
 

Simak proyeksi harga emas pekan ini

Oleh Asnil Bambani Amri - Senin, 28 Oktober 2013 | 07:28 WIB | Sumber Bloomberg

NEW YORK. Sejumlah analis memperkirakan, harga emas pekan ini akan memasuki fase bullish untuk pekan kedua. Pemicunya adalah, adanya spekulasi perpanjangan program stimulus moneter di Amerika Serikat (AS) menyusul melemahnya mata uang dolar AS.
Setidaknya, 17 analis yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan, harga akan membaik dalam sepekan ke depan. Namun, ada 9 analis memproyeksi harga emas kana bearish dan enam analis menilai harga emas akan bertahan.
"Ini cukup jelas, dampak shutdown AS selama dua minggu membuat The Fed pikir-pikir untuk mengurangi stimulus," kata Jonathan Butler, analis logam mulia dari Mitsubishi Corp International kepada Bloomberg di London.
Tahun ini, harga emas di London sudah turun sebesar 19% menjadi US$ 1.352,05 per ounce. Sebagaimana diketahui, harga emas sempat mencapai rekor pada US$ 1.921,15 per ounce yang tercipta September tahun 2011.
Sebagaimana diketahui, awal Oktober lalu, AS sempat dilanda masalah keuangan karena senat AS tidak mengesahkan anggaran. Alhasil selama dua pekan lamanya, sebagian layanan pemerintah tutup atau shutdown.
Dampaknya berpengaruh bagi perekonomian AS, yang memukul mundur dolar AS dibandingkan mata uang utama lainnya. Penurunan nilai tukar dolar AS itu diyakini sejumlah analis akan mempengaruhi The Fed untuk mengurangi pembelian obligasi.
Michael Widmer, kepala riset pasar logam Bank of America Merrill Lynch di London menyatakan, sikap The Fed tersebut akan mempengaruhi harga komoditas. "Penundaan pengurangan stimulus the Fed akan mendukung harga komoditas,” kata Wildmer.
Dampak dari kebuntuan anggaran yang sepat terjadi di AS itu membuat investor menghindari harga emas.

http://investasi.kontan.co.id/news/simak-proyeksi-harga-emas-pekan-ini

Laju emas masih berlanjut di New York

Oleh Barratut Taqiyyah - Sabtu, 26 Oktober 2013 | 09:04 WIB | Sumber Bloomberg

NEW YORK. Harga kontrak emas dunia mendaki tadi malam (25/10) di New York. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.37 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,2% menjadi US$ 1.352,5 per troy ounce di Comex, New York. Pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama sempat bertengger di posisi US$ 1.356,40, yang merupakan level tertinggi sejak 20 September lalu. Jika dikalkulasikan, sepanjang pekan ini, harga emas sudah mendaki 2,9%.

Harga si kuning mentereng disokong oleh spekulasi bahwa the Federal Reserve belum akan memangkas nilai stimulusnya pada tahun ini. Tujuannya tak lain untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Pasalnya, sejumlah data ekonomi AS belum menunjukkan adanya perkembangan yang positif.

Ambil contoh, data tingkat pemesanan manufaktur AS yang secara tidak terduga menurun pada September lalu. Sementara, sentimen konsumen AS melorot ke level terendah dalam 10 bulan terakhir pada Oktober lalu.

"Keyakinan bahwa the Fed harus tetap menggelontorkan stimulus menyokong emas dan menekan pergerakan dollar AS," jelas David Lee, vice president Heraeus Precious Metals Management di New York.

Catatan saja, sepanjang tahun ini, harga emas masih mencatatkan penurunan sebesar 19%.

http://investasi.kontan.co.id/news/laju-emas-masih-berlanjut-di-new-york

Kamis, 24 Oktober 2013

Bursa AS Naik Respon Data Kuartalan dan Data China - INILAH.com

Bursa AS Naik Respon Data Kuartalan dan Data China - INILAH.com

INILAH.COM, New York - Bursa saham AS naik pada Jumat (25/10/2013) dini hari tadi. Data kuartalan dan data ekonomi China menopang penguatan.

Indeks Dow Jones naik 0,6% ke 15.509,21, indeks S&P naik 0,3% ke 1.752,07 dan indeks Nasdaq menguat 0,3% ke 3.928,96. Indeks Dow Jones dan Indeks S&P naik dalam tiga pekan terakhir. "Ini semua bagian dari permainan momentum. Pasar tidak ingin merusak kenaikan dalam dua bula terakhir," kata Elliot Spar, analis pasar dari Stifel Nicolaus seperti mengutip cnbc.com.

Data klaim pengangguran pekan terakhir turun 12.000 ke 350.000 dari pekan lalu 340.000. Defisit perdagangan AS melembar sebesar 0,4% menjadi US$38,9 miliar di bulan Agustus. Kenaikan kurang tajam karena ekspor merosot. Sedangkan ekspektasi ekonom sebesar US$39,5 miliar.

Saham Bank of America bergerak lebih rendah dengan rencana akan memangkas 3000 pekerja hipotek sebelum akhir tahun. Hal ini untuk mengantisipasi penurunan refinancing dan portofolio kredit rumah yang bermasalah.

Saham Ford mengalami reli setelah laba melebihi ekspektasi. Demikian juga dengan General Motor yang meraih laba di atas perkiraan.
Data tentang aktivitas manufaktur China bulan Oktober sebesar 50,9 atau naik dari bulan September 50,2. Skor tersebut merupakan tertinggi dalam tujuh bulan terakhir. Level di atas 50 menunjukkan masih ada ekspansi.

Pesona bursa Jepang memudar di akhir pekan

Oleh Barratut Taqiyyah - Jumat, 25 Oktober 2013 | 08:08 WIB | Sumber Bloomberg

TOKYO. Bursa Jepang dibuka memerah pada transaksi pagi akhir pekan ini (25/10). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.26 waktu Tokyo, indeks Topix terpangkas 0,9% menjadi 1.192,72. Dengan demikian, indeks Topix menuju penurunan 1% sepanjang minggu ini. Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average turun 0,9% menjadi 14.357,50.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Jepang. Beberapa di antaranya yakni: Toyota Motor Corp yang turun 1,1%, Canon Inc yang turun 1,4%, dan Hitachi Construction Machinery Co yang naik 3,3%.

Penurunan bursa Jepang terjadi bersamaan dengan pelemahan yen yang memicu penurunan saham-saham berbasis eksportir.

"Tren dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan, bursa Jepang berupaya keras untuk naik, sementara, dollar-yen tetap berada di bawah rata-rata pergerakan 25-hari," jelas Juichi Wako, equity market strategist Nomura Securities Co.

Hingga kemarin, indeks Topix hanya naik 0,8% pada bulan ini.

http://investasi.kontan.co.id/news/pesona-bursa-jepang-memudar-di-akhir-pekan

Cadangan naik, harga minyak di Asia bergerak liar

Oleh Barratut Taqiyyah - Jumat, 25 Oktober 2013 | 07:55 WIB

SYDNEY. Harga kontrak minyak dunia jenis West Texas Intermediate (WTI) bergerak di dua zona pada transaksi akhir pekan ini (25/10). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.17 waktu Sydney, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Desember berada di posisi US$ 97,22 per barel atau naik 11 sen di New York Mercantile Exchange.

Kemarin, harga kontrak minyak naik 25 sen menjadi US$ 97,11 per barel.

Pergerakan harga minyak ini dipengaruhi oleh peningkatan cadangan minyak AS untuk lima pekan berturut-turut pada minggu yang berakhir 18 Oktober lalu sebanyak 5,2 juta barel menjadi 379,8 juta. Ini merupakan kenaikan terbesar sejak Juni 2013.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Desember turun 81 sen menjadi US$ 106,99 per barel di ICE Futures Europe exchange. 

http://investasi.kontan.co.id/news/cadangan-naik-harga-minyak-di-asia-bergerak-liar

Defisit neraca AS membengkak jadi US$ 38,8 miliar

 Oleh Barratut Taqiyyah - Jumat, 25 Oktober 2013 | 07:47 WIB

WASHINGTON. Defisit neraca perdagangan AS semakin membengkak pada Agustus. Kondisi ini dipicu oleh adanya penurunan dari tingkat ekspor Negeri Paman Sam. Petani AS mencatatkan penurunan penjualan produk agrikultur di luar negeri. Faktor ini membayangi penjualan bulanan terbaik untuk produk mobil buatan Amerika yang menembus rekor.

Alhasil, defisit neraca perdagangan AS kian memburuk. Data yang dihimpun dari Departemen Perdagangan AS menunjukkan, defisit tumbuh 0,4% pada Agustus lalu menjadi US$ 38,8 miliar. Angka tersebut naik dari posisi Juli di level US$ 38,6 miliar.

Selain itu, tingkat ekspor AS juga turun 0,1% menjadi US$ 189,2 miliar. Sedangkan tingkat impor tak banyak berubah posisi di level US$ 228 miliar.

http://internasional.kontan.co.id/news/defisit-neraca-as-membengkak-jadi-us-388-miliar

Sepekan, kenaikan emas hingga pagi ini capai 2,1%

Oleh Barratut Taqiyyah - Jumat, 25 Oktober 2013 | 09:49 WIB | Sumber Bloomberg

SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia menuju kenaikan mingguan untuk kedua kalinya pada pekan ini. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.19 waktu Singapura hari ini (25/10), harga emas di pasar spot melemah 0,2% menjadi US$ 1.344,47 per troy ounce. Meski demikian, sepanjang pekan ini, harga emas mencatatkan kenaikan sebesar 2,1%.

Kemarin, harga emas naik ke level US$ 1.352,06 per troy ounce yang merupakan level tertinggi sejak 30 September lalu. Sementara,  harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun 0,4% menjadi US$ 1.345,10 per troy ounce.

Pergerakan harga si kuning pada pekan ini dipengaruhi oleh kecemasan investor bahwa pertumbuhan ekonomi AS tertekan oleh penutupan pemerintahan federal pada awal Oktober lalu. Hal ini yang lantas memicu spekulasi bahwa the Federal Reserve akan menunda pemangkasan stimulus.

"The Fed sepertinya belum akan memangkas stimulus mengingat data ekonomi yang ada saat ini menunjukkan angka negatif," jelas Jonathan Barratt, chief executive officer Barratt's Bulletin di Sydney.

http://investasi.kontan.co.id/news/sepekan-kenaikan-emas-hingga-pagi-ini-capai-21

Rabu, 23 Oktober 2013

Pasar Berekspektasi Mundurnya Tapering The Fed - INILAH.com

Pasar Berekspektasi Mundurnya Tapering The Fed - INILAH.com

INILAH.COM, Jakarta – IHSG dan rupiah kompak menguat. Pasar berekspektasi tapering the Fed diundur seiring melambatnya data tenaga kerja AS selama kuartal III-2013 dan deadline debt ceiling awal 2014.
Analis senior Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, penguatan rupiah Rabu ini masih dipicu oleh kejutan dari negatifnya data nonfarm payrolls AS. Data tersebut menunjukkan pertumbuhan upah yang negatif.
Kondisi ini, kata dia, menjadi katalis negatif untuk mata uang dolar AS sehingga rupiah terangkat. "Karena itu, sepanjang perdangan, rupiah mencapai level terkuatnya 11.235 dengan level terlemah 11.270 dari posisi pembukaan 11.265 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (23/10/2013).
Kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (23/10/2013) ditutup menguat 23 poin (0,20%) ke posisi 11.265/11.273 dari posisi kemarin 11.288/11.298.
Lebih jauh dia menjelaskan, laporan tenaga kerja AS bulan September 2013 itu menunjukkan bahwa momentum pasar tenaja kerja AS sepanjang kuartal III-2013 telah melambat. "Sebab, data ini dihimpun sebelum terjadinya shutdown pemerintahan AS sehingga bisa disimpulkan menunjukkan fakta pelambatan," tandas dia.
Padahal, kata Christian, sebelumnya pasar mengantisipasi kenaikan data tersebut secara moderat. "Selanjutnya, pada November maupun Desember, kemungkinan, pertumbuhan tenaga kerja juga masih cenderung tertekan akibat adanya hambatan fiskal dan juga penurunan permintaan dari sektor korporasi untuk melakukan ekspansi," kata dia.
Kondisi ini, dia menegaskan, secara keseluruhan menguatkan pandangan atau ekspektasi atas penundaan tapering The Fed. "Saat ini, ada tiga kemungkinan yang sedang diantisipasi pasar yakni, pertama, tapering akan dilakukan pada Desember 2013, kedua, tapering pada awal 2014, dan opsi ketiga, tapering pada Maret 2014," papar dia.
Sebab, menurut dia, pada pada awal 2014 akan ada deadline debt ceiling baru bagi AS. Jika negosiasi antara Partai Demokrat dan Partai Republik di Kongres AS masih alot, mereka kemungkinan The Fed akan menangguhkan tapering hingga Maret 2014.
"Akibatnya, ekspektasi tapering pada Desember 2013 semakin menyusut seiring data nonfarm payrolls AS yang mengindikasikan perlambatan," ungkap dia.
Alhasil, rupiah menguat meski dolar AS juga menguat terhadap mayoritas mata uang utama termasuk terhadap euro (mata uang gabungan negara-negara Eropa). Indeks dolar AS menguat ke 79,30 dari sebelumnya 79,26. "Terhadap euro, dolar AS ditransaksikan menguat ke US$1,3757 dari sebelumnya US$1,3777 per euro," imbuh Christian.
Dari bursa saham, Satrio Utomo, kepala riset PT Universal Broker Indonesia mengatakan, pemodal asing benar-benar pusing. “Mungkin mereka sudah bosan mengantisipasi Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun. Mereka kemarin jualan untuk mengantisipasi koreksi tapi ternyata DJIA malah naik. Pagi ini, mereka maunya beli, ternyata bursa regional malah turun,” kata dia.
Pada perdagangan Rabu (23/10/2013) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 33,76 poin (0,75%) ke posisi 4.546,499. Intraday terendah 4.530,136 dan tertinggi 4.609,109.
Satrio mengaku tidak tahu apa yang diinginkan investor asing. Tapi, menurut dia, bisa saja mereka sebenarnya ingin akumulasi. “Karena mereka pingin volume besar, cara mereka akumulasi memang seperti ini, ketika market bearish mereka beli, ketika market bullish mereka jualan,” papar dia.
Sementara itu, di pasar tersiar kabar delisting PT Unilever Indonesia (UNVR). “Delisting? Apa salahnya bursa kita? Apakah Self-Regulating Organization (SRO) kita memang tidak bisa berunding baik-baik dengan mereka tentang alternatif penambahan freefloat? Apakah tidak bisa yang namanya ada insentif pajak untuk perusahaan yang mau menambah free float?” kata Satrio mempertanyakan.
Yang jelas, kata dia, perusahaan yang bagus, seperti misalnya AQUA, delisting dengan Price to Earnings Ratio (PER) di atas 50 kali. “Kalau menurut saya, kalau Anda beli UNVR di atas Rp36.000, itu Anda yang tidak rasional. Tapi kalau di harga di bawah itu, ya terserah Anda,” ucapnya.
Hari ini, Satrio mengaku posisinya hanya kurang dari 5%. “Itupun hanya UNVR tadi dapat di Rp31.500. Ide delisting UNVR ini sebenarnya absurd. Tapi, namanya cuan, siapa yang mau nolak? Paling jelek, kalau besok ternyata rumor tersebut enggak bener, kerugian saya hanya kecil,” timpal dia.
Posisi sahamnya yang lain memang sengaja dia bersihkan. “Saya hanya mau belanja besok-besok, kalau IHSG terkoreksi,” imbuhnya. [jin]

Minggu, 20 Oktober 2013

Cadangan diprediksi naik, harga emas hitam turun

Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 21 Oktober 2013 | 07:51 WIB

SYDNEY. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pagi ini (21/10) kembali menurun. Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pagi ini, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran November turun sebesar 18 sen menjadi US$ 100,63 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 11.25 waktu Sydney, kontrak yang sama diperdagangkan di posisi US$ 100,87 per barel.

Harga minyak menurun setelah data cadangan minyak AS diprediksi akan melonjak ke posisi tertinggi dalam tiga bulan terakhir menjad 373,5 juta barel. Saat ini, posisi AS sebagai negara konsumen minyak terbesar dunia belum tergantikan.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Desember naik 11 sen menjadi US$ 110,05 per barel di ICE Futures Europe exchange. 


http://investasi.kontan.co.id/news/cadangan-diprediksi-naik-harga-emas-hitam-turun

Dollar masih tak bertenaga di awal pekan

Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 21 Oktober 2013 | 06:58 WIB

TOKYO. Posisi dollar AS ditransaksikan mendekati level terlemah sejak Februari 2013 lalu pada awal pekan ini (21/10). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukuk 08.31 waktu Tokyo, Bloomberg US Dollar Index -indeks yang mengukur kekuatan dollar terhadap 10 mata uang utama dunia- tak banyak mencatatkan perubahan di level 1.002,79 dari posisi akhir pekan lalu saat indeks merosot 1%. Pada 17 Oktober lalu, dollar melemah hingga ke posisi 1.002,65, yang merupakan level terlemah sejak 19 Februari lalu.

Sementara, euro diperdagangkan di posisi US$ 1,3682 dari sebelumnya US$ 1,3687 pada 18 Oktober lalu. Sedangkan jika berhadapan dengan yen, nilai tukar euro menguat 0,1% menjadi 133,92 yen.

Di sisi lain, nilai tukar dollar berada di level 97,88 yen dari posisi akhir pekan lalu yakni 97,72 yen.

Faktor yang disinyalir akan mempengaruhi pergerakan dollar AS adalah prediksi data tingkat pengangguran AS yang menunjukkan angka di atas 6,5%. Level ini merupakan batas acuan bagi bank sentral AS untuk memulai aksi pemangkasan stimulus.

"Sangat sulit memprediksi skenario bullish terhadap dollar AS. Outlook menunjukkan, the Fed masih akan bermurah hati menggelontorkan stimulus lebih lama dibanding yang dipikirkan pelaku pasar," jelas Sean Callow, senior currency strategist Westpac Banking Corp di Sydney. 


http://investasi.kontan.co.id/news/dollar-masih-tak-bertenaga-di-awal-pekan

Spekulasi stimulus tekan dollar AS

Oleh Febrina Ratna Iskana, Agus Triyono - Senin, 21 Oktober 2013 | 06:37 WIB

http://investasi.kontan.co.id/news/spekulasi-stimulus-tekan-dollar-as


JAKARTA. Dollar AS masih melemah sepanjang pekan. Bahkan, sampai akhir pekan lalu, mata uang negara Paman Sam ini masih melemah terhadap mata uang lainnya.
Pada akhir pekan lalu (18/10), pasangan mata uang AUD/USD naik 0,42% ke 0,9677 dibanding sehari sebelumnya. Sementara itu, pairing USD/JPY menurun 0,16% ke 97,75. Adapun, pasangan EUR/USD menguat 0,09% ke 1,3687. Posisi ini merupakan level terkuat euro sejak akhir tahun lalu.
Mata uang AS, yang kerap disebut the greenback, melemah lantaran minat pelaku pasar pada aset berimbal hasil tinggi mulai meningkat (risk aversion). Selain itu, berdasarkan survei Bloomberg, pada 40 ekonomi pada 17-18 Oktober 2013, The Fed belum akan mengurangi pembelian obligasi. Bank sentral AS akan menunda pemotongan stimulus sampai Maret tahun depan.
Kondisi ini memicu tingkat kepercayaan diri pelaku pasar untuk masuk ke mata uang yang lebih berisiko. "Kesepakatan memang sudah ada, tapi penundaan stimulus masih akan sampai akhir kuartal I," kata Ashraf Laidi, CEO Intermarket Strategi Ltd di London, pada Bloomberg.
Analis Soogee Futures Alwy Assegaf menambahkan, pelaku pasar masih khawatir dengan kondisi ekonomi AS. Sebab, jalan keluar dari debt ceiling hanya memperpanjang masa jatuh tempo, yaitu pemerintah AS boleh mencari utang. Sementara, pembahasan debt ceiling sendiri ditunda hingga 7 Februari 2014.
Selain itu, akibat penghentian kegiatan operasional (shutdown) AS selama dua minggu akan berdampak pada ekonomi di AS. Bahkan, muncul spekulasi, pertumbuhan ekonomi AS di kuartal IV akan turun 0,3% akibat shutdown tersebut.
Analis Harvest International Futures Tonny Mariano pun mengatakan bahwa pasar mengartikan kondisi yang terjadi sekarang akan memicu perdebatan lanjutan. Alhasil, peluang dollar AS melemah masih terbuka lebar. Untuk pekan ini, pelaku pasar menanti data nonfarm payroll AS.

Vitamin bursa Jepang: Yen dan spekulasi stimulus

Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 21 Oktober 2013 | 08:11 WIB

TOKYO. Bursa Jepang dibuka melaju pada transaksi awal pekan ini (21/10). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.28 waktu Tokyo, indeks Topix naik 0,8% menjadi 1.214,90 setelah naik 0,7% pada pekan lalu. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 1% menjadi 14.707,01.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Negeri Sakura. Beberapa di antaranya: Toyota Motor Corp yang naik 1,1%, Nippon Yusen KK naik 2,1%, dan Jafco Co naik 5,6%.

Ada dua faktor yang menyebabkan bursa Jepang terangkat. Pertama, pelemahan yen. Asal tahu saja, pagi ini, nilai tukar yen melemah 0,4% menjadi 98,07 per dollar AS. Sedangkan faktor kedua adalah spekulasi investor bahwa the Federal Reserve akan menunda pemangkasan nilai stimulusnya.

"Dengan adanya ekspektasi bahwa pengetatan nilai stimulus belum akan dilakukan dalam waktu dekat, sejumlah pihak akan diuntungkan dengan adanya arus dana dari stimulus. Namun, setelah melakukan aksi belu, pasar menjadi tidak terarah. Sangat sulit bagi investor untuk bergerak sebelum musim rilis laporan keuangan," papar Ryuta Otsuka, strategist Toyo Securities Co.


http://investasi.kontan.co.id/news/vitamin-bursa-jepang-yen-dan-spekulasi-stimulus

Kamis, 17 Oktober 2013

Capitol Hill & Laba Pengaruhi Wall Street - INILAH.com

Capitol Hill & Laba Pengaruhi Wall Street - INILAH.com

Waduh, Dagong turunkan peringkat AS menjadi A-

Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 17 Oktober 2013 | 20:49 WIB | Sumber Bloomberg

BEIJING. Perusahaan pemeringkat asal China, Dagong Global Credit Rating Co, memangkas peringkat utang AS beberapa jam setelah Presiden Barack Obama menandatangani peraturan mengenai kenaikan batasan utang AS.

Dagong memangkas peringkat utang mata uang lokal dan asing AS dari A menjadi A-. Perusahaan ini juga tak mengubah outlook dari peringkat utang tersebut di level negatif.

Dengan demikian, peringkat utang AS versi Dagong ini berada di bawah Botswana yang saat ini memiliki rating A dan menempatkan AS sejajar dengan Brazil.

"Krisis utang berubah menjadi krisis politik, yang mana semakin memperburuk krisis utang. Situasi politik yang memburuk menyebabkan prospek yang buram bagi upaya pemenuhan kewajiban pemerintah federal," tutur Dagong.

Kemarin, Fitch Ratings menempatkan peringkat utang AS pada level AAA dengan outlook rating watch negative. Alasannya, pemerintah tidak mampu menaikkan batasan utang sesuai jadwal.

"Pimpinan negara dan institusi sudah mengutarakan keprihatinannya atas situasi ini. AS merupakan negara dengan perekonomian terbesar dunia. Keputusan AS dalam memecahkan masalah mempengaruhi perekonomian global secara umum," jelas Juru Bicara Menteri Luar Negeri AS Hua Chunying di Beijing, hari ini (17/10).

China merupakan negara pemegang surat utang terbesar AS dan meningkatkan kepemilikannya per Juli lalu menjadi US$ 1,28 triliun.


http://internasional.kontan.co.id/news/waduh-dagong-turunkan-peringkat-as-menjadi-a-

Dagong pangkas peringkat AS, emas melambung tinggi

Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 17 Oktober 2013 | 19:56 WIB | Sumber Bloomberg

SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia menorehkan lompatan terbesar dalam empat pekan terakhir di New York. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 15.23 waktu London, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember melambung 3% menjadi US$ 1.320,50 per troy ounce di Comex, New York. Ini merupakan kenaikan terbesar untuk kontrak emas teraktif sejak 19 September lalu.

Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 3% menjadi US$ 1.321,38 per troy ounce di London.

Lonjakan harga si kuning mentereng terjadi setelah Dagong Global Credit Rating Co memangkas peringkat utang AS pada hari ini dari A menjadi A-. Adapun faktor lain yang mendongkrak harga emas adalah spekulasi bahwa the Federal Reserve akan menunda pemangkasan nilai stimulus AS.

"Ada reaksi positif di pasar emas atas penurunan peringkat utang AS oleh Dagong Global Credit Rating Co. Pada saat investor mencemaskan posisi dollar, maka mereka akan kembali mengejar emas," papar David Wilson, analis Citigroup Inc di London.

Catatan saja, harga emas mencatatkan penurunan tahunan pertama dalam 13 tahun terakhir setelah investor kehilangan kepercayaan terhadap emas sebagai safe haven.


http://investasi.kontan.co.id/news/dagong-pangkas-peringkat-as-emas-melambung-tinggi

Rebound, harga emas di London melompat

Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 17 Oktober 2013 | 15:41 WIB

LONDON. Di London, harga emas mengalami rebound pada transaksi hari ini (17/10). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 08.53 waktu London, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat melompat 0,8% menjadi US$ 1.299,44 per troy ounce. Padahal, sebelumnya, harga emas sempat turun 0,6% setelah Kongres AS mencapai kesepakatan untuk menaikkan pagu utangnya.

Salah satu faktor yang menyebabkan harga emas naik adalah adanya spekulasi sejumlah pembeli emas akan mengambil keuntungan dari murahnya harga si kuning. "Investor China sudah kembali dan mulai mengecek ketersediaan barang," jelas Bernard Sin, head of currency and metal trading MKS SA di Jenewa.

Catatan saja, sepanjang tahun ini, harga emas sudah melorot 23%. Sementara, berdasarkan data yang dirilis World Gold Council, penjualan emas batangan dan koin secara global naik 78% dari kuartal per kuartal.


http://investasi.kontan.co.id/news/rebound-harga-emas-di-london-melompat

Rabu, 16 Oktober 2013

Shutdown Berakhir, AS Tak Jadi Gagal Bayar - INILAH.com

Shutdown Berakhir, AS Tak Jadi Gagal Bayar - INILAH.com

INILAH.COM, Washington – Senat AS menyetujui rancangan undang-undang anggaran belanja pemerintah dan AS terhindar dari gagal bayar utang obligasinya.
Langkah ini pasti mengendurkan tensi krisis politik yang akut di satu sisi, namun juga menghindari terjadinya kriisis fiskal yang bisa mengancam perekonomian global di sisi lainnya.
Pemunugtan suara di Senat akhirnya dilakukan, dengana hasil 81 suara meloloskan RUU ini, 18 lainnya menolak. Namun RUU ini harus didukung oleh House of Representatives (DPR) sebelum dibawa ke Gedung Putih untuk disetujui Presiden Barack Obama.
Undang-undang itu dicapai setelah kubu Republik dan Demokrat di Kongres menyepakatinya, Rabu (16/10/2013) tengah malam, beberapa jam sebelum masa tenggat berakhir.
Dengan undang-undang baru itu, pagu utang AS dinaikkan menjadi US$16,7 triliun dan memperpanjang masa kewenangan Kementerian Keuangan untuk mendapatkan pinjaman baru hingga 7 Feburari 2014.
Undang-undang ini juga mencairkan anggaran pemerintah hingga 15 Januari 2014. Dengan demikian, kantor pemerintahan yang semula ditutup sementara (shutdown) dibuka kembali dan ribuan pegawai negeri kembali bekerja.
Berbicara singkat setelah pemungutan suara di Senat, Obama menyambut baik dan “segera” menandatangani RUU ini menyusul persetujuan DPR untuk mengakhiri “partial government shutdown” yang sudah berlangsung selama 16 hari.
“Kita dapat memulai menghapus awan yang serba tak menentu ini menjauh dari ketidak nyamanan bisnis kita dan menjauh dari rakyat Amerika,”ujar Obama.
RUU ini dirancang oleh kelompok para senator bipartisan dan didukung oleh para pemimpin Senat. RUU ini mengusulkan anggaran pemerintah federal sampai 15 Januari dan menaikkan pagu kredit sampai 7 Februari 2014.
RUU yang sudah memberi kepastian sementara ini membuat para legislator bisa manarik napas lega, sampai “dicapai kesepakatan mengenai anggaran belanja pemerintah jangka panjang untuk mencegah krisis yang kerap menimpa ini,” ujar Ketua Mayoritas Senat Harry Reid pada Rabu pagi waktu Washington. (BBC/CNN/tjs).

Bursa Jepang menguat usai senat AS menepis default Oleh Asnil Bambani Amri - Kamis, 17 Oktober 2013 | 09:21 WIB

Oleh Asnil Bambani Amri - Kamis, 17 Oktober 2013 | 09:21 WIB

TOKYO. Bursa saham Jepang menguat setelah senat Amerika Serikat (AS) sepakat untuk mengakhiri shutdown dan menaikkan plafon utang negara pada Rabu (16/10) atau menjelang pagi hari, Kamis (17/10).
Bloomberg memberitakan, indeks Topix naik ke level tertinggi tiga pekan atau naik 1,1% menjadi 1.209,74 pada pukul 10:33 waktu Tokyo. Ini merupakan level tertinggi sejak 27 September.
Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Average juga melonjak 1,2% persen menjadi 14.640,76. Sementara itu, nilai tukar yen diperdagangkan di level 98,78 per dolar hari ini, setelah turun 0,6% kemarin.
Saham yang menguat adalah, Canon Inc , produsen kamera dunia naik 1% karena terpengaruh penurunan yen. Saham Kansai Electric Power Co menguat 4,7% setelah laba awal mengalahkan perkiraan.
Kemudian saham Fujitsu Ltd melonjak 5,7% setelah Goldman Sachs Group Inc merekomendasikan sahamnya. Sedangkan Sharp Corp justru turun terbesar setelah Deutsche Bank AG memangkas target harga saham produsen elektronik tersebut.
"Investor yang sedang menunggu melakukan pembelian saham lagi. Ada banyak saham big cap yang akan dibeli investor," kata Mitsushige Akino, manajer dana Ichiyoshi Asset Management Co kepada Bloomberg.
 

Emas bisa terpuruk ke harga US$ 1.175 per ounce

Oleh Asnil Bambani Amri - Kamis, 17 Oktober 2013 | 06:45 WIB

WASIGHNTON. Harga emas diproyeksikan turun empat kuartal berikutnya dan mencapai terendah empat tahun karena berkurangnya stimulus Amerika Serikat yang membuat emas ditinggalkan sebagai safe haven.
Menurut analis emas, harga logam mulia tersebut bakal turun mencapai rata-rata US$ 1.175 per ounce di kuartal III tahun depan atau turun 8,2% lebih rendah dari sekarang. Perlu diketahui, proyeksi ini merupakan penilaian dari 10 analis yang dihimpun oleh Bloomberg selama dua tahun terakhir.
Menurut analis, beberapa investor kehilangan kepercayaan terhadap emas. " Keinginan untuk membeli emas sebagai lindung nilai terhadap konsekuensi dari kebijakan moneter telah berkurang," kata Tom Kendall , analis Credit Suisse Group AG kepada Bloomberg di London.
Tahun ini, harga emas sudah turun 24% menjadi US$ 1.279,43 di London,  dan emas sudah memasuki fase bearish sejak April lalu. Saat ini, harga emas turun 33% di bawah rekor US$ 1.921,15 yang tercipta September 2011 lalu.
Jeffrey Currie , kepala komoditas Goldman Sachs Group Inc memperkirakan, harga emas turun lebih dalam lagi, yakni bisa mencapai harga US$ 1.050 per ounce tahun 2014. Harga emas sempat 70% Desember 2008 sampai Juni 2011 lalu setelah The sebagai Fed menyuplai dana lebih dari US$ 2 triliun ke sistem keuangan.
Adanya suplai dana itu membuat investor khawatir kondisi mata uang dolar AS dan inflasi di AS. Alhasil, emas menjadi lirikan sebagai tempat lindung nilai.
 

Selasa, 15 Oktober 2013

Duh! Harga emas kembali memudar

Oleh Asnil Bambani Amri - Rabu, 16 Oktober 2013 | 07:54 WIB


SINGAPURA. Harga emas kembali tumbang setelah karena parlemen Amerika Serikat (AS) belum memutuskan kenaikan plafon utang pemerintah.
Harga emas turun 0,6% menjadi US$ 1.275 per ounce, dan berada di posisi US$ 1.275.06 saat ditransaksikan di Singapura pada pukul 08:03 hari ini, Rabu (16/10). Sebelumnya, harga emas sempat tumbang ke posisi US$ 1.251.85, level terendah sejak 10 Juli sebelum naik 0,8%.
Harga emas untuk pengiriman Desember naik 0,2% menjadi US$ 1.276 per ounce di Comex New York. Penurunan harga emas terjadi karena ada pembatalan pemungutan suara.
Sementara itu, petinggi partai Republikan dan petinggi partai Demokrat berusaha untuk memulai kembali perundingan untuk mengakhiri ancaman default terhadap AS.
Sebelumnya, Fitch Ratings menyatakan, ada kemungkinan peringkat kredit di AS dipangkas menyusul masalah politik yang terjadi di parlemen AS.
"Sejarah menunjukkan, bahwa politisi tersebut akan keluar dari masalah, " kata Ric Spooner, kepala analis CMC Markets di Sydney. Namun begitu,  kata Spooner, investor lebih banyak menunggu sikap dari parlemen terkait plafon utang AS tersebut.
Semalam, parlemen AS membatalkan pemungutan suara untuk menaikkan plafon utang. Dalam rancangan aturan yang akan di sepakati di parlemen itu adalah menaikkan batas utang sampai 7 Februari 2014 .

Membedah shutdown AS dan dampak pada ekonomi


Oleh Dyah Megasari, Dikky Setiawan - Jumat, 04 Oktober 2013 | 18:23 WIB | Sumber BBC, Bloomberg, CNN

http://fokus.kontan.co.id/news/membedah-shutdown-as-dan-dampak-pada-ekonomi

Minggu, 13 Oktober 2013

Dolar AS Lemah Justru Ancaman bagi Beberapa Negara - INILAH.com

Dolar AS Lemah Justru Ancaman bagi Beberapa Negara - INILAH.com

Harga minyak di pasar Asia masih bergerak negatif

Olleh Barratut Taqiyyah - Senin, 14 Oktober 2013 | 08:00 WIB

SYDNEY. Harga kontrak minyak dunia jenis West Texas Intermediate pagi ini (14/10) bergerak negatif di Asia. Mengutip data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran November turun 81 sen menjadi US$ 101,21 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 10.12 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di level US$ 101,43 per barel.

Pada 11 Oktober lalu, harga kontrak minyak terpangkas hingga 1% menjadi US$ 102,02 per barel. Dengan demikian, sepanjang pekan lalu, penurunan harga minyak mencapai 1,8%.

Terpangkasnya harga minyak disebabkan oleh perkembangan positif politik di AS. Asal tahu saja, para pemangku kebijakan di Negeri Paman Sam terus melakukan negosiasi untuk mencapai kesepakatan berupa kenaikan plafon urang AS. Faktor ini cukup efektif meredakan kecemasan akan kemungkinan default utang AS yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global serta menurunkan permintaan minyak dunia.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran November turun sebanyak 52 sen atau 0,5% menjadi US$ 110,76 per barel di ICE Futures Europe exchange.


http://investasi.kontan.co.id/news/harga-minyak-di-pasar-asia-masih-bergerak-negatif

AUD cenderung bergerak datar

Oleh Febrina Ratna Iskana, Agus Triyono - Senin, 14 Oktober 2013 | 07:48 WIB

http://investasi.kontan.co.id/news/aud-cenderung-bergerak-datar


JAKARTA. Pergerakan mata uang dollar Australia menguat di akhir pekan lalu. Tapi, di pekan ini, AUD diprediksi cenderung bergerak mendatar. Pergerakan ini dipengaruhi oleh kecenderungan pasar yang masih menunggu keputusan anggaran di Amerika Serikat (AS).
Hingga Jumat (11/10), pairing AUD/JPY naik 0,59% menjadi 93,3310. Pasangan AUD/USD naik 0,17% menjadi 0,9468 dan pairing EUR/AUD naik 0,01% menjadi 1,4305.
Pergerakan aussie yang masih cenderung mendatar dipengaruhi oleh sepinya data ekonomi Australia. Apalagi, pasar tengah menunggu titik terang krisis anggaran di AS.
Nizar Hilmy, analis Soegee Futures mengatakan, sepekan ini, AUD/USD akan bergerak flat karena pasangan ini sudah overbought. Kondisi stagnan ini dipengaruhi oleh tidak adanya data ekonomi dari Australia yang mendukung kenaikan nilai tukar Negeri Kanguru. Data ekonomi Australia masih jelek, sehingga Bank Sentral Australia diperkirakan akan memangkas lagi suku bunga. Meskipun belum pasti, kabar ini menekan pergerakan AUD.
Di sisi lain, dollar AS masih tertekan karena belum jelasnya kesepakatan mengenai debt ceiling. Pasar masih ragu untuk membeli dollar AS. Nizar memprediksi, pairing AUD/USD akan di level 0,9527 dan setelah itu akan mendatar.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengatakan, pasangan AUD/JPY masih berpotensi menguat. JPY cenderung melemah, mengantisipasi kesepakatan pembahasan utang AS. Ia menduga, kesepakatan anggaran AS akan dicapai pada 17 Oktober sehingga pagu utang AS bisa dinaikkan.
Kiswoyo Adi Joe, Managing Partner Investa Saran Mandiri mengatakan, pergerakan pasangan mata uang EUR/AUD juga cenderung mendatar. Ini merupakan kelanjutan dari pergerakan datar pasangan ini sejak akhir September lalu. "Belum ada sentimen berarti yang mempengaruhi pergerakan pasangan mata uang ini. Sekarang ini hanya lanjutan saja," kata Kiswoyo.

Anjlok dalam, harga emas kian memudar

Oleh Agus Triyono - Senin, 14 Oktober 2013 | 07:04 WIB

http://investasi.kontan.co.id/news/anjlok-dalam-harga-emas-kian-memudar


JAKARTA. Harga emas tertekan selama sepekan terakhir. Spekulasi pasar bahwa Kongres Amerika Serikat (AS) akan menyetujui kenaikan batas utang sehingga beberapa kegiatan operasional Pemerintahan AS segera berjalan lagi menekan harga emas ke level terendah dalam tiga bulan belakangan ini.
Di Bursa Commex sampai dengan Jumat (11/10), harga emas pengiriman Desember 2013 turun 2,21% menjadi US$ 1.268,20 per ons troi dibandingkan harga sehari sebelumnya. Dalam sepekan, harga emas anjlok 4,24%.
Muncul spekulasi pasar bahwa kebuntuan pembahasan anggaran dan penentuan batas utang di AS akan segera berakhir. Hal ini terjadi setelah pekan lalu kubu Partai Republik mengusulkan peningkatan batas utang AS untuk sementara waktu. Spekulasi makin menguat, saat Barack Obama dan sejumlah pemimpin Partai Republik menggelar pertemuan untuk membahas usulan tersebut.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, munculnya perkembangan baru dalam pembahasan anggaran dan penentuan batas utang AS menekan harga emas. Tekanan lain juga datang dari masih lambatnya kinerja ekonomi China dan India yang dikhawatirkan mengganggu prospek permintaan emas fisik di dua negara dengan tingkat permintaan emas fisik terbesar ini.
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures menambahkan, harga emas yang turun belakangan ini juga dipicu oleh pudarnya pesona emas sebagai aset aman. Kondisi ini memicu peralihan investasi pasar dari emas ke instrumen lain yang memberikan imbal hasil lebih besar.
Baik Nizar maupun Ariston sepakat, pelemahan harga emas kemungkinan besar masih akan berlangsung lama. "Pesona emas sebagai safe haven assetsudah hilang, sulit bagi emas untuk sampai ke US$ 1.400 per ons troi lagi," kata Nizar.
Nizar memperkirakan, sepekan ke depan, harga emas masih akan bergerak datar cenderung melemah di kisaran US$ 1.280- US$ 1.340 per ons troi. Ariston memperkirakan, emas sepekan ke depan akan melemah di kisaran US$ 1.220 - 1.330 per ons troi.
Comex stop trading emas
Gerak harga emas yang merosot tajam membuat Bursa Commodity Exchange (Comex) bertindak. Damon Leavell, Jurubicara Comex mengatakan, bursa komoditas ini sempat menghentikan perdagangan emas selama 10 detik setelah harga emas anjlok dalam, Jumat pekan lalu (11/10).
Semenit sebelum dihentikan, harga emas turun US$ 20. Harga logam kuning ini pun sempat menyentuh angka terendah dalam tiga bulan terakhir di angka US$ 1.259 per ons troi, sebelum mumbul kembali. Adam Klopfenstein, ahli strategi pasar senior di Archer Financial Services Inc Chicago kepada Bloomberg mengatakan, harga emas berada dalam fase koreksinya. "Penghentian teknis itu memperburuk keadaan," kata dia.

Harga emas rebound dari level terendah 3 bulan

Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 14 Oktober 2013 | 08:15 WIB | Sumber Bloomberg

SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia pagi ini (14/10) rebound dari level terendahnya dalam tiga bulan terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik sebesar 0,5% US$ 1.279,05 per troy ounce. Pada pukul 07.43 waktu Singapura, kontrak yang sama diperdagangkan di level US$ 1.273,60 per troy ounce.

Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 0,4% menjadi US$ 1.273,30 per troy ounce di Comex, New York.

Kenaikan harga emas terjadi seiring upaya Senat AS untuk bernegosiasi dalam menaikkan batasan utang AS dan menghindari default. Apalagi, batas waktu untuk menaikkan batasan utang hanya tinggal tiga hari lagi, yakni 17 Oktober 2013.

Pimpinan Senat Mayoritas Harry Reid telah mengadakan negosiasi dengan Pimpinan Minoritas Mitch McConnell setelah perundingan antara Presiden Barack Obama dan Juru Bicara DPR John Boehner belum menemui kata sepakat.

"Dalam beberapa pekan terakhir, harga emas dipengaruhi oleh apa yang terjadi di AS terkait isu anggaran dan penutupan pemerintah. Faktor tersebut masih akan menyebabkan volatilitas harga emas," jelas Alexandra Knight, ekonom National Australia Bank Ltd.

Catatan saja, sepanjang tahun ini, harga emas sudah merosot hingga 24%. Emas menuju penurunan tahunan pertama sejak 2000 seiring ekspektasi bahwa the Fed akan memangkas nilai stimulusnya secara bertahap.


http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-rebound-dari-level-terendah-3-bulan

Selasa, 08 Oktober 2013

Obama Desak DPR AS Akhiri Shutdown Pemerintah - INILAH.com

Obama Desak DPR AS Akhiri Shutdown Pemerintah - INILAH.com

INILAH.COM, New York - Presiden AS Barack Obama mendesak Partai Republik berupaya mengakhiri shutdown AS dan pembahasan kenaikan utang AS.

"Mati kita hentikan alasan dan mari kita mengambil suara di DPR," kata Obama di Gedung Putih Rabu (9/10/2013) dini hari tadi seperti mengutip marketwatch.com.

Obama telah berbicara dengan Ketua DPR AS, John Boehner dari politisi di Partai Republik. Obama menyarankan unutk melakukan pembahasan perpanjangan batas akhir kesepakatan kenaikan utang AS dan anggaran pemerintah.

Presiden AS itu menyayangkan kondisi terpaksa harus memengalami shutdown pemerintahan AS sejak 1 Oktober 2013 lalu. Hal ini berpotensi mengacaukan ekonomi dan meningkatkan kekhawatiran publik.

"Saya siap untuk mencoba. Saya bahkan siap untuk makan malam lagi. Tetapi saya tidak akan melakukan hal yang lebih ekstrim lagi seperti sikap Partai Republik yang memaksa untuk mengeluarkan ancaman tentang perekonomian kita," jelas Obama yang batal menghadiri KTT APEC 2013 di Bali untuk menyelesaikan masalah ini.

Sejak shutdown pemerintahan AS pada 1 Oktober 2013 sebanyak 800.000 pegawai pemerintah libur sementara. IHS Inc mengeluarkan prediksi kerugian perekonomian AS mencapai US$300 juta per hari.

Isu plafon utang AS masih mendominasi pasar minyak

Oleh Barratut Taqiyyah - Rabu, 09 Oktober 2013 | 08:56 WIB

SYDNEY. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pagi ini bergerak liar pagi ini (9/10). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 11.58 waktu Sydney, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran November berada di posisi US$ 103,64 per barel atau naik 15 sen di New York Mercantile Exchange. Kemarin, kontrak yang sama naik 46 sen menjadi US$ 103,49 sebarel. 

Pergerakan harga minyak dipengaruhi oleh isu plafon utang AS di mana para penentu kebijakan di Negeri Paman Sam mulai mengambil langkah-langkah untuk menaikkan batasan utang mereka. Hal ini mengurangi kemungkinan default utang AS yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi global sehingga memangkas permintaan minyak. 

"Mulai ada tawar menawar dalam situasi pembahasan batas utang AS. Situasinya saat ini adalah AS menjadi faktor yang sangat dominan di pasar minyak. Semakin kita mendekati batas waktu deadline, semakin tinggi risikonya," jelas Ric Spooner, chief market analyst CMC Markets di Sydney. 

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran November naik 1 sen menjadi US$ 110,15 per barel di ICE Futures Europe Exchange.

http://investasi.kontan.co.id/news/isu-plafon-utang-as-masih-mendominasi-pasar-minyak

Obama nominasikan Yellen, dollar keok

Oleh Barratut Taqiyyah - Rabu, 09 Oktober 2013 | 07:58 WIB | Sumber Bloomberg

TOKYO. Pergerakan dollar AS mencatatkan pelemahan pada transaksi pagi ini (9/10). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 08.23 waktu Tokyo, dollar AS melemah 0,2% menjadi US$ 1,3596 per euro. 

Sementara itu, jika berhadapan dengan yen, posisi dollar tak banyak mencatatkan perubahan di level 96,90 yen dari sebelumnya 96,88 yen kemarin. Sementara itu, pelemahan dollar juga tercermin pada Bloomberg US Dollar Index yang pagi ini turun 0,1% menjadi 1.008,49. Sedangkan euro menguat 0,2% menjadi 131,74 yen. 

Pelemahan dollar terhadap mayoritas mata uang utama dunia terjadi setelah pengumuman Gedung Putih bahwa Presiden AS Barack Obama akan menominasikan Wakil Pimpinan The Federal Reserve Janet Yellen untuk memimpin bank sentral pada hari ini (9/10). Investor berspekulasi, Yellen akan terus mempertahankan kebijakan stimulus untuk beberapa waktu ke depan. 

"Kebijakan Yellen setali dua uang dengan Bernanke. bahkan sebagian pihak melihat, kebijakan Yellen bisa lebih longgar dibanding Bernanke. Kebijakan yang longgar akan menekan posisi dollar," jelas Shinichiro Kadota, foreign exchange strategist Barclays Plc di Tokyo. 

Catatan saja, Yellen (67 tahun), akan menggantikan pimpinan the Fed Ben S Bernanke yang masa jabatannya akan segera berakhir pada 31 Januari mendatang. Dalam beberapa hasil survei yang dilakukan kepada para ekonom, Yellen mendapat banyak dukungan dan menjadi favorit. Tidak hanya itu, dia juga mendapatkan dukungan 20 anggota Senat Demokrat yang menandatangani surat dukungan pada 26 Juli lalu dan mengirimkannya kepada Obama.

Gedung Putih mengatakan, pengumuman nominasi ini akan dilakukan hari ini pukul 15.00 waktu setempat. Dalam acara tersebut, Bernanke juga dipastikan akan hadir.

http://investasi.kontan.co.id/news/obama-nominasikan-yellen-dollar-keok

Fluktuatif, emas mendekati level tertinggi sepekan

Oleh Barratut Taqiyyah - Rabu, 09 Oktober 2013 | 09:08 WIB

SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia bergerak fluktuatif mendekati level tertinggi dalam sepekan terakhir pagi ini (9/10) di pasar Asia. Mengutip data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat naik 0,5% dan turun 0,2%. Pada pukul 09.37 waktu Singapura, kontrak harga emas tak banyak mencatatkan perubahan di level US$ 1.317,77 per troy ounce. 

Kemarin, harga emas menanjak ke posisi US$ 1.330,57 per troy ounce, yang merupakan level tertinggi sejak 1 Oktober lalu. 

Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun 0,4% menjadi US$ 1.319,80 per troy ounce di Comex, New York. 

Liarnya pergerakan harga emas dipicu oleh deadlock pembahasan plafon utang AS dan shutdown sebagian pemerintahan AS. Selain itu, pelaku pasar juga tengah mempelajari langkah apa yang akan diambil the Federal Reserve terkait kebijakan stimulus. 

"Harga emas mendapat support dari kebuntuan pembahasan anggaran AS. Arah pergerakan harga emas juga dipengaruhi oleh bagaimana pelaku pasar memandang kemungkinan pemangkasan stimulus oleh the Fed yang akan dimulai pada tahun ini," papar Mark To, head of research Wing Fung Financial Group yang berbasis di Hong Kong.

Dollar rebound, harga emas di NY tertekan

Oleh Barratut Taqiyyah - Rabu, 09 Oktober 2013 | 06:53 WIB

NEW YORK. Harga kontrak emas dunia semalam (8/10) menorehkan penurunan di New York. Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.44 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun kurang dari 0,1% menjadi US$ 1.324,60 per troy ounce di Comex, New York. 

Pada transaksi sebelumnya, harga si kuning sempat bertengger di posisi US$ 1.330,80 per troy ounce yang merupakan level tertinggi untuk kontrak paling aktif sejak 1 Oktober lalu. Jika dikalkulasikan, sepanjang tahun ini, penurunan harga emas sudah amblas hingga 21%. 

Salah satu penyebab penurunan harga emas adalah penguatan dollar AS. Asal tahu saja, Bloomberg Dollar Index, indeks yang mengukur kekuatan dollar terhadap 10 mata uang utama dunia, naik sebesar 0,2%. 

"Penguatan dollar menekan harga emas. Kami melihat banyak investor yang memilih untuk menunggu," jelas Tom Power, senior commodity broker RJ O'Brien & Associates di Chicago. 

http://investasi.kontan.co.id/news/dollar-rebound-harga-emas-di-ny-tertekan