Rabu, 16 Oktober 2013

Shutdown Berakhir, AS Tak Jadi Gagal Bayar - INILAH.com

Shutdown Berakhir, AS Tak Jadi Gagal Bayar - INILAH.com

INILAH.COM, Washington – Senat AS menyetujui rancangan undang-undang anggaran belanja pemerintah dan AS terhindar dari gagal bayar utang obligasinya.
Langkah ini pasti mengendurkan tensi krisis politik yang akut di satu sisi, namun juga menghindari terjadinya kriisis fiskal yang bisa mengancam perekonomian global di sisi lainnya.
Pemunugtan suara di Senat akhirnya dilakukan, dengana hasil 81 suara meloloskan RUU ini, 18 lainnya menolak. Namun RUU ini harus didukung oleh House of Representatives (DPR) sebelum dibawa ke Gedung Putih untuk disetujui Presiden Barack Obama.
Undang-undang itu dicapai setelah kubu Republik dan Demokrat di Kongres menyepakatinya, Rabu (16/10/2013) tengah malam, beberapa jam sebelum masa tenggat berakhir.
Dengan undang-undang baru itu, pagu utang AS dinaikkan menjadi US$16,7 triliun dan memperpanjang masa kewenangan Kementerian Keuangan untuk mendapatkan pinjaman baru hingga 7 Feburari 2014.
Undang-undang ini juga mencairkan anggaran pemerintah hingga 15 Januari 2014. Dengan demikian, kantor pemerintahan yang semula ditutup sementara (shutdown) dibuka kembali dan ribuan pegawai negeri kembali bekerja.
Berbicara singkat setelah pemungutan suara di Senat, Obama menyambut baik dan “segera” menandatangani RUU ini menyusul persetujuan DPR untuk mengakhiri “partial government shutdown” yang sudah berlangsung selama 16 hari.
“Kita dapat memulai menghapus awan yang serba tak menentu ini menjauh dari ketidak nyamanan bisnis kita dan menjauh dari rakyat Amerika,”ujar Obama.
RUU ini dirancang oleh kelompok para senator bipartisan dan didukung oleh para pemimpin Senat. RUU ini mengusulkan anggaran pemerintah federal sampai 15 Januari dan menaikkan pagu kredit sampai 7 Februari 2014.
RUU yang sudah memberi kepastian sementara ini membuat para legislator bisa manarik napas lega, sampai “dicapai kesepakatan mengenai anggaran belanja pemerintah jangka panjang untuk mencegah krisis yang kerap menimpa ini,” ujar Ketua Mayoritas Senat Harry Reid pada Rabu pagi waktu Washington. (BBC/CNN/tjs).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar