Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 21 Oktober 2013 | 06:58 WIB
TOKYO. Posisi dollar AS ditransaksikan mendekati level terlemah sejak Februari 2013 lalu pada awal pekan ini (21/10). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukuk 08.31 waktu Tokyo, Bloomberg US Dollar Index -indeks yang mengukur kekuatan dollar terhadap 10 mata uang utama dunia- tak banyak mencatatkan perubahan di level 1.002,79 dari posisi akhir pekan lalu saat indeks merosot 1%. Pada 17 Oktober lalu, dollar melemah hingga ke posisi 1.002,65, yang merupakan level terlemah sejak 19 Februari lalu.
Sementara, euro diperdagangkan di posisi US$ 1,3682 dari sebelumnya US$ 1,3687 pada 18 Oktober lalu. Sedangkan jika berhadapan dengan yen, nilai tukar euro menguat 0,1% menjadi 133,92 yen.
Di sisi lain, nilai tukar dollar berada di level 97,88 yen dari posisi akhir pekan lalu yakni 97,72 yen.
Faktor yang disinyalir akan mempengaruhi pergerakan dollar AS adalah prediksi data tingkat pengangguran AS yang menunjukkan angka di atas 6,5%. Level ini merupakan batas acuan bagi bank sentral AS untuk memulai aksi pemangkasan stimulus.
"Sangat sulit memprediksi skenario bullish terhadap dollar AS. Outlook menunjukkan, the Fed masih akan bermurah hati menggelontorkan stimulus lebih lama dibanding yang dipikirkan pelaku pasar," jelas Sean Callow, senior currency strategist Westpac Banking Corp di Sydney.
http://investasi.kontan.co.id/news/dollar-masih-tak-bertenaga-di-awal-pekan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar