Senin, 30 Desember 2013

Dow Cetak Rekor Tertinggi Penutupan ke-51 Tahun Ini

Selasa, 31 Desember 2013 | 07:42 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Indeks Dow Jones Industrial Average pada Senin (30/12/2013) waktu setempat, (Selasa pagi WIB) mengawali pekan singkat liburan dengan rekor penutupan tertinggi baru, sekalipun dua indeks utama lainnya melemah dalam perdagangan yang lesu.

Indeks Dow menguat 25,88 poin (0,16 persen) menjadi berakhir pada 16.504,29 , rekor penutupan keempatnya dalam lima sesi terakhir dan rekor penutupan ke-51 pada 2013.
Indeks berbasis luas S&P 500 merosot 0,33 poin (0,02 persen) menjadi 1.841,07, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq menyerah 2,40 poin (0,06 persen) pada 4.154,20. "Dengan banyak orang di luar pasar, itu mungkin menjadi minggu yang cukup sepi," kata William Lynch, direktur investasi pada Hinsdale Associates.
Dow telah meningkat sekitar empat persen sejak Federal Reserve AS pada 18 Desember mengumumkan pihaknya berencana untuk mengurangi stimulusnya pada Januari.
Lynch menyebutkan, dengan begitu banyak investor keluar dan tidak banyak rilis ekonomi utama minggu ini, akan ada konsolidasi.  "Pasar tidak akan bergerak jauh lebih tinggi," sebutnya.
Penjualan pending home (rumah yang pengurusannya belum selesai) di AS naik 0,2 persen pada November, kenaikan pertama dalam lima bulan, tetapi di bawah kenaikan 1,5 persen yang diproyeksikan oleh para analis.
Rilis ekonomi akhir pekan ini termasuk laporan tentang harga rumah dan kepercayaan konsumen.
Cooper Tire & Rubber naik 5,4 persen setelah mengumumkan pihaknya telah mengakhiri rencana merger dengan Apollo Tyres India. Kesepakatan yang diumumkan pada Juni itu terhambat kecaman hukum yang terkait dengan masalah ketenagakerjaan dalam operasi Cooper di AS dan China.
Produsen alas kaki Crocs naik 21,1 persen setelah mengumumkan bahwa Blackstone Group berinvestasi 200 juta dollar AS di perusahaan itu dan mengambil 13 persen saham. Crocs merencanakan program pembelian kembali saham senilai 350 juta dollar AS.
Hewlett-Packard turun 0,4 persen setelah mengungkapkan bahwa perusahaan berada dalam "diskusi lanjutan" untuk menyelesaikan penyelidikan suap di luar negeri dalam operasinya di Rusia, Polandia dan negara-negara lain.
Perusahaan jejaring sosial Twitter, yang telah memperlihatkan perubahan besar dalam beberapa hari terakhir, turun untuk hari kedua berturut-turut, kehilangan 5,1 persen.  Demikian juga saham Facebook yang jatuh 3,1 persen.

Editor : Erlangga Djumena
Sumber: AFP/ANTARA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar