MELBOURNE. Harga kontrak minyak jenis West
Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam
sepekan terakhir pagi ini (19/12). Data Bloomberg menunjukkan, pada
pukul 11.30 waktu Sydney, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran
Januari turun 20 sen menjadi US$ 97,60 per barel. Sementara, harga
kontrak minyak WTI untuk pengantaran Februari turun 23 sen menjadi US$
97,83 per barel.
Kenaikan harga minyak terjadi setelah pengumuman kebijakan the Federal Reserve yang menyatakan bahwa bank sentral AS akan mengurangi stimulus sebesar US$ 10 miliar per bulan menjadi US$ 75 miliar mulai Januari 2014.
"Pernyataan the Fed menekankan bahwa ekonomi AS semakin membaik dengan adanya keputusan ini. Secara teknikal, harga minyak WTI akan menguji level resisten," urai Michael McCarthy, chief strategist CMC Markets di Sydney.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Februari naik 1,1% menjadi US$ 109,63 per barel di ICE Futures Europe exchange kemarin di London.
Kenaikan harga minyak terjadi setelah pengumuman kebijakan the Federal Reserve yang menyatakan bahwa bank sentral AS akan mengurangi stimulus sebesar US$ 10 miliar per bulan menjadi US$ 75 miliar mulai Januari 2014.
"Pernyataan the Fed menekankan bahwa ekonomi AS semakin membaik dengan adanya keputusan ini. Secara teknikal, harga minyak WTI akan menguji level resisten," urai Michael McCarthy, chief strategist CMC Markets di Sydney.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Februari naik 1,1% menjadi US$ 109,63 per barel di ICE Futures Europe exchange kemarin di London.
Editor: Barratut Taqiyyah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar