JAKARTA. Harga gas alam dalam tren penguatan. Penyebabnya, cuaca dingin di sejumlah kawasan Amerika Serikat (AS). Musim dingin mengangkat permintaan gas alam sebagai bahan bakar penghangat.
Harga gas alam untuk pengiriman Januari 2014, Selasa (10/12) pukul 16.00 WIB di Nymex, menguat tipis 0,05% menjadi US$ 4,234 per million metric british thermal unit (mmbtu) dibanding sehari sebelumnya. Dalam sebulan terakhir, harga gas alam terangkat 16,86%.
Berdasarkan laporan Layanan Cuaca Nasional Amerika dan AccuWeather Inc., di beberapa kawasan Amerika, seperti Virginia Barat dan Maryland cuaca akan lebih dingin dari biasanya. Bahkan di Maryland cuaca dingin disertai hujan es.
Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, pengguna gas alam sebagai bahan bakar penghangat ruangan di AS mencapai 49% dari total permintaan rumah tangga. Kenaikan permintaan tersebut membuat harga gas terus menanjak.
Selain itu, kata dia, harga gas alam juga mendapatkan katalis dari data ekonomi global dan ekonomi AS yang belakangan ini membaik. Ini meningkatkan harapan pasar terhadap semakin cerahnya prospek permintaan gas alam untuk kebutuhan energi di masa depan.
Topangan penguatan harga gas alam yang lain datang dari data impor energi China, salah satu pengguna gas alam terbesar di dunia yang positif. “Tapi, ketakutan pasar terhadap isu percepatan pengurangan stimulus moneter Amerika membuat penguatan harga gas alam terbatas,” kata Zulfirman.
Melanjutkan penguatan
Analis PT Megagrowth Futures, Wahyu Tribowo Laksono menilai, tren kenaikan kenaikan harga gas alam masih akan berlanjut hingga rapat The Fed pada 17 Desember-18 Desember 2013. Harga gas alam masih berpeluang menuju US$ 4,3 per mmbtu dalam waktu dekat.
“Sebenarnya harga gas alam sudah jenuh beli. Wajar apabila terjadi koreksi dalam waktu dekat. Meski demikian, ruang penguatan masih terbuka,” tutur Wahyu.
Secara teknikal, harga gas alam masih berpotensi melanjutkan penguatan dalam sepekan ke depan. Moving average convergence divergence (MACD) masih berada di area positif. Harga masih di atas moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200. Sementara itu, relative strength index (RSI) dan stochastic berada di area jenuh beli, mengindikasikan potensi koreksi.
Proyeksi Zulfirman, sepekan ke depan, gas alam akan menguat di US$ 4,000- US$ 4,450 per mmbtu. Prediksi Wahyu, harga bergerak di US$ 3,87-US$ 4,40 per mmbtu.
Editor: Rizki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar