SINGAPURA. Harga kontrak emas dunia di pasar
Asia bergerak liar pada transaksi pagi ini (19/12) setelah jatuh ke
level terendah dalam dua pekan terakhir. Data Bloomberg menunjukkan,
pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun 0,2% menjadi
US$ 1.215,93 per troy ounce. Ini merupakan level terendah sejak 6
Desember.
Sementara, pada pukul 09.30 waktu Singapura, harga kontrak yang sama naik 0,7% menjadi US$ 1.222,29 per troy ounce. Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran Februari turun 1,1% menjadi US$ 1.221 per troy ounce di Comex, New York.
Harga emas bergerak liar setelah the Federal Reserve memutuskan untuk melakukan pemangkasan stimulus (tapering) sebesar US$ 10 miliar menjadi US$ 75 miliar per bulan dari sebelumnya US$ 85 miliar.
"Sebelumnya kita memprediksi, dengan adanya tapering QE harga emas akan jatuh tajam. Tapi nyatanya tidak. Pasar sebelumnya memprediksi nilai tapering akan lebih besar. Mereka cukup nyaman dengan nilai US$ 10 miliar," jelas David Lennox, resource analyst Fat Prophets di Sydney.
Sementara, pada pukul 09.30 waktu Singapura, harga kontrak yang sama naik 0,7% menjadi US$ 1.222,29 per troy ounce. Sedangkan harga kontrak emas untuk pengantaran Februari turun 1,1% menjadi US$ 1.221 per troy ounce di Comex, New York.
Harga emas bergerak liar setelah the Federal Reserve memutuskan untuk melakukan pemangkasan stimulus (tapering) sebesar US$ 10 miliar menjadi US$ 75 miliar per bulan dari sebelumnya US$ 85 miliar.
"Sebelumnya kita memprediksi, dengan adanya tapering QE harga emas akan jatuh tajam. Tapi nyatanya tidak. Pasar sebelumnya memprediksi nilai tapering akan lebih besar. Mereka cukup nyaman dengan nilai US$ 10 miliar," jelas David Lennox, resource analyst Fat Prophets di Sydney.
Editor: Barratut Taqiyyah
Sumber: Bloomberg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar