Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 01 Juli 2013 | 08:51 WIB | Sumber Bloomberg
TOKYO. Bursa Asia terlihat tertekan pada transaksi pagi ini (1/7). Data
Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.14 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia
Pacific turun 0,2%. Indeks S&P/ASX 200 Australia dan indeks Kospi
Korea Selatan terlihat melempem dengan penurunan masing-masing 1% dan
0,3%. Sedangkan indeks Topix Jepang naik 0,3% dan indeks Nikkei 225
Stock Average Jepang turun 0,2%.
Sejumlah faktor menghalangi
langkah bursa Asia hari ini. Pertama, data pertumbuhan manufaktur China
yang melambat pada bulan lalu. Asal tahu saja, Purchasing Manager Index
(PMI) China berada di level 50,1, turun dari posisi Mei yakni 50,8.
"Data
PMI China akan menjadi fokus yang mempengaruhi pasar saham Asia hari
ini. Jika indeks PMI di bawah 50, pasar akan bereaksi negatif," jelas
Khoon Goh, senior curency strategist Australia & New Zealand Group Ltd.
Kedua,
harga emas masih melanjutkan rebound dari posisi terendahnya dalam 34
bulan terakhir pada pagi ini (1/7). Mengutip situs Bloomberg, pada pukul
09.37 waktu Tokyo, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus reli
0,9% menjadi US$ 1.235 per troy ounce.
Ketiga, pelemahan yen sebesar 0,3% menjadi 129,35 per euro pagi ini.
http://investasi.kontan.co.id/news/3-faktor-yang-menyetir-bursa-asia-pagi-ini/2013/07/01
Minggu, 30 Juni 2013
Survei Tankan mengerek Topix dan Nikkei
Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 01 Juli 2013 | 08:41 WIB
TOKYO. Bursa Jepang mendaki untuk hari ketiga di awal pekan ini (1/7). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.04 waktu Tokyo, indeks Topix naik 0,6% menjadi 1.140,90. Indeks acuan Jepang ini sudah reli 6% dalam dua hari belakangan. Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,1% menjadi 13.687,33.
Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Jepang. Beberapa di antaranya yakni: Mazda Motor Corp yang naik 2,8% dan Aeon Co naik 1,2%. Sedangkan sektor asuransi mencatatkan kenaikan terbesar di antara 33 sektor lain yang terhimpun pada indeks Topix.
Selain dipengaruhi oleh indeks Tankan yang positif, bursa Jepang juga terdongkrak oleh pelemahan yen. Seperti yang diberitakan sebelumnya, indeks Tankan untuk perusahaan manufaktur besar naik menjadi plus 4 pada Juni dari sebelumnya minus 8 pada Maret. Data yang positif berarti jumlah manufaktur yang optimistis melebihi manufaktur yang pesimistis. Sementara, nilai tengah 22 ekonom yang disurvei Bloombert adalah plus 3.
Selain itu, data positif pada indeks Tankan juga mengindikasikan adanya kepercayaan yang besar pada kebijakan pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe meskipun pasar saham Negeri Sakura mengalami volatilitas tinggi.
"Survei menunjukkan optimisme seiring pemulihan ekonomi AS dan pelemahan yen akibat penerapan kebijakan pemerintah Jepang. Namun aksi beli masih rendah di pasar finansial meskipun investor berani mengambil risiko. Sebab, saat ini, investor menjadi pemilih dan membeli saham berdasarkan kinerja," papar Hitoshi Asaoka, senior strategist Mizuho Trust & Banking Co.
http://investasi.kontan.co.id/news/survei-tankan-mengerek-topix-dan-nikkei/2013/07/01
TOKYO. Bursa Jepang mendaki untuk hari ketiga di awal pekan ini (1/7). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.04 waktu Tokyo, indeks Topix naik 0,6% menjadi 1.140,90. Indeks acuan Jepang ini sudah reli 6% dalam dua hari belakangan. Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,1% menjadi 13.687,33.
Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Jepang. Beberapa di antaranya yakni: Mazda Motor Corp yang naik 2,8% dan Aeon Co naik 1,2%. Sedangkan sektor asuransi mencatatkan kenaikan terbesar di antara 33 sektor lain yang terhimpun pada indeks Topix.
Selain dipengaruhi oleh indeks Tankan yang positif, bursa Jepang juga terdongkrak oleh pelemahan yen. Seperti yang diberitakan sebelumnya, indeks Tankan untuk perusahaan manufaktur besar naik menjadi plus 4 pada Juni dari sebelumnya minus 8 pada Maret. Data yang positif berarti jumlah manufaktur yang optimistis melebihi manufaktur yang pesimistis. Sementara, nilai tengah 22 ekonom yang disurvei Bloombert adalah plus 3.
Selain itu, data positif pada indeks Tankan juga mengindikasikan adanya kepercayaan yang besar pada kebijakan pemerintahan Perdana Menteri Shinzo Abe meskipun pasar saham Negeri Sakura mengalami volatilitas tinggi.
"Survei menunjukkan optimisme seiring pemulihan ekonomi AS dan pelemahan yen akibat penerapan kebijakan pemerintah Jepang. Namun aksi beli masih rendah di pasar finansial meskipun investor berani mengambil risiko. Sebab, saat ini, investor menjadi pemilih dan membeli saham berdasarkan kinerja," papar Hitoshi Asaoka, senior strategist Mizuho Trust & Banking Co.
http://investasi.kontan.co.id/news/survei-tankan-mengerek-topix-dan-nikkei/2013/07/01
Emas masih melanjutkan reli di pasar Asia
Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 01 Juli 2013 | 08:04 WIB | Sumber Bloomberg
TOKYO. Harga emas masih melanjutkan rebound dari posisi terendahnya dalam 34 bulan terakhir pada pagi ini (1/7). Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 09.37 waktu Tokyo, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus reli 0,9% menjadi US$ 1.235 per troy ounce.
Pergerakan harga emas hari ini akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya, perilisan data ekonomi global yang dirilis hari ini. Ambil contoh indeks Tankan yang dikeluarkan oleh bank sentral Jepang di mana sentimen manufaktur Jepang naik ke level 4 pada kuartal kedua, dari sebelumnya minus 8 pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, indeks manufaktur China diprediksi akan melambat. Sedangkan AS dijadwalkan akan merilis data produksi manufaktur yang diramal rebound pada Juni.
"Data indeks Tankan yang lebih baik dari prediksi akan mendorong posisi dollar AS menjadi lebih tinggi dari yen. Namun data PMI China dan AS ISM akan jauh lebih penting bagi pasar," papar Khoon Goh, senior currency strategist at Australia & New Zealand Banking Group Ltd.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-masih-melanjutkan-reli-di-pasar-asia/2013/07/01
TOKYO. Harga emas masih melanjutkan rebound dari posisi terendahnya dalam 34 bulan terakhir pada pagi ini (1/7). Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 09.37 waktu Tokyo, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus reli 0,9% menjadi US$ 1.235 per troy ounce.
Pergerakan harga emas hari ini akan dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya, perilisan data ekonomi global yang dirilis hari ini. Ambil contoh indeks Tankan yang dikeluarkan oleh bank sentral Jepang di mana sentimen manufaktur Jepang naik ke level 4 pada kuartal kedua, dari sebelumnya minus 8 pada periode yang sama tahun lalu.
Sementara itu, indeks manufaktur China diprediksi akan melambat. Sedangkan AS dijadwalkan akan merilis data produksi manufaktur yang diramal rebound pada Juni.
"Data indeks Tankan yang lebih baik dari prediksi akan mendorong posisi dollar AS menjadi lebih tinggi dari yen. Namun data PMI China dan AS ISM akan jauh lebih penting bagi pasar," papar Khoon Goh, senior currency strategist at Australia & New Zealand Banking Group Ltd.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-masih-melanjutkan-reli-di-pasar-asia/2013/07/01
Harga emas hitam masih negatif di awal pekan
Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 01 Juli 2013 | 08:32 WIB
MELBOURNE. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) turun untuk hari kedua. Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi (1/7), harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran Agustus turun sebesar 33 sen menjadi US$ 96,23 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 10.16 waktu sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 96,25 sebarel.
Penurunan harga minyak di New York dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. Salah satunya yakni hasil survei Bloomberg atas tingkat produksi 12 negara Organization of Petroleum Exporting Countries yang diprediksi turun 227.000 barel menjadi 30.697 juta barel pada Juni dibanding posisi Mei yang sebanyak 30.924 juta barel. Itu artinya, tingkat produksi turun untuk kali pertama dalam lima bulan terakhir.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Agustus turun 32 sen menjadi US$ 101,84 per barel di ICE Futures Europe exchange.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-hitam-masih-negatif-di-awal-pekan/2013/07/01
MELBOURNE. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) turun untuk hari kedua. Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi (1/7), harga kontrak minyak jenis WTI untuk pengantaran Agustus turun sebesar 33 sen menjadi US$ 96,23 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 10.16 waktu sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 96,25 sebarel.
Penurunan harga minyak di New York dipengaruhi oleh sejumlah sentimen. Salah satunya yakni hasil survei Bloomberg atas tingkat produksi 12 negara Organization of Petroleum Exporting Countries yang diprediksi turun 227.000 barel menjadi 30.697 juta barel pada Juni dibanding posisi Mei yang sebanyak 30.924 juta barel. Itu artinya, tingkat produksi turun untuk kali pertama dalam lima bulan terakhir.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Agustus turun 32 sen menjadi US$ 101,84 per barel di ICE Futures Europe exchange.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-hitam-masih-negatif-di-awal-pekan/2013/07/01
Kamis, 27 Juni 2013
Saatnya Beli Emas? Simak Ini Dulu
Kamis, 27 Juni 2013 | 14:20 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Membaiknya ekonomi Amerika Serikat (AS) dan bersinarnya kinerja bursanya membuat investor emas pantas khawatir. Sebab, perbaikan ekonomi AS bisa mengalihkan kepercayaan investor dari emas ke produk investasi lain seperti saham dan obligasi.
Setidaknya, ini adalah pandangan dari pengamat investasi Leo Hadi Loe. Menurut Leo, kondisi harga emas yang berada di posisi 1.240,30 dollar AS per ounce masih berpotensi untuk turun lagi.
“Harga di atas 1.200 dollar AS itu masih bisa turun lagi,” terang Leo, di Jakarta, Kamis (27/6/2013).
Menurut Leo, jika ekonomi AS dan bursa saham AS terus menggeliat naik, maka emas bisa ditinggalkan. Investor akan melihat keuntungan yang menjanjikan di saham dan obligasi.
Potensi penurunan emas lainnya adalah biaya produksi emas yang masih di bawah harga jual emas saat ini. Menurutnya, seandainya emas dijual di harga 1.000 dollar AS per ounce, maka produsen emas masih mendulang keuntungan 200 dollar AS sampai 300 dollar AS per ounce.
“Karena ongkos produksi emas sekitar 700–800 dollar AS per ounce,” jelas Leo.
Atas pertimbangan produksi itu, Leo menilai penurunan harga emas masih logis terjadi.
“Sebaiknya tunggu harga emas itu sampai titik terbawahnya, barulah membeli. Bagi yang sudah membeli di harga 1.500 dollar AS per ounce, siap-siap saja cut loss,” terangnya.
Penilaian dari Leo cukup beralasan, apalagi Goldman Sachs Group Inc memangkas proyeksi harga emas hingga 2014 mendatang. Dalam laporannya yang dirilis hari awal pekan ini, Goldman memangkas prediksi harga emas tahun depan menjadi 1.050 dollar AS per troy ounce dari sebelumnya 1.270 dollar AS per troy ounce.
Menurut analis Goldman, Damien Courvalin dan Jeffrey Currie, saat ini investor mencemaskan langkah The Federal Reserve yang berencana mengurangi kebijakan quantitative easing hingga akhir tahun ini dan menghentikannya pada pertengahan tahun depan. (Asnil Bambani Amri)
JAKARTA, KOMPAS.com — Membaiknya ekonomi Amerika Serikat (AS) dan bersinarnya kinerja bursanya membuat investor emas pantas khawatir. Sebab, perbaikan ekonomi AS bisa mengalihkan kepercayaan investor dari emas ke produk investasi lain seperti saham dan obligasi.
Setidaknya, ini adalah pandangan dari pengamat investasi Leo Hadi Loe. Menurut Leo, kondisi harga emas yang berada di posisi 1.240,30 dollar AS per ounce masih berpotensi untuk turun lagi.
“Harga di atas 1.200 dollar AS itu masih bisa turun lagi,” terang Leo, di Jakarta, Kamis (27/6/2013).
Menurut Leo, jika ekonomi AS dan bursa saham AS terus menggeliat naik, maka emas bisa ditinggalkan. Investor akan melihat keuntungan yang menjanjikan di saham dan obligasi.
Potensi penurunan emas lainnya adalah biaya produksi emas yang masih di bawah harga jual emas saat ini. Menurutnya, seandainya emas dijual di harga 1.000 dollar AS per ounce, maka produsen emas masih mendulang keuntungan 200 dollar AS sampai 300 dollar AS per ounce.
“Karena ongkos produksi emas sekitar 700–800 dollar AS per ounce,” jelas Leo.
Atas pertimbangan produksi itu, Leo menilai penurunan harga emas masih logis terjadi.
“Sebaiknya tunggu harga emas itu sampai titik terbawahnya, barulah membeli. Bagi yang sudah membeli di harga 1.500 dollar AS per ounce, siap-siap saja cut loss,” terangnya.
Penilaian dari Leo cukup beralasan, apalagi Goldman Sachs Group Inc memangkas proyeksi harga emas hingga 2014 mendatang. Dalam laporannya yang dirilis hari awal pekan ini, Goldman memangkas prediksi harga emas tahun depan menjadi 1.050 dollar AS per troy ounce dari sebelumnya 1.270 dollar AS per troy ounce.
Menurut analis Goldman, Damien Courvalin dan Jeffrey Currie, saat ini investor mencemaskan langkah The Federal Reserve yang berencana mengurangi kebijakan quantitative easing hingga akhir tahun ini dan menghentikannya pada pertengahan tahun depan. (Asnil Bambani Amri)
Editor : Erlangga Djumena
Data Ekonomi Picu Bursa AS Alami Reli - INILAH.com
Data Ekonomi Picu Bursa AS Alami Reli - INILAH.com
INILAH.COM, New York - Bursa saham AS melanjutkan penguatan pada Jumat (28/6/2013) dini hari tadi. Dengan data ekonomi yang positif akan mengubah rencana Fed mengurangi stimulus moneter.
Bursa AS telah melewati bulan penurunan yang cukup dalam untuk tahun ini. Saham mengalami aksi jual setelah ada sinyal dai The Fed untuk mengurangi besaran stimulus moneter senilai US$85 miliar per bulan akhir tahun ini.
Indeks Dow Jones lebih tinggi 0,8% ke 15.024,49. Penguatan seiring saham Hewlett-Packard Co 3,1 persen dan saham Boeing Co naik 2,3 persen. Penguatan terjadi pada 28 saham unggulan dari 30 saham yang ada.
Untuk indeks S&P lebih tinggi 0,6% ke 1.613,20. Sedangkan indeks Nasdaq mendapatkan kenaian 0,8% ke 3.401,86. Sebanyak 732 juta saham mendukung perdagangan saham dengan volume komposit melebihi 3,3 miliar.
edangkan indeks dolar AS DXY stagnan terhadap mata uang global. Harga emas berjangka lebih rendah 0,7% ke US$1.211,60 per troy ons di New York Mercantile Exchange (NYMEX). Sementara harga minyak mentah naik 1,6% ke US$97,05 per barel di NYMEX.
Dalam pidatonya, Federal Reserve Bank of New York William Dudley Presiden mengecilkan kemungkinan potensi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Demikian juga dengan Presiden Fed Atlanta, Dennis Lockhart yang mengatakan pasar telah keliru dengan mengira Bernanke merencanakan untuk mengurangi pembelian aset bank sentral. Hal ini menegaskan pendekatan Fed akan bersikap fleksibel, dan berdasarkan pada kondisi ekonomi.
Pada hari Rabu kemarin, Fed Bank of Richmond Jeffrey Lacker Presiden mengatakan ia yakin pemulihan ekonomi akan tetap agresif untuk beberapa tahun lagi.
Untuk data ekonomi tentang pembelian rumah tangga meningkat 0,3% di bulan Mei. Demikian juga dengan upah naik 0,5%. Secara terpisah data orang yang mengajukan tunjangan pengangguran turun 9.000 menjadi 346 ribu pada pekan lalu. Data dari National Association of Realtors melaporkan penjualan rumah yang tertunda melonjak ke tertinggi enam tahun pada Mei.
Sementara data sebelumnya, tentang PDB kuartal pertama tahun ini 1,8% dari estimasi awal 2,4%. Hal ini memperkuat pandangan stimulus Fed akan tetap berlanjut hingga tahun 2014.
INILAH.COM, New York - Bursa saham AS melanjutkan penguatan pada Jumat (28/6/2013) dini hari tadi. Dengan data ekonomi yang positif akan mengubah rencana Fed mengurangi stimulus moneter.
Bursa AS telah melewati bulan penurunan yang cukup dalam untuk tahun ini. Saham mengalami aksi jual setelah ada sinyal dai The Fed untuk mengurangi besaran stimulus moneter senilai US$85 miliar per bulan akhir tahun ini.
Indeks Dow Jones lebih tinggi 0,8% ke 15.024,49. Penguatan seiring saham Hewlett-Packard Co 3,1 persen dan saham Boeing Co naik 2,3 persen. Penguatan terjadi pada 28 saham unggulan dari 30 saham yang ada.
Untuk indeks S&P lebih tinggi 0,6% ke 1.613,20. Sedangkan indeks Nasdaq mendapatkan kenaian 0,8% ke 3.401,86. Sebanyak 732 juta saham mendukung perdagangan saham dengan volume komposit melebihi 3,3 miliar.
edangkan indeks dolar AS DXY stagnan terhadap mata uang global. Harga emas berjangka lebih rendah 0,7% ke US$1.211,60 per troy ons di New York Mercantile Exchange (NYMEX). Sementara harga minyak mentah naik 1,6% ke US$97,05 per barel di NYMEX.
Dalam pidatonya, Federal Reserve Bank of New York William Dudley Presiden mengecilkan kemungkinan potensi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Demikian juga dengan Presiden Fed Atlanta, Dennis Lockhart yang mengatakan pasar telah keliru dengan mengira Bernanke merencanakan untuk mengurangi pembelian aset bank sentral. Hal ini menegaskan pendekatan Fed akan bersikap fleksibel, dan berdasarkan pada kondisi ekonomi.
Pada hari Rabu kemarin, Fed Bank of Richmond Jeffrey Lacker Presiden mengatakan ia yakin pemulihan ekonomi akan tetap agresif untuk beberapa tahun lagi.
Untuk data ekonomi tentang pembelian rumah tangga meningkat 0,3% di bulan Mei. Demikian juga dengan upah naik 0,5%. Secara terpisah data orang yang mengajukan tunjangan pengangguran turun 9.000 menjadi 346 ribu pada pekan lalu. Data dari National Association of Realtors melaporkan penjualan rumah yang tertunda melonjak ke tertinggi enam tahun pada Mei.
Sementara data sebelumnya, tentang PDB kuartal pertama tahun ini 1,8% dari estimasi awal 2,4%. Hal ini memperkuat pandangan stimulus Fed akan tetap berlanjut hingga tahun 2014.
Bursa AS masih unjuk gigi
Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 27 Juni 2013 | 21:07 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Bursa AS dibuka sumringah pada transaksi pagi waktu setempat (27/6). Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 09.32 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,6% menjadi 1.612,57. Kemarin, indeks acuan AS ini ditutup dengan lompatan 1%.
Pergerakan bursa AS dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah data yang menunjukkan adanya rebound pada anggaran belanja konsumen AS bulan Mei lalu. Kedua, jumlah warga AS yang mengajukan klaim pengangguran pada pekan lalu semakin berkurang.
"Data ekonomi AS terus menunjukkan pertumbuhan meski dalam kecepatan yang lambat. Selain itu, angka pengangguran juga semakin berkurang meski tak secepat yang diharapkan," jelas Oliver Pursche, co-manager GMG Defensive Beta Fund.
Dia menambahkan, dengan kondisi itu, ada kemungkinan the Fed mempertimbangkan kembali rencananya untuk mengurangi stimulus.
Catatan saja, dalam dua hari terakhir, indeks S&P 500 reli 1,9% setelah sebelumnya merosot 5% sejak 21 Mei lalu.
http://investasi.kontan.co.id/news/bursa-as-masih-unjuk-gigi/2013/06/27
NEW YORK. Bursa AS dibuka sumringah pada transaksi pagi waktu setempat (27/6). Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 09.32 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,6% menjadi 1.612,57. Kemarin, indeks acuan AS ini ditutup dengan lompatan 1%.
Pergerakan bursa AS dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Salah satunya adalah data yang menunjukkan adanya rebound pada anggaran belanja konsumen AS bulan Mei lalu. Kedua, jumlah warga AS yang mengajukan klaim pengangguran pada pekan lalu semakin berkurang.
"Data ekonomi AS terus menunjukkan pertumbuhan meski dalam kecepatan yang lambat. Selain itu, angka pengangguran juga semakin berkurang meski tak secepat yang diharapkan," jelas Oliver Pursche, co-manager GMG Defensive Beta Fund.
Dia menambahkan, dengan kondisi itu, ada kemungkinan the Fed mempertimbangkan kembali rencananya untuk mengurangi stimulus.
Catatan saja, dalam dua hari terakhir, indeks S&P 500 reli 1,9% setelah sebelumnya merosot 5% sejak 21 Mei lalu.
http://investasi.kontan.co.id/news/bursa-as-masih-unjuk-gigi/2013/06/27
Duh! Harga emas bergerak ke bawah US$ 1.200
Oleh Asnil Bambani Amri - Jumat, 28 Juni 2013 | 06:43 WIB
SINGAPURA. Harga emas berjangka sempat
terjun ke bawah US$ 1.200 per ounce, atau menuju ke harga terendah sejak
34 bulan terakhir. Penurunan harga emas dipicu oleh data ekonomi AS
yang melampaui estimasi analis yang membuat daya tarik logam mulia ini
tak menggiurkan lagi.
"Ketika ada tren baru di pasar, orang ingin mengikutinya, dan sekarang emas berada dalam downtrend yang parah, sehingga psikologinya mengerikan," jelas Donald Selkin, kepala strategi pasar di National Securities Corp di New York yang dikutip dari situs Bloomberg.
Emas berjangka pengiriman Agustus sudah turun 1,5% menjadi US$ 1.211.60 pada pukul 13:46 waktu di New York. Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh harga US$ 1196,10, harga terendah sejak Agustus 2010.
Pada bulan Mei lalu, pengeluaran konsumen rebound dan penjualan rumah melonjak ke level tertinggi sejak 2006, setelah klaim pengangguran turun pekan lalu. Sementara itu stok emas di SPDR Gold Trust merosot 28% tahun ini ke level terendah sejak Februari 2009.
Pasar emas panik
Selkin menyebutkan, akibat tren penurunan harga emas bisa berdampak pada pasar. Harga logam mulia tersebut bisa jatuh hingga ke harga US$ 800 per ounce atau harga termurah sejak Desember 2008.
Emas sebelumnya sempat mencetak harga terbaiknya pada bulan September 2011 lalu, dimana harga emas dua kali lipat dari akhir tahun 2008, menjadi US$ 1.923,70. Saat itu, harga emas mekar karena the Fed memotong suku bunga.
Namun, memasuki bulan April, Credit Suisse Group AG menyatakan harga emas telah memasuki pasar bearish karena harga mencatat penurunan yang panjang. Kondisi itu pula yang membuat Morgan Stanley dan Goldman Sachs Group Inc memangkas perkiraan harga emas awal pekan ini.
"Tak seorang pun ingin memiliki emas lagi," kata Frank McGhee, kepala Integrated Brokerage di Services LLC di Chicago. Ia melihat, tidak ada faktor pendukung di AS yang bisa membuat harga emas melambung lagi.
"Ketika ada tren baru di pasar, orang ingin mengikutinya, dan sekarang emas berada dalam downtrend yang parah, sehingga psikologinya mengerikan," jelas Donald Selkin, kepala strategi pasar di National Securities Corp di New York yang dikutip dari situs Bloomberg.
Emas berjangka pengiriman Agustus sudah turun 1,5% menjadi US$ 1.211.60 pada pukul 13:46 waktu di New York. Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh harga US$ 1196,10, harga terendah sejak Agustus 2010.
Pada bulan Mei lalu, pengeluaran konsumen rebound dan penjualan rumah melonjak ke level tertinggi sejak 2006, setelah klaim pengangguran turun pekan lalu. Sementara itu stok emas di SPDR Gold Trust merosot 28% tahun ini ke level terendah sejak Februari 2009.
Pasar emas panik
Selkin menyebutkan, akibat tren penurunan harga emas bisa berdampak pada pasar. Harga logam mulia tersebut bisa jatuh hingga ke harga US$ 800 per ounce atau harga termurah sejak Desember 2008.
Emas sebelumnya sempat mencetak harga terbaiknya pada bulan September 2011 lalu, dimana harga emas dua kali lipat dari akhir tahun 2008, menjadi US$ 1.923,70. Saat itu, harga emas mekar karena the Fed memotong suku bunga.
Namun, memasuki bulan April, Credit Suisse Group AG menyatakan harga emas telah memasuki pasar bearish karena harga mencatat penurunan yang panjang. Kondisi itu pula yang membuat Morgan Stanley dan Goldman Sachs Group Inc memangkas perkiraan harga emas awal pekan ini.
"Tak seorang pun ingin memiliki emas lagi," kata Frank McGhee, kepala Integrated Brokerage di Services LLC di Chicago. Ia melihat, tidak ada faktor pendukung di AS yang bisa membuat harga emas melambung lagi.
Harga emas makin murah
Oleh Cindy Silviana Sukma - Jumat, 28 Juni 2013 | 07:38 WIB
JAKARTA. Harga emas terus menurun. Ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan membuat pesona emas sebagai aset aman (safe haven) semakin memudar.
Harga emas untuk kontrak pengiriman Agustus 2013 di Bursa Comex, Kamis (27/6) pukul 18.20 WIB, melemah 0,03% menjadi US$ 1.226,90 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Ini merupakan level terendah setidaknya sejak September 2011 silam.
Adapun, harga emas lantakan ukuran 1 gram keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), kemarin, turun Rp 5.000 menjadi Rp 493.000 per gram dibanding harga sehari sebelumnya.
Dalam setahun terakhir, harga emas di pasar spot telah terkoreksi sebesar 22,71%. Adapun, harga emas batangan dalam setahun ini telah turun sebesar 8,36%.
Harga logam mulia ini makin terpuruk setelah pimpinan The Fed, Ben Bernanke, berniat mengurangi jumlah stimulus moneter di AS pada akhir tahun ini jika data-data ekonomi terus membaik.
Lantas, apakah saat ini sudah tepat waktunya membeli emas? Para analis menyarankan, jangan terburu-buru mengoleksi emas sekarang, karena harga emas berpotensi masih akan terkoreksi.
Sugiarto Kanos, Wakil Pialang Askap Futures mengatakan, pelemahan harga emas masih akan berlanjut hingga akhir bulan ini. Bahkan, sinyal bearish masih akan muncul di kuartal-III 2013.
Menurut Sugiarto, harga emas juga tertekan oleh kondisi perekonomian China yang melemah. Apalagi, China merupakan salah satu konsumen emas terbesar di dunia.
Tunggu lebih rendah
Para investor juga mengalihkan investasi dari emas ke aset yang lebih berisiko seperti dollar Amerika Serikat (AS). "Rata-rata dari 40 negara pemegang devisa emas terbesar mulai mengurangi sekitar 2%-4% emas dan menyelamatkan aset melalui dollar AS," ujar Sugiarto.
Hitungan Sugiarto, harga emas di kuartal-III 2013 akan terkoreksi hingga bisa mendekati US$ 1.000 per ons troi-US$ 1.030 per ons troi. Saat harga sudah mencapai level tersebut, menjadi saat tepat membeli emas.
Dalam waktu dekat, sulit bagi harga emas untuk naik. Jika kondisi ekonomi China mulai membaik dan sudah ada kepastian dari The Fed mengenai stimulus moneter, maka harga emas bisa kembali terangkat.
Suluh Adil Wicaksono, analis PT Millenium Penata Futures mengatakan, harga emas berpotensi naik sekitar bulan September2013. Harga emas di pasar spot jika menembus level psikologis US$ 1.200 per ons troi, maka harga emas akan melanjutkan koreksi di rentang 1.185,00 - 1.058,70 per ons troi.
Sementara, harga emas batangan Antam diperkirakan akan terkoreksi hingga level Rp 480.000 per gram dalam sepekan ke depan. Harga emas batangan tidak akan berada jauh dari level Rp 480.000 - Rp 500.000 per gram. "Jadi, sebaiknya ditahan dulu, jangan tergesa-gesa membeli atau menjual emas karena harga masih akan terkoreksi," kata Suluh.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-makin-murah/2013/06/28
JAKARTA. Harga emas terus menurun. Ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan membuat pesona emas sebagai aset aman (safe haven) semakin memudar.
Harga emas untuk kontrak pengiriman Agustus 2013 di Bursa Comex, Kamis (27/6) pukul 18.20 WIB, melemah 0,03% menjadi US$ 1.226,90 per ons troi dibanding sehari sebelumnya. Ini merupakan level terendah setidaknya sejak September 2011 silam.
Adapun, harga emas lantakan ukuran 1 gram keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), kemarin, turun Rp 5.000 menjadi Rp 493.000 per gram dibanding harga sehari sebelumnya.
Dalam setahun terakhir, harga emas di pasar spot telah terkoreksi sebesar 22,71%. Adapun, harga emas batangan dalam setahun ini telah turun sebesar 8,36%.
Harga logam mulia ini makin terpuruk setelah pimpinan The Fed, Ben Bernanke, berniat mengurangi jumlah stimulus moneter di AS pada akhir tahun ini jika data-data ekonomi terus membaik.
Lantas, apakah saat ini sudah tepat waktunya membeli emas? Para analis menyarankan, jangan terburu-buru mengoleksi emas sekarang, karena harga emas berpotensi masih akan terkoreksi.
Sugiarto Kanos, Wakil Pialang Askap Futures mengatakan, pelemahan harga emas masih akan berlanjut hingga akhir bulan ini. Bahkan, sinyal bearish masih akan muncul di kuartal-III 2013.
Menurut Sugiarto, harga emas juga tertekan oleh kondisi perekonomian China yang melemah. Apalagi, China merupakan salah satu konsumen emas terbesar di dunia.
Tunggu lebih rendah
Para investor juga mengalihkan investasi dari emas ke aset yang lebih berisiko seperti dollar Amerika Serikat (AS). "Rata-rata dari 40 negara pemegang devisa emas terbesar mulai mengurangi sekitar 2%-4% emas dan menyelamatkan aset melalui dollar AS," ujar Sugiarto.
Hitungan Sugiarto, harga emas di kuartal-III 2013 akan terkoreksi hingga bisa mendekati US$ 1.000 per ons troi-US$ 1.030 per ons troi. Saat harga sudah mencapai level tersebut, menjadi saat tepat membeli emas.
Dalam waktu dekat, sulit bagi harga emas untuk naik. Jika kondisi ekonomi China mulai membaik dan sudah ada kepastian dari The Fed mengenai stimulus moneter, maka harga emas bisa kembali terangkat.
Suluh Adil Wicaksono, analis PT Millenium Penata Futures mengatakan, harga emas berpotensi naik sekitar bulan September2013. Harga emas di pasar spot jika menembus level psikologis US$ 1.200 per ons troi, maka harga emas akan melanjutkan koreksi di rentang 1.185,00 - 1.058,70 per ons troi.
Sementara, harga emas batangan Antam diperkirakan akan terkoreksi hingga level Rp 480.000 per gram dalam sepekan ke depan. Harga emas batangan tidak akan berada jauh dari level Rp 480.000 - Rp 500.000 per gram. "Jadi, sebaiknya ditahan dulu, jangan tergesa-gesa membeli atau menjual emas karena harga masih akan terkoreksi," kata Suluh.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-makin-murah/2013/06/28
Rabu, 26 Juni 2013
Harga emas naik setelah turun selama empat hari
Oleh Asnil Bambani Amri - Kamis, 27 Juni 2013 | 08:41 WIB
NEW YORK. Harga emas dan perak naik untuk
pertama kalinya sejak empat hari terakhir. Harga emas sempat berada di
posisi terendah pada Agustus 2010 karena investor khawatir dengan
rencana stimulus dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal
Reserve.
Harga emas menguat 1,1% menjadi US$ 1.240,30 per ounce pada pukul 09:17 waktu Singapura, Kamis (27/6). Sebelumnya, harga emas terjun ke posisi US$ 1.222 pada kemarin, Rabu (26/6). Sementara itu, harga perak juga ikut naik 2,1% menjadi US$ 18,9305 per ounce.
Sejak bulan April, harga emas sudah mencatat penurunan 22%, ini merupakan rekor penurunan harga emas. Kondisi ini terjadi setelah Gbernur the Fed, Ben S. Bernanke berniat memperlambat program pembelian aset jika ekonomi AS membaik.
"Kami (AS) masih punya masalah besar di luar sana, stimulus belum dimulai, sehingga harga logam naik,” kata Jonathan Barratt, chief executive Buletin komoditas Barratt kepada Bloomberg.
Harga emas untuk pengiriman Agustus naik 0,5% menjadi US$ 1.235,30 per ounce di Comex di New York, sebelum diperdagangkan di harga US$ 1.232,90. Stok emas milik SPDR Gold Trust dan ETP bullion tidak berubah setelah stok mereka turun terendah sejak Februari 2009.
Penurunan emas kuartal ini merupakan penurunan yang terbesar sejak 1920.
Harga emas menguat 1,1% menjadi US$ 1.240,30 per ounce pada pukul 09:17 waktu Singapura, Kamis (27/6). Sebelumnya, harga emas terjun ke posisi US$ 1.222 pada kemarin, Rabu (26/6). Sementara itu, harga perak juga ikut naik 2,1% menjadi US$ 18,9305 per ounce.
Sejak bulan April, harga emas sudah mencatat penurunan 22%, ini merupakan rekor penurunan harga emas. Kondisi ini terjadi setelah Gbernur the Fed, Ben S. Bernanke berniat memperlambat program pembelian aset jika ekonomi AS membaik.
"Kami (AS) masih punya masalah besar di luar sana, stimulus belum dimulai, sehingga harga logam naik,” kata Jonathan Barratt, chief executive Buletin komoditas Barratt kepada Bloomberg.
Harga emas untuk pengiriman Agustus naik 0,5% menjadi US$ 1.235,30 per ounce di Comex di New York, sebelum diperdagangkan di harga US$ 1.232,90. Stok emas milik SPDR Gold Trust dan ETP bullion tidak berubah setelah stok mereka turun terendah sejak Februari 2009.
Penurunan emas kuartal ini merupakan penurunan yang terbesar sejak 1920.
Selasa, 25 Juni 2013
Data Ekonomi Selamatkan Bursa AS - INILAH.com
Data Ekonomi Selamatkan Bursa AS - INILAH.com
INILAH.COM, New York - Bursa saham AS menguat pada Rabu (26/6/2013) dini hari tadi. Wall Street merespon data ekonomi yang memberikan optimis terhadap pesanan barang tahan lama, penjualan rumah dan kepercayaan konsumen.
Data dari Departemen Perdagangan AS tentang pesanan barang untuk bulan Mei naik 3,6%. Data lain tentang penjualan rumah yang naik 2,15 di bulan Mei.
Secara terpisah indeks nilai rumah naik 12,1 persen pada bulan April dibandingkan tahun 2012. Untuk indeks kepercayaan konsumen naik 81,4 di bulan Juni dari 74,3 di bulan Mei.
"Untuk pertama kalinya dalam siklus saat ini, kita telah melihat data ekonomi memberikan kabar positif. Jika kita terus mendapatkan pasar yang positif dengan data ekonomi maka kita sudah harus masuk lagi ke pasar," kata Art Hogan market strategist dari Lazard Capital Market LLC.
Indeks Dow lebih tinggi 0,7% ke 14.760,31. Dow sempat menyentuh level terendah sejak 22 Apil dengan sentimen Fed. Untuk Benchmark Treasury 10 tahun naik dari 1,9 persen menjadi 2,6 persen. Ini kabar baik dari investor dengan uang tunai yang menganggur untuk masuk ke obligasi.
Penguatan Dow seiring saham Bank of America yang lebih tinggi 3 persen, saham American Express Co meraih 1,7 persen dan JPMorgan naik 2,3 persen.
Sementara indeks S&P lebih tinggi 1 persen ke 1.588,03. Penguatan mendapat dukungan dari reli saham First Solar Inc hingga 7,8 persen. Sedangkan indeks Nasdaq naik 0,8% ke 3.347,89.
INILAH.COM, New York - Bursa saham AS menguat pada Rabu (26/6/2013) dini hari tadi. Wall Street merespon data ekonomi yang memberikan optimis terhadap pesanan barang tahan lama, penjualan rumah dan kepercayaan konsumen.
Data dari Departemen Perdagangan AS tentang pesanan barang untuk bulan Mei naik 3,6%. Data lain tentang penjualan rumah yang naik 2,15 di bulan Mei.
Secara terpisah indeks nilai rumah naik 12,1 persen pada bulan April dibandingkan tahun 2012. Untuk indeks kepercayaan konsumen naik 81,4 di bulan Juni dari 74,3 di bulan Mei.
"Untuk pertama kalinya dalam siklus saat ini, kita telah melihat data ekonomi memberikan kabar positif. Jika kita terus mendapatkan pasar yang positif dengan data ekonomi maka kita sudah harus masuk lagi ke pasar," kata Art Hogan market strategist dari Lazard Capital Market LLC.
Indeks Dow lebih tinggi 0,7% ke 14.760,31. Dow sempat menyentuh level terendah sejak 22 Apil dengan sentimen Fed. Untuk Benchmark Treasury 10 tahun naik dari 1,9 persen menjadi 2,6 persen. Ini kabar baik dari investor dengan uang tunai yang menganggur untuk masuk ke obligasi.
Penguatan Dow seiring saham Bank of America yang lebih tinggi 3 persen, saham American Express Co meraih 1,7 persen dan JPMorgan naik 2,3 persen.
Sementara indeks S&P lebih tinggi 1 persen ke 1.588,03. Penguatan mendapat dukungan dari reli saham First Solar Inc hingga 7,8 persen. Sedangkan indeks Nasdaq naik 0,8% ke 3.347,89.
Duh! Emas loyo gara-gara ekonomi AS perkasa
Oleh Asnil Bambani Amri - Rabu, 26 Juni 2013 | 07:58 WIB
NEW YORK. Harga emas tumbang hari ini Rabu
(26/6) akibat menguatnya data ekonomi Amerika Serikat (AS). Menguatnya
ekonomi AS membuat kinerja saham di Wall Street sumringah dan memberikan
optimisme terhadap Federal Reserve untuk membeli kembali obligasi.
Di pasar spot, harga emas turun hampir 0,1% menjadi US$ 1.275,71 per ounce pada pukul 00.10 waktu setempat. Harga emas ini merupakan harga terendah dalam terendah tiga tahun terakhir.
Penurunan kinerja emas belakangan ini mulanya dipicu oleh rencana Gubernur Fed, Ben yang akan membeli obligasi negara, karena adanya perbaikan ekonomi di AS. Kepercayaan konsumen di AS ke level tertinggi dalam lebih dari lima tahun membuat penjualan rumah AS naik tertinggi sejak 2006.
Sementara itu, Bank sentral India tak bisa lagi memberikan pinjaman kredit emas dan koin emas, menyusul pembatasan pembelian emas untuk mengurangi defisit transaksi berjalan.
SPDR Gold Trust, perusahaan perdagangan emas terbesar dunia mencatat adanya penurunan stok 16,23 ton, menjadi 969,50 ton pada hari Selasa (25/6), atau stok terendah sejak Februari 2009.
Di pasar spot, harga emas turun hampir 0,1% menjadi US$ 1.275,71 per ounce pada pukul 00.10 waktu setempat. Harga emas ini merupakan harga terendah dalam terendah tiga tahun terakhir.
Penurunan kinerja emas belakangan ini mulanya dipicu oleh rencana Gubernur Fed, Ben yang akan membeli obligasi negara, karena adanya perbaikan ekonomi di AS. Kepercayaan konsumen di AS ke level tertinggi dalam lebih dari lima tahun membuat penjualan rumah AS naik tertinggi sejak 2006.
Sementara itu, Bank sentral India tak bisa lagi memberikan pinjaman kredit emas dan koin emas, menyusul pembatasan pembelian emas untuk mengurangi defisit transaksi berjalan.
SPDR Gold Trust, perusahaan perdagangan emas terbesar dunia mencatat adanya penurunan stok 16,23 ton, menjadi 969,50 ton pada hari Selasa (25/6), atau stok terendah sejak Februari 2009.
Senin, 24 Juni 2013
Kembali Turun, Harga Emas Dunia di Posisi 1.277 Dollar AS
Selasa, 25 Juni 2013 | 07:44 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange tertekan aksi jual baru, pada Senin (24/6/2013) waktu setempat, (Selasa pagi WIB), ketika pasar saham global jatuh karena kekhawatiran atas pengetatan kondisi kredit dan kekhawatiran pertumbuhan di China.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 14,9 dollar AS, atau 1,15 persen, menjadi 1.277,1 dollar AS per ounce.
Pasar saham AS dan global dilanda aksi jual seiring sinyal penurunan tajam di bursa saham China menyusul kenaikan suku bunga pasar uang negara itu.
Selain itu, kerugian baru untuk emas datang karena dollar AS memperpanjang kenaikan baru-baru ini, dengan indeks dolar ICE naik menjadi 82,521 dari pada Senin dari akhir Jumat (21/6/2013) pada 82,302.
Kurs dollar yang lebih kuat cenderung membebani emas dan komoditas lainnya yang berdenominasi dollar, karena membuat mereka lebih mahal untuk pemegang mata uang lainnya.
Tekanan juga datang saat para analis di Goldman Sachs memangkas prospek logam mulia ini untuk 2013 dan 2014.
Goldman Sachs memperkirakan emas akan mengakhiri tahun ini di 1.300 dollar AS per ounce, turun 9,4 persen dari perkiraan sebelumnya. Sedangkan untuk tahun 2014 logam mulia ini akan berakhir pada 1.050 dollar AS per ounce, turun 17,3 persen dari prospek awal.
Sementara perak untuk pengiriman Juli turun 46,6 sen, atau 2,33 persen, menjadi ditutup pada 19,493 dollar AS per ounce.
NEW YORK, KOMPAS.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange tertekan aksi jual baru, pada Senin (24/6/2013) waktu setempat, (Selasa pagi WIB), ketika pasar saham global jatuh karena kekhawatiran atas pengetatan kondisi kredit dan kekhawatiran pertumbuhan di China.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus turun 14,9 dollar AS, atau 1,15 persen, menjadi 1.277,1 dollar AS per ounce.
Pasar saham AS dan global dilanda aksi jual seiring sinyal penurunan tajam di bursa saham China menyusul kenaikan suku bunga pasar uang negara itu.
Selain itu, kerugian baru untuk emas datang karena dollar AS memperpanjang kenaikan baru-baru ini, dengan indeks dolar ICE naik menjadi 82,521 dari pada Senin dari akhir Jumat (21/6/2013) pada 82,302.
Kurs dollar yang lebih kuat cenderung membebani emas dan komoditas lainnya yang berdenominasi dollar, karena membuat mereka lebih mahal untuk pemegang mata uang lainnya.
Tekanan juga datang saat para analis di Goldman Sachs memangkas prospek logam mulia ini untuk 2013 dan 2014.
Goldman Sachs memperkirakan emas akan mengakhiri tahun ini di 1.300 dollar AS per ounce, turun 9,4 persen dari perkiraan sebelumnya. Sedangkan untuk tahun 2014 logam mulia ini akan berakhir pada 1.050 dollar AS per ounce, turun 17,3 persen dari prospek awal.
Sementara perak untuk pengiriman Juli turun 46,6 sen, atau 2,33 persen, menjadi ditutup pada 19,493 dollar AS per ounce.
Sumber :
Ant, Xinhua
Editor : Erlangga Djumena
China Bikin Wall Street Merah
Selasa, 25 Juni 2013 | 07:14 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Senin (Selasa pagi WIB), terseret kekhawatiran tentang ekonomi China.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 139,84 poin (0,94 persen) menjadi ditutup pada 14.659,56.
Indeks berbasis luas S&P 500 jatuh 19,34 poin (1,21 persen) menjadi 1.573,09, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq berkurang 36,49 poin (1,09 persen) pada 3.320,76.
Peter Cardillo dari Rockwell Global Capital juga mengutip komentar dari beberapa pejabat Federal Reserve AS yang menekankan Fed tidak akan mempertimbangkan kembali kebijakan akomodatifnya lebih awal.
"Kita mungkin sampai ke akhir reaksi berlebihan terhadap komentar Fed pekan lalu," kata Cardillo.
Sebagian besar saham perusahaan di Dow menurun. Penurunan terbesar terlihat pada industri seperti Alcoa (turun 2,4 persen) dan Boeing (turun 2,1 persen), sedangkan Bank of America turun 3,1 persen dan JPMorgan Chase kehilangan 2,0 persen.
Saham Apple menukik 2,7 persen menjadi 402,34 dolar AS setelah jatuh di bawah 400 dollar AS pada awal sesi, karena kekhawatiran produk-produk perusahaan kehilangan daya tarik konsumen.
Sebuah catatan penelitian dari perusahaan pialang Jefferies mengatakan Apple kemungkinan besar akan memotong rencana produksi untuk iPhone menjadi antara 25 juta hingga 30 juta pada kuartal ketiga, turun dari 40 juta hingga 45 juta.
Tenet Healthcare naik 4,5 persen setelah mengumumkan akan mengakuisisi Vanguard Health Systems sebesar 4,3 miliar dollar AS, termasuk 2,5 miliar dollar AS dalam utang Vanguard. Saham Vanguard melonjak 67,3 persen menjadi 20,70 dollar AS. Nilai kesepakatan Vanguard di 21 dollar AS per saham.
Sementara perusahaan farmasi Allergan anjlok 11,6 persen setelah Deutsche Bank memangkas peringkat saham perusahaan itu menjadi "hold", mengutip panduan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan yang menyatakan obat mata Restasis yang populer kemungkinan akan segera menghadapi persaingan dari obat generik.
Produsen logam Freeport-McMoRan Copper & Gold turun 4,8 persen setelah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi China mendorong penurunan harga tembaga dan logam lainnya.
NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Senin (Selasa pagi WIB), terseret kekhawatiran tentang ekonomi China.
Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 139,84 poin (0,94 persen) menjadi ditutup pada 14.659,56.
Indeks berbasis luas S&P 500 jatuh 19,34 poin (1,21 persen) menjadi 1.573,09, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq berkurang 36,49 poin (1,09 persen) pada 3.320,76.
Peter Cardillo dari Rockwell Global Capital juga mengutip komentar dari beberapa pejabat Federal Reserve AS yang menekankan Fed tidak akan mempertimbangkan kembali kebijakan akomodatifnya lebih awal.
"Kita mungkin sampai ke akhir reaksi berlebihan terhadap komentar Fed pekan lalu," kata Cardillo.
Sebagian besar saham perusahaan di Dow menurun. Penurunan terbesar terlihat pada industri seperti Alcoa (turun 2,4 persen) dan Boeing (turun 2,1 persen), sedangkan Bank of America turun 3,1 persen dan JPMorgan Chase kehilangan 2,0 persen.
Saham Apple menukik 2,7 persen menjadi 402,34 dolar AS setelah jatuh di bawah 400 dollar AS pada awal sesi, karena kekhawatiran produk-produk perusahaan kehilangan daya tarik konsumen.
Sebuah catatan penelitian dari perusahaan pialang Jefferies mengatakan Apple kemungkinan besar akan memotong rencana produksi untuk iPhone menjadi antara 25 juta hingga 30 juta pada kuartal ketiga, turun dari 40 juta hingga 45 juta.
Tenet Healthcare naik 4,5 persen setelah mengumumkan akan mengakuisisi Vanguard Health Systems sebesar 4,3 miliar dollar AS, termasuk 2,5 miliar dollar AS dalam utang Vanguard. Saham Vanguard melonjak 67,3 persen menjadi 20,70 dollar AS. Nilai kesepakatan Vanguard di 21 dollar AS per saham.
Sementara perusahaan farmasi Allergan anjlok 11,6 persen setelah Deutsche Bank memangkas peringkat saham perusahaan itu menjadi "hold", mengutip panduan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan yang menyatakan obat mata Restasis yang populer kemungkinan akan segera menghadapi persaingan dari obat generik.
Produsen logam Freeport-McMoRan Copper & Gold turun 4,8 persen setelah kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi China mendorong penurunan harga tembaga dan logam lainnya.
Sumber :
AFP/ANTARA
Editor : Erlangga Djumena
Kekhawatiran terhadap China Menjalar ke Wall Street
Senin, 24 Juni 2013 | 21:36 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa New York pada awal pekan ini, Senin (24/6/2013) dibuka melemah, mengikuti tren bursa global dan munculnya kekhawatiran terhadap ekonomi China yang belakangan ini menghadapi kekeringan likuiditas.
Lima menit sesaat setelah pasar dibuka, indeks Dow Jones turun 133,91 poin (0,90 persen) menjadi 14.665,49, sementara itu S&P 500 turun 19,46 poin menjadi (1,22 persen) di posisi 1.572,97, sedangkan indeks Nasdaq anjlok 39 poin (1,16 persen) menjadi 3.318,248.
Melemahnya Wall Street mengikuti bursa-bursa lain di pasar global. Sebagaimana indeks FTSE 100 merosot 1,9 persen, indeks DAX Jerman turun 1,2 persen dan indeks CAC 40 Perancis melemah 1,9 persen.
Dari Asia, indeks di kawasan ini juga melemah, termasuk Shanghai Composite, akibat bank sentral China mengisyaratkan bahwa tidak akan menggelontorkan memberikan stimulus untuk meningkatkan likuiditas, meskipun pasar kredit sedang dilanda kekeringan dana.
“Yang harus diperhatikan, meskipun langkah yang ditempuh oleh pemerintah dan bank sentral China benar, toh pasar tetap membutuhkan likuiditas dalam kondisi seperti ini," jelas ekonom FTN FInancial, Chris Low.
Sementara itu, analis Briefing.com, Patrick O’Hare mencatat bahwa Goldman Sachs telah memangkas proyeksi perekonomian China tahun ini dari 7,8 persen menjadi 7,4 persen.
“Pasar modal telah tumbuh sangat ekspansif belakangan ini, sedangkan bank sentral China tidak lagi menjalankan kebijakan yang akomodatif," jelas O’Hare.
NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa New York pada awal pekan ini, Senin (24/6/2013) dibuka melemah, mengikuti tren bursa global dan munculnya kekhawatiran terhadap ekonomi China yang belakangan ini menghadapi kekeringan likuiditas.
Lima menit sesaat setelah pasar dibuka, indeks Dow Jones turun 133,91 poin (0,90 persen) menjadi 14.665,49, sementara itu S&P 500 turun 19,46 poin menjadi (1,22 persen) di posisi 1.572,97, sedangkan indeks Nasdaq anjlok 39 poin (1,16 persen) menjadi 3.318,248.
Melemahnya Wall Street mengikuti bursa-bursa lain di pasar global. Sebagaimana indeks FTSE 100 merosot 1,9 persen, indeks DAX Jerman turun 1,2 persen dan indeks CAC 40 Perancis melemah 1,9 persen.
Dari Asia, indeks di kawasan ini juga melemah, termasuk Shanghai Composite, akibat bank sentral China mengisyaratkan bahwa tidak akan menggelontorkan memberikan stimulus untuk meningkatkan likuiditas, meskipun pasar kredit sedang dilanda kekeringan dana.
“Yang harus diperhatikan, meskipun langkah yang ditempuh oleh pemerintah dan bank sentral China benar, toh pasar tetap membutuhkan likuiditas dalam kondisi seperti ini," jelas ekonom FTN FInancial, Chris Low.
Sementara itu, analis Briefing.com, Patrick O’Hare mencatat bahwa Goldman Sachs telah memangkas proyeksi perekonomian China tahun ini dari 7,8 persen menjadi 7,4 persen.
“Pasar modal telah tumbuh sangat ekspansif belakangan ini, sedangkan bank sentral China tidak lagi menjalankan kebijakan yang akomodatif," jelas O’Hare.
Editor : Bambang Priyo Jatmiko
Goldman: Harga emas akhir 2014 US$ 1.050 per ounce
Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 24 Juni 2013 | 13:42 WIB | Sumber Bloomberg
SINGAPURA. Goldman Sachs Group Inc memangkas prediksi untuk harga emas hingga 2014 mendatang. Penurunan prediksi ini dilakukan mengikuti aksi jual besar-besaran atas emas pada pekan lalu.
Dalam laporannya yang dirilis hari ini (24/6), Goldman menurunkan target harga emas akhir tahun ini menjadi US$ 1.300 per troy ounce dari sebelumnya US$ 1.435 per troy ounce. Selain itu, bank asal AS ini juga memangkas prediksi harga emas tahun depan menjadi US$ 1.050 per troy ounce dari sebelumnya US$ 1.270 per troy ounce.
Menurut analis Goldman, Damien Courvalin dan Jeffrey Currie, saat ini, investor mencemaskan langkah the Federal Reserve yang berencana mengurangi kebijakan quantitative easing hingga akhir tahun ini dan menghentikannya pada pertengahan tahun depan. Selain itu, pelaku pasar juga memprediksi bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan lebih cepat dibanding prediksi sebelumnya.
"Momentum yang ada sekarang meninggalkan risiko besar atas posisi emas saat ini. Harga emas masih akan tertekan. Dalam jangka menengah, kami memprediksi harga emas akan terus menurun seiring kian membaiknya ekonomi AS dan kurangnya kebijakan moneter yang akomodatif," papar dua analis tersebut.
Langkah Goldman ini mengikuti langkah serupa yang sebelumnya dilakukan oleh Credit Suisse Group AG dan Societe Generale SA yang juga memprediksi penurunan harga emas.
Sekadar catatan, harga emas sudah merosot 23% di sepanjang tahun ini. Bahkan melihat pergerakannya sejak awal tahun, emas menuju penurunan tahunan terbesar sejak 1981 silam.
Sementara itu, pada pukul 13.41 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus turun 0,7% menjadi US$ 1.282,60 per troy ounce.
http://investasi.kontan.co.id/news/goldman-harga-emas-akhir-2014-us-1.050-per-ounce/2013/06/24
SINGAPURA. Goldman Sachs Group Inc memangkas prediksi untuk harga emas hingga 2014 mendatang. Penurunan prediksi ini dilakukan mengikuti aksi jual besar-besaran atas emas pada pekan lalu.
Dalam laporannya yang dirilis hari ini (24/6), Goldman menurunkan target harga emas akhir tahun ini menjadi US$ 1.300 per troy ounce dari sebelumnya US$ 1.435 per troy ounce. Selain itu, bank asal AS ini juga memangkas prediksi harga emas tahun depan menjadi US$ 1.050 per troy ounce dari sebelumnya US$ 1.270 per troy ounce.
Menurut analis Goldman, Damien Courvalin dan Jeffrey Currie, saat ini, investor mencemaskan langkah the Federal Reserve yang berencana mengurangi kebijakan quantitative easing hingga akhir tahun ini dan menghentikannya pada pertengahan tahun depan. Selain itu, pelaku pasar juga memprediksi bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan lebih cepat dibanding prediksi sebelumnya.
"Momentum yang ada sekarang meninggalkan risiko besar atas posisi emas saat ini. Harga emas masih akan tertekan. Dalam jangka menengah, kami memprediksi harga emas akan terus menurun seiring kian membaiknya ekonomi AS dan kurangnya kebijakan moneter yang akomodatif," papar dua analis tersebut.
Langkah Goldman ini mengikuti langkah serupa yang sebelumnya dilakukan oleh Credit Suisse Group AG dan Societe Generale SA yang juga memprediksi penurunan harga emas.
Sekadar catatan, harga emas sudah merosot 23% di sepanjang tahun ini. Bahkan melihat pergerakannya sejak awal tahun, emas menuju penurunan tahunan terbesar sejak 1981 silam.
Sementara itu, pada pukul 13.41 waktu Singapura, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus turun 0,7% menjadi US$ 1.282,60 per troy ounce.
http://investasi.kontan.co.id/news/goldman-harga-emas-akhir-2014-us-1.050-per-ounce/2013/06/24
Sentimen bearish emas: Prediksi Goldman & the Fed
Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 25 Juni 2013 | 07:02 WIB
LONDON. Harga kontrak emas dunia masih belum mampu bangkit di New York, tadi malam (24/6). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.47 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus terpangkas 1,2% menjadi US$ 1.277,10 per troy ounce di Comex, New York.
Penurunan harga emas seiring prospek pemangkasan program pembelian aset obligasi oleh the Federal Reserve. Kondisi itu menyebabkan permintaan emas untuk melindungi kekayaan kian menurun.
"Adanya sinyal dari the Fed memukul harga emas. Sentimen bearish menyebabkan aksi jual emas, apalagi para pembeli emas memprediksi harganya masih akan terus menurun," urai Sterling Smith, commodity futures specialist Citigroup Inc.
Sentimen negatif lainnya adalah penurunan prediksi harga emas oleh Goldman Sachs Group Inc. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Goldman memangkas prediksi harga emas akhir tahun 2013 menjadi US$ 1.300 per troy ounce dari sebelumnya US$ 1.435 per troy ounce. Selain itu, untuk akhir tahun 2014, Goldman memprediksi harga emas akan mencapai US$ 1.050 per troy ounce dari sebelumnya US$ 1.270 per troy ounce.
Bank asal AS itu juga meramal akan terjadi penurunan tingkat kepemilikan emas pada exchange traded products sebesar 1 juta ounces (31,1 metrik ton) per bulannya.
http://investasi.kontan.co.id/news/sentimen-bearish-emas-prediksi-goldman-the-fed/2013/06/25
LONDON. Harga kontrak emas dunia masih belum mampu bangkit di New York, tadi malam (24/6). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.47 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus terpangkas 1,2% menjadi US$ 1.277,10 per troy ounce di Comex, New York.
Penurunan harga emas seiring prospek pemangkasan program pembelian aset obligasi oleh the Federal Reserve. Kondisi itu menyebabkan permintaan emas untuk melindungi kekayaan kian menurun.
"Adanya sinyal dari the Fed memukul harga emas. Sentimen bearish menyebabkan aksi jual emas, apalagi para pembeli emas memprediksi harganya masih akan terus menurun," urai Sterling Smith, commodity futures specialist Citigroup Inc.
Sentimen negatif lainnya adalah penurunan prediksi harga emas oleh Goldman Sachs Group Inc. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Goldman memangkas prediksi harga emas akhir tahun 2013 menjadi US$ 1.300 per troy ounce dari sebelumnya US$ 1.435 per troy ounce. Selain itu, untuk akhir tahun 2014, Goldman memprediksi harga emas akan mencapai US$ 1.050 per troy ounce dari sebelumnya US$ 1.270 per troy ounce.
Bank asal AS itu juga meramal akan terjadi penurunan tingkat kepemilikan emas pada exchange traded products sebesar 1 juta ounces (31,1 metrik ton) per bulannya.
http://investasi.kontan.co.id/news/sentimen-bearish-emas-prediksi-goldman-the-fed/2013/06/25
Minggu, 23 Juni 2013
Sepekan, Wall Street terhempas!
Oleh Barratut Taqiyyah - Minggu, 23 Juni 2013 | 15:14 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Sepanjang pekan lalu, bursa AS dilanda aksi jual besar-besaran. Kondisi itu menyebabkan indeks acuan AS mencatatkan penurunan terburuk sejak April lalu.
Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada periode 17-21 Juni 2013, indeks Standard & Poor's 500 turun 2,1% menjadi 1.592,43. Penurunan pekan lalu memangkas kenaikan yang ditorehkan sepanjang 2013 yang mencapai 12%. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,8% menjadi 14.799,40. Kedua indeks acuan AS ini mengalami kinerja terburuk sejak 19 April lalu.
Sepuluh sektor juga dilanda aksi jual. Saham-saham emiten telepon dan utility mencatatkan penurunan terdalam seiring kenaikan tingkat yields obligasi sehingga memangkas permintaan dividen. Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa AS antara lain DR Horton Inc yang turun 12% dan Newmont Mining Corp turun 9,5%.
Salah satu faktor yang menekan bursa AS adalah pernyataan pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke yang bilang bahwa bank sentral AS akan mengurangi stimulus mulai akhir tahun ini dan menghentikannya pada pertengahan tahun depan.
"Tidak ada kejelasan mengenai langkah apa yang akan diambil the Fed. Dan, jika Anda bertanya kepada 10 orang apa yang akan terjadi, Anda akan mendapatkan 11 jawaban berbeda," jelas Donald Selkin, chief market strategist National Securities Corp di New York.
http://investasi.kontan.co.id/news/sepekan-wall-street-terhempas
NEW YORK. Sepanjang pekan lalu, bursa AS dilanda aksi jual besar-besaran. Kondisi itu menyebabkan indeks acuan AS mencatatkan penurunan terburuk sejak April lalu.
Berdasarkan data yang dihimpun Bloomberg, pada periode 17-21 Juni 2013, indeks Standard & Poor's 500 turun 2,1% menjadi 1.592,43. Penurunan pekan lalu memangkas kenaikan yang ditorehkan sepanjang 2013 yang mencapai 12%. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 1,8% menjadi 14.799,40. Kedua indeks acuan AS ini mengalami kinerja terburuk sejak 19 April lalu.
Sepuluh sektor juga dilanda aksi jual. Saham-saham emiten telepon dan utility mencatatkan penurunan terdalam seiring kenaikan tingkat yields obligasi sehingga memangkas permintaan dividen. Sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi bursa AS antara lain DR Horton Inc yang turun 12% dan Newmont Mining Corp turun 9,5%.
Salah satu faktor yang menekan bursa AS adalah pernyataan pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke yang bilang bahwa bank sentral AS akan mengurangi stimulus mulai akhir tahun ini dan menghentikannya pada pertengahan tahun depan.
"Tidak ada kejelasan mengenai langkah apa yang akan diambil the Fed. Dan, jika Anda bertanya kepada 10 orang apa yang akan terjadi, Anda akan mendapatkan 11 jawaban berbeda," jelas Donald Selkin, chief market strategist National Securities Corp di New York.
http://investasi.kontan.co.id/news/sepekan-wall-street-terhempas
Sang logam mulia sedang bernasib buruk
Oleh Dyah Megasari - Jumat, 21 Juni 2013 | 10:32 WIB | Sumber Bloomberg
SINGAPURA. Emas jatuh ke level terendah
sejak 2010 setelah The Federal Reserve mengisyaratkan semakin dekat
untuk mengurangi stimulus moneter karena ekonomi Amerika Serikat (AS)
makin pulih.
Emas di pasar spot turun 1,2% menjadi US$ 1.269,46 per ounce, terendah sejak 16 September 2010, dan berada di US$ 1.272,77 pada pukul 9:45 am di Singapura. Emas sudah ambles 8,5% minggu ini dalam menunjukkan performa terburuk sejak 23 September 2011.
"Efek pernyataan Ben S Bernanke adalah semakin perkasanya dollar AS," jelas Lachlan Shaw, analis di Commonwealth Bank of Australia. Menurutnya, logam mulia bernasib buruk karena daya tariknya sebagai lindung nilai menurun mengikuti prospek kebijakan baru The Fed.
Emas di pasar spot turun 1,2% menjadi US$ 1.269,46 per ounce, terendah sejak 16 September 2010, dan berada di US$ 1.272,77 pada pukul 9:45 am di Singapura. Emas sudah ambles 8,5% minggu ini dalam menunjukkan performa terburuk sejak 23 September 2011.
"Efek pernyataan Ben S Bernanke adalah semakin perkasanya dollar AS," jelas Lachlan Shaw, analis di Commonwealth Bank of Australia. Menurutnya, logam mulia bernasib buruk karena daya tariknya sebagai lindung nilai menurun mengikuti prospek kebijakan baru The Fed.
Turun tajam, kepercayaan atas emas kian pudar
Oleh Barratut Taqiyyah - Minggu, 23 Juni 2013 | 16:55 WIB
NEW YORK. Pasca aksi jual besar-besaran terhadap emas, para trader emas semakin pesimistis terhadap pergerakan emas. Hasil survei Bloomberg menunjukkan, 15 trader meramalkan harga emas akan merosot pada pekan depan. Sementara, enam trader optimistis harga emas akan naik dan lima lainnya memilih netral.
Seperti yang diketahui, pada Jumat (21/6) lalu, harga emas terperosok di bawah US$ 1.300 per troy ounce untuk kali pertama sejak September 2010 lalu. Aksi jual besar-besaran terhadap emas tersebut dipicu oleh langkah the Federal Reserve yang menyatakan akan mulai mengurangi nilai stimulusnya mulai akhir tahun ini dan menghentikan stimulus pada pertengahan tahun depan.
"Pernyataan dari the Fed menjadi sinyal bahwa bullish pada harga emas sudah berakhir. Salah satu yang menjadi faktor yang mendongkrak pesona emas, khususnya pada 2008 lalu, adalah quantitative easing. Jika QE dikurangi atau bahkan dihentikan, hal itu bukan sinyal yang baik bagi harga emas," papar Frederique Dubrion, president and chief investment officer Blue Star Advisors SA yang berbasis di Jenewa.
http://investasi.kontan.co.id/news/turun-tajam-kepercayaan-atas-emas-kian-pudar/2013/06/23
NEW YORK. Pasca aksi jual besar-besaran terhadap emas, para trader emas semakin pesimistis terhadap pergerakan emas. Hasil survei Bloomberg menunjukkan, 15 trader meramalkan harga emas akan merosot pada pekan depan. Sementara, enam trader optimistis harga emas akan naik dan lima lainnya memilih netral.
Seperti yang diketahui, pada Jumat (21/6) lalu, harga emas terperosok di bawah US$ 1.300 per troy ounce untuk kali pertama sejak September 2010 lalu. Aksi jual besar-besaran terhadap emas tersebut dipicu oleh langkah the Federal Reserve yang menyatakan akan mulai mengurangi nilai stimulusnya mulai akhir tahun ini dan menghentikan stimulus pada pertengahan tahun depan.
"Pernyataan dari the Fed menjadi sinyal bahwa bullish pada harga emas sudah berakhir. Salah satu yang menjadi faktor yang mendongkrak pesona emas, khususnya pada 2008 lalu, adalah quantitative easing. Jika QE dikurangi atau bahkan dihentikan, hal itu bukan sinyal yang baik bagi harga emas," papar Frederique Dubrion, president and chief investment officer Blue Star Advisors SA yang berbasis di Jenewa.
http://investasi.kontan.co.id/news/turun-tajam-kepercayaan-atas-emas-kian-pudar/2013/06/23
Kamis, 20 Juni 2013
Fed Belum Jelas, Bursa AS Amblas - INILAH.com
Fed Belum Jelas, Bursa AS Amblas - INILAH.com
INILAH.COM, New York - Bursa saham AS jatuh pada Jumat (21/6/2013) dini hari tadi. Indeks S&P terpuruk ke posisi terendah sejak November 2011.
Indeks masih mengkhawatirkan kelangsungan program Fed dalam menggairahkan ekonomi AS melalui stimulus moneter senilai US$85 miliar per bulan. Pelemahan ini seiring bursa Asia, Eropa serta pasar komoditi seperti emas dan minyak termasuk juga pasar obligasi.
Indeks Dow kehilangan 2,3 persen ke 14.758,32. Pelemahan terdalam terjadi pada saham Walt Disney hingga 3,6% dan saham Intel Corp hingga 3,2 persen. Untuk saham S&P tergerus 2,5 persen ke 1.588,19. Demikian juga dengan indeks Nasdaq jatuh 2,3 persen ke 3.364,63.
Harga emas juga jatuh 0,4 persen atau US$87,8 menjadi US$1.286,20 per troy ons. Level ini terendah sejak September 2010.
Pelemahan Dow merupakan terdalam sejak 7 November 2012. Demikian juga indeks S&P merupakan cerminan dari 10 kelompok industri yang berakhir di zona negatif. Sektor konsumen dan ulititas menjadi pemimpin pelemahan.
Jatuhnya indeks ini terjadi sehari setelah Fed menyatakan sikap yang belum jelas terhadap program Quantitative Easing (QE). Gubernur Fed, Ben Bernanke menyatakan pihaknya akan mengurangi besaran stimulus akhir tahun ini jika ekonomi terus mengalami perbaikan.
Sikap Fed ini memicu aksi jual di bursa saham dan meningkatkan imbal hasil obligasi pemerintah AS untuk 10 tahun hingga 0,2%.
INILAH.COM, New York - Bursa saham AS jatuh pada Jumat (21/6/2013) dini hari tadi. Indeks S&P terpuruk ke posisi terendah sejak November 2011.
Indeks masih mengkhawatirkan kelangsungan program Fed dalam menggairahkan ekonomi AS melalui stimulus moneter senilai US$85 miliar per bulan. Pelemahan ini seiring bursa Asia, Eropa serta pasar komoditi seperti emas dan minyak termasuk juga pasar obligasi.
Indeks Dow kehilangan 2,3 persen ke 14.758,32. Pelemahan terdalam terjadi pada saham Walt Disney hingga 3,6% dan saham Intel Corp hingga 3,2 persen. Untuk saham S&P tergerus 2,5 persen ke 1.588,19. Demikian juga dengan indeks Nasdaq jatuh 2,3 persen ke 3.364,63.
Harga emas juga jatuh 0,4 persen atau US$87,8 menjadi US$1.286,20 per troy ons. Level ini terendah sejak September 2010.
Pelemahan Dow merupakan terdalam sejak 7 November 2012. Demikian juga indeks S&P merupakan cerminan dari 10 kelompok industri yang berakhir di zona negatif. Sektor konsumen dan ulititas menjadi pemimpin pelemahan.
Jatuhnya indeks ini terjadi sehari setelah Fed menyatakan sikap yang belum jelas terhadap program Quantitative Easing (QE). Gubernur Fed, Ben Bernanke menyatakan pihaknya akan mengurangi besaran stimulus akhir tahun ini jika ekonomi terus mengalami perbaikan.
Sikap Fed ini memicu aksi jual di bursa saham dan meningkatkan imbal hasil obligasi pemerintah AS untuk 10 tahun hingga 0,2%.
Wall Street mencatat performa terburuk 2013
Oleh Dyah Megasari - Jumat, 21 Juni 2013 | 07:01 WIB
NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) beramai-ramai melakukan terjun bebas. Tiga personel Wall Street longsor dengan penurunan sangat dalam.
Rinciannya, Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 350,87 poin atau 2,34% ke 14.758,32, indeks S&P tenggelam 40,74 poin atau 2,5% dan bursa teknologi Nasdaq terbenam 78,57 poin atau 2,28%.
Dow merekamkan diri dengan performa terburuk dari awal tahun 2013 pasca pernyataan Ketua The Federal Reserve, Ben S Bernanke bahwa bank sentral akan mengurangi stimulus berupa pembelian aset di tahun ini.
Namun analis di Wall Street yakin, penurunan yang dalam ini bukan berarti bursa telah runtuh. Melainkan, pasar sedang berkonsolidasi menyesuaikan nilai yang sebenarnya.
http://investasi.kontan.co.id/news/wall-street-mencatat-performa-terburuk-2013/2013/06/21
NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) beramai-ramai melakukan terjun bebas. Tiga personel Wall Street longsor dengan penurunan sangat dalam.
Rinciannya, Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 350,87 poin atau 2,34% ke 14.758,32, indeks S&P tenggelam 40,74 poin atau 2,5% dan bursa teknologi Nasdaq terbenam 78,57 poin atau 2,28%.
Dow merekamkan diri dengan performa terburuk dari awal tahun 2013 pasca pernyataan Ketua The Federal Reserve, Ben S Bernanke bahwa bank sentral akan mengurangi stimulus berupa pembelian aset di tahun ini.
Namun analis di Wall Street yakin, penurunan yang dalam ini bukan berarti bursa telah runtuh. Melainkan, pasar sedang berkonsolidasi menyesuaikan nilai yang sebenarnya.
http://investasi.kontan.co.id/news/wall-street-mencatat-performa-terburuk-2013/2013/06/21
Harga emas anjlok hampir 6% sehari
Oleh Agus Triyono - Jumat, 21 Juni 2013 | 07:53 WIB
JAKARTA. Harga emas semakin murah. Kemarin,
harga logam mulia ini tertekan hebat pernyataan Gubernur Bank Sentral
Amerika Serikat (AS), Ben Bernanke. Dia bilang, Federal Reserve akan
mengurangi stimulus moneter tahun ini dan mengakhiri stimulus program
pada pertengahan 2014 bila prospek perbaikan ekonomi AS stabil.
Sontak, pasar saham, obligasi, valuta asing, hingga pasar komoditas kompak memerah, termasuk harga emas. Malah, harga emas untuk pengiriman Agustus 2013 di Commodity Exchange, anjlok 5,94% menjadi US$ 1.292,40 per ons troi pada, Kamis (20/6) pukul 20.26 WIB, dibanding harga hari sebelumnya. Ini adalah harga terendah emas dalam 2,5 tahun terakhir.
The Fed juga mengubah perkiraan pertumbuhan ekonomi AS pada tahun 2014 menjadi 3,5% atau naik jika dibandingkan perkiraan sebelumnya yang hanya diproyeksikan 3%. James Steel, analis HSBC Securities (USA) Inc mengatakan, pernyataan Bernanke yang lebih optimistis tersebut telah memberikan dorongan yang cukup kuat bagi nilai tukar dollar AS.
Kemarin, indeks dollar AS naik dari 81,43 menjadi 82,12. Meski nilai tukar dollar naik, harga obligasi negara AS malah turun. Dampak penguatan dollar AS, harga emas pun tertekan tajam. "Pasar emas bereaksi negatif terhadap pernyataan tersebut. Alhasil harganya tertekan," katanya seperti dikutip Bloomberg.
Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, emas juga mendapatkan tekanan dari Purchasing Manager's Index (PMI) China yang Juni ini hanya mencapai 48,3. Angka ini lebih lebih rendah ketimbang Mei yang mencapai 49,2.
Selain itu, emas juga tertekan oleh penurunan cadangan produk exchange traded fund (ETF) berbasis emas SPDR Gold Trust dan pengetatan impor emas oleh India.
Wahyu Tribowo Laksono, analis Megagrowth Futures menambahkan, efek pernyataan Bernanke kemungkinan besar akan membuat sinyal bearish emas berlangsung lama. Bahkan, harga emas bisa jatuh lebih dalam lagi ke kisaran harga US$ 1.200-US$ 1.250 per ons troi, bila harga menembus US$ 1.300 per ons troi. "Makanya bagi investor yang agresif kami sarankan hold, tunggu level US$ 1.300 tembus baru masuk," kata dia. Ia bilang, kalau level ini tembus, harga emas akan tertekan di kisaran US$ 1.000-US$ 1.400 per ons troi sepekan ke depan.
Zulfirman juga memperkirakan, emas masih dalam tekanan kuat. Dia menebak, harga emas akan tertekan di kisaran US$ 1.300-US$ 1.365 per ons troi sepekan ke depan. Harga emas di dalam negeri pun bisa melemah ke Rp 410.000-Rp 435.000 per gram.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-anjlok-hampir-6-sehari/2013/06/21
Sontak, pasar saham, obligasi, valuta asing, hingga pasar komoditas kompak memerah, termasuk harga emas. Malah, harga emas untuk pengiriman Agustus 2013 di Commodity Exchange, anjlok 5,94% menjadi US$ 1.292,40 per ons troi pada, Kamis (20/6) pukul 20.26 WIB, dibanding harga hari sebelumnya. Ini adalah harga terendah emas dalam 2,5 tahun terakhir.
The Fed juga mengubah perkiraan pertumbuhan ekonomi AS pada tahun 2014 menjadi 3,5% atau naik jika dibandingkan perkiraan sebelumnya yang hanya diproyeksikan 3%. James Steel, analis HSBC Securities (USA) Inc mengatakan, pernyataan Bernanke yang lebih optimistis tersebut telah memberikan dorongan yang cukup kuat bagi nilai tukar dollar AS.
Kemarin, indeks dollar AS naik dari 81,43 menjadi 82,12. Meski nilai tukar dollar naik, harga obligasi negara AS malah turun. Dampak penguatan dollar AS, harga emas pun tertekan tajam. "Pasar emas bereaksi negatif terhadap pernyataan tersebut. Alhasil harganya tertekan," katanya seperti dikutip Bloomberg.
Zulfirman Basir, analis Monex Investindo Futures mengatakan, emas juga mendapatkan tekanan dari Purchasing Manager's Index (PMI) China yang Juni ini hanya mencapai 48,3. Angka ini lebih lebih rendah ketimbang Mei yang mencapai 49,2.
Selain itu, emas juga tertekan oleh penurunan cadangan produk exchange traded fund (ETF) berbasis emas SPDR Gold Trust dan pengetatan impor emas oleh India.
Wahyu Tribowo Laksono, analis Megagrowth Futures menambahkan, efek pernyataan Bernanke kemungkinan besar akan membuat sinyal bearish emas berlangsung lama. Bahkan, harga emas bisa jatuh lebih dalam lagi ke kisaran harga US$ 1.200-US$ 1.250 per ons troi, bila harga menembus US$ 1.300 per ons troi. "Makanya bagi investor yang agresif kami sarankan hold, tunggu level US$ 1.300 tembus baru masuk," kata dia. Ia bilang, kalau level ini tembus, harga emas akan tertekan di kisaran US$ 1.000-US$ 1.400 per ons troi sepekan ke depan.
Zulfirman juga memperkirakan, emas masih dalam tekanan kuat. Dia menebak, harga emas akan tertekan di kisaran US$ 1.300-US$ 1.365 per ons troi sepekan ke depan. Harga emas di dalam negeri pun bisa melemah ke Rp 410.000-Rp 435.000 per gram.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-emas-anjlok-hampir-6-sehari/2013/06/21
Rabu, 19 Juni 2013
Fed may scale down QE3 by the end of the year
The Fed left its policy unchanged for June. Nonetheless, in the press
conference that followed Chairman of the Fed, Ben Bernanke, said the Fed
may start to scale back its current $85 billion a month of long term
securities by the end of 2013 if economic conditions will continue to
improve. Moreover, Fed may end its asset purchase program by the middle
of 2014.
FOMC members also estimate economic conditions are improving including
labor market, despite the elevated rate of unemployment, which is
currently at 7.5%. Bernanke said the Fed expects the rate of
unemployment will drop to the 7% mark by early to mid 2014. The rate of
inflation is below the Fed’s mark of 2%, but this could start to pick up
in the long term.
The market soon reacted to this news as the Euro/USD sharply fell; the
USD/YEN rose. Moreover, the potential tapering of QE3 by the end of 2013
sent precious metals including gold and silver prices down by 0.59% and
1.28%, respectively. If the Fed will taper its asset purchase program
in the coming months, this will lower the potential risk of inflation
and will bring further down gold and silver prices.
The Fed continues to point a finger at the government for its lack of
involvement in the jump-starting the U.S economy. The IMF also
criticized the budget cut implemented by U.S policymakers earlier this
year.
http://www.tradingnrg.com/fed- may-scale-down-qe3-by-the-end- of-the-year/?utm_source=rss& utm_medium=rss&utm_campaign= fed-may-scale-down-qe3-by-the- end-of-the-year
Fed Tarik Stimulus! Wall Street Anjlok Tajam
By Ika Akbarwati on 20 Jun 2013, 06:35
(Vibiznews – Index) – Pada penutupan perdagangan di bursa Wall Street dini hari tadi terjadi penurunan setelah bursa rally selama dua hari berturut-turut sebelumnya (20/06). Wall street berakhir melemah terbesar dalam dua minggu setelah Ben Bernanke menyatakan bahwa The Fed akan menurunkan program pembelian obligasi pemerintah akhir tahun ini seiring dengan menguatnya ekonomi di AS.
Seluruh kelompok saham dalam indeks S&P 500 mengalami penurunan, dengan sektor telekomunikasi dan utilitas menjadi pimpinan penurunan tersebut. Saham Verizon Communications Inc. Dan Travelers Cos. anjlok. Masing-masing saham tersebut setidaknya mengalami penurunan sebesar 2.2 persen.
Saham Sprint Nextel Corp. tampak mengalami penurunan sebesar 4.4 persen setelah Dish Network Corp. mengatakan akan kembali membuat penawaran untuk perusahaan penyedia jasa telekomunikasi tersebut.
Saham Adobe Systems Inc. Terpantau membukukan peningkatan yang cukup signifikan sebesar 5.6 persen. Perusahaan ini melaporkan bahwa keuntungannya di kuartal kedua lalu melampaui estimasi.
Pada akhir perdagangan dini hari tadi indeks S&P 500 tampak mengalami penurunan sebesar 1.4 persen dan ditutup pada posisi 1628.93. Indeks ini mengalami penurunan harian terbesar sejak tanggal 31 Mei lalu. Selama dua sesi sebelumnya indeks mengalami rally sebesar 1.5 persen. Sementara itu indeks Dow Jones mengalami penurunan 206.04 poin atau 1.4 persen dan ditutup di level 15112.19 poin.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memandang bahwa pengumuman rencana penarikan stimulus The Fed akan mengakibatkan penurunan di bursa saham AS. Pada perdagangan di Asia juga diperkirakan akan terjadi penarikan dana para investor dari bursa saham.
(IA/JA/VBN)
http://vibiznews.com/2013-06-20/fed-tarik-stimulus-wall-street-anjlok-tajam
(Vibiznews – Index) – Pada penutupan perdagangan di bursa Wall Street dini hari tadi terjadi penurunan setelah bursa rally selama dua hari berturut-turut sebelumnya (20/06). Wall street berakhir melemah terbesar dalam dua minggu setelah Ben Bernanke menyatakan bahwa The Fed akan menurunkan program pembelian obligasi pemerintah akhir tahun ini seiring dengan menguatnya ekonomi di AS.
Seluruh kelompok saham dalam indeks S&P 500 mengalami penurunan, dengan sektor telekomunikasi dan utilitas menjadi pimpinan penurunan tersebut. Saham Verizon Communications Inc. Dan Travelers Cos. anjlok. Masing-masing saham tersebut setidaknya mengalami penurunan sebesar 2.2 persen.
Saham Sprint Nextel Corp. tampak mengalami penurunan sebesar 4.4 persen setelah Dish Network Corp. mengatakan akan kembali membuat penawaran untuk perusahaan penyedia jasa telekomunikasi tersebut.
Saham Adobe Systems Inc. Terpantau membukukan peningkatan yang cukup signifikan sebesar 5.6 persen. Perusahaan ini melaporkan bahwa keuntungannya di kuartal kedua lalu melampaui estimasi.
Pada akhir perdagangan dini hari tadi indeks S&P 500 tampak mengalami penurunan sebesar 1.4 persen dan ditutup pada posisi 1628.93. Indeks ini mengalami penurunan harian terbesar sejak tanggal 31 Mei lalu. Selama dua sesi sebelumnya indeks mengalami rally sebesar 1.5 persen. Sementara itu indeks Dow Jones mengalami penurunan 206.04 poin atau 1.4 persen dan ditutup di level 15112.19 poin.
Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memandang bahwa pengumuman rencana penarikan stimulus The Fed akan mengakibatkan penurunan di bursa saham AS. Pada perdagangan di Asia juga diperkirakan akan terjadi penarikan dana para investor dari bursa saham.
(IA/JA/VBN)
http://vibiznews.com/2013-06-20/fed-tarik-stimulus-wall-street-anjlok-tajam
Pidato Bernanke juga bikin kilau emas meredup
Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 20 Juni 2013 | 04:41 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia merosot ke level terendah dalam empat pekan terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 15.33 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus turun 0,6% menjadi US$ 1.358,70 per troy ounce di Comex, New York. Bahkan, pada transaksi sebelumnya, harga si kuning mentereng sempat menyentuh posisi US$ 1.356,10 per troy ounce. Ini merupakan level terendah untuk kontrak emas teraktif sejak 23 Mei lalu.
Penurunan harga emas terjadi setelah pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke bilang pihaknya akan mengurangi nilai pembelian obligasi mulai akhir tahun ini.
"Jika data ekonomi yang dirilis ke depannya sesuai prediksi dan membaik secara konsisten, komite mempertimbangkan untuk mengurangi nilai pembelian obligasi secara bertahap pada akhir tahun ini," jelas Bernanke tadi malam (19/6) di Washington. Dia menambahkan, jika data ekonomi secara keseluruhan sejalan dengan prediksi perekonomian, "Kami akan terus mengurangi nilai pembelian hingga paruh pertama tahun depan, dan mengakhiri pembelian obligasi sekitar pertengahan tahun."
Namun, Bernanke menekankan bahwa the Fed tidak memiliki rencana pasti untuk mengakhiri program pembelian aset tersebut.
"Jika Anda mengambil kesimpulan bahwa saya akan mengakhiri kebijakan ini pertengahan tahun depan, Anda salah. Karena, kebijakan kami berkaitan erat dengan apa yang terjadi pada perekonomian AS. Jika ekonomi belum membaik seperti yang kami prediksikan, kita akan terus menambah dukungan," tegas Bernanke.
Sementara itu, Edward Lashinski, director of global strategy for futures trading RBC Capital Markets LLC berpendapat, banyak faktor yang menyebabkan kilau emas semakin memudar. "Tingkat inflasi masih rendah dan program quantitative easing akan segera berakhir. Sehingga tidak ada faktor penarik untuk berinvestasi emas. Rencana the Fed untuk mengakhiri program quantitative easing menyebabkan investor emas menjadi gugup," paparnya.
Selain itu, posisi dollar AS perkasa terhadap sejumlah mata uang utama dunia dengan penguatan 1,1%.
http://investasi.kontan.co.id/news/pidato-bernanke-juga-bikin-kilau-emas-meredup/2013/06/20
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia merosot ke level terendah dalam empat pekan terakhir. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 15.33 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus turun 0,6% menjadi US$ 1.358,70 per troy ounce di Comex, New York. Bahkan, pada transaksi sebelumnya, harga si kuning mentereng sempat menyentuh posisi US$ 1.356,10 per troy ounce. Ini merupakan level terendah untuk kontrak emas teraktif sejak 23 Mei lalu.
Penurunan harga emas terjadi setelah pimpinan the Federal Reserve Ben S Bernanke bilang pihaknya akan mengurangi nilai pembelian obligasi mulai akhir tahun ini.
"Jika data ekonomi yang dirilis ke depannya sesuai prediksi dan membaik secara konsisten, komite mempertimbangkan untuk mengurangi nilai pembelian obligasi secara bertahap pada akhir tahun ini," jelas Bernanke tadi malam (19/6) di Washington. Dia menambahkan, jika data ekonomi secara keseluruhan sejalan dengan prediksi perekonomian, "Kami akan terus mengurangi nilai pembelian hingga paruh pertama tahun depan, dan mengakhiri pembelian obligasi sekitar pertengahan tahun."
Namun, Bernanke menekankan bahwa the Fed tidak memiliki rencana pasti untuk mengakhiri program pembelian aset tersebut.
"Jika Anda mengambil kesimpulan bahwa saya akan mengakhiri kebijakan ini pertengahan tahun depan, Anda salah. Karena, kebijakan kami berkaitan erat dengan apa yang terjadi pada perekonomian AS. Jika ekonomi belum membaik seperti yang kami prediksikan, kita akan terus menambah dukungan," tegas Bernanke.
Sementara itu, Edward Lashinski, director of global strategy for futures trading RBC Capital Markets LLC berpendapat, banyak faktor yang menyebabkan kilau emas semakin memudar. "Tingkat inflasi masih rendah dan program quantitative easing akan segera berakhir. Sehingga tidak ada faktor penarik untuk berinvestasi emas. Rencana the Fed untuk mengakhiri program quantitative easing menyebabkan investor emas menjadi gugup," paparnya.
Selain itu, posisi dollar AS perkasa terhadap sejumlah mata uang utama dunia dengan penguatan 1,1%.
http://investasi.kontan.co.id/news/pidato-bernanke-juga-bikin-kilau-emas-meredup/2013/06/20
Emas di Asia terhimpit ke level terendah sebulan
Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 20 Juni 2013 | 07:40 WIB | Sumber Bloomberg
SINGAPURA. Harga kontrak emas masih tertekan pada transaksi di pasar Asia pagi ini (20/6). Mengutip situs Bloomberg, pagi tadi, harga emas di pasar spot turun sebesar 0,6% menjadi US$ 1.343,27 per troy ounce. Ini merupakan level termurah harga emas sejak 20 Mei lalu. Pada pukul 07.43 waktu Singapura, harga emas di pasar spot diperdagangkan di level US$ 1.346,35 per troy ounce.
Penurunan harga emas terjadi pasca Ben S Bernanke, pimpinan the Federal Reserve, menyampaikan pidatonya. Dalam pidatonya itu, Bernanke bilang pembelian aset obligasi kemungkinan akan dikurangi nilainya pada akhir tahun ini seiring kian membaiknya ekonomi AS.
"Pasar emas bereaksi negatif terhadap pernyataan tersebut. Prediksi kian membaiknya ekonomi AS menunjukkan adanya penurunan risiko pada perekonomian AS dan memberikan the Fed ruang untuk memperketat kebijakan. Kondisi itu yang akan memperkuat posisi dollar AS. Kombinasi itu menyebabkan harga emas menjadi bearish dan kami memprediksi harga emas masih akan tertekan dalam jangka pendek," jelas James Steel, analis HSBC Securities (USA) Inc.
Sekadar mengingatkan, harga emas jatuh ke pasar bearish pada April dengan merosot ke level terendah dalam dua tahun terakhir di posisi US$ 1.321,95 per troy ounce. Salah satu pemicunya adalah hilangnya kepercayaan investor terhadap emas sebagai lindung nilai atas terjadinya inflasi. Selain itu, terjadi peningkatan pada pasar saham global yang menyebabkan emas semakin ditinggalkan.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-di-asia-terhimpit-ke-level-terendah-sebulan/2013/06/20
SINGAPURA. Harga kontrak emas masih tertekan pada transaksi di pasar Asia pagi ini (20/6). Mengutip situs Bloomberg, pagi tadi, harga emas di pasar spot turun sebesar 0,6% menjadi US$ 1.343,27 per troy ounce. Ini merupakan level termurah harga emas sejak 20 Mei lalu. Pada pukul 07.43 waktu Singapura, harga emas di pasar spot diperdagangkan di level US$ 1.346,35 per troy ounce.
Penurunan harga emas terjadi pasca Ben S Bernanke, pimpinan the Federal Reserve, menyampaikan pidatonya. Dalam pidatonya itu, Bernanke bilang pembelian aset obligasi kemungkinan akan dikurangi nilainya pada akhir tahun ini seiring kian membaiknya ekonomi AS.
"Pasar emas bereaksi negatif terhadap pernyataan tersebut. Prediksi kian membaiknya ekonomi AS menunjukkan adanya penurunan risiko pada perekonomian AS dan memberikan the Fed ruang untuk memperketat kebijakan. Kondisi itu yang akan memperkuat posisi dollar AS. Kombinasi itu menyebabkan harga emas menjadi bearish dan kami memprediksi harga emas masih akan tertekan dalam jangka pendek," jelas James Steel, analis HSBC Securities (USA) Inc.
Sekadar mengingatkan, harga emas jatuh ke pasar bearish pada April dengan merosot ke level terendah dalam dua tahun terakhir di posisi US$ 1.321,95 per troy ounce. Salah satu pemicunya adalah hilangnya kepercayaan investor terhadap emas sebagai lindung nilai atas terjadinya inflasi. Selain itu, terjadi peningkatan pada pasar saham global yang menyebabkan emas semakin ditinggalkan.
http://investasi.kontan.co.id/news/emas-di-asia-terhimpit-ke-level-terendah-sebulan/2013/06/20
Selasa, 18 Juni 2013
Jelang Pengumuman The Fed, Saham di Wall Street Menguat Indeks Dow melonjak hampir 150 poin.
Rabu, 19 Juni 2013, 07:32 Mohammad Adam
VIVAnews -
Saham-saham di Wall Street bergerak naik pada penutupan bursa, Selasa
sore waktu New York. Pergerakan ini menandakan para pelaku pasar
antusias menanti kebijakan baru dari Bank Sentral AS (Federal Reserve).
Seperti diberitakan cnbc.com,
indeks Dow Jones melonjak hampir 150 poin. Hal ini dipengaruhi
pertemuan dua hari anggota Federal Reserve untuk membahas masa depan
program pembelian obligasi bank sentral AS itu, dimulai selasa kemarin.
"Semua mata sekarang tertuju pada The Fed," ujar John Fox, manajer di FAM Value Fund.
The Fed diharapkan untuk merilis pernyataan mengenai kebijakannya pada akhir pertemuan dua hari itu. Ben Bernanke selaku Kepala The Fed dijadwalkan untuk mengadakan konferensi pers pada Rabu besok, usai pertemuan. Investor di berbagai belahan dunia akan menyimak dengan penuh perhatian pengumuman Bernanke mengenai kapan The Fed akan mulai kembali melaksanakan program pembelian obligasi dengan nilai mencapai US$85 miliar per bulannya.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 138,38 poin menjadi ditutup pada level 15.318,23.
Sedangkan indeks S&P 500 naik 12,77 poin sehingga berakhir pada level 1.651,81. Adapun indeks Nasdaq melompat 30,05 poin dan berakhir pada level 3.482,18.
Semua sektor kunci S&P berada di wilayah positif, dipimpin oleh saham-saham industri dan telekomunikasi.
"Berita ekonomi sudah baik-baik saja. Tapi hasil pertemuan itu besok akan berdampak besar. Dengan inflasi rendah dan gambaran lapangan kerja belum memuaskan, saya tak melihat alasan bagi The Fed untuk mengubah apapun," kata Fox. (ren)
"Semua mata sekarang tertuju pada The Fed," ujar John Fox, manajer di FAM Value Fund.
The Fed diharapkan untuk merilis pernyataan mengenai kebijakannya pada akhir pertemuan dua hari itu. Ben Bernanke selaku Kepala The Fed dijadwalkan untuk mengadakan konferensi pers pada Rabu besok, usai pertemuan. Investor di berbagai belahan dunia akan menyimak dengan penuh perhatian pengumuman Bernanke mengenai kapan The Fed akan mulai kembali melaksanakan program pembelian obligasi dengan nilai mencapai US$85 miliar per bulannya.
Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 138,38 poin menjadi ditutup pada level 15.318,23.
Sedangkan indeks S&P 500 naik 12,77 poin sehingga berakhir pada level 1.651,81. Adapun indeks Nasdaq melompat 30,05 poin dan berakhir pada level 3.482,18.
Semua sektor kunci S&P berada di wilayah positif, dipimpin oleh saham-saham industri dan telekomunikasi.
"Berita ekonomi sudah baik-baik saja. Tapi hasil pertemuan itu besok akan berdampak besar. Dengan inflasi rendah dan gambaran lapangan kerja belum memuaskan, saya tak melihat alasan bagi The Fed untuk mengubah apapun," kata Fox. (ren)
Bursa Jepang dan Australia Naik, Korea Selatan Turun Indeks Nikkei menguat 2 persen.
Rabu, 19 Juni 2013, 08:12 Mohammad Adam
VIVAnews - Bursa Asia menguat pada awal perdagangan Rabu 19 Juni 2013, setelah pasar saham Amerika Serikat memperoleh keuntungan dua sesi berturut-turut. Penguatan itu karena optimisme yang meningkat menjelang hasil pertemuan anggota Federal Reserve yang membahas kebijakan moneter di negara Paman Sam itu.
Seperti diberitakan cnbc.com, indeks Nikkei yang menjadi patokan bursa Jepang menguat 2 persen. Saham di bursa Australia juga melonjak mendekati level tertinggi untuk kurun dua pekan terakhir.
Namun, indeks acuan Kospi di bursa Korea Selatan, menjadi satu-satunya yang tertinggal. Kospi tergelincir 0,3 persen.
Saham-saham di bursa AS reli untuk menyelesaikan akhir sesi yang marak pada perdagangan Selasa. Indeks Dow Jones tercatat melonjak hampir 150 poin.
The Fed akan menyimpulkan hasil pertemuannya pada Rabu 20 Juni 2013, untuk menjawab kegelisahan mengenai kapan program stimulus perekonomian berupa pembelian obligasi US$85 miliar per bulan akan dimulai kembali. Pernyataan Ben Bernanke selaku kepala The Fed besok akan sangat diperhatikan oleh para investor di berbagai belahan dunia.
Nikkei Melonjak 2 PersenSementara itu, pelemahan yen mendorong kenaikan saham eksportir Jepang dan mengangkat indeks acuan. Mata uang Jepang kini diperdagangkan pada level 95,5 per dolar, melemah dibandingkan level pekan lalu 93,7 per dolar.
Saham Canon, Nintendo, dan perusahaan elektronik Sharp, reli lebih dari 2 persen pada awal perdagangan.
Australia Naik Hampir 1 PersenDi Australia, saham tambang memimpin kenaikan indeks acuan di Sydney. Harga saham Fortescue Metal naik 1,5 persen dan Atlas Iron melonjak 2 persen.
Kospi di Bawah 1.900Saham blue chips membebani indeks Korea Selatan. Harga saham Samsung Electronics turun setengah persen, sedangkan LG Electronics merosot hampir 1 persen setelah reli 4 persen pada Selasa. (art)
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/421891-bursa-jepang-dan-australia-naik--korea-selatan-turun
VIVAnews - Bursa Asia menguat pada awal perdagangan Rabu 19 Juni 2013, setelah pasar saham Amerika Serikat memperoleh keuntungan dua sesi berturut-turut. Penguatan itu karena optimisme yang meningkat menjelang hasil pertemuan anggota Federal Reserve yang membahas kebijakan moneter di negara Paman Sam itu.
Seperti diberitakan cnbc.com, indeks Nikkei yang menjadi patokan bursa Jepang menguat 2 persen. Saham di bursa Australia juga melonjak mendekati level tertinggi untuk kurun dua pekan terakhir.
Namun, indeks acuan Kospi di bursa Korea Selatan, menjadi satu-satunya yang tertinggal. Kospi tergelincir 0,3 persen.
Saham-saham di bursa AS reli untuk menyelesaikan akhir sesi yang marak pada perdagangan Selasa. Indeks Dow Jones tercatat melonjak hampir 150 poin.
The Fed akan menyimpulkan hasil pertemuannya pada Rabu 20 Juni 2013, untuk menjawab kegelisahan mengenai kapan program stimulus perekonomian berupa pembelian obligasi US$85 miliar per bulan akan dimulai kembali. Pernyataan Ben Bernanke selaku kepala The Fed besok akan sangat diperhatikan oleh para investor di berbagai belahan dunia.
Nikkei Melonjak 2 PersenSementara itu, pelemahan yen mendorong kenaikan saham eksportir Jepang dan mengangkat indeks acuan. Mata uang Jepang kini diperdagangkan pada level 95,5 per dolar, melemah dibandingkan level pekan lalu 93,7 per dolar.
Saham Canon, Nintendo, dan perusahaan elektronik Sharp, reli lebih dari 2 persen pada awal perdagangan.
Australia Naik Hampir 1 PersenDi Australia, saham tambang memimpin kenaikan indeks acuan di Sydney. Harga saham Fortescue Metal naik 1,5 persen dan Atlas Iron melonjak 2 persen.
Kospi di Bawah 1.900Saham blue chips membebani indeks Korea Selatan. Harga saham Samsung Electronics turun setengah persen, sedangkan LG Electronics merosot hampir 1 persen setelah reli 4 persen pada Selasa. (art)
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/421891-bursa-jepang-dan-australia-naik--korea-selatan-turun
Wall Street Terus Melaju
Rabu, 19 Juni 2013 | 07:25 WIB
NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street berakhir menguat pada Selasa (18/6/2013) waktu setempat, (Rabu pagi WIB). Para investor berspekulasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan stimulus ekonominya tak berubah pada akhir pertemuannya besok.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 138,38 poin (0,91 persen) lebih tinggi menjadi 15.318,23. Sesi Selasa menandai keenam kali berturut-turut Dow bergerak lebih dari 100 poin dalam satu sesi.
Indeks berbasis luas S&P 500 melonjak 12,77 poin (0,78 persen) menjadi 1.651,81, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 30,05 poin (0,87 persen) menjadi 3.482,18.
Panel kebijakan Federal Reserve pada Selasa memulai pertemuan dua hari yang akan berujung dalam sebuah pernyataan kebijakan dan konferensi pers dengan Ketua Federal Reserve Ben Bernanke pada Rabu waktu setempat.
Investor dalam beberapa minggu terakhir telah berspekulasi bahwa the Fed akan segera mengurangi program pembelian obligasi 85 miliar dollar AS per bulan. "Tetapi pasar kini bertaruh Fed akan menariknya kembali jauh pada waktu mendatang," kata Art Hogan dari Lazard Capital Markets.
Hogan memprediksi Bernanke akan menghindari meletakkan kerangka waktu untuk mempertimbangkan kembali pembelian obligasi.
Sebagian besar emiten anggota Dow naik. Pencetak kenaikan terbesar adalah General Electric (naik 2,4 persen) dan UnitedHealth Group (naik 2,0 persen). Dell naik 0,5 persen menjadi 13,48 dollar AS setelah Carl Icahn meminta perusahaan untuk membeli mayoritas saham yang beredar sebesar 14 dollar AS per saham dalam upaya terbarunya untuk menghalangi rencana "go private" pendirinya Michael Dell. Dell telah menawarkan 13,65 dollar AS per saham.
Saham perusahaan bioteknologi Irlandia Elan’s yang diperdagangkan di AS naik 2,2 persen setelah investor kekayaan intelektual AS, Royalty Pharma, meninggalkan upaya untuk mendapatkannya.
Saham Sony Corp AS melonjak 3,3 persen setelah raksasa elektronik itu mengatakan akan mempertimbangkan "spin-off" (pemecahan) divisi hiburan dalam merespon terhadap tekanan dari hedge fund Third Point. Third Point menaikkan kepemilikannya di Sony menjadi 6,9 persen dari 6,5 persen.
NEW YORK, KOMPAS.com - Saham-saham di Wall Street berakhir menguat pada Selasa (18/6/2013) waktu setempat, (Rabu pagi WIB). Para investor berspekulasi bahwa Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan stimulus ekonominya tak berubah pada akhir pertemuannya besok.
Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 138,38 poin (0,91 persen) lebih tinggi menjadi 15.318,23. Sesi Selasa menandai keenam kali berturut-turut Dow bergerak lebih dari 100 poin dalam satu sesi.
Indeks berbasis luas S&P 500 melonjak 12,77 poin (0,78 persen) menjadi 1.651,81, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 30,05 poin (0,87 persen) menjadi 3.482,18.
Panel kebijakan Federal Reserve pada Selasa memulai pertemuan dua hari yang akan berujung dalam sebuah pernyataan kebijakan dan konferensi pers dengan Ketua Federal Reserve Ben Bernanke pada Rabu waktu setempat.
Investor dalam beberapa minggu terakhir telah berspekulasi bahwa the Fed akan segera mengurangi program pembelian obligasi 85 miliar dollar AS per bulan. "Tetapi pasar kini bertaruh Fed akan menariknya kembali jauh pada waktu mendatang," kata Art Hogan dari Lazard Capital Markets.
Hogan memprediksi Bernanke akan menghindari meletakkan kerangka waktu untuk mempertimbangkan kembali pembelian obligasi.
Sebagian besar emiten anggota Dow naik. Pencetak kenaikan terbesar adalah General Electric (naik 2,4 persen) dan UnitedHealth Group (naik 2,0 persen). Dell naik 0,5 persen menjadi 13,48 dollar AS setelah Carl Icahn meminta perusahaan untuk membeli mayoritas saham yang beredar sebesar 14 dollar AS per saham dalam upaya terbarunya untuk menghalangi rencana "go private" pendirinya Michael Dell. Dell telah menawarkan 13,65 dollar AS per saham.
Saham perusahaan bioteknologi Irlandia Elan’s yang diperdagangkan di AS naik 2,2 persen setelah investor kekayaan intelektual AS, Royalty Pharma, meninggalkan upaya untuk mendapatkannya.
Saham Sony Corp AS melonjak 3,3 persen setelah raksasa elektronik itu mengatakan akan mempertimbangkan "spin-off" (pemecahan) divisi hiburan dalam merespon terhadap tekanan dari hedge fund Third Point. Third Point menaikkan kepemilikannya di Sony menjadi 6,9 persen dari 6,5 persen.
Sumber : ANT, AFP
Editor : Erlangga Djumena
Disokong Jepang, bursa Asia bergerak positif
Oleh Barratut Taqiyyah - Rabu, 19 Juni 2013 | 08:44 WIB | Sumber Bloomberg
TOKYO. Bursa Asia reli pada transaksi pagi ini (19/6). Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 09.51 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,8%.
Pergerakan positif bursa Asia disokong oleh lompatan indeks Topix Jepang sebesar 1,9% pagi ini. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Jepang naik 1,7% dan indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,4%. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,6%.
Bursa Asia bergerak positif seiring pelemahan yen Jepang yang dipicu oleh prospek the Federal Reserve akan memberikan sinyal mengurangi nilai stimulusnya pasca pertemuan dua hari yang dijadwalkan berakhir hari ini. Asal tahu saja, yen Jepang melemah 0,2% versus dollar AS. Selain itu, yen juga terlihat tidak bertenaga terhadap 12 dari 16 mata uang utama dunia.
"Pertemuan the Fed menjadi fokus utama bagi investor global dalam beberapa pekan terakhir. Saya rasa the Fed tidak mau melihat reaksi berlebihan di pasar saham, obligasi, dan mata uang," jelas James Lindsay, fund manager Tyndall Investment Management Ltd.
http://investasi.kontan.co.id/news/disokong-jepang-bursa-asia-bergerak-positif/2013/06/19
TOKYO. Bursa Asia reli pada transaksi pagi ini (19/6). Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 09.51 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,8%.
Pergerakan positif bursa Asia disokong oleh lompatan indeks Topix Jepang sebesar 1,9% pagi ini. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Stock Jepang naik 1,7% dan indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,4%. Sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 0,6%.
Bursa Asia bergerak positif seiring pelemahan yen Jepang yang dipicu oleh prospek the Federal Reserve akan memberikan sinyal mengurangi nilai stimulusnya pasca pertemuan dua hari yang dijadwalkan berakhir hari ini. Asal tahu saja, yen Jepang melemah 0,2% versus dollar AS. Selain itu, yen juga terlihat tidak bertenaga terhadap 12 dari 16 mata uang utama dunia.
"Pertemuan the Fed menjadi fokus utama bagi investor global dalam beberapa pekan terakhir. Saya rasa the Fed tidak mau melihat reaksi berlebihan di pasar saham, obligasi, dan mata uang," jelas James Lindsay, fund manager Tyndall Investment Management Ltd.
http://investasi.kontan.co.id/news/disokong-jepang-bursa-asia-bergerak-positif/2013/06/19
Permintaan fisik minim, emas di NY jatuh lagi!
Oleh Barratut Taqiyyah - Rabu, 19 Juni 2013 | 07:20 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia turun ke posisi terendah dalam tiga pekan terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.44 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus turun 1,2% menjadi US$ 1.366,90 per troy ounce di Comex, New York. Bahkan pada transaksi sebelumnya, harga emas sempat menyentuh posisi US$ 1.360,20 per troy ounce, yang merupakan level terendah untuk kontrak emas teraktif sejak 23 Mei lalu.
Penurunan harga emas dipicu spekulasi langkah the Federal Reserve yang akan memangkas penggelontoran stimulus AS. Seperti yang diketahui, the Fed sudah memulai rapatnya sejak kemarin (18/6).
"Semua orang menunggu pidato the Fed besok (hari ini). Selain itu, sepertinya, minat investor terhadap fisik emas sangat minim," jelas Frank Lesh, trader FuturePath Trading di Chicago.
Catatan saja, harga emas sudah anjlok 18% di sepanjang 2013. Sebagian besar penurunan harga emas disebabkan oleh hilangnya kepercayaan investor terhadap si kuning mentereng ini sebagai lindung nilai di tengah rendahnya tingkat inflasi.
http://investasi.kontan.co.id/news/permintaan-fisik-minim-emas-di-ny-jatuh-lagi/2013/06/19
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia turun ke posisi terendah dalam tiga pekan terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.44 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus turun 1,2% menjadi US$ 1.366,90 per troy ounce di Comex, New York. Bahkan pada transaksi sebelumnya, harga emas sempat menyentuh posisi US$ 1.360,20 per troy ounce, yang merupakan level terendah untuk kontrak emas teraktif sejak 23 Mei lalu.
Penurunan harga emas dipicu spekulasi langkah the Federal Reserve yang akan memangkas penggelontoran stimulus AS. Seperti yang diketahui, the Fed sudah memulai rapatnya sejak kemarin (18/6).
"Semua orang menunggu pidato the Fed besok (hari ini). Selain itu, sepertinya, minat investor terhadap fisik emas sangat minim," jelas Frank Lesh, trader FuturePath Trading di Chicago.
Catatan saja, harga emas sudah anjlok 18% di sepanjang 2013. Sebagian besar penurunan harga emas disebabkan oleh hilangnya kepercayaan investor terhadap si kuning mentereng ini sebagai lindung nilai di tengah rendahnya tingkat inflasi.
http://investasi.kontan.co.id/news/permintaan-fisik-minim-emas-di-ny-jatuh-lagi/2013/06/19
Senin, 17 Juni 2013
Bursa Asia melaju ke level tertinggi dua pekan
Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 18 Juni 2013 | 08:30 WIB | Sumber Bloomberg
TOKYO. Bursa Asia dibuka menguat pada transaksi Selasa (18/6) pagi ini. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.33 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% menjadi 132,50.
Kenaikan indeks acuan di kawasan regional ini disokong oleh lompatan sejumlah indeks acuan Asia. Sebut saja indeks Topix Jepang yang naik 0,6%, indeks Nikkei Jepang naik 0,4%, dan indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,7%.
Kendati demikian, ada pula sejumlah indeks yang mengeluarkan sinyal merah. Beberapa di antaranya yakni indeks Kospi Korea Selatan yang turun 0,2% dan indeks S&P/ASX 200 Australia yang turun 0,4%.
Pergerakan sejumlah saham yang turut mempengaruhi bursa Asia di antaranya: Toyota Motor Corp yang naik 1,4% di Tokyo, Yamato Kogyo Co naik 2,9% di Tokyo, dan STX Pan Ocean Co yang turun 15% di Seoul.
Bursa Asia pagi ini ditransaksikan di level tertinggi dalam dua pekan terakhir seiring optimisme investor terhadap perekonomian AS. Seperti yang diketahui, belakangan tersiar kabar bahwa the Federal Reserve akan memangkas penggelontoran stimulus karena didorong perekonomi AS yang positif.
"Akan dipangkasnya penggelontoran dana stimulus atau quantitative easing akan memperkuat pandangan bahwa pemulihan ekonomi AS semakin kuat," jelas Matthew Sherwood, head of investment market research Perpetual Ltd.
http://investasi.kontan.co.id/news/bursa-asia-melaju-ke-level-tertinggi-dua-pekan/2013/06/18
TOKYO. Bursa Asia dibuka menguat pada transaksi Selasa (18/6) pagi ini. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.33 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific naik 0,1% menjadi 132,50.
Kenaikan indeks acuan di kawasan regional ini disokong oleh lompatan sejumlah indeks acuan Asia. Sebut saja indeks Topix Jepang yang naik 0,6%, indeks Nikkei Jepang naik 0,4%, dan indeks NZX 50 Selandia Baru naik 0,7%.
Kendati demikian, ada pula sejumlah indeks yang mengeluarkan sinyal merah. Beberapa di antaranya yakni indeks Kospi Korea Selatan yang turun 0,2% dan indeks S&P/ASX 200 Australia yang turun 0,4%.
Pergerakan sejumlah saham yang turut mempengaruhi bursa Asia di antaranya: Toyota Motor Corp yang naik 1,4% di Tokyo, Yamato Kogyo Co naik 2,9% di Tokyo, dan STX Pan Ocean Co yang turun 15% di Seoul.
Bursa Asia pagi ini ditransaksikan di level tertinggi dalam dua pekan terakhir seiring optimisme investor terhadap perekonomian AS. Seperti yang diketahui, belakangan tersiar kabar bahwa the Federal Reserve akan memangkas penggelontoran stimulus karena didorong perekonomi AS yang positif.
"Akan dipangkasnya penggelontoran dana stimulus atau quantitative easing akan memperkuat pandangan bahwa pemulihan ekonomi AS semakin kuat," jelas Matthew Sherwood, head of investment market research Perpetual Ltd.
http://investasi.kontan.co.id/news/bursa-asia-melaju-ke-level-tertinggi-dua-pekan/2013/06/18
Di New York, kilau emas pudar lagi semalam
Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 18 Juni 2013 | 06:00 WIB | Sumber Bloomberg
NEW YORK. Tadi malam (17/6) di New York, harga kontrak emas dunia mencatatkan penurunan. Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 13.41 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus turun 0,3% menjadi US$ 1.383,10 per troy ounce di Comex, New York. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, harga emas sudah anjlok 17%.
Penurunan harga emas terjadi sebelum the Federal Reserve memulai rapat pertemuan dua harinya, yang dimulai pada hari ini (18/6). Sepertinya, investor berspekulasi, bank sentral AS tersebut akan mengurangi nilai pembelian obligasinya secara bertahap seiring data ekonomi AS yang membaik.
"Pasar akan terus mencari kejelasan informasi mengenai pemangkasan nilai stimulus dan kapan waktunya," jelas Steve Scacalossi, vice president TD Securities Inc.
Sentimen lain yang mempengaruhi harga si kuning mentereng ini adalah penurunan kepemilikan emas pada produk ETF ke level terendah sejak Maret 2011 lalu. "Kepemilikan emas pada ETF terus menurun karena investor beralih ke pasar finansial lainnya," imbuh Scacalossi.
Asal tahu saja, kepemilikan pada aset ETF sudah melorot dalam 18 pekan terakhir menjadi 2.116,83 metrik ton.
http://investasi.kontan.co.id/news/di-new-york-kilau-emas-pudar-lagi-semalam/2013/06/18
NEW YORK. Tadi malam (17/6) di New York, harga kontrak emas dunia mencatatkan penurunan. Mengutip situs Bloomberg, pada pukul 13.41 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus turun 0,3% menjadi US$ 1.383,10 per troy ounce di Comex, New York. Dengan demikian, sepanjang tahun ini, harga emas sudah anjlok 17%.
Penurunan harga emas terjadi sebelum the Federal Reserve memulai rapat pertemuan dua harinya, yang dimulai pada hari ini (18/6). Sepertinya, investor berspekulasi, bank sentral AS tersebut akan mengurangi nilai pembelian obligasinya secara bertahap seiring data ekonomi AS yang membaik.
"Pasar akan terus mencari kejelasan informasi mengenai pemangkasan nilai stimulus dan kapan waktunya," jelas Steve Scacalossi, vice president TD Securities Inc.
Sentimen lain yang mempengaruhi harga si kuning mentereng ini adalah penurunan kepemilikan emas pada produk ETF ke level terendah sejak Maret 2011 lalu. "Kepemilikan emas pada ETF terus menurun karena investor beralih ke pasar finansial lainnya," imbuh Scacalossi.
Asal tahu saja, kepemilikan pada aset ETF sudah melorot dalam 18 pekan terakhir menjadi 2.116,83 metrik ton.
http://investasi.kontan.co.id/news/di-new-york-kilau-emas-pudar-lagi-semalam/2013/06/18
Ikuti Bursa Eropa, Wall Street Berpotensi Menguat - INILAH.com
Ikuti Bursa Eropa, Wall Street Berpotensi Menguat - INILAH.com
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat berpotensi menguat pada Senin (17/6/2013).
Indeks saham futures Amerika Serikat bergerak naik tajam mengikuti kenaikan bursa saham Asia dan Eropa. Indeks saham Dow Jones Futures naik 128 poin atau 0,9% ke level 15.116. Indeks S&P 500 naik 14,80 poin atau mendekati 1% ke level 1.633. Indeks saham Nasdaq futures naik 30,75 poin atau 1% ke level 2.967,75. Demikian seperti dikutip dari Marketwatch, Senin (17/6/2013).
Sentimen yang mempengaruhi pergerakan bursa saham yaitu pertemuan The Fed pada Rabu pekan ini, akan menjadi perhatian pelaku pasar.
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Amerika Serikat berpotensi menguat pada Senin (17/6/2013).
Indeks saham futures Amerika Serikat bergerak naik tajam mengikuti kenaikan bursa saham Asia dan Eropa. Indeks saham Dow Jones Futures naik 128 poin atau 0,9% ke level 15.116. Indeks S&P 500 naik 14,80 poin atau mendekati 1% ke level 1.633. Indeks saham Nasdaq futures naik 30,75 poin atau 1% ke level 2.967,75. Demikian seperti dikutip dari Marketwatch, Senin (17/6/2013).
Sentimen yang mempengaruhi pergerakan bursa saham yaitu pertemuan The Fed pada Rabu pekan ini, akan menjadi perhatian pelaku pasar.
Kamis, 13 Juni 2013
Duh! Harga emas tumbang lagi
Oleh Asnil Bambani Amri - Jumat, 14 Juni 2013 | 07:26 WIB
NEW YORK. Harga emas dan perak kembali tumbang 1% setelah Amerika Serikat (AS) melaporkan adanya program khusus untuk pengurangan pengangguran yang juga berhasil mengurangi tekanan kepada Federal Reserve.
Emas berjangka pengiriman Agustus turun US$ 14,20 dan ada di posisi US$ 1.377,80 per ounce pada pukul 1:38 di Comex di New York. Sementara itu, perak pengiriman bulan Juli turun 21,3 sen menjadi US$ 21,583 per ounce di Comex. Harga perak ini telah tumbang 29% persen sejak awal tahun.
Pengangguran AS turun menjadi 334.000 dari semula 346.000 orang sebelumnya. Begitu juga kinerja penjualan ritel AS bulan Mei yang naik di luar perkiraan. “Angka pengangguran memberikan dukungan bagi Fed memperlambat laju stimulus," kata Frank McGhee, head dealer dari Integrated Brokerage Services LLC di Chicago seperti yang diberitakan Bloomberg.
Sejak awal tahun ini, harga emas terpangkas 18% sejak awal tahun. "Sentimen emas keseluruhan masih bearish,” tambah McGhee. Di New York Mercantile Exchange, platinum berjangka untuk pengiriman Juli merosot 2,4% menjadi US$ 1.447,10 per ounce, penurunan terbesar sejak 1 Mei. Perdagangan 67% lebih tinggi dari rata-rata 100 hari. Palladium berjangka untuk pengiriman September jatuh 3,4% menjadi US$ 731,05 per ounce, penurunan terbesar sejak 15 April.
Inilah pemicu penurunan harga emas hitam hari ini
Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 13 Juni 2013 | 14:42 WIB | Sumber Bloomberg
SINGAPURA. Harga kontrak minyak dunia hari ini mencatatkan penurunan. Data Bloomberg menunjukkan, siang tadi, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Juli turun sebesar 64 sen menjadi US$ 95,24 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 14.50 waktu Singapura, kontrak yang sama diperdagangkan di posisi US$ 95,44 sebarel.
Penurunan harga minyak sudah berlangsung untuk hari ketiga dalam empat hari terakhir. Disinyalir, penyebab penurunan harga minyak ini akibat spekulasi bahwa permintaan bahan bakar di AS akan menurun. Faktor ini lebih mendominasi ketimbang adanya gejolak di Timur Tengah yang berpotensi mengancam suplai minyak.
Selain itu, faktor lainnya adalah langkah Bank Dunia yang memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi global.
"Tidak banyak analis yang memprediksi pertumbuhan global ke depan akan kuat. Sementara itu, cadangan minyak AS masih tinggi," jelas David Lennox, resource analyst Fat Prophets di Sydney.
Penurunan juga dialami oleh kontrak minyak jenis Brent yang tergerus sebesar 0,4% atau 38 sen menjadi US$ 103,11 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Sedangkan kontrak minyak yang lebih aktof diperdagangkan yakni untuk pengantaran Agustus, turun 29 sen menjadi US$ 103,27 sebarel.
http://investasi.kontan.co.id/news/inilah-pemicu-penurunan-harga-emas-hitam-hari-ini/2013/06/13
SINGAPURA. Harga kontrak minyak dunia hari ini mencatatkan penurunan. Data Bloomberg menunjukkan, siang tadi, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengantaran Juli turun sebesar 64 sen menjadi US$ 95,24 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 14.50 waktu Singapura, kontrak yang sama diperdagangkan di posisi US$ 95,44 sebarel.
Penurunan harga minyak sudah berlangsung untuk hari ketiga dalam empat hari terakhir. Disinyalir, penyebab penurunan harga minyak ini akibat spekulasi bahwa permintaan bahan bakar di AS akan menurun. Faktor ini lebih mendominasi ketimbang adanya gejolak di Timur Tengah yang berpotensi mengancam suplai minyak.
Selain itu, faktor lainnya adalah langkah Bank Dunia yang memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi global.
"Tidak banyak analis yang memprediksi pertumbuhan global ke depan akan kuat. Sementara itu, cadangan minyak AS masih tinggi," jelas David Lennox, resource analyst Fat Prophets di Sydney.
Penurunan juga dialami oleh kontrak minyak jenis Brent yang tergerus sebesar 0,4% atau 38 sen menjadi US$ 103,11 per barel di ICE Futures Europe Exchange. Sedangkan kontrak minyak yang lebih aktof diperdagangkan yakni untuk pengantaran Agustus, turun 29 sen menjadi US$ 103,27 sebarel.
http://investasi.kontan.co.id/news/inilah-pemicu-penurunan-harga-emas-hitam-hari-ini/2013/06/13
Minggu, 09 Juni 2013
Harga minyak stabil di harga US$ 96 per barel
Oleh Asnil Bambani Amri - Senin, 10 Juni 2013 | 08:05 WIB | Sumber Reuters
TOKYO. Harga minyak mentah di Amerika
Serikat (AS) stabil pada hari ini (10/6) setelah data lowongan pekerjaan
dirilis oleh pemerintah AS. Kondisi pekerjaan di AS tersebut berhasil
menepis kekhawatiran penurunan pertumbuhan ekonomi di China.
Harga minyak mentah NYMEX untuk pengiriman Juli naik 18 sen menjadi US$ 96,21 per barel pada pukul 00.00 waktu setempat. Kenaikan harga terjadi setelah naik US$ 1 pada hari Jumat lalu, yang kala itu kenaikan merespons data kenaikan serapan tenaga kerja di AS.
Sementara itu, harga minyak mentah Brent yang sudah naik 95 sen per barel pada hari Jumat lalu, hari ini kembali naik sebe4sar 13 sen menjadi US$ 104,69 per barel.
Harga minyak mentah NYMEX untuk pengiriman Juli naik 18 sen menjadi US$ 96,21 per barel pada pukul 00.00 waktu setempat. Kenaikan harga terjadi setelah naik US$ 1 pada hari Jumat lalu, yang kala itu kenaikan merespons data kenaikan serapan tenaga kerja di AS.
Sementara itu, harga minyak mentah Brent yang sudah naik 95 sen per barel pada hari Jumat lalu, hari ini kembali naik sebe4sar 13 sen menjadi US$ 104,69 per barel.
Usai turun, emas tertatih untuk bangkit
Oleh Asnil Bambani Amri - Senin, 10 Juni 2013 | 07:48 WIB
SINGAPURA. Usai turun 2% pada sesi sebelumnya, harga spot emas kembali naik tipis 0,03% menjadi US$ 1.384,34 per ounce pukul 02.02 waktu setempat. Kenaikan tipis harga emas ini terjadi usai turun terbesar lebih dari tiga minggu.
Penyebab kenaikan harga harga emas disumbang kekhawatiran dari rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang akan mengurangi program pembelian obligasi. Kenaikan harga emas sebesar US$ 1 juga dipicu data pekerjaan AS yang berhasil menambah 175.000 pekerjaan baru di bulan Mei.
Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas melaporkan, manajer investasi mulai menaruh dananya di emas sebagai instrumen investasi kedua. Mereka meningkatkan dananya di emas dan perak di pasar berjangka komoditas.
http://investasi.kontan.co.id/news/usai-turun-emas-tertatih-untuk-bangkit/2013/06/10
SINGAPURA. Usai turun 2% pada sesi sebelumnya, harga spot emas kembali naik tipis 0,03% menjadi US$ 1.384,34 per ounce pukul 02.02 waktu setempat. Kenaikan tipis harga emas ini terjadi usai turun terbesar lebih dari tiga minggu.
Penyebab kenaikan harga harga emas disumbang kekhawatiran dari rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) yang akan mengurangi program pembelian obligasi. Kenaikan harga emas sebesar US$ 1 juga dipicu data pekerjaan AS yang berhasil menambah 175.000 pekerjaan baru di bulan Mei.
Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas melaporkan, manajer investasi mulai menaruh dananya di emas sebagai instrumen investasi kedua. Mereka meningkatkan dananya di emas dan perak di pasar berjangka komoditas.
http://investasi.kontan.co.id/news/usai-turun-emas-tertatih-untuk-bangkit/2013/06/10
Senin, 03 Juni 2013
Dua faktor yang bikin harga emas mendaki
Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 03 Juni 2013 | 10:34 WIB
SINGAPURA. Harga kontrak emas menanjak pada transaksi hari ini (3/6). Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas di pasar spot naik sebesar 0,7% menjadi US$ 1.397,88 per troy ounce. Pada pukul 10.04 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 1.394,85 per troy ounce.
Sepanjang Mei 2013, harga si kuning mentereng sudah merosot hingga 6%, termasuk penurunan 1,3% pada 31 Mei lalu.
Ada beberapa penyebab yang mendorong kenaikan harga emas. Pertama, dana yang keluar dari aset kepemilikan emas oleh investor mulai mereda. Data yang dirilis dari SPDR Gold Trust menunjukkan, jumlah kepemilikan aset emas dalam SPDR tak mencatatkan perubahan untuk hari kedua per tanggal 31 Mei lalu setelah sempat naik untuk kali pertama dalam tiga pekan terakhir pada 29 Mei.
Faktor kedua adalah pelemahan dollar AS. Asal tahu saja, Dollar Index -yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama dunia menunjukkan, turun sebesar 0,2%.
"Harga emas mulai menanjak lagi setelah penguatan dollar terhenti dan adanya perdebatan apakah the Federal Reserve akan mempertahankan stimulus atau sebaliknya," jelas Sun Yonggang, macroeconomic strategist Everbright Futures Co.
Dia menambahkan, penurunan harga emas di bawah level US$ 1.400 per troy ounce kemungkinan menarik lebih banyak minat investor untuk mengempit emas.
Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus tak banyak berubah posisi di level US$ 1.394,20 per troy ounce di Comex, New York.
http://investasi.kontan.co.id/news/dua-faktor-yang-bikin-harga-emas-mendaki/2013/06/03
SINGAPURA. Harga kontrak emas menanjak pada transaksi hari ini (3/6). Data Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak emas di pasar spot naik sebesar 0,7% menjadi US$ 1.397,88 per troy ounce. Pada pukul 10.04 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di level US$ 1.394,85 per troy ounce.
Sepanjang Mei 2013, harga si kuning mentereng sudah merosot hingga 6%, termasuk penurunan 1,3% pada 31 Mei lalu.
Ada beberapa penyebab yang mendorong kenaikan harga emas. Pertama, dana yang keluar dari aset kepemilikan emas oleh investor mulai mereda. Data yang dirilis dari SPDR Gold Trust menunjukkan, jumlah kepemilikan aset emas dalam SPDR tak mencatatkan perubahan untuk hari kedua per tanggal 31 Mei lalu setelah sempat naik untuk kali pertama dalam tiga pekan terakhir pada 29 Mei.
Faktor kedua adalah pelemahan dollar AS. Asal tahu saja, Dollar Index -yang mengukur kekuatan dollar AS terhadap enam mata uang utama dunia menunjukkan, turun sebesar 0,2%.
"Harga emas mulai menanjak lagi setelah penguatan dollar terhenti dan adanya perdebatan apakah the Federal Reserve akan mempertahankan stimulus atau sebaliknya," jelas Sun Yonggang, macroeconomic strategist Everbright Futures Co.
Dia menambahkan, penurunan harga emas di bawah level US$ 1.400 per troy ounce kemungkinan menarik lebih banyak minat investor untuk mengempit emas.
Sementara itu, harga kontrak emas untuk pengantaran Agustus tak banyak berubah posisi di level US$ 1.394,20 per troy ounce di Comex, New York.
http://investasi.kontan.co.id/news/dua-faktor-yang-bikin-harga-emas-mendaki/2013/06/03
Langganan:
Postingan (Atom)