Data Ekonomi Picu Bursa AS Alami Reli - INILAH.com
INILAH.COM, New York - Bursa saham AS melanjutkan penguatan pada Jumat (28/6/2013) dini hari tadi. Dengan data ekonomi yang positif akan mengubah rencana Fed mengurangi stimulus moneter.
Bursa AS telah melewati bulan penurunan yang cukup dalam untuk tahun ini. Saham mengalami aksi jual setelah ada sinyal dai The Fed untuk mengurangi besaran stimulus moneter senilai US$85 miliar per bulan akhir tahun ini.
Indeks Dow Jones lebih tinggi 0,8% ke 15.024,49. Penguatan seiring saham Hewlett-Packard Co 3,1 persen dan saham Boeing Co naik 2,3 persen. Penguatan terjadi pada 28 saham unggulan dari 30 saham yang ada.
Untuk indeks S&P lebih tinggi 0,6% ke 1.613,20. Sedangkan indeks Nasdaq mendapatkan kenaian 0,8% ke 3.401,86. Sebanyak 732 juta saham mendukung perdagangan saham dengan volume komposit melebihi 3,3 miliar.
edangkan indeks dolar AS DXY stagnan terhadap mata uang global. Harga emas berjangka lebih rendah 0,7% ke US$1.211,60 per troy ons di New York Mercantile Exchange (NYMEX). Sementara harga minyak mentah naik 1,6% ke US$97,05 per barel di NYMEX.
Dalam pidatonya, Federal Reserve Bank of New York William Dudley Presiden mengecilkan kemungkinan potensi kenaikan suku bunga dalam waktu dekat. Demikian juga dengan Presiden Fed Atlanta, Dennis Lockhart yang mengatakan pasar telah keliru dengan mengira Bernanke merencanakan untuk mengurangi pembelian aset bank sentral. Hal ini menegaskan pendekatan Fed akan bersikap fleksibel, dan berdasarkan pada kondisi ekonomi.
Pada hari Rabu kemarin, Fed Bank of Richmond Jeffrey Lacker Presiden mengatakan ia yakin pemulihan ekonomi akan tetap agresif untuk beberapa tahun lagi.
Untuk data ekonomi tentang pembelian rumah tangga meningkat 0,3% di bulan Mei. Demikian juga dengan upah naik 0,5%. Secara terpisah data orang yang mengajukan tunjangan pengangguran turun 9.000 menjadi 346 ribu pada pekan lalu. Data dari National Association of Realtors melaporkan penjualan rumah yang tertunda melonjak ke tertinggi enam tahun pada Mei.
Sementara data sebelumnya, tentang PDB kuartal pertama tahun ini 1,8% dari estimasi awal 2,4%. Hal ini memperkuat pandangan stimulus Fed akan tetap berlanjut hingga tahun 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar