Oleh Barratut Taqiyyah - Minggu, 23 Juni 2013 | 16:55 WIB
NEW YORK. Pasca aksi jual besar-besaran terhadap emas, para trader emas
semakin pesimistis terhadap pergerakan emas. Hasil survei Bloomberg
menunjukkan, 15 trader meramalkan harga emas akan merosot pada pekan
depan. Sementara, enam trader optimistis harga emas akan naik dan lima
lainnya memilih netral.
Seperti yang diketahui, pada Jumat
(21/6) lalu, harga emas terperosok di bawah US$ 1.300 per troy ounce
untuk kali pertama sejak September 2010 lalu. Aksi jual besar-besaran
terhadap emas tersebut dipicu oleh langkah the Federal Reserve yang
menyatakan akan mulai mengurangi nilai stimulusnya mulai akhir tahun ini
dan menghentikan stimulus pada pertengahan tahun depan.
"Pernyataan
dari the Fed menjadi sinyal bahwa bullish pada harga emas sudah
berakhir. Salah satu yang menjadi faktor yang mendongkrak pesona emas,
khususnya pada 2008 lalu, adalah quantitative easing. Jika QE dikurangi
atau bahkan dihentikan, hal itu bukan sinyal yang baik bagi harga emas,"
papar Frederique Dubrion, president and chief investment officer Blue
Star Advisors SA yang berbasis di Jenewa.
http://investasi.kontan.co.id/news/turun-tajam-kepercayaan-atas-emas-kian-pudar/2013/06/23
Tidak ada komentar:
Posting Komentar