Kamis, 29 Agustus 2013

Sempat tertekan, Wall Street ditutup positif

Oleh Dyah Megasari - Jumat, 30 Agustus 2013 | 07:06 WIB


NEW YORK. Bursa Amerika Serikat (AS) kompak menghijau pada penutupan perdagangan Kamis (29/8). Dow Jones Industrial Average (DJIA) lompat 16,44 poin atau 0,11 ke 14.840,95.
Indeks S&P 500 naik tipis 3,21 poin atau 0,2% ke 1.638,17 dan bursa teknologi Nasdaq positif 26,95 poin atau 0,75% ke 3.620,3.
Wall Street bergerak dengan katalis perang di Suriah. Kamis lalu, pemerintah AS dan sekutunya bersiap melakukan serangan dalam menanggapi isu bahwa pemerintah Suriah menggunakan gas beracun terhadap warga sipil.
Gedung Putih melontarkan pernyataan bahwa Paman Sam tengah mempertimbangkan kebijakan yang akan sangat menentukan dan terbatas bagi  Suriah jika senjata kimia tersebut bisa dibuktikan.
Kurangnya kejelasan atas kekuatan negara Barat ini rupanya memicu kegelisahan di pasar dan mendorong investor melakukan aksi ambil untung.

Harga minyak mentah tertekan Suriah

Oleh Dyah Megasari - Jumat, 30 Agustus 2013 | 08:01 WIB


SINGAPURA. Harga minyak mentah dunia kembali tertekan. Minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) minus 1,5% menjadi US$ 107,15 per barel pada pukul 09:32 waktu Tokyo, hari ini (30/8).
WTI mundur dari posisi tertinggi dua tahun yang dicapai pada 28 Agustus lalu setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry mengatakan bahwa Presiden AS, Barack Obama memiliki rencana khusus yang mengharuskan Suriah bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia.
Harga minyak juga tak berenergi setelah beberapa data ekonomi India sebagai salah satu negara pengonsumsi minyak terbesar di dunia melambat.
"Secara historis, jika ada konflik secara bertahun-tahun,  pasar akan sedikit tergelincir di awal. Namun, pada bulan-bulan selanjutnya akan kembali pilih," jelas Mark Lister, head of private wealth research di Craigs Investment Partners Ltd yang berbasis di Wellington.

Dollar AS kian perkasa

Oleh Agus Triyono, Cindy Silviana Sukma - Jumat, 30 Agustus 2013 | 08:30 WIB


JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) bergerak perkasa terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Krisis politik di Suriah meningkatkan permintaan pasar terhadap dollar AS sebagai aset safe haven.
Di pasar spot sampai dengan sesi perdagangan Kamis (29/8) pukul 17.43 WIB, pasangan EUR/USD melemah 0,70% menjadi 1,3247, pasangan USD/JPY menguat 0,55% menjadi 98,18 dan pasangan AUD/USD melemah 0,12% menjadi 0,8930 dibanding hari sebelumnya.
AS berniat campur tangan dengan menempuh aksi militer di Suriah, menuduh pemerintahan al-Ashad telah menggunakan senjata kimia untuk membantai rakyat Suriah.
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures mengatakan, memanasnya kondisi geopolitik di kawasan Suriah telah menimbulkan ketidakpastian dan gejolak pasar. Kondisi tersebut memicu pasar untuk berbondong-bondong mengalihkan dana ke aset yang lebih aman, termasuk greenback.
Selain itu, penguatan dollar AS juga disokong oleh pergerakan teknikal dollar AS pasca pelemahan yang dialami oleh greenback pada beberapa hari belakangan ini. Nizar memperkirakan, penguatan dollar AS kemungkinan besar akan bertahan beberapa hari lagi.
Penguatan terjadi karena dollar AS masih mempunyai dua pendorong kuat.Pertama, panasnya kondisi geopolitik di kawasan Timur Tengah. Kedua, spekulasi pasar bahwa Federal Reserve akan benar-benar mengurangi program stimulus moneter September nanti.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengatakan, lemahnya fundamental ekonomi Australia mendorong pelemahan aussie terhadap dollar AS. Memang, dollar Australia sempat menguat setelah rilis data belanja modal perusahaan di Australia yang naik 4% pada kuartal II tahun ini. Tapi, data ini hanya mampu menopang pergerakan dollar Australia sesaat saja. "Jangka panjang aussie masih melemah," katanya.
Dari sisi Eropa, Tony Mariano, analis Harvest International Futures menambahkan, penguatan dollar AS atas euro dipicu oleh buruknya rilis data pengangguran Jerman, negara dengan tingkat ekonomi terbesar di Eropa dan aksi tunggu pasar terhadap rilis data PDB AS yang diperkirakan membaik.

Setelah reli, emas istirahat sejenak

Oleh Dyah Megasari - Jumat, 30 Agustus 2013 | 08:58 WIB


SINGAPURA. Setelah berlari naik sepekan terakhir, hari ini harga logam mulia sedikit beristirahat. Emas bullion untuk pengiriman segera, turun 0,4% ke US$1.402,65 per ounce dan berada di US$ 1.403,95 pada pukul 08:46 waktu Singapura.
Harga emas sudah naik 0,4% minggu ini dan mencatat kenaikan terbaik sejak September 2012. Emas, juga lompat 5,9% selama bulan Agustus.
Sedangkan emas untuk pengiriman Desember turun 0,6% menjadi US$ 1.404 per ounce di comex.
Pergerakan harga emas melambat seiring dengan rencana serangan militer Amerika Serikat (AS) ke Suriah dan investor mengalihkan perhatian mereka ke pertumbuhan ekonomi Paman Sam setelah The Fed memastikan akan me-review program stimulus.
"Banyak yang beralih ke dollar, sehingga harga emas sedikit mereda," jelas chief executive officer of Barratt’s Bulletin, Jonathan Barrat di Sydney.
Laporan pemerintah AS menunjukkan bahwa laju perekonomian AS menguat lebih cepat pada kuartal dua karena lonjakan ekspor. Data ini memperkuat alasan The Federal Reserve untuk mengurangi program stimulus ekonomi.

Rabu, 28 Agustus 2013

Minyak turun gunung dari level tertinggi dua tahun

Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 29 Agustus 2013 | 08:54 WIB | Sumber Bloomberg

SYDNEY. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pagi ini (29/8) di pasar Asia jatuh dari level tertingginya dalam dua tahun terakhir. Berdasarkan data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Oktober turun sebesar 99 sen menjadi US$ 109,11 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 11.26 waktu Sydney, kontrak yang sama ditransaksikan di posisi US$ 109,27 per barel.

Kemarin, harga kontrak minyak WTI diperdagangkan naik 1% menjadi US$ 110,10 per troy ounce, dan merupakan level penutupan tertinggi sejak 3 Mei 2011.

Penurunan harga minyak yang terjadi untuk kali pertama dalam tiga hari terakhir disebabkan oleh data cadangan minyak AS yang naik 2,99 juta barel pada pekan lalu.

"Saat pelaku pasar tidak terlalu mencemaskan ketegangan di Timur Tengah dan kembali ke ekonomi, mereka berpendapat nilai wajar harga minyak adalah di kisaran US$ 100. Para fundamental berpikiran, harga minyak di atas level tersebut adalah mahal," jelas Jonathan Barratt, chief executive officer Barratt's Bulletin di Sydney.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Oktober turun sebesar 91 sen atau 0,8% menjadi US$ 115,70 per barel di ICE Futures Europe Exchange.

http://investasi.kontan.co.id/news/minyak-turun-gunung-dari-level-tertinggi-dua-tahun

Dugaan Fed pangkas stimulus besar, dollar perkasa

 Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 29 Agustus 2013 | 07:17 WIB

TOKYO. Posisi dollar AS pagi ini ditransaksikan mendekati level paling perkasa dalam empat pekan terakhir pagi ini (29/8). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 08.44 waktu Tokyo, Bloomberg US Dollar Index berada di posisi 1.028,58, tak banyak berubah dari posisi kemarin. Pada 22 Agustus lalu, posisi indeks dollar sempat menyentuh 1.031,37, yang merupakan level tertinggi sejak 2 Agustus lalu.

Kemarin, nilai tukar dollar AS diperdagangkan di posisi US$ 1,3341 per euro, setelah menguat 0,4% menjadi US$ 1,3340 kemarin. Sedangkan posisi yen tak banyak mencatatkan perubahan di level 97,69 per dollar AS.

Kenaikan indeks dollar AS terjadi sebelum dirilisnya data AS yang diprediksi akan menunjukkan pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam itu lebih cepat dibanding estimasi awal. Jika memang benar hal ini terjadi, maka, besar kemungkinan the Federal Reserve akan menurunkan nilai stimulus.

"Dollar memiliki banyak ruang untuk menguat. Saya tetap memprediksi the Fed akan mulai memangkas nilai stimulus mereka pada September," jelas Masato Yanagiya," head of foreign exchange trading Sumitomo Mitsui Banking Corp di New York.

http://investasi.kontan.co.id/news/dugaan-fed-pangkas-stimulus-besar-dollar-perkasa

Emas sentuh harga tertinggi sejak Mei

Oleh Cindy Silviana Sukma, Sunarti Agustina - Kamis, 29 Agustus 2013 | 08:20 WIB

JAKARTA. Ketika krisis ekonomi dunia masih belum rehat, pasar kembali geger oleh komentar salah satu pejabat Amerika Serikat (AS) yang memberi indikasi bahwa AS akan melakukan aksi militer atas tindakan Suriah.
Akibatnya, harga sejumlah komoditas terdorong naik, termasuk emas. Malah, harga emas mencatat rally lima hari berturut-turut dan mencapai level tertinggi sejak Mei 2013. Potensi krisis di Suriah menyebabkan investor mencari tempat aman untuk aset dan mengalihkan ke safe haven.
Hingga Rabu (28/8) pukul 18.28 WIB, harga emas untuk pengiriman Desember 2013 di Commodity Exchange menguat 0,39% menjadi US$ 1.425,8 per ons troi dibanding hari sebelumnya. Logam mulia ini melonjak 17,49% dari penutupan di level terendahnya 27 Juni lalu. Selain emas, instrumen berstatus safe haven lain turut diburu, misalnya USD, JPY, dan CHF.
Meski harga emas menguat di atas level US$ 1.400 per ons troi, potensi bullish tampaknya bersifat temporer. "Kondisi bullish mungkin hanya jangka pendek, karena sebenarnya emas masih mendapat tekanan," ucap Kepala Riset dan Analis Monex Investindo Futures Ariston Tjendra.
Menurut Ariston, harga emas menguat paling tidak satu bulan ke depan, menjelang rapat Komite Moneter Bank Sentral AS (FOMC) pada 17 September mendatang. "Emas masih berpotensi untuk naik ke level US$ 1.447 per ons troi," kata Ariston.
Saat itulah, Bank Sentral AS akan memutuskan pemotongan stimulus moneter AS, berupa program pembelian obligasi sebesar US$ 85 miliar per bulan. "Jika The Fed merealisasikan pemangkasan stimulus, dollar AS akan menguat, dan menyebabkan emas tertekan," tambahnya.
Oleh karena itu, ia memperkirakan, emas tak akan bertahan lama menjadi aset nilai lindung ketimbang dollar AS. "Secara historis, dollar AS masih lebih dipilih ketimbang emas pada krisis ekonomi dunia pada 2008 hingga 2009 lalu," tambahnya. Dollar AS cenderung bergerak lebih stabil ketimbang emas.
Dari segi teknikal, harga emas berpotensi koreksi. Indikator stochastic mingguan bergerak memasuki area overbought, mengindikasikan potensi koreksi. Relative strength index (RSI) bergerak ke atas level 50, memberi potensi naik. "Harga emas berpotensi menguat jangka pendek. Tapi, jangka menengah, masih tertekan," jelasnya.
Harapan sedikit pupus bagi investor emas fisik. "Emas dunia mungkin turun, tapi harga emas batangan Aneka Tambang masih akan berada di level tinggi karena rupiah melemah," tutur Ariston.
Suluh Adil Wicaksono, analis PT Millenium Penata Futures bilang, harga emas batangan akan naik karena rupiah tersungkur oleh penguatan dollar AS. "Inflasi dalam negeri yang semakin tinggi, neraca perdagangan yang buruk, dan sentimen negatif lain membuat harga emas melonjak," ujar Suluh.
Suluh memperkirakan, harga emas di pasar spot akan tertekan pada kisaran US$ 1.300 per ons troi di akhir tahun. Sedangkan pada tahun depan, harga emas akan bergerak di kisaran US$ 1.300 - US$ 1.500 per ons troi.

http://investasi.kontan.co.id/news/emas-sentuh-harga-tertinggi-sejak-mei

Bursa Asia diprediksi akan bergerak stabil

Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 29 Agustus 2013 | 08:35 WIB | Sumber Bloomberg

TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Asia bergerak di dua zona pada transaksi pagi ini (29/8). Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.26 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tak banyak mencatatkan perubahan di posisi 129,14. Pada transaksi sebelumnya, indeks acuan di kawasan regional ini naik 0,3% dan turun 0,1%.

Transaksi perdagangan hari ini dipengaruhi oleh sentimen ketidakstabilan politik di Suriah. Sepertinya, investor menanti perkembangan terbaru di Suriah sembari menunggu data pertumbuhan ekonomi AS.

"Saya memprediksi pasar saham Asia akan bergerak stabil hari ini. Namun, tetap investor harus waspada karena masalah yang ada tidak hanya Suriah saja. Terdapat kombinasi kecemasan bahwa the Federal Reserve akan mulai memangkas nilai stimulus ," jelas Shane Oliver, head of investment strategy AMP Capital Investors Ltd.

Catatan saja, indeks MSCI Asia Pacific sudah merosot 1,7% sepanjang pekan ini hingga kemarin.

http://investasi.kontan.co.id/news/bursa-asia-diprediksi-akan-bergerak-stabil

Keperkasaan dollar memudarkan pesona emas di NY

Oleh Barratut Taqiyyah - Kamis, 29 Agustus 2013 | 06:15 WIB

NEW YORK. Pada transaksi tadi malam (28/8) di New York, harga kontrak emas dunia menurun dari posisi tertingginya dalam tiga bulan terakhir. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.38 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun 0,1% menjadi US$ 1.418,80 per troy ounce di Comex, New York.

Pada transaksi sebelumnya, posisi harga emas sempat menyentuh level US$ 1.434 per troy ounce, yang merupakan level tertinggi sejak 14 Mei lalu.

Salah satu penyebab penurunan harga emas adalah penguatan dollar AS yang pada akhirnya menghimpit tingkat permintaan emas sebagai investasi alternatif. Asal tahu saja, the Bloomberg Dollar Index tadi malam naik sebesar 0,5%.

"Penguatan dollar bergerak berlawanan dengan emas. Pasar saat ini tengah jeda sejenak setelah emas mencatatkan reli yang cukup tinggi," jelas Phil Streible, senior commodity broker RJ O'Brien & Associates di Chicago.

Catatan saja, harga emas sudah merosot 15% di sepanjang tahun ini. Sebaliknya, posisi si hijau mengalami penguatan 4,3% pada periode yang sama.

http://investasi.kontan.co.id/news/keperkasaan-dollar-memudarkan-pesona-emas-di-ny

Selasa, 27 Agustus 2013

Maklumat The Fed Gerus Emerging Market - INILAH.com

Maklumat The Fed Gerus Emerging Market - INILAH.com

INILAH.COM, Jakarta - Longsor besar yang telah diramalkan para pelaku pasar, akhirnya menjadi kenyataan. Hari ini Selasa (27/8/2013), bursa kembali dihempas berbagai berita buruk, sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi cukup dalam. Indeks pun melemah 152,83 poin (3,71%) ke level 3.967,84 atau sudah di bawah level psikologis 4.000.


Melemahnya indeks hari ini tak lepas dari berita buruk dari pertemuan 35 petinggi bank sentral seluruh dunia di Wyoming, Amerika. Dalam pertemuan itu The Fed menolak menjelaskan secara detil kelanjutan program stimulus QE III. “Kami berada di bawah Kongres dan hanya bertanggungjawab kepada kepentingan ekonomi Amerika,” ujar Dennis Lockhart, Gubernur The Fed Bagian Atlanta.
Pernyataan lebih tegas datang dari John Willians, Gubernur The Fed San Francisco. Menurutnya, jika data ekonomi terus membaik, maka The Fed tetap akan menghentikan program QE III di akhir 2013.
Seperti diketahui, EQ III merupakan program stimulus berupa pembelian surat berharga oleh The Fed yang mencapai US$85 miliar per bulan. Program ini akan berakhir pertengahan 2014. Namun, karena ekonomi Amerika terus membaik, The Fed berencana menghentikan EQ III.
Sebelumnya, memang, sejumlah gubernur bank sentral dunia meminta agar The Fed mempertimbangkan ekonomi emerging market sebelum mengambil keputusan mengenai nasib EQ III.
“Kebijakan EQ III berdampak besar terhadap ekonomi Cina,” ujar Sheng Laiyun, Juru Bicara Biro Statistik Nasional Cina. Asal tahu saja, gara-gara rencana The Fed memangkas EQ III, emerging market telah kehilangan US$1 triliun sejak Mei lalu.
Namun, ya itu tadi, The Fed tampaknya tidak peduli dengan kesulitan yang tengah dihadapi sejumlah negara emerging market. Sikap ini pula yan membuat harga saham di sejumlah negara langsung berjatuhan. Indeks Dow Jones, misalnya, tadi pagi ditutup melemah sebesar 0,43%. Pelemahan juga dialami indeks Hang Seng (0,59%), Kospi (0,11%), Nikkei (0,69%), dan STI (1,63%).
Situasi yang benar-benar tidak bersahabat. Tapi, benarkah EQ III akan distop? Banyak kalangan yang meragukan. Sebab, sejak Juli lalu perekonomian Amerika juga menunjukkan tren penurunan. Tingkat kepercayaan konsumen turun. Begitu pula penjualan perumahan juga mengalami penurunan sebesar 13,4% dari bulan Juni. [mdr]

Wall Street Melemah Tajam Sejak 20 Juni 2013 - INILAH.com

Wall Street Melemah Tajam Sejak 20 Juni 2013 - INILAH.com


Harga minyak kian mendekati US$ 110 per barel

Oleh Barratut Taqiyyah - Rabu, 28 Agustus 2013 | 08:41 WIB

SYDNEY. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pagi ini (278/8) naik untuk hari kedua. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pagi tadi, harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik sebesar 85 sen menjadi US$ 109,86 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 10.16 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 109,68 per barel.

Harga minyak masih melaju setelah bertengger di posisi tertinggi dalam 18 bulan terakhir. Salah satu pemicunya adalah ketegangan politik yang kian meningkat. Kondisi itu menyebabkan pelaku pasar cemas pasokan minyak dunia akan terpangkas.

"Kecemasan mengenai Suriah mendominasi karena pelaku pasar mengira-ngira apa yang akan terjadi jika begini, jika begitu. Semua mencemaskan hal yang buruk hingga kita melihat apa yang sebenarnya terjadi. Harga minyak WTI gagal mengetes level US$ 110 yang sudah ditargetkan sejak Juli lalu," jelas Phil Flynn, senior market analyst Price Futires Group di Chicago.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Oktober naik 76 sen atau 0,7% menjadi US$ 115,12 per barel di ICE Futures Europe Exchange.


http://investasi.kontan.co.id/news/harga-minyak-kian-mendekati-us-110-per-barel

Euro berpotensi menguat kembali

Oleh Cindy Silviana Sukma, Agus Triyono - Rabu, 28 Agustus 2013 | 08:30 WIB


JAKARTA. Kurs euro bergerak lemas terhadap beberapa mata uang dunia. Tingkat kepercayaan bisnis Jerman yang naik ke level tertinggi selama 16 bulan, belum mampu mendongrak kurs euro.
Hingga Selasa (27/8) pukul 18.31 WIB, pasangan EUR/USD melemah 0,20% menjadi 1,3341 dibandingkan hari sebelumnya. Pasangan EUR/JPY melemah 0,96% menjadi 130,43. Sebaliknya, pasangan EUR/AUD menguat 0,67% menjadi 1,4903.
Walau Eropa menunjukkan tanda-tanda pemulihan ekonomi, pasar masih meragukan keberlangsungan sentimen positif ini. Bank Sentral Eropa memprediksi, ekonomi zona euro yang merupakan pasar ekspor terbesar Jerman, akan berkontraksi 0,6% tahun ini, dan tumbuh 1,1% di 2014.
Nanang Wahyudin, analis SoeGee Futures mengatakan, data ekonomi Eropa tersebut seharusnya mampu membuat euro menguat. Namun, pasar cenderung was-was terhadap komentar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) John Kerry mengenai kisruh di Suriah, memberi indikasi jika AS akan mengambil aksi militer di negara ini. Namun, euro masih berpotensi menguat karena data ekonomi Eropa terus memberi sinyal positif.
Suluh Adil Wicaksono, analis Millenium Penata Futures mengatakan, pasangan EUR/JPY melemah karena penguatan yen. "Yen menguat terhadap banyak mata uang, karena dorongan permintaan yen sebagai safe haven currency," ujarnya. Koreksi juga dipengaruhi teknikal pasangan ini.
Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, euro mendapat sentimen positif dari optimisme pasar terhadap makin membaiknya kondisi ekonomi zona Euro. Sikap pemerintah Australia yang mendukung pelemahan aussie memberikan katalis positif bagi penguatan euro terhadap aussie. Kata dia, euro berpotensi menguat atas aussie pada hari ini. "Ada momentum penguatan ke 1,5000," imbuh dia.

Investor cemas Suriah, emas di NY tembus US$ 1.420

Oleh Barratut Taqiyyah - Rabu, 28 Agustus 2013 | 07:15 WIB | Sumber Bloomberg

NEW YORK. Harga si kuning mentereng tadi malam (27/8) kembali melompat tinggi di New York. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 13.44 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember naik 1,9% menjadi US$ 1.420,20 per troy ounce di Comex, New York. Ini merupakan lompatan tertinggi sejak 15 Agustus lalu. Bahkan pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama sempat diperdagangkan di posisi US$ 1.424, yang merupakan posisi tertinggi untuk kontrak teraktif sejak 15 Mei lalu.

Lonjakan harga emas dipicu oleh ketegangan politik atas Suriah. Kondisi itu mendorong tingkat permintaan emas sebagai lindung nilai meningkat.

"Suriah saat ini menjadi barometer baru bagi harga emas. Kami melihat semakin naiknya ketertarikan orang terhadap emas," jelas Adam Klopfenstein, senior market strategist Archer Financial Services Inc di Chicago.

Asal tahu saja, Menteri Luar Negeri AS John Kerry bilang, Suriah akan menerima pertanggung jawaban atas penggunaan senjata kimia terhadap warganya.

Harga emas sudah rebound 20% dari level terendahnya dalam 34 bulan yaitu US$ 1.179,40 per troy ounce pada Juni lalu akibat rendahnya harga emas mengerek permintaan perhiasan emas, koin emas, dan emas batangan.

Di sisi lain, data Badan Moneter Internasional menunjukkan, Rusia dan Kazakhstan juga meningkatkan cadangan emas mereka untuk 10 bulan berturut-turut pada Juli.


http://investasi.kontan.co.id/news/investor-cemas-suriah-emas-di-ny-tembus-us-1.420

Senin, 26 Agustus 2013

Emas Bersinar di Saat Krisis - INILAH.com

Emas Bersinar di Saat Krisis - INILAH.com

INILAH.COM, Jakarta - Di masa sulit seperti sekarang, pamor emas kembali moncer. Harga logam mulia tersebut terus mengalami kenaikan dalam beberapa hari belakangan.
Naiknya harga emas ini lebih disebabkan oleh melemahnya rupiah. Saat ini nilai tukar rupiah sudah di atas Rp11.000 per dolar. Selain itu, harga emas dunia juga terus terkerek.
Betul, pekan lalu harga emas di bursa Comex sedikit terkoreksi. Namun jika dihitung dalam sebulan terakhir harga emas di pasar spot menguat 2,22% ke level US$1.367 per troy once. Bahkan, dalama kurun waktu yang sama, harga emas PT Aneka Tambang telah mengalami penguatan sebesar 5,7% menjadi Rp530 ribu per gram.
Para pialang memperkirakan, harga emas akan terus terkerek naik karena ada keyakinan di kalangan investor bahwa The Fed akan memangkas pembelian surat berharga dari US$85 miliar saat ini menjadi US$75 miliar per bulan mulai September mendatang. Kalau sudah begitu, kurs dolar akan meroket dan harga saham jatuh.
Selain itu, resesi yang mulai melanda kawasan Asia juga membuat sejumlah bank sentral meningkatkan cadangan emasnya. Emas jadi pilihan dibanding instrumen investasi lainnya yang dinilai memiliki risiko tinggi. Pada saat yang sama muncul kabar tentang adanya pengurangan produksi emas di berbagai belahan dunia.
Melonjaknya harga dalam sebulan terakhir membuat banderol emas di toko-toko perhiasan di Pasar Cikini, Jakarta Pusat, ikut terdongkrak. Tak ayal, penjualan logam mulia dan perhiasan pun mengalami penurunan. Para pedagang di Cikini mengaku, perjualan emas sudah terasa sepi beberapa hari menjelang Idul Fitri.
Para pedagang mengaku merasa cemas, sepinya transaksi membuat mereka kerepotan membayar bunga kredit bank. Maklum, modal sebagian pedagang merupakan pinjaman dari bank. Jadi, wajar jika mereka resah. [mdr]

Fed tolak harmonisasi stimulus dengan negara lain

Oleh Dessy Rosalina - Selasa, 27 Agustus 2013 | 08:06 WIB

WYOMING. Pertemuan para petinggi bank sentral seluruh dunia yang berlangsung di Wyoming, Amerika Serikat (AS) sarat adu kepentingan. Maklumlah, masing-masing perwakilan ingin kepentingan ekonomi negaranya terlindungi. Apalagi situasi ekonomi global masih penuh tanda tanya.
Salah satu isu yang paling mencolok perhatian adalah kebijakan Bank Sentral AS alias The Fed untuk menghentikan stimulus. Dalam pertemuan di Wyoming, sekitar 35 petinggi bank sentral di seluruh dunia mendesak The Fed menjelaskan detail dari kebijakan stimulus.
Ini terkait langkah antisipasi terhadap kemerosotan lebih dalam bursa global, khususnya emerging market. Sayangnya, seruan para gubernur bank sentral di seantero dunia ditolak mentah-mentah oleh The Fed.  Bank sentral AS menyatakan, aksi jual yang melanda seluruh bursa saham dunia tidak menjadi tanggung jawab The Fed. Sebaliknya, The Fed menyarankan emerging market melindungi dirinya sendiri sebagai antisipasi penghentian stimulus.
“Yang perlu diingat adalah bahwa The Fed di bawah kendali kongres AS dan kami bertanggung jawab hanya pada kepentingan ekonomi AS,” ujar Dennis Lockhart, Presiden The Fed bagian Atlanta, mengutip Bloomberg, Senin (26/8). Lockhart menilai, negara lain hanya perlu mengambil kebijakan untuk menyesuaikan kebijakan stimulus AS.
Senada, James Bullard, Presiden Fed bagian St. Louis menegaskan, The Fed tidak akan mengambil kebijakan berdasarkan gejolak yang melanda di negara berkembang. "Kami hanya fokus pada ekonomi AS," tandasnya. Sementara, John Williams, Presiden The Fed bagian San Francisco mengatakan, fokus The Fed saat ini adalah pada data ekonomi AS. bukan gejolak pasar. “Jika data ekonomi sesuai target, The Fed akan tetap menghentikan stimulus di akhir tahun," ujar dia.
Seruan bank sentral dunia
China sebagai salah satu emerging market dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia secara gambalang mendesak The Fed. Kemarin, Sheng Laiyun, Jurubicara Biro Statistik Nasional China (NBS) menyatakan, kebijakan stimulus bakal berdampak besar terhadap ekonomi China. “Kami menghimbau agar The Fed mempertimbangkan ekonomi emerging market sebelum mengambil kebijakan stimulus," ujar dia.
Desakan bank sentral dunia terhadap perincian kebijakan stimulus terus mengalir. Sebelumnya, Gubernur Bank Sentral Meksiko, Agustin Carstens menyerukan The Fed agar lebih merinci implementasi kebijakan stimulus. "Kondisi ekonomi global akan jauh lebih baik jika The Fed mau berkoordinasi tentang stimulus," ujar dia. Asal tahu saja, sejak Mei, emerging market telah kehilangan US$ 1 triliun gara-gara rencana The Fed memangkas stimulus.

http://internasional.kontan.co.id/news/fed-tolak-harmonisasi-stimulus-dengan-negara-lain

Bursa AS berakhir negatif tersengat Suriah

 Oleh Barratut Taqiyyah - Selasa, 27 Agustus 2013 | 05:22 WIB | Sumber Bloomberg

NEW YORK. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa AS melorot. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,4% menjadi 1.656,83. Penurunan ini menghapus kenaikan sebelumnya sebesar 0,4%.
Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,43% menjadi 14.946,50. Sedangkan indeks Nasdaq turun 0,01% menjadi 3.675,57.
Penurunan indeks acuan Negeri Paman Sam ini terjadi setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry menyatakan bahwa pemerintah Suriah bertanggung jawab penuh secara moral atas penggunaan senjata kimia di negaranya.

Menurut Kerry, saat ini Presiden Barack Obama tengah berkonsultasi dengan sejumlah aliansi dan anggota Kongres. "Obama yakin, harus dilakukan perhitungan bagi mereka yang menggunakan senjata paling berbahaya di dunia," jelas Kerry.

Sementara itu,Frank Ingarra, head trader Greenwich, analis NorthCoast Asset Management LLC di Connecticut menilai, jika nantinya terjadi kekacauan dan jika terjadi pemberontakan dan berdampak pada aset-aset AS, hal ini yang menyebabkan pelaku pasar cemas. "Ada penarikan sejumlah dana sehingga kemungkinan pelaku pasar tak mau mengambil risiko besar," jelas Ingarra.

investasi.kontan.co.id/news/bursa-as-berakhir-negatif-tersengat-suriah

Emas tembus US$ 1.400 per ons troi

Oleh Agus Triyono - Selasa, 27 Agustus 2013 | 08:37 WIB

JAKARTA. Harga emas di pasar spot sempat kembali menembus US$ 1.400 per ons troi. Data penjualan rumah baru di Amerika Serikat (AS) di bulan Juli yang negatif, memicu spekulasi The Fed belum akan mengurangi stimulus moneter di tahun ini. Sentimen itu menjadi salah satu pendorong penguatan harga emas.
Harga emas untuk kontrak pengiriman Desember 2013 di  Commodity Exchange (Comex), Selasa (26/8) pada perdagangan intraday, sempat mencapai level tertinggi di level US$ 1.407 per ons troi. Level ini tertinggi sejak awal Juni lalu. Namun penguatan tidak berlangsung lama. Pada sesi perdagangan sore pukul 18.55 WIB, harga emas kembali melemah 0,07% menjadi US$ 1.394,80 per ons troi dibanding sehari sebelumnya.
Rilis data ekonomi terbaru dari AS menunjukkan tingkat penjualan rumah baru di Juli jatuh 13,4% dibanding Juni. Ariston Tjendra, analis Monex Investindo Futures mengatakan, kejatuhan angka penjualan rumah baru ke level terendah sejak Oktober 2012 itu membuat pergerakan pergerakan dollar AS melemah dan membuat harga emas lantas menguat.
Namun, karena pada saat bersamaan emas mendapatkan tekanan dari aksi jual yang dilakukan oleh pasar setelah harga menembus US$ 1.400 per ons troi, penguatan harga emas yang terjadi tidak berlangsung lama. Emas akhirnya hanya bergerak di kisaran US$ 1.390 per ons troi. "Pemicu kenaikan juga disebabkan aksi tunggu pasar terhadap rilis data core durable goods order AS yang rilis tadi malam," kata Ariston.
Melanjutkan kenaikan
Ariston memprediksi, emas masih punya potensi menguat ke level US$ 1.420 per ons troi. Tapi, emas harus lebih dulu mampu menembus resistance US$ 1.408 per ons troi. "Namun jika harga tidak mampu bertahan di level US$ 1.388 per ons troi, emas bisa terkoreksi hingga ke area US$ 1.370 per ons troi," kata dia.
Suluh Adil Wicaksono, analis Millennium Penata Futures menambahkan, dalam kondisi ini investor harus lebih berhat-hati. Untuk investor di pasar spot, agar melakukan aksi beli dalam jumlah terbatas dan waspada dengan kemungkinan profit taking.
Secara teknikal, Ariston mengatakan harga emas masih bisa naik. Stochastic sudah berada di area jenuh beli dan relative strength index (RSI) yang berada di level 68 dan hampir mendekati area jenuh beli.Namun, hingga akhir tahun harga emas masih sulit diprediksi. "Semua tergantung hasil keputusan The Fed soal kebijakan stimulus moneter mereka," ujar Ariston.
Ariston menghitung, kalau pengurangan stimulus dilakukan bertahap, emas berpotensi melemah ke kisaran US$ 1.300 per ons troi. Tapi jika dilakukan besar- besaran, harga bisa jatuh lebih dalam lagi.
Prediksi Suluh, sepekan ke depan harga emas akan menguat di kisaran US$ 1.380- US$ 1.415 per ons troi. Adapun, proyeksi Ariston, sepekan ke depan harga emas di US$ 1.365-US$ 1.420 per ons troi. Sampai akhir tahun, Sulu memprediksi harga emas dunia akan bergerak di kisaran harga US$ 1.385-US$ 1.400 per ons troi. 

http://investasi.kontan.co.id/news/emas-tembus-us-1.400-per-ons-troi

Minggu, 25 Agustus 2013

Penjualan rumah AS anjlok, harga emas masih tinggi

Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 26 Agustus 2013 | 07:39 WIB | Sumber Bloomberg

TOKYO. Pergerakan harga kontrak emas dunia mendekati level tertinggi dalam tiga bulan terakhir. Mengutip data Bloomberg, pada pukul 07.23 waktu Tokyo, harga emas tak banyak berubah posisi di level US$ 1.397,72 per troy ounce setelah melonjak ke posisi tertinggi sejak 6 Juni  lalu pada akhir pekan lalu.

Posisi harga emas hari ini dipengaruhi oleh penurunan penjualan rumah AS sehingga meredakan kecemasan bahwa the Federal Reserve akan segera memangkas nilai stimulusnya bulan September.

Asal tahu saja, data yang dirilis 23 Agustus menunjukkan, pembelian rumah baru di AS mencatatkan penurunan terbesar pada Juli lalu.

"Tepat di saat pelaku pasar meramal the Fed akan mengurangi nilai stimulusnya bulan depan, data perumahan AS menunjukkan angka negatif. Data tersebut menyebabkan kecemasan pasar mereda," jelas Sharon Zollner, senior economist ANZ Bank New Zealand Ltd di Wellington.

http://investasi.kontan.co.id/news/penjualan-rumah-as-anjlok-harga-emas-masih-tinggi

Poundsterling tunggu keputusan BoE

Oleh Cindy Silviana Sukma - Senin, 26 Agustus 2013 | 08:14 WIB

JAKARTA. Poundsterling melemah terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Jumat lalu (23/8), pasangan EUR/GBP menguat 0,31% menjadi 0,8595 dibandingkan sehari sebelumnya. Pasangan GBP/USD melemah 0,12% menjadi 1,5569. Pasangan GBP/AUD melemah 0,37% menjadi 1,7241 dibanding hari sebelumnya.
Imbal hasil obligasi Inggris turun tipis setelah sempat menyentuh level tertinggi dalam dua tahun. Pekan ini, Carney akan berbicara mengenai langkah kebijakan moneter yang akan diambil selanjutnya.
Investor bertaruh jika Gubernur Bank Sentral Inggris (BoE) Mark Carney akan menegaskan niatnya untuk menahan suku bunga di titik terendah pada pekan ini. Sentimen ini membuat GBP melemah.
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures bilang, data ekonomi Inggris yang positif masih kalah dengan naiknya kepercayaan konsumen di zona Euro. "Sebenarnya dua mata uang ini sama-sama positif didukung dari data sentimen yang bagus untuk keduanya," tambahnya.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengatakan, investor berspekulasi, BoE tak akan mengambil kebijakan signifikan. "Sepertinya belum ada perubahan yang akan dilakukan Carney meski ekonomi Inggris cukup positif. Hal ini membuat pasar berantisipasi dan mengakibatkan poundsterling melemah," tambahnya.
Dari sisi dollar Amerika Serikat (AS), data-data ekonomi menunjukkan optimisme pasar jika The Fed akan memangkas stimulus moneternya pada akhir tahun. "Penguatan dollar AS dipengaruhi kepastian pasar terhadap rencana The Fed mengenai pemotongan stimulus, meski belum jelas kapan akan dilaksanakan," tambahnya.
Tonny Mariano, analis Harvest International Futures mengatakan, poundsterling cenderung lebih menguat ketimbang dollar Australia secara jangka panjang. Bank Sentral Australia mengatakan, peluang penurunan suku bunga lebih lanjut masih terbuka, sehingga melemahkan mata uang aussie.

http://investasi.kontan.co.id/news/poundsterling-tunggu-keputusan-boe

Topix dan Nikkei sama-sama melaju di awal pekan

Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 26 Agustus 2013 | 08:19 WIB | Sumber Bloomberg

TOKYO. Mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa Jepang dibuka sumringah pada transaksi pagi ini (26/8). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.17 waktu Tokyo, indeks Topix mendaki 0,5% menjadi 1.147,82. Dari 33 sektor yang diperdagangkan, hanya ada tiga sektor yang memberikan sinyal merah. Sementara, indeks Nikkei 225 Stock Average naik 0,5% menjadi 13.734,94.

Pergerakan sejumlah saham turut mempengaruhi bursa Negeri Sakura ini. Beberapa di antaranya yaitu: Nippon Pait Co yang naik 5,6% setelah mengumumkan rencana buyback, Mitsui Chemicals Inc naik 5,4% setelah Nomura Holdings Inc menaikkan rating investasi atas sahamnya, dan Tokyo Electric Power Co melorot untuk hari keenam setelah melaporkan adanya kebocoran pada salah satu pabriknya di Fukushima.

Kenaikan bursa Jepang dipicu oleh spekulasi investor bahwa the Fed belum akan memangkas nilai stimulusnya pada September mendatang. Sebab, data penjualan rumah AS yang baru saja dirilis akhir pekan lalu mengalami penurunan.

Catatan saja, data pada 23 Agustus lalu menunjukkan, pembelian rumah AS pada Juli mencatatkan penurunan terbesar dalam tiga tahun terakhir. 

http://investasi.kontan.co.id/news/topix-dan-nikkei-sama-sama-melaju-di-awal-pekan

Prospek Fed pertahankan stimulus mengerek minyak

Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 26 Agustus 2013 | 07:59 WIB

SYDNEY. Harga kontrak West Texas Intermediate (WTI) pagi ini menanjak untuk hari ketiga di pasar Asia pada awal pekan (26/8).

Mengutip data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran Oktober naik 95 sen menjadi US$ 107,37 sebarel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 09.44 waktu Sydney, harga kontrak minyak yang sama berada di level US$ 107,01 sebarel.

Harga minyak dunia menanjak seiring adanya prospek bahwa the Federal Reserve akan tetap mempertahankan nilai stimulusnya. Kondisi itu mempengaruhi outlook permintaan minyak di AS.

Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran Oktober naik 21 sen menjadi US$ 111,25 per barel di ICE Futures Europe exchange.

http://investasi.kontan.co.id/news/prospek-fed-pertahankan-stimulus-mengerek-minyak

Dollar berayun mengikuti data ekonomi

Oleh Barratut Taqiyyah - Senin, 26 Agustus 2013 | 07:50 WIB | Sumber Bloomberg

TOKYO. Pergerakan dollar AS pagi ini di Asia masih mempertahankan pelemahan mingguannya atas euro. Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 08.45 waktu Tokyo, dollar bergerak stabil di posisi US$ 1,3381 per euro.

Sementara itu, nilai tukar dollar AS terhadap yen berada di level 98,77 yen dari sebelumnya 98,72 yen. Sedangkan euro tak banyak berubah di posisi 132,17 yen.

Pelemahan dollar AS terkait dengan spekulasi investor mengenai apakah ekonomi AS sudah cukup kuat untuk menanggung pemangkasan nilai stimulus the Fed pada bulan depan.

"Persepsi investor mengenai rencana pemangkasan stimulus the Fed pada September mendatang masih terbelah. Dollar AS saya prediksi masih akan berayun mengikuti data ekonomi yang dirilis," papar Junichi Ishikawa, analis IG Markets Securities Ltd di Tokyo.

Catatan saja, pagi ini, Bloomberg Dollar Index diperdagangkan di posisi 1.026,29 dari sebelumnya 1.026,15 pada pekan lalu.

http://investasi.kontan.co.id/news/dollar-berayun-mengikuti-data-ekonomi

Kamis, 22 Agustus 2013

China Angkat Harga Emas Dunia

Jumat, 23 Agustus 2013 | 07:37 WIB


Sumber : ANTARA, XINHUA
Editor : Erlangga Djumena

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/08/23/0737386/China.Angkat.Harga.Emas.Dunia

CHICAGO, KOMPAS.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange ditutup lebih tinggi pada Kamis (22/8/2013) waktu setempat (Jumat pagi WIB), didukung oleh data manufaktur China yang lebih baik dari perkiraan.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 0,7 dollar AS, atau 0,05 persen, menjadi menetap di 1.370,8 dollar AS per ounce, setelah menyentuh tingkat di atas 1.380 dollar AS.

Aktivitas manufaktur China berayun keluar dari kontraksi pada bulan ini, menurut angka awal indeks pembelian menajer (PMI) HSBC yang dirilis pada Kamis.

Analis pasar mengatakan perekonomian negara itu (China) tumbuh lebih cepat dari konsensus yang telah diperkirakan, menjadi pendorong pada perdagangan emas hari ini.

PMI manufaktur China, yang disusun oleh HSBC, berbalik naik ke tingkat tertinggi empat bulan dari 50,1 dari angka akhir 47,7 pada Juli, tingkat terendah 11-bulan, menurut laporan MarketWatch.

Angka di bawah 50 menunjukkan kontraksi dalam kegiatan ekonomi, sementara  satu di atas 50 menunjukkan pertumbuhan atau ekspansi.

PMI Agustus berada di atas perkiraan konsensus untuk angka 48. Data lebih kuat dan sentimen optimis umum di pasar keuangan diimbangi sebagian besar tekanan dari menguatnya dolar AS.
   
Sementara perak untuk pengiriman September naik 7,2 sen, atau 0,31 persen, menjadi ditutup pada 23,035 dollar AS per ounce.

Dollar dan Euro Datar, Yen Melemah

Penulis : Palupi Annisa Auliani Jumat, 23 Agustus 2013 | 07:50 WIB


Sumber : Antara  |  AFP
Editor : Palupi Annisa Auliani

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/08/23/0750454/Dollar.dan.Euro.Datar.Yen.Melemah
NEW YORK, KOMPAS.com - Kurs euro dan dollar AS diperdagangkan datar pada Kamis (22/8/2013). Namun yen melemah karena data positif baru yang meningkatkan harapan untuk ekonomi zona euro dan China. Mata uang emmerging market masih terus berada di bawah tekanan, dengan jatuhnya lira Turki, rupiah Indonesia, rupee India, dan baht Thailand.

Pada Kamis pukul 21.00 GMT atau Jumat (23/8/2013) pukul 04.00 WIB, kurs euro dipatok 1,3354 per dollar AS, tidak banyak bergerak dari penutupan perdagangan pada Rabu yang mematoknya di level 1,3357 per dollar AS.

Sementara dollar AS menguat terhadap yen Jepang, menjadi 98,68 yen per dollar AS, dari sebelumnya 97,71 yen per dollar AS. Penguatan terhadap yen Jepang juga terjadi pada euro, dengan 131,8 per euro pada penutupan perdagangan Kamis, dari sebelumnya 130,49 yen per euro.

Kepercayaan terhadap mata uang utama terus meningkat setelah melonjaknya indeks manajer pembelian (PMI) zona euro oleh Market untuk Agustus 2013. Peningkatan indeks tersebut berarti aktivitas bisnis telah naik tajam, tertinggi dalam 26 bulan terakhir.

"Kemajuan ini dipimpin oleh Jerman, di mana pertumbuhannya kian cepat pada Agustus, didorong secara bergantian oleh meningkatnya permintaan domestik dan ekspor," kata kepala ekonom Market Chris Williamson. "Sejauh ini, kuartal ketiga sedang maju menjadi yang terbaik ... sejak musim semi 2011," imbuh dia.

Ekonomi China membaik, imbal hasil obligasi Amerika meningkat

Sementara PMI HSBC untuk sektor manufaktur China melonjak menjadi 50,1 pada Agustus, naik dari posisi terendah selama 11 bulan yang terjadi pada Juli 2013 di level 47,7. Peningkatan indeks ini mengurangi kekhawatiran melambatnya perekonomian China.

"Data itu memberikan harapan yang lebih umum bahwa pertumbuhan ekonomi akan meningkat selama paruh kedua 2013 dan 2014," kata Timothy Evans dari Citi Futures.

Sementara imbal hasil obligasi AS naik, terus memperburuk arus keluar modal (capital outflow) dari negara-negara berkembang. Imbal hasil pada obligasi negara Amerika bertenor 10 tahun naik ke level tertinggi baru menjadi 2,9 persen, dari sebelumnya 2,86 persen pada Rabu. Adapun imbal hasil obligasi bertenor 30 tahun meningkat menjadi 3,89 persen dari 3,88 persen.

"Korelasi antara pasar obligasi AS dan mata uang negara-negara berkembang tetap sangat tinggi," kata Jens Nordvig dari Nomura. "Ini bervariasi dari satu mata uang dengan mata uang lain. Memang ada beberapa bukti bahwa negara-negara berkembang dengan posisi neraca pembayaran yang rentan, sebagian besar menderita dengan lonjakan imbal hasil UST (obligasi negara AS)."

Bursa AS Akhiri Pelemahan 6 Sesi - INILAH.com

Bursa AS Akhiri Pelemahan 6 Sesi - INILAH.com

INILAH.COM, New York - Bursa saham AS menguat pada Jumat (23/8/2013) dini hari tadi. Penguatan terjadi setelah indeks Nasdaq beroperasi lagi setelah sempat terhenti.

Indeks Dow Jones mengakhiri pelemahan terpanjang sejak Juli 2012 dengan lebih tinggi 0,4% ke 14.963,74. Perdagangan Nasdaq terhenti karena masalah teknis setelah naik 1,1 persen ke 3.638. Indeks S&P naik 0,8 ke 1.656,96.


The New York Stock Exchange, BATS dan DirectEdge menghentikan perdagangan saham yang terdaftar di Nasdaq. Namun dalam sesi kedua beroperasi lagi dengan berakhir di area positif setelah naik 1,1 persen. Insiden tersebut mengulang peristiwa tahun 2010 dan 1987 serta tahun 1994.

Pada awal perdagangan indeks utama melemah karena data ekonomi di AS dan secara global. Data ekonomi menunjukkan tidak dalam ambang resesi. "Namun dalam kecemasan terhadap kelanjutan kebijakan Fed. Pasar mempertanyakan kapan kepastian Fed mengurangi stimulus moneternya," kata Paul Nolte dari Dearbor Parthners seperti mengutip marketwatch.com.

Indeks dolar menguat terhadap terhadap yen 0,03%. Imbal hasil Treasury 10 tahun naik 0,03% dan pinjaman konsumen naik menjadi 2,904%. Harga emas naik 0,1% ke US$1.370,80 per troy ounce. Minyak mentah naik 1,1% ke US$105,03 per barel.

Saham Hewlett-Packard melemah 12% di indeks Nasdaq karena kinerja kuartalan ketiga dan keempat cukup berat. Saham GameStop Corp naik 9% dengan prospek perolehan laba tahun ini.

Sementara data rumah untuk bulan Juni naik 7,7 persen dari Juni tahun lalu. Harga rumah juga naik 0,7% dari bulan Mei.

Beberapa data ekonomi bergerak positif seperti data manufaktur di Jerman dan data sektor jasa di Eropa. Demikian juga dengan data produktivitas manufaktur China.

Euro melemah

Oleh Cindy Silviana Sukma, Sunarti Agustina - Jumat, 23 Agustus 2013 | 08:46 WIB


JAKARTA. Kurs euro melemah terhadap beberapa mata uang dunia, meski banyak sentimen positif dari data ekonomi Eropa.
Hingga Kamis (22/8) pukul 20.01 WIB, pasangan EUR/USD melemah 0,10% menjadi 1,3342 dibanding sehari sebelumnya. Pasangan EUR/AUD juga melemah 0,70% menjadi 1,4785. Sedangkan, pasangan EUR/JPY menguat 0,67% menjadi 131,33.
Indeks pembelian manager di kawasan Euro naik ke angka 51,3 pada bulan Juli, dibanding bulan sebelumnya 50,3. Indeks manufaktur Jerman juga membaik dari 50,7 bulan Juni menjadi 52 bulan Juli.
Wahyu Tribowo Laksono, analis Megagrowth Futures, bilang, meski EUR/USD melemah, sebenarnya pairing ini masih bergerak stabil. Dollar Amerika Serikat (AS) menguat setelah rilis catatan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) mengindikasikan ada pengurangan stimulus moneter pada akhir tahun ini.
Euro masih berpotensi bullish pada pasangan EUR/AUD. "Pelemahan EUR/AUD karena efek hasil rapat FOMC. Sebenarnya euro bergerak stabil," ucap Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures.
Pairing EUR/AUD telah menguat sejak April lalu. Pelemahan ini hanya sementara. Apalagi, pertumbuhan produk domestik bruto euro positif untuk kali pertama dalam enam kuartal terakhir. Sebaliknya, kurs aussie terus menurun. Terlebih, beberapa hari lalu, Bank Sentral Australia memberi sinyal terbuka terhadap penurunan suku bunga lebih lanjut.
Sementara itu, euro bergerak menguat terhadap yen karena membaiknya data ekonomi kawasan Eropa. Secara fundamental, tidak banyak sentimen negatif yang membayangi pergerakan pasangan mata uang ini.

Harga emas diramal turun pekan depan

Oleh Asnil Bambani Amri - Jumat, 23 Agustus 2013 | 07:25 WIB


NEW YORK. Pedagang emas mulai khawatir penurunan harga emas akibat rencana pembatasan stimulus oleh Bank Sentral Amerika Serikat alias The Federal Reserve (The Fed) yang akan mengurangi stimulus moneter.
Kekhawatiran harga emas turun terjadi setelah harga emas naik selama sembilan pekan. Dua belas analis yang disurvei Bloomberg memperkirakan, harga emas akan turun pekan depan, dan delapan analis menilai harga emas akan naik.
"Perdagangan emas akan negatif karena di dorong oleh The Fed,” kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank A/S di Kopenhagen. Ia bilang, harga emas baru saja membaik, namun sudah kembali terancam turun jika pembatasan stimulus ekonomi akan dilakukan The Fed.
Tahun ini, harga emas sudah turun 18% menjadi US$ 1.372,91 per ounce di London. Harga tertinggi dalam dua bulan tercatat pada 19 Agustus lalu d harga US$ 1.384,55, rebound dari posisi serendah US$ 1.180,50 pada 28 Juni. 

Rabu, 21 Agustus 2013

Di pasar London, harga emas jatuh

Oleh Barratut Taqiyyah - Rabu, 21 Agustus 2013 | 16:56 WIB | Sumber Bloomberg

LONDON. Harga emas di pasar London terjatuh pada transaksi pagi waktu setempat. Catatan Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.37 waktu London, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun 0,6% menjadi US$ 1.363,29 per troy ounce. Sementara, harga kontrak emas untuk pengantaran Desember turun 0,7% menjadi US$ 1.362,60 per troy ounce di Comex, New York.

Salah satu sentimen negatif yang memperberat langkah emas adalah aksi wait and see investor atas rilis hasil pertemuan the Federal reserve yang berlangsung pada Juli lalu. Banyak pihak mensinyalir, hasil pertemuan tersebut akan memberikan sinyal kapan penentu kebijakan AS memangkas nilai stimulusnya.

"Akan sangat sulit mempertahankan pemintaan fisik emas di harga tinggi saat posisi bargaining-nya rendah. Fokus pasar akan terarah pada hasil pertemuan the Fed Juli lalu," papar Andrey Kryuchenkov, commodity strategist VTB Capital di London.

Catatan saja, harga emas sudah anjlok 19% pada tahun ini seiring hilangnya kepercayaan investor terhadap emas sebagai safe haven.

http://investasi.kontan.co.id/news/di-pasar-london-harga-emas-jatuh

The Fed rilis notulen rapat, USD menguat

Oleh Cindy Silviana Sukma, Agus Triyono - Kamis, 22 Agustus 2013 | 06:56 WIB

JAKARTA. Dollar Amerika Serikat (AS) melanjutkan penguatan terhadap beberapa mata uang utama dunia. Greenback, sebutan valuta asing ini, terangkat menjelang pengumuman notulen rapat The Fed yang berlangsung Juli lalu. Rilis ini diharapkan pasar bisa menjawab kapan The Fed akan memangkas stimulus moneter mereka.
Pasangan EUR/USD, Rabu (21/8), pukul 19.00 WIB, melemah 0,15% menjadi 1,3397 dibandingkan sehari sebelumnya. Pairing AUD/USD terkoreksi 0,27% menjadi 0,9046, dan pasangan USD/JPY naik 0,21% menjadi 97,48.
Spekulasi pemangkasan stimulus moneter The Fed ini telah mengakibatkan investor keluar dari instrumen yang lebih berisiko dan memilih berburu dollar AS. Ini membuat dollar AS kian perkasa.  
Meski selama beberapa pertemuan terakhir, Gubernur The Fed, Ben S Bernanke belum memberikan kepastian kapan stimulus akan dipangkas, namun spekulasi di pasar makin tinggi bahwa Bank Sentral AS itu akan mulai mengurangi pada September atau akhir tahun ini.
Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures mengatakan, pasangan EUR/USD lebih banyak terpengaruh dollar AS yang sedang menguat. Belakangan euro bergerak stabil lantaran tidak ada sentimen berarti dari benua biru tersebut. "Secara teknikal pasangan ini masih berpotensi menguat," ujar Daru.  
Adapun pelemahan pairing AUD/USD, menurut Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures, juga akibat dollar Australia memang tengah tertekan. Ini setelah Bank Sentral Australia mengindikasikan penurunan suku bunga acuan lanjutan. Sentimen ini akan menekan dollar aussie.
Namun, jika rilis notulen tadi malam belum juga memberi kepastian pada pasar, maka dollar AS berpotensi tertekan. Suluh Adil Wicaksono, analis Millennium Penata Futures bilang, penguatan dollar AS terhadap yen juga terjadi akibat rebound teknikal, selain aksi tunggu yang dilakukan oleh pasar menjelang rilis notulensi rapat The Fed.

http://investasi.kontan.co.id/news/the-fed-rilis-notulen-rapat-usd-menguat

EUR/USD: Ayo Bernie !

EUR/USD: Ayo Bernie !

EUR/USD Harga Saat Ini: 1,3358

Lihat Grafik Live EUR/USD
e
Duduk kembali dan membaca Berita Acara FOMC terbaru anda akan menemukan banyak kata "seandainya" dan "mungkin". Tapi perhatian pasar terpusat pada paragraf tertentu: "hampir semua peserta menegaskan bahwa mereka secara luas nyaman dengan karakterisasi prospek kontingen untuk pembelian aset yang disajikan dalam konfrensi pers pasca pertemuan Juni dan pada testimoni kebijakan moneter Juni. Dalam prospek itu, jika kondisi ekonomi membaik seperti yang diharapkan, Committee akan memoderasi laju pembelian sekuritas akhir tahun ini." Semua jadi satu, pembacaan pasar adalah Bernanke akan memulai pengurangan secepat bulan September.
Reaksi awal terlihat dolar secara luas lebih tinggi secara keseluruhan, khususnya memukul mata uang komoditas, dan dengan EUR/USD mencapai 1,3334. Tapi setelah debunya diselesaikan, hanya mata uang komoditas yang berakhir di wilayah merah, kebanyakan karena kelemahan diri. Untuk EUR/USD teknikal grafik per satu jam menjaga suasana bearish yang kuat setelah berita, dengan harga di bawah SMA 20 sekarang di sekitar 1,3400 dan indikator-indikator mendekati wilayah jenuh jual. Di grafik per 4 jam pembacaan teknikal juga meminati sisi bawah, selama harga tertahan di bawah area 1,3380. Namun penurunan yang lebih kuat di pasangan ini masih belum jelas, dengan terendah harian di sekitar 1,3310 mungkin menarik para pembeli.
Level Support:  1,3340 1,3310 1,3270
Level Resisten: 1,3380 1,3415 1,3450

EUR/JPY Harga Saat Ini: 130,66

Lihat Grafik Live EUR/JPY
ey
Gambaran yang cukup berantakan di EUR/JPY bahwa perdagangan beberapa poin di atas pembukaan harian, dan bergerak kembali dan selanjutnya di bawah level 131,00. Grafik per satu jam menunjukkan harga di atas SMA 100 tapi indikator-indikator cukup datar di sekitar garis tengahnya, mencerminkan pasangan ini kekurangan arah. Di grafik per 4 jam gambaran teknikal juga netral karena pasangan ini terperangkap dalam kisaran 100 poin. Namun risiko berubah ke sisi bawah dengan bursa-bursa saham lokal di terendah baru, menunjuk ke hari negatif lainya juga di Nikkei.
Level Support: 129,90 129,50 128,80
Level Resisten:  130,70 131,10 131,60

GBP/USD Harga Saat Ini: 1,5673

Lihat Grafik Live GBP/USD
g
GBP/USD melihat sebuah lonjakan awal ke 1,5715, berubah secara cepat lebih rendah dan mendekati garis tren naik jangka pendek, yang datang dari 1,5575. Kurangnya tindak lanjut dari level-level saat ini mungkin menjadi tanda pertama dari puncak yang sedang berlangsung, meskipun belum ada hal apapun yang mengkonfirmasi pergerakan bearish yang lebih kuat. Namun penembusan di bawah garis tersebut, baru-baru ini di sekitar 1,5650, seharusnya menunjuk pada kelanjutan ke arah bawah jangka pendek menuju angka 1,5600 diikuti setelahnya ke zona harga 1,5540/60. Di grafik per 4 jam momentum menyajikan beberapa divergensi bearish, sementara SMA 20 berdiri di sekitar area 1,5650 yang tadi disebutkan, membutuhkan konfirmasi dari percepatan di bawah yang terakhir untuk mengantisipasi pergerakan bearish lainnya.
Level Support: 1,5650 1,5600 1,5570
Level Resisten: 1,5705 1,5740 1,5790

USD/JPY Harga Saat Ini: 97,84

Lihat Grafik Live USD/JPY
y
Yield yang melonjak setelah Berita Acara membantu USD/JPY yang melonjak kembali mendekati 98,00, meskipun kembali menemukan para penjual yang berkumpul di level itu. Grafik per satu jam menunjukkan harga naik di atas SMA 100 dan 200, keduanya sekarang menyatu di zona harga 97,40, sementara indikator-indikator masih menghadap ke selatan di wilayah positif, tidak mencerminkan pergerakan dolar terakhir. Di grafik per 4 jam pembacaan teknikal menjaga sikap netral, tidak memberikan banyak petunjuk arah. Para penjual diharapkan muncul di  zona harga 98,20 jika tercapai, dan yang lainnya menunggu di sekitar 98,80 DMA 100
Level Support: 97,35 96,90 96,50
Level Resisten: 97,85 98,20 98,60

AUD/USD Harga Saat Ini: 0,9002

Lihat Grafik Live AUD/USD
a
AUD/USD tantang level 0,9000, sejauh ini mencapai 0,8975 dan menjaga suasana bearish kuat yang terlihat pada update sebelumnya; grafik per satu jam menunjukkan harga tidak mampu untuk menghadapi SMA 20 bearish, sementara indikator-indikator mencapai garis tengahnya dari pembacaan jenuh jual dan sekarang berubah ke selatan. Di grafik per 4 jam indikator-indikator kehilangan potensi bearish yang terlihat pada update sebelumnya, tapi sikap teknikal terus meminati sisi bawah, dengan kemacetan zona dari awal Agustus di sekitar 0,8920 sebagai target bearish selanjutnya yang memungkinkan.
Level Support:  0,8990 0,8955 0,8920
Level Resisten: 0,9050 0,9080 0,9120
Dipublikasikan Pada Rabu, Agust 21 2013, 23:45 GMT

AUD/USD Dibatasi Di Bawah 0,90 Meskipun IMP HSBC China Membaik

AUD/USD Dibatasi Di Bawah 0,90 Meskipun IMP HSBC China Membaik

FXstreet.web.id - Kurs mata uang asing AUD/USD terakhir diperdagangkan di penawaran 0,8980, dari tertinggi sesi terakhir di 0,9014 yang dicetak setelah IMP manufaktur flash HSBC Cina yang lebih baik dari yang diharapkan untuk Agustus di 50,1 datang dari sebelumnya 47,7 untuk bulan Juli.

Sikap AUD/USD tetap mendukung lebih banyak penurunan

Menurut Valeria Bednarik, Kepala Analis di Fxstreet.com, AUD/USD masih mempertahankan "nada bearish yang kuat yang terlihat pada update sebelumnya: harga menunjukkan grafik per jam tidak mampu mengatasi bearish SMA 20, sementara indikator mencapai garis tengahnya dari perkiraan oversold dan sekarang berbalik ke selatan. Dalam indikator grafik 4 jam kehilangan potensi bearish terlihat pada update sebelumnya, tetapi sikap teknis terus mendukung downside, dengan zona kemacetan dari awal Agustus di sekitar 0.8920 sebagai kemungkinan target bearish berikutnya."

Level teknis utama AUD/USD

Bednarik menemukan level support di: 0,8990, 0,8955 dan 0,8920, sementara level resistensi di: 0,9050, 0,9080 dan 0,9120.

** Ruang Berita FXstreet.web.id, FXstreet.com **

0,8982/84 (0,16%)

H0,9005 L 0,8932

S3 S2 S1 R1 R2 R3
0,8866 0,8889 0,8911 0,9022 0,9045 0,9067
Indeks Tren [?] OB/OS Indeks [?]
Data diperbarui pada 22 Agust, 02:15 GMT (15-menit frame waktu)
Slightly Bullish Netral
Lihat AUD/USD pelajaran teknikal
FXstreet.web.id

EUR/USD Tergelincir Lebih Rendah Jauh Dari Resisten. Aksi Tidak Meyakinkan.

EUR/USD Tergelincir Lebih Rendah Jauh Dari Resisten. Aksi Tidak Meyakinkan.

FXstreet.web.id - EUR/USD berfluktuasi liar hari Rabu, tapi berakhir di posisi terendah sesi - menyoroti kekuatan Dollar dan keyakinan bahwa "pengurangan" tidak akan ditunda lebih jauh.

EUR/USD lebih rendah didorong oleh kekuatan/meningkatnya yield Treasury Dolar

Setelah merilis berita acara FOMC, pedagang mendorong EUR/USD ke posisi terendah sesi baru (kekuatan DXY), kemudian naik tajam (kelemahan DXY) dan kemudian kembali ke posisi terendah dalam sesi penutupan Rabu. Sejauh ini dalam sesi Kamis, pasangan ini melayang tepat di atas posisi terendah Rabu.

Sepanjang sesi Kamis dan Jumat, pedagang dan analis akan difokuskan pada komentar aktual yang berasal dari Simposium Jackson Hole. Selain itu, bagaimanapun, ada aliran data yang sangat berat karena dari berbagai sumber di Eropa dan Amerika Serikat.

Prospek teknis untuk EUR/USD

Teknisi menunjuk ke 1,3414-1,3415 sebagai potensial menjadi titik balik bearish utama untuk EUR/USD. Sejauh ini, mereka akurat, tapi aksi hari Selasa itu tidak meyakinkan. Di sisi bearish, EUR/USD dibuka menguat dan ditutup lebih rendah - di bawah titik tengah Selasa. Namun, dari lensa bullish, pasangan ini hanya dimasukkan ke dalam sebuah "inside day" - yang berarti tren sebelumnya (lebih tinggi) harus melanjutkan (dalam teori). Jika mereka benar dalam seruan bearish jangka menengah mereka, maka langkah utama yang lebih rendah harus dimulai segera dan akan mengambil pasangan ini menurun menjadi sekitar 1,2400-1,2500.

** Ruang Berita FXstreet.web.id, FXstreet.com **

1.3335/36 (-0.15%)

H1.3360 L 1.3331

S3 S2 S1 R1 R2 R3
1.3233 1.3266 1.3299 1.3392 1.3425 1.3459
Indeks Tren [?] OB/OS Indeks [?]
Data diperbarui pada 22 Agust, 02:15 GMT (15-menit frame waktu)
Slightly Bearish Netral
Lihat EUR/USD pelajaran teknikal
FXstreet.web.id

Dikecewakan FOMC Minutes, Regional Menanti Data China

Dikecewakan FOMC Minutes, Regional Menanti Data China

Nikkei
       Indeks Nikkei berhasil pulih perdagangan kemarin dari level terendahnya dalam tujuh pekan. Aksi bargain hunting jadi pemicunya di tengah kecemasan terhadap arus modal asing yang keluar di Asia jelang FOMC Minutes yang akan diumumkan malam nanti. Sementara itu, pergerakan yen terhadap dollar yang sedikit melemah di akhir penutupan bursa Jepang memberi dorongan terhadap saham ekspor. Indeks Nikkei ditutup naik 27,95 poin, atau 0,21%, ke posisi 13.424,33.
Indeks Nikkei mencoba memperbaiki posisinya yang sempat merosot kemarin. Indeks utama Wall Street yang ditutup melemah membuat indeks dibuka mengalami pelemahan.  Setitik harapan bagi pasar untuk melakukan aksi bargain hunting di tengah kecemasan mengenai stimulus the Fed yaitu pelemahan yen dan juga ekspektasi data manufaktur China yang positif.
Rekomendasi
NKI SIGNAL 22-08-13
Kospi
      Indeks Kospi melanjutkan penurunannya, dimana indeks jatuh karena merebaknya Kekhawatiran mengenai kemungkinan the Fed mengurangi stimulus menghantam bursa saham, terutama di Asia. Saham regional bertumbangan sejak kemarin karena banyaknya pelarian dana (outflow) di tengah kekhawatiran itu.  Indeks Kospi ditutup turun 20,39 poin, atau 1,08%, ke posisi 1.867,46, terendah sejak 16 Juli.
Indeks Kospi mengalami tekanan menyusul tekanan jual yang melanda bursa Eropa dan AS. Pasar mengkhawatirkan langkah pengetatan the Fed dalam minutes FOMC semalam. Tapi kalangan pasar memperkirakan penurunan akan terbatas, karena data China diprediksi bagus.
Rekomendasi
KSI SIGNAL 22-08-13
Hang Seng
       Indeks Hang Seng catat penurunan lima harinya berturut-turut kemarin. Para pelaku pasar saat ini masih di penuhi dengan rasa khawatir mengenai kondisi ketidak pastian jika Fed benar-benar kurangi alokasi dana stimulusnya. Fed akan rilis FOMC minutes yang akan melaporkan detail mengenai hasil rapat terakhir Fed, dan hasil tersebut akan menjadi petunjuk penting mengenai rencana kebijakan moneter Fed. Indeks Hang Seng ditutup turun 152,56 poin, atau 0,69%, ke posisi 21.817,73, terendah lebih dari satu pekan.
Indeks Hang Seng masih tergerus sentimen negatif dari merosotnya kinerja saham AS pasca FOMC minutes. Tapi data China manufacturing PMI versi HBSC pagi ini dinanti, dimana ekspektasi menunjukkan tumbuhnya aktivitas manufaktur di Agustus 48,3 dari sebelumnya 47,7.
Rekomendasi
HSI SIGNAL 22-08-13
Dipublikasikan Pada Kamis, Agust 22 2013, 01:58 GMT

Minutes FOMC Lemahkan Nikkei

Kamis, 22 Agustus 2013 7:43 WIB

Monexnews - Nikkei melemah setelah data penjualan rumah AS dan minutes FOMC menegaskan kekhawatiran pasar bahwa Federal Reserve akan mulai kurangi pemberian stimulus dalam waktu dekat. Minutes menunjukan petinggi bank sentral AS nyaman dengan rencana Bernanke untuk mulai kurangi program pembelian obligasi tahun ini meskipun hanya beberapa petinggi Fed yang utarakan pengurangan pemberian stimulus mungkin diperlukan segera. Naiknya penjualan rumah AS tunjukan berlanjutnya pemulihan ekonomi Paman Sam namun ini juga memberikan bukti tambahan bahwa Fed dapat segera kurangi pemberian stimulus seiring membaiknya kondisi ekonomi.
Meski demikian, penurunan indeks mungkin terbatas seiring berlanjutnya pelemahan yen. USD/JPY menyentuh 97.95 di awal sesi Asia menjauhi level kuat 1 minggu 96.90 yang diraih pada hari Selasa. Dari sisi korporasi, Reuters melaporkan bahwa Panasonic akan memperluas binis battrai lithium-ion sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk ekspansi di sektor otomotif. Nikkei futures kini diperdagangkan 13245; menjauhi level tinggi harian 13330. (fr)

http://www.monexnews.com/stock-index/minutes-fomc-lemahkan-nikkei.htm

Selasa, 20 Agustus 2013

Potensi turunnya bunga tekan aussie

Oleh Cindy Silviana Sukma, Sunarti Agustina - Rabu, 21 Agustus 2013 | 08:24 WIB

http://investasi.kontan.co.id/news/potensi-turunnya-bunga-tekan-aussie


JAKARTA. Nilai tukar dollar Australia tertekan terhadap beberapa mata uang dunia. Catatan pertemuan kebijakan Reserve Bank of Australia (RBA) yang dirilis, Selasa (20/8), terkait penurunan suku bunga acuannya menekan aussie. Catatan pertemuan menyebut, opsi penurunan suku bunga acuan masih terbuka.
Hingga Selasa (20/8) pukul 18.29 WIB, pasangan EUR/AUD menguat 0,82% menjadi 1,4760 dibanding sehari sebelumnya. Pairing AUD/USD melemah 0,47% menjadi 0,9066 dan AUD/JPY turun 0,74% menjadi 88,2090 dibanding hari sebelumnya.
Awal bulan ini, RBA menurunkan suku bunga acuan 25 basis poin ke rekor rendah 2,5%. RBA menyebut, dewan gubernur tidak menutup peluang penurunan suku bunga lagi, tapi juga tidak memberi sinyal potensi penurunan suku bunga.
Tonny Mariano, analis Monex Investindo Futures menilai, catatan rapat mengindikasikan bahwa peluang penurunan suku bunga acuan masih terbuka. "Hal ini sengaja dilakukan RBA untuk menjaga nilai tukar mata uang dollar aussie terhadap mata uang dunia, "ucapnya. Tonny memperkirakan, pasangan EUR/AUD masih berpotensi naik akibat penguatan ekonomi Eropa.
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures menambahkan, peluang pemangkasan suku bunga akan menurunkan minat pasar terhadap aussie. "Anggota RBA menyimpulkan bahwa tingkat suku bunga yang lebih rendah akan memberikan kontribusi untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan," jelas Nizar.
Nizar bilang, dollar AS menguat atas AUD karena terdorong pertumbuhan ekonomi AS, indeks manufaktur PMI, penjualan perumahan dan klaim pengangguran yang positif.
Ariana Nur Akbar, analis Monex Investindo Futures mengatakan, secara teknikal, pasangan AUD/JPY memperlihatkan pelemahan. "Setelah yen melemah sepekan lalu, kini giliran aussie," ucapnya. Dia mengambahkan, pergerakan pasangan ini masih tergantung pengaruh data AS dan rapat Bank Sentral AS pada Kamis mendatang.

Harga minyak kembali tertekan


Oleh Agus Triyono, Cindy Silviana Sukma - Rabu, 21 Agustus 2013 | 07:57 WIB
JAKARTA. Harga minyak mentah melanjutkan koreksi dalam dua hari terakhir. Spekulasi The Fed akan memangkas pembelian obligasi di Amerika Serikat (AS) pada bulan depan, melemahkan daya tarik komoditas sebagai aset berisiko tinggi, termasuk minyak.
Harga minyak untuk kontrak pengiriman September 2013 di Bursa Comex, Selasa (20/8) pukul 16.45 WIB, turun 0,79% ke US$ 106,25 per barel dibanding hari sebelumnya.
Ketidakjelasan mengenai kebijakan moneter The Fed membuat volatilitas harga komoditas meningkat. Hari ini, notulen rapat The Fed yang berlangsung bulan lalu akan diumumkan. Indikasi pemulihan data tenaga kerja di AS berpotensi menguatkan rencana The Fed untuk memangkas stimulus moneter dalam waktu dekat.
Selain itu, harga minyak juga tertekan, setelah ancaman badai di Teluk Meksiko mulai mereda. Sebelumnya muncul kekhawatiran badai tersebut akan mengganggu proses produksi minyak dan gas di daerah tersebut.
Nizar Hilmy, analis SoeGee Futures mengatakan, harga minyak, kemarin, juga mendapatkan tekanan hebat dari kejatuhan sejumlah pasar saham di regional Asia. Tekanan kuat lainnya juga datang dari aksi profit taking yang dilakukan pasar setelah harga minyak naik cukup tajam belakangan ini. "Aksi tunggu pasar terhadap hasil rilis cadangan minyak di AS juga ikut melemahkan harga komoditas ini," kata Nizar.
Masih akan melemah
Sejatinya, minyak masih mendapatkan katalis cukup kuat dari krisis politik Mesir yang meningkatkan kekhawatiran pasar terhadap terjadinya gangguan produksi dan distribusi minyak di Timur Tengah. Tapi, sentimen itu kalah kuat jika dibandingkan tekanan profit taking pasar.
Ariston Tjendra, Head of Research and Analysis Monex Investindo Futures menambahkan, tekanan terhadap harga minyak lain juga datang dari penguatan dollar AS. "Komoditas lain seperti emas maupun mata uang yang bersanding dengan dollar AS ikut melemah," ujar dia.    
Secara teknikal, Nizar bilang, sepekan ke depan pelemahan harga minyak masih akan terjadi. Relative strength index (RSI) 14 turun dari level 57 ke 52. Stochastic berada di level 73 dan bergerak turun ke level 69 juga memberikan gambaran koreksi harga masih akan berlanjut.    
Proyeksi Nizar, sepekan ke depan, harga minyak akan melemah di kisaran US$ 103,50-US$ 107 per barel. Prediksi Ariston, harga minyak akan berada di rentang US$ 102-US$ 109 per barel.