INILAH.COM, Jakarta – Harga emas anjlok setelah data ISM sektor jasa AS menunjukkan angka di atas ekspektasi. Rilis data neraca perdagangan AS nanti malam juga turut menentukan. Seperti apa?
Berdasarkan data yang dilansir cnbc.com, pada perdagangan Selasa (6/8/2013) hingga pukul 13.07 WIB, harga emas internasional ditransaksikan anjlok sebesar US$13,6 (1,04%) ke posisi US$1.288,8 per troy ounce.
Ariston Tjendra, kepala riset Monex Investindo Futures mengatakan, harga emas mendapatkan tekanan turun dari data ekonomi AS yang terus menunjukkan perbaikan. “Data ISM sektor jasa AS yang dirilis semalam lebih bagus dari prediksi pasar menadi 56 dari ekspektasi 53,2,” katanya kepadaINILAH.COM, di Jakarta, Selasa (6/8/2013).
Tadi pagi, lanjut dia, harga emas tertekan hingga ke US$1.289.58 per troy ounce. Artinya, lanjut dia, harga emas sudah turun sekitar US$13 per troy ounce. “Ini memberikan momentum penurunan bagi pergerakan harga emas hari ini,” tandas dia.
Emas juga, memberikan sinyal pelemahan lajutan setelah menembus ke bawah level rendah US$1.289 yang menjadi support terdekatnnya. “Karena itu, potensi penurunan harga emas adalah target US$1.273-1.282 per troy ounce,” ucapnya.
Di sisi lain, potensi penguatan terbuka bila harga kembali berada di atas area US$1.297,8. “Potensi pergerakan naik berikutnya ke area US$1.307-1.310 per troy ounce,” ungkap Ariston.
Selasa ini, data neraca perdagangan AS yang dirilis pukul 19.30 WIB, menurut dia, bisa menjadi market mover. Bila defisit lebih kecil dari perkiraan, dolar AS bisa kembali menguat dan harga emas bisa melemah. “Demikian pula sebaliknya,” imbuhnya. [jin]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar