Oleh Barratut Taqiyyah - Jumat, 02 Agustus 2013 | 07:59 WIB | Sumber Bloomberg
SYDNEY. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) pagi
ini (2/8) diperdagangkan mendekati level tertinggi dalam sembilan hari
terakhir. Data Bloomberg mencatat, harga kontrak minyak jenis WTI untuk
pengantaran September berada di posisi US$ 107,73 per barel atau turun
16 sen di New York Mercantile Exchange.
Pergerakan harga minyak
tak banyak mencatatkan perubahan setelah kemarin mengalami lonjakan
terbesar dalam tiga pekan terakhir. Asal tahu saja, kemarin, harga
kontrak minyak WTI naik 2,7% menjadi US$ 107,89 per barel. Ini merupakan
kenaikan terbesar sejak 10 Juli lalu. Sepanjang pekan ini, harga minyak
sudah melonjak 2,9%.
Ada sejumlah sentimen yang mendorong harga
minyak. Salah satunya adalah data Institute for Supply Management's US
factory index yang melaju dengan percepatan terbesar dalam dua tahun
terakhir di Juli. Sementara itu di Libya, kepala keamanan perminyakan
Libya mengundurkan diri menyusul aksi protes yang diikuti dengan
penutupan terminal ekspor minyak di negara tersebut. Aksi ini diramal
akan menyebabkan ekspor minyak dari Libia akan merosot hingga 80%.
Sementara
itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran September turun
4 sen menjadi US$ 109,5 per barel di ICE Futures Europe exchange.
Kemarin, kontrak minyak yang sama naik US$ 1,84.
http://investasi.kontan.co.id/news/harga-minyak-berada-di-posisi-us-10773-per-barel
Tidak ada komentar:
Posting Komentar