Selasa, 27 Agustus 2013

Maklumat The Fed Gerus Emerging Market - INILAH.com

Maklumat The Fed Gerus Emerging Market - INILAH.com

INILAH.COM, Jakarta - Longsor besar yang telah diramalkan para pelaku pasar, akhirnya menjadi kenyataan. Hari ini Selasa (27/8/2013), bursa kembali dihempas berbagai berita buruk, sehingga indeks harga saham gabungan (IHSG) terkoreksi cukup dalam. Indeks pun melemah 152,83 poin (3,71%) ke level 3.967,84 atau sudah di bawah level psikologis 4.000.


Melemahnya indeks hari ini tak lepas dari berita buruk dari pertemuan 35 petinggi bank sentral seluruh dunia di Wyoming, Amerika. Dalam pertemuan itu The Fed menolak menjelaskan secara detil kelanjutan program stimulus QE III. “Kami berada di bawah Kongres dan hanya bertanggungjawab kepada kepentingan ekonomi Amerika,” ujar Dennis Lockhart, Gubernur The Fed Bagian Atlanta.
Pernyataan lebih tegas datang dari John Willians, Gubernur The Fed San Francisco. Menurutnya, jika data ekonomi terus membaik, maka The Fed tetap akan menghentikan program QE III di akhir 2013.
Seperti diketahui, EQ III merupakan program stimulus berupa pembelian surat berharga oleh The Fed yang mencapai US$85 miliar per bulan. Program ini akan berakhir pertengahan 2014. Namun, karena ekonomi Amerika terus membaik, The Fed berencana menghentikan EQ III.
Sebelumnya, memang, sejumlah gubernur bank sentral dunia meminta agar The Fed mempertimbangkan ekonomi emerging market sebelum mengambil keputusan mengenai nasib EQ III.
“Kebijakan EQ III berdampak besar terhadap ekonomi Cina,” ujar Sheng Laiyun, Juru Bicara Biro Statistik Nasional Cina. Asal tahu saja, gara-gara rencana The Fed memangkas EQ III, emerging market telah kehilangan US$1 triliun sejak Mei lalu.
Namun, ya itu tadi, The Fed tampaknya tidak peduli dengan kesulitan yang tengah dihadapi sejumlah negara emerging market. Sikap ini pula yan membuat harga saham di sejumlah negara langsung berjatuhan. Indeks Dow Jones, misalnya, tadi pagi ditutup melemah sebesar 0,43%. Pelemahan juga dialami indeks Hang Seng (0,59%), Kospi (0,11%), Nikkei (0,69%), dan STI (1,63%).
Situasi yang benar-benar tidak bersahabat. Tapi, benarkah EQ III akan distop? Banyak kalangan yang meragukan. Sebab, sejak Juli lalu perekonomian Amerika juga menunjukkan tren penurunan. Tingkat kepercayaan konsumen turun. Begitu pula penjualan perumahan juga mengalami penurunan sebesar 13,4% dari bulan Juni. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar