JAKARTA. Kurs euro melemah terhadap beberapa mata uang dunia, meski banyak sentimen positif dari data ekonomi Eropa.
Hingga Kamis (22/8) pukul 20.01 WIB, pasangan EUR/USD melemah 0,10% menjadi 1,3342 dibanding sehari sebelumnya. Pasangan EUR/AUD juga melemah 0,70% menjadi 1,4785. Sedangkan, pasangan EUR/JPY menguat 0,67% menjadi 131,33.
Indeks pembelian manager di kawasan Euro naik ke angka 51,3 pada bulan Juli, dibanding bulan sebelumnya 50,3. Indeks manufaktur Jerman juga membaik dari 50,7 bulan Juni menjadi 52 bulan Juli.
Wahyu Tribowo Laksono, analis Megagrowth Futures, bilang, meski EUR/USD melemah, sebenarnya pairing ini masih bergerak stabil. Dollar Amerika Serikat (AS) menguat setelah rilis catatan rapat Federal Open Market Committee (FOMC) mengindikasikan ada pengurangan stimulus moneter pada akhir tahun ini.
Euro masih berpotensi bullish pada pasangan EUR/AUD. "Pelemahan EUR/AUD karena efek hasil rapat FOMC. Sebenarnya euro bergerak stabil," ucap Daru Wibisono, analis Monex Investindo Futures.
Pairing EUR/AUD telah menguat sejak April lalu. Pelemahan ini hanya sementara. Apalagi, pertumbuhan produk domestik bruto euro positif untuk kali pertama dalam enam kuartal terakhir. Sebaliknya, kurs aussie terus menurun. Terlebih, beberapa hari lalu, Bank Sentral Australia memberi sinyal terbuka terhadap penurunan suku bunga lebih lanjut.
Sementara itu, euro bergerak menguat terhadap yen karena membaiknya data ekonomi kawasan Eropa. Secara fundamental, tidak banyak sentimen negatif yang membayangi pergerakan pasangan mata uang ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar