Senin, 26 Agustus 2013

Emas Bersinar di Saat Krisis - INILAH.com

Emas Bersinar di Saat Krisis - INILAH.com

INILAH.COM, Jakarta - Di masa sulit seperti sekarang, pamor emas kembali moncer. Harga logam mulia tersebut terus mengalami kenaikan dalam beberapa hari belakangan.
Naiknya harga emas ini lebih disebabkan oleh melemahnya rupiah. Saat ini nilai tukar rupiah sudah di atas Rp11.000 per dolar. Selain itu, harga emas dunia juga terus terkerek.
Betul, pekan lalu harga emas di bursa Comex sedikit terkoreksi. Namun jika dihitung dalam sebulan terakhir harga emas di pasar spot menguat 2,22% ke level US$1.367 per troy once. Bahkan, dalama kurun waktu yang sama, harga emas PT Aneka Tambang telah mengalami penguatan sebesar 5,7% menjadi Rp530 ribu per gram.
Para pialang memperkirakan, harga emas akan terus terkerek naik karena ada keyakinan di kalangan investor bahwa The Fed akan memangkas pembelian surat berharga dari US$85 miliar saat ini menjadi US$75 miliar per bulan mulai September mendatang. Kalau sudah begitu, kurs dolar akan meroket dan harga saham jatuh.
Selain itu, resesi yang mulai melanda kawasan Asia juga membuat sejumlah bank sentral meningkatkan cadangan emasnya. Emas jadi pilihan dibanding instrumen investasi lainnya yang dinilai memiliki risiko tinggi. Pada saat yang sama muncul kabar tentang adanya pengurangan produksi emas di berbagai belahan dunia.
Melonjaknya harga dalam sebulan terakhir membuat banderol emas di toko-toko perhiasan di Pasar Cikini, Jakarta Pusat, ikut terdongkrak. Tak ayal, penjualan logam mulia dan perhiasan pun mengalami penurunan. Para pedagang di Cikini mengaku, perjualan emas sudah terasa sepi beberapa hari menjelang Idul Fitri.
Para pedagang mengaku merasa cemas, sepinya transaksi membuat mereka kerepotan membayar bunga kredit bank. Maklum, modal sebagian pedagang merupakan pinjaman dari bank. Jadi, wajar jika mereka resah. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar